NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Setelah kematian bayi malangnya yang baru saja lahir, tepat 2 jam setelah itu Ayu Maheswari tewas secara tragis ditangan suaminya sendiri. Jiwanya menolak mendapat perlakuan keji seperti itu. Ayu tidak terima. Ia berdoa kepada Tuhan-nya, meminta dibangkitkan untuk membalaskan dendam atas ketidak adilan yang ia terima.

Begitu terbangun, Ayu tersentak tetiba ada suaminya-Damar didepan matanya kembali. Namun, Damar tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya sambil mengapit lengan penuh kepemilikan.

"Tega sekali kamu Damar!"

Rupanya Ayu terbangun diraga wanita lemah bernama Rumi. Sementara Rumi sendiri adalah adik angkat-Raisa, selingkuhan Damar.

Ayu tidak terima! Ia rasa, Rumi juga pasti ingin berontak. Dendam itu semakin tersulut kuat. Satu ambisi dua tujuan yang sama. Yakni ingin melihat keduanya Hancur!

Rumi yang semula lemah, kini bangkit kuat dalam jiwa Ayu Maheswari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Ruangan tidak terlalu besar, namun cukup privat di dalamnya, kini pintu berbahan kayu jati asli yang di lapisi cat bewarna hitam legam itu seakan menyambut kedatangan Ayu. Di dalam, seorang pria berusia 37 tahun mengulas senyum hangat, menunduk segan kepada Tante Ayu.

Revan~Manager Hotel berbintang itu mempersilahkan Tante Ayu duduk, tah halnya juga Rumi.

"Saya tidak mau basa-basi. Kamu pasti tahu kedatangan saya bersama keponakan saya kesini. Saya ingin mencari tahu, apakah Rumi waktu lalu jatuh dari tangga, itu murni kecelakaan... Atau kesengajaan tangan jahil yang tidak bertanggung jawab!" Sentak Tante Ana menajamkan pandangannya.

Ayu menoleh kearah Tante Ana sekilas. Ia menatap penuh rasa kagum dengan keberanian serta tekad dari wanita dewasa itu. Ayu kembali menatap kedepan, mengulas senyum tipis penuh arti. Ia begitu puas melihat Pria didepannya kini mulai gusar berkeringat dingin.

"Anda pikir saya akan diam, meskipun keluarga saya tidak mempermasalahkan kejadian ini?! Demi Tuhan, lahir batin saya tidak terima!" Rumi menimpali dengan begitu tegas.

Mendapat tekanan dari kedua wanita di depannya membuat Revan semakin tak dapat mengontrol rasa gusarnya. Dan tak berselang lama baru lah ia menjawab.

"Tenang, Bu Ana, Non Rumi!" Revan menatap Tante Ana dan Rumi secara bergantian. Setelah itu ia menarik nafas dalam, mulai menjabarkan kalimatnya. "Mengenai masalah itu, saya tidak memiliki kewenangan penuh! Anda dapat mengkonfirmasi terlebih dulu kepada Tuan Sakti, maupun Pak Darma-"

"Apa lagi alasanmu?" Sela Tante Ana sambil menggebrak meja.

Brak!

Revan seketika mengatupkan mulutnya.

Tante Ana melanjutkan lagi. "Kakak saya sudah menyerahkan penuh kepada saya. Dan perlu kamu ingat, Revan... Bahwa Hotel tempatmu bekerja ini masih menjadi saham bersama keluarga besar! Dan saya tidak perlu meminta persetujuan manapun untuk mengungkap kasus keponakan saya." Gertak Tante Ana. Ia menjeda kalimatnya kesekian detik, lalu menudingkan jarinya kearah Revan. "Jika sampai pihak Hotel tidak menyerahkan rekaman cctv, atau memberitahu kejadian yang sebenarnya... Maka jangan salahkan saya membawa masalah ini ke jalur hukum! Dengan begitu, para ular-ular yang masih bekerja disini akan saya keluarga tanpa uang pesangon. Termasuk kamu, Revan!"

Deg!

Pandangan Revan seketika terbuka. Jantungnya berdetak lebih kuat, hingga tenggorokanya bak terikat kuat. Ia begitu kesusahan menelan ludah mendengar ancaman dari wanita cantik didepannya.

Rumi tersenyum miring. Ia menoleh Tante Ana sekilas, lalu kembali menatap kearah sang Manager. "Asal Tante Ana tahu, kalau Rumi waktu lalu dalam keadaan basah kuyup, di minta pihak staff untuk menaiki tangga menuju lantai 8!" Ungkap Rumi penuh guratan kecewa.

Tante Ana menoleh tampak shock. Ia sampai menepuk bahu keponakannya, "Staff siapa, Rumi? Kejam sekali. Padahal, tidak ada larangan untuk dapat menaiki lift tanpa terkecuali!"

"Siapa lagi jika bukan pria di depan Rumi sendiri," jawab Rumi tersenyum getir.

"Apa?" Tante Ana jelas terkejut mengetahui itu. Dengan mata tajamnya, ia kembali menatap sang Manager. "Kamu keterlakuan, Revan! Dimana otakmu? Rumi adalah putri Bu Sintia, pemilik Hotel ini! Tapi kenapa sebagai manusia kamu tidak memiliki sifat empati?"

Revan hanya mampu tertunduk lesu. Wajahnya pucat bak maling yang sudah tertangkap. Dengan mulut bergetar, ia menjawab, "Saya hanya menjalankan perintah, Bu Ana."

"Perintah?" Tante Ana memicingkan matanya tak halnya Rumi. "Siapa yang sudah menyuruhmu melakukan itu kepada Rumi?"

Revan baru sadar akan kalimatnya tadi. Di tengah rasa gusarnya, ia mulai mencoba memperbaiki ekspresi wajahnya. "Ma-maksud saya bukan seperti itu, Bu Ana. Saya hanya menjalankan perintah dari hotel langsung. Saya hanya tidak ingin para pengunjung merasa kurang nyaman satu lift dengan Non Rumi," ucapnya hati-hati.

Tante Ana seakan tidak ingin melepaskan tawanannya begitu saja. "Kan di Hotel liftnya tidak hanya satu? Rumi juga bisa di arahkan untuk memakai lift khusus para petinggi disini! Dari semua kalimatmu barusan... Saya semakin mantab, bahwa ada oknum di belakang layar. Tapi tak apa, Revan. Puas-puaskan saja kamu duduk secara tenang di kursi Manager ini."

Tante Ana bangkit di ikuti oleh Rumi. Setelah itu mereka melenggang keluar begitu saja.

Dan setelah kedua tamunya sudah pergi. Revan cepat-cepat bangkit untuk menghubungi seseorang. Kali ini ia benar-benar cemas, hingga tangannya bergetar kuat. Hidupnya bak di ujung tanduk. Karirnya juga bak di ambang kehancuran.

****

Sementara di lain tempat, tepatnya di Perusahaan Adipati. Pukul 10.05 wib.

Sudah 1 jam berlalu Afan tiba di perusahaan Ayahnya. Kedatangannya menjadi ancaman besar bagi para bejabat dan petinggi disana. Meskipun wajah Afan tidak sedingin Kakaknya-Damar, namun kharisma pria berusia 30 tahun itu begitu kuat. Tidak ada yang berani menatap sorot matanya secara langsung, meskipun itu kedua orang tuanya sendiri.

Dan Afan hanya melunak, mampu bersikap manis, hanya untuk sahabatnya-Ayu.

Afan termenung duduk di dalam ruangan kerjanya. Sejak tadi ia mengotak atik pulpen di atas meja, sambil pikirannya terbang jauh menembus nirwana.

Masih teringat jelas dalam ingatan Afan, ketika ia akan berangkat ke Luar Negeri. Pada saat itu Afan berpamitan kepada Ayu, dan di sambut sendu oleh sang sahabat. Afan tidak pernah membayangkan, jika pamitannya waktu lalu sebagai akhir dari pertemuanya dengan sang Sahabat.

'Ayu... Kamu pergi kemana? Apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupmu?' batin Afan menatap jauh kedepan. Akan tetapi setelah itu ia membanting pulpen tadi.

Aghhh...

Afan berteriak frustasi. Ia menumpahkan segala sesag di dadanya, sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Bodoh sekali kamu Afan! Kenapa waktu itu kamu malah pergi? Kenapa kamu tidak mengajak Ayu pergi dari rumah itu? Padahal kamu tahu dia tersiksa. Tapi kenapa kamu hanya diam, Afan!" Teriak Afan kecewa terhadap dirinya sendiri.

Wajahnya terlihat kacau dengan sisa air mata yang mulai membasahi wajah rajang tegasnya. Antara rasa bersalah kepada Ayu dan kebencian terhadap keluarganya, kini menyatu menciptakan gelombang besar yang tak mampu ia tahan. Afan juga kecewa terhadap diriny sendiri.

...****************...

Siang itu, kediaman Adipati bak neraka dunia yang baru saja terbuka pintunya. Hawa panas, perasaan saling tegang, baru saja menimpa kedua putra Tuan Galuh.

Damar dan Afan baru saja selesai bersitegang hanya karena satu wanita. Siapa lagi kalau bukan Ayu. Sebelum memutuskan pergi, Afan sempat menentang keluarganya, sebab sang Kakak berniat untuk mengajak istrinya-Ayu, pindah ke rumah pribadinya.

Pikir Afan, jika di rumah itu saja Damar begitu jahat memperlakukan istrinya, apalagi di rumah sendiri. Afan tidak dapat membayangkan, bagaiman kehidupan Ayu nanti.

"Kamu tidak memiliki hak untuk melarang Ayu, Afan! Ayu istriku, jadi mau aku ajak kemana pun... Kamu tidak berhak melarang!" Sentak Damar suaranya sudah meledak.

Kalimat 'Dia Istriku!' 'Ayu istri sahku!' seakan menegaskan kepada Afan, atas sikap kepemilikan penuh terhadap sahabatnya itu. Dan hal itu membuat Afan tak berdaya.

Dan emosi yang belum terlalu stabil, membuat Afan kegabah mengambil keputusan secara tiba-tiba.

1
Nyonya Gunawan
Plaese thor jgan nanggung" updatenya..
Septi.sari: hihi, baik kak sabar ya🤭😭❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Jadi ayu itu raina putri kandung darma yg di bunuh ma damar..
Septi.sari: benar kak, sejak dulu sudah menjadi incaran untuk di bunuh. miris banget😭🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Penyesalanmu sdah terlambat damar..
Septi.sari: benar kak, nangis deh si damar🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Good job rumi..
Septi.sari: rumi gak kaleng2 kakak🤭🤣
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Kaget g' pasti lah..
Nyonya Gunawan
Ayoooo afan jdi lah detektif cari tau ttg kematian ayu,,keluargamu bnar" iblis..
Septi.sari: kak ❤❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Rumi ternyata afan mencintai kamu,, Kira" Rumi/ Ayu jujur g' y ma afan
Septi.sari: nanti gimana ya, sukanya sama Ayu, tapi ayu di tubuh rumi🤭. afan pasti bingung kak🤣
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Cari tau afan ttg kebusukan keluargamu & kematian ayu..
Septi.sari: afan bakal menguak semuanya kak❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Selamat libur thor,,klo bisa double up donk..😁😁
Septi.sari
bab 13 otw kak. septi mau ambil nafas dulu🤭❤❤
Nyonya Gunawan
Masih jdi teka teki..
Nyonya Gunawan
Sebenarnya rahasia apa sich yg ayu ketahui hingga keluarga adipati membunuh ayu
Septi.sari: nanti bakal ketemu di bab2 selanjutnya kak. makasih sudah mengikuti🤗❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Afan cari tau ttg ayu,,
Nyonya Gunawan
Main cantik rumi balas sakit hatimu kpd oran" yg tlah membuatmu terluka..
Septi.sari: 😍😍😍❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Ooooh gtu raisa jahat bget y..
Septi.sari: iya kak, disini raisa udah ngehancurin hidup Ayu Dan Rumi.❤ jahat banget.
total 1 replies
Septi.sari
kak, terimkasih. saya jelaskan ya.

ayu itu istrinya damar yang sudah di bunuh mertuanya sendiri kak. lalu Ayu bertransmigrasi ke tubuh Rumi.

sementara Rumi, dia adik angkat Raisa, selingkuhanya Damar. apa masih bingung kak🤗😍
Nyonya Gunawan
Ayu nich siapa thor,,apa dia jga lemah..
Rumi nich knp jga.
Nyonya Gunawan
Singkatan dri Damar & Ayu
Nyonya Gunawan
Masih bingung ma alur ceritanya..
Nyonya Gunawan
Msh nyimak dlu y thor,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!