NovelToon NovelToon
Ibu Susu Anak CEO Arogan

Ibu Susu Anak CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:47.4k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Suaminya ketahuan selingkuh dan anak yang dikandungnya meninggal adalah petaka yang paling menyedihkan sepanjang hidup Belcia. Namun, di saat yang bersamaan ada seorang bayi perempuan yang mengira dia adalah ibunya, karena mereka memiliki bentuk rambut yang sama.

Perjalanan hidup Belcia yang penuh ketegangan pun dimulai, di mana ia menjadi sasaran kebencian. Namun, Belcia tak memutuskan tekadnya, menjadi ibu susu bagi bayi perempuan yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Penasaran dengan kisah Belcia? Ayo kita ikuti di novel ini🤗

Jangan lupa follow author💝
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
TT @Ratu Anu👑

Salam Anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Dianggap Lancang

Siang di kota Jakarta sangat panas. Tapi tidak di kamar megah bernuansa pink milik Leticia, saat ini Leticia harusnya sudah tidur, tapi bayi itu malah terus merangkak ke sana kemari di atas kasur, sambil sesekali menunjuk dada Belcia.

"Nyeh!" katanya, lalu tersenyum hingga dua gigi bawahnya terlihat. Saat Maureen masih hidup, Leticia memang langsung menyusu pada sumbernya, jadi mungkin dia merindukan hal tersebut.

"Ada apa?" tanya Belcia sambil memperhatikan dadanya sendiri. Dia pikir Leticia melihat sesuatu yang aneh di sana.

"Mamam, nyeh," jawab Leticia, lalu memasukan jarinya sendiri ke dalam mulut. Sebagai tanda bahwa dia ingin menyusu.

"Sepertinya Nona Kecil mau menyusu," seru Maria yang ikut memperhatikan tingkah gemas bayi itu. Belcia pun langsung menoleh.

"Ya sudah siapkan susunya, nanti biar aku yang temani dia tidur," balas Belcia.

"Bukan dari botol, Nyonya," kata Maria dengan ragu dan membuat Belcia menaikkan satu alisnya. "Menyusu langsung." sambung wanita itu memberikan penjelasan. Belcia membulatkan kelopak matanya, dia belum pernah menyusui bayi secara langsung, ditambah tidak ada perjanjian seperti itu dengan Lidya.

"Kalau kamu bersedia tidak apa-apa, Bel," timpal Lidya yang baru saja masuk ke dalam kamar.

Belcia terlihat gamang, tapi melihat Leticia yang bersemangat merangkak ke arahnya, membuat hatinya luluh.

"Cia mau mimik?" tanya Belcia sambil tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya. Dengan cepat Leticia naik ke atas pangkuan, seakan sudah tidak sabar untuk melahap sumber kehidupannya.

*****

Hari ini Ronan dijenguk kembali oleh ayahnya, wajahnya sedikit babak belur akibat baku hantam dengan salah satu penghuni sel lain. Dia benar-benar muak dengan keadaan ini dan ingin segera bebas.

"Pa, kapan aku akan bebas?"

Baru saja duduk dan bertatapan dengan Tuan Bliss, satu pertanyaan itu langsung terlontar. Tuan Bliss terdiam sejenak, sampai polisi menyingkir dari hadapan mereka berdua.

"Keluarga Smith benar-benar tidak melepaskanmu!" tukas Tuan Bliss dengan rahang yang mengeras. Dia juga benci dengan situasi ini karena bisa berimbas ke perusahaannya.

"Papa bayar mereka kan? Ayolah, Pa, keluarkan uang lebih banyak demi aku. Aku sudah bosan ada di sini, makanan di sini tidak enak, aku juga tidak bisa tidur dengan nyenyak," cerocos Ronan, lagi-lagi hanya bisa merengek seperti anak kecil yang minta mainan.

Grep!

Tiba-tiba Tuan Bliss bangkit dan mencengkram baju Ronan, menariknya hingga wajah mereka berhadapan.

"Aku sudah terlalu banyak berkorban untukmu. Tapi kali ini sepertinya fatal. Bukti sudah ada di tangan polisi, pernyataan istrimu juga mendukung. Jadi kamu tinggal menunggu sidang," bisik Tuan Bliss yang sudah terlalu muak. Ronan terperangah, pernyataan sang ayah sudah seperti pasrah pada keadaan dan tak bisa membantunya.

"Maksud Papa?"

"Ya, nikmati saja. Paling hanya beberapa tahun. Biar nanti aku yang bersihkan beritanya, aku tidak akan membiarkannya bertahan lama dan membuat perusahaan bangkrut!" tandas Tuan Bliss, seakan yang lebih penting sekarang adalah perusahaan daripada putranya itu.

Ronan langsung tertunduk lemas. Apalagi mengingat Belcia yang tidak ada di pihaknya juga. Lantas bagaimana dengan nasibnya? Apakah dia benar-benar akan dipenjara?

"Pa," lirih Ronan dengan raut memohon. Namun, Tuan Bliss justru menarik sudutnya membentuk senyum sinis.

****

Belcia benar-benar tak bisa meninggalkan rumah Jasper, karena Leticia terus menahannya. Untuk itu dia menerima pakaian yang dipinjamkan oleh Maria, pakaian yang menurut Maria paling bagus.

Setelah membersihkan diri, Lidya mengajaknya untuk makan malam. Namun, saat dia berjalan menuju meja makan, langkahnya langsung ditahan oleh Sharon yang tak senang melihat keberadaannya.

"Kenapa kamu masih ada di sini?" cetus Sharon sambil melipat kedua tangan di depan dada dan mata yang menyipit. Dia menelisik penampilan Belcia dari atas sampai bawah.

"Sharon, Belcia ada di sini karena keponakanmu," timpal Lidya dari arah lain. Kemudian menggandeng lengan Belcia. "Dia kakaknya Maureen." bisik wanita paruh baya itu dan Belcia langsung mengangguk mengerti.

"Jangan bilang kamu akan menginap juga?!" ketus Sharon, tak mengindahkan ucapan Lidya. Dia tidak mau kalau sampai punya saingan untuk mendapat perhatian Jasper.

"Kalau iya memangnya kenapa, Nyonya? Bukankah Anda bukan tuan rumahnya?"

Kali ini Belcia yang membalas, karena merasa bahwa Sharon sok berkuasa, padahal wanita ini tidak memiliki hak apa-apa.

Sharon langsung gelagapan mendengar itu, berani-beraninya orang baru melawannya.

"Aku adalah bibinya Leticia, jadi aku juga termasuk tuan rumah di sini!" tandas Sharon semakin membusungkan dadanya. Namun, Belcia tidak takut sama sekali, dia malah tersenyum.

"Yang bisa mengusirku dari sini hanya Leticia, jika dia membiarkan aku pergi, aku akan pergi. Kalau tidak percaya, buktikan saja," balas Belcia, tanpa membuang waktu lagi dia melanjutkan langkah, karena Leticia sudah merengek memintanya untuk cepat duduk. Sedangkan Sharon hanya bisa menganga, menahan emosi yang tiba-tiba naik ke atas kepala.

***

Selesai makan malam Jasper baru saja tiba di rumah. Wajahnya terlihat kusut karena banyak sekali pekerjaan yang dia selesaikan seharian ini. Sebelum masuk ke kamar, dia melihat Leticia yang tengah digendong, sesaat dia terpaku, dalam pandangannya dia melihat istri dan anaknya sedang bercengkrama, padahal itu adalah Belcia yang mengenakan baju bekas Maureen yang diberikan ke Maria.

Kaki Jasper melangkah dengan cepat, tapi begitu sudah dekat dia langsung tersadar bahwa yang ada di depannya bukanlah Maureen.

Deg!

Jantungnya seakan berhenti sesaat.

"Siapa yang mengizinkanmu memakai baju istriku?!" seru Jasper dengan lantang hingga membuat senyum di bibir Belcia langsung pudar, dan sang anak yang ikut terkejut.

"Apa?" balas Belcia yang tidak mengerti dengan perkataan Jasper. Sementara pria itu langsung mencengkram tangannya, tak peduli Belcia sedang menggendong Leticia.

"Dasar lancang! Kau masuk ke kamarku?" tanya Jasper, kini matanya sudah menatap dengan nyalang dan membuat anaknya menangis ketakutan.

Maria dengan cepat mengambil alih Leticia, dan berusaha untuk menjelaskan bahwa dia yang memberikan baju itu kepada Belcia. Lagi pula Maureen sudah memberikannya sejak lama.

"Tuan!"

"Jawab!" seru Jasper semakin mengeratkan cengkramannya dan membuat Belcia kesakitan.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan!" balas Belcia seraya meronta. Sontak keributan itu membuat Lidya yang berada di dapur langsung keluar.

"Ada apa ini?" tanyanya. Namun, Jasper sama sekali tidak peduli, dia hanya ingin jawaban Belcia yang dianggap sangat lancang.

"Lepaskan baju istriku, tidak ada yang pantas memakainya, kecuali dia!" seru Jasper menggebu-gebu. Belcia langsung paham, ternyata pakaian yang ia kenakan bukan milik Maria, tapi milik Maureen.

"Aku akan lepaskan! Akan aku lepaskan sekarang juga," balas Belcia dengan suara tak kalah tinggi dan membuat Jasper terdiam seketika. Sambil terengah-engah Belcia menepis tangan Jasper dengan kasar, lalu masuk ke dalam kamar Leticia untuk memakai kembali pakaiannya yang sudah bau oleh keringat.

Sementara Jasper yang terlanjur emosi, akhirnya memilih untuk menggendong Leticia yang menangis.

"Tuan ...." Maria berusaha menjelaskan.

"Aku tidak ingin dengar apapun!" cetus Jasper terus melanjutkan langkah menuju kamarnya sendiri. Di belakang sana, Maria memejamkan matanya kuat-kuat, karena merasa bersalah.

1
Rita
heh Jas sadar kan?
Rita
😅😅😅😅😅
Rita
dah lbh baik diem😅😅😅😂😂😂
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍👍👍👍
Rita
😅😂😂😂😂😂😂
sryharty
bayik aja tau kalo kamu itu singa
Annabelle
anak kecil saja bisa tau mana setan mana peri 🤭🫣🤣🤣
enur 🍀⚘
hahaha niat hati mau memancing Jasper dengan menggoda Leticia ,, tapi Leticia justru marah dan menjambak rambut Sharoon 🤣 sukuriiiin ,🤣👎 mungkin jika Leticia bisa ngomong ,, kamu mau pph q ? maka langkahi dulu m4y4t q .. 🤭😁
Alexandra Juliana
Dih si Sharon bukannya pulang ke rumahnya msh ada tinggal di rumah Jasper, dasar muka tembok ga tau diri..
Alexandra Juliana
Jas sdh seperti bodyguard dong berjalan dibelakang Bel..🤭😄
Radya Arynda
mantap leticia,,,,,manusia muka dua harus di hancurkan........jangan taku belcia💪💪💪💪💪
Maria Kibtiyah
lagian knp si sharon masih di rumah itu
Dien Elvina
Leticia aja tau klo s Sharon wanita uler yg mau merebut Daddy nya 😏anak kecil pasti tau siapa yg tulus dan yg hanya modus 😏
Naufal Affiq
menarik
Threeanie
Rasain,,anak kecil aja tau mn yg tulus & mana yg modus
Nia Apriani
Leti ❤️❤️❤️
Dian Rahmawati
seru
Dian Rahmawati
sukurin sharoon
Niͷg_Nσͷg🐼
Sukurinnn..anak kecil itu lebih peka, leticia tahu dengan sikap yang kamu tunjukkan itu Tulus atau modus. lagian yang ada dalam otak kamu, sebenarnya bukan mengajak Leticia bercanda, tapi kamu sedang menggodahh bapaknya 🤭 makanya leticia langsung melindungi bapaknya, dari terkaman singa betina 🤣

lagian kamu tuh kok kagak punya malu? kamu tuh tinggal di rumah siapa? meskipun kamu kakak dari almarhum maureen, bukankah maureen sudah tiada. terus kenapa kamu masih bertahan di rumah jasjus, dengan alasan ingin mengawasi leticia 😒 jelas2 leticia ogahh sama kamu? kok yaa masih betah bertahan di rumah iparr...memuakkan 😒
Niͷg_Nσͷg🐼: Menggatall dia kak...minta di garuk pakai sikat wc 🤣🤣
Lisa: ya nih sebel banget sm si Sharon..udh tau Jas g suka sm dia eh koq g pergi dr rumah itu.
total 2 replies
Ny Rudi Harianto
dah mulai luntur itu ego nya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!