Perjodohan yang terjadi tanpa di kehendaki oleh dua insan tersebut,
Wanita bernama Allin Wilton dan Arnold Gall, mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya,
Arnold Gall berusia 28 tahun tidak menyangka akan dijodohkan dengan karyawaannya sendiri Allin Wilton 24 tahun.
" tidak, dia karyawanku "
- Arnold Gall
" tidak, dia Boss ku "
- Allin Wilton
.
.
.
.
.
19 juli 2019
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annida Rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
Allin masih menggerutu sepanjang jalan , dia mencari ponselnya disaku
" aku bahkan tidak membawa ponselku, Arnold sialan!"
" apa kamu ada masalah?" Allin menatap kesampingnya, dan melihat seorang pria Jepang yang tersenyum
" tampan sekali "
" nona?" Allin tersadar dan tersenyum, dia tidak menyangka ada orang yang akan mendengarnya , padahal Allin berbicara dalam bahasa inggris
" apa kamu bisa berbahasa inggris ?" tanya Allin dalam bahasa inggris
" ya, aku dulu pernah tinggal di Amerika "
" benarkah ?tapi aku orang Inggris"
" Inggris?"
" ya"
" apa kamu baru pertama kali ke Jepang ?" Allin mengangguk
" baiklah, kalau begitu aku akan menjadi pemandu wisata mu bagaimana? "
" benarkah ?" tanya Alllin senang
" namaku Nobito Nagawa"
" namaku Allin Wilton" Allin menjabat tangan, Nobito
" kamu bisa memanggilku Nobi"
" baiklah Nobi"
" kalau begitu ayo aku tunjukkan lokasi yang indah disekitar sini" Allin tersenyum dan mengangguk
******
Arnold sudah keluar dari hotel matanya mencari - cari sosok Allin
" kemana wanita itu?"
Arnold kembali berjalan menyusuri pedagang- pegangan didekat pantai , Arnold mencoba menelpon Allin tapi tidak diangkat
" wanita itu kemana? dia bahkan tidak membawa uang"
Arnold kembali berjalan lebih dekat kearah pantai dia menatap garang pemandangan didepannya dan berjalan cepat dengan amarah di dada nya
*****
Nobito membawa Allin ke dekat pantai , matahari lumayan terik disana, Allin menatap pantai yang indah didepannya
" indah sekali, apa kamu sering kesini?"
" tidak, aku datang kesini untuk menemui seseorang"
" seseorang?"
" ya, kamu" Allin tertawa mendengarnya
" aku?" Allin menunjuk dirinya dengan telunjuk nya
" kenapa karena aku?"
" tidak tahu , aku datang kesini hanya untuk menengkan diri dan bertemu denganmu" Allin menatap Nobito yang menatap pantai, Allin bisa merasakan kesedihan disana
" apa kamu memiliki masalah?' Nobito tersenyum masih menatap pantai didepannya
" apa kamu haus?" Nobito bertanya , Allin tahu Nobito ingin mengalihkan pembicaraan tapi dia juga haus karena si Arnold berengsek itu tidak memberinya uang jajan
" tidak perlu , aku tidak membawa uang"
" tidak masalah aku akan mentraktirmu "
" tidak , aku tidak mau berhutang budi pada orang lain" Nobito tertawa dan menarik Allin
" Nobi" Allin kaget saat Nobito langsung menariknya, Nobito membawanya ketoko minuman
" kamu mau yang mana?"
" tidak perlu "
" tolong dua minuman dingin rasa Alpukat dan Blueberry" kata Nobito pada pegawai tersebut dalam bahasa Jepang
Sesudah mereka membeli minuman, mereka kembali ke pantai dan duduk di kursi yang tersedia di pantai
" terima kasih "
" tidak perlu sungkan itu hanya minuman"
" aku akan mengganti uangmu nanti"
" tidak perlu "
" tidak aku akan tetap menggantinya "
" baiklah, kamu bisa mentraktirku, besok hari bagaimana?" Allin terdiam dan berpikir, Nobito adalah pria yang baik dan bisa mengerti bahasa dirinya dia juga tidak kenal siapa - siapa dijepang selain Arnold berengsek itu, mengingat itu kembali membuat dia kesal
" baiklah"
" apa kita sekarang berteman?"
" tentu saja" mereka tertawa disana, tanpa tahu sepasang mata menatap nyalang mereka berdua, Arnold berjalan dengan cepat dan mata yang tidak pernah lepas dari dua orang yang terlihat bahagia disana, dia langsung menarik Allin hingga berdiri, Allin kaget sekali dan menatap Arnold yang terlihat menyeramkan
" Arnold " Arnold menatap tajam Allin
" pulang !" Allin kaget mendengar Arnold berbicara keras
" tidak " Arnold kesal dan langsung menarik Allin, tapi sebelum itu Arnold sempat menatap tajam Pria yang bersama istrinya
Nobito juga kaget disana, dia ingin melindungi Allin saat Arnold menariknya kasar, tapi dia mendengar, Allin menyebut nama pria tersebut Nobito pikir Allin mengenal pria tersebut
" Arnold" Arnold masih menarik Allin pergi dari sana
" Arnold lepas " Arnold berhenti dan menatap tajam Allin disana, Allin jadi takut
" jadi seperti ini, pergi tanpa izin dan mencari seorang pria disini" Allin kesal mendengarnya, seakan Arnold berkata bahwa dia adalah wanita yang tidak baik
" kamu jangan bicara sembarangan , aku sudah minta izin padamu tapi kamu melarangku "
" kalau aku sudah melarangmu , harusnya kamu tidak nekat pergi keluar "
" memangnya kenapa kalau aku mau jalan - jalan, aku ke Jepang ingin liburan bukan berdiam diri dikamar"
" kamu bisa memintaku untuk mengajakmu keluar " Allin diam menatap Arnold yang masih terlihat marah
" aku ingin keluar sendiri karena aku melihat mu sibuk dengan laptopmu, aku tidak ingin mengganggu"
" alasan, bilang saja ingin bertemu pria lain kan!?
" kamu jangan menuduhku tanpa alasan"
" alasan? jadi yang aku lihat tapi apa! Tertawa bersama pria lain seakan belum menikah"
" kenapa kamu membicarakan tentang pernikahn yang tidak jelas ini" Arnold jengkel Allin berkata pernikahan tidak jelas
" tidak jelas katamu, lihat dijarimu cincin itu buktinya" Allin melirik cincin pernikhannya bersama Arnold dia memakainya bukan karena pernikahan tapi karena dia menyukai cincin itu
" kamu bahkan tidak pernah memakai cincin pernikahan?"
" untuk apa aku memakainya, pernikahan ini tidak berarti apa- apa bagiku" Allin terdiam , dia menatap Arnold dingin, Arnold benar- benar tidak mencintainya, Allin hanya pernah sekali melihat Arnold memakai cincin pernikahan mereka itu pun saat pernikahan mereka,
Arnold menatap tangan Allin yang memegang tempat minuman yang masih tersisa setengah isinya
( anggap saja setengah ya)
Dia langsung merampas minuman itu dan membuangnya, Allin kaget karena itu
" Arnold kenapa kamu membuangnya?" Arnold menatap Allin kesal
" kamu pergi tanpa membawa uang pasti pria tadi yang membelinya"
" kenapa memangnya kalau dia yang membelikannya?" Allin sudah sangat kesal, Arnold keterlaluan sekali
" aku tidak suka, seperti aku tidak sanggup saja membelikanmu minuman murah begitu, aku bahkan sanggup membelikanmu toko minuman itu"
" bilangnya kaya tapi aku ingin keluar saja tidak dikasih uang" Arnold menarik Allin yang akan meninggalkannya dan memerangkapnya
" lepas,kamu ini kenapa sih?"
" aku tidak suka" Arnold beguman tidak jelas, Allin meronta, tapi Arnold mengeratkan pelukannya, Allin pasrah saja dan membiarkannya
Arnold melepaskan pelukannya dan menatap Allin yang menatap Arnold bingung
" sekarang pulang " Arnold menarik Allin pergi dari sana
" memangnya siapa tadi yang main peluk"
Allin menatap Arnold kesal yang berjalan didepannya dengan jari mereka yang saling bertautan, melihat itu Allin jadi gugup
" aku kenapa sih, jangan jatuh cinta, jangan...."
*******
Arnold menatap Allin yang duduk didepannya , Allin malas untuk menatap Arnold jadi dia menatap keluar dari kaca jendela
" mulai sekarang kamu tidak bisa keluar tanpa sepengetahuan aku"
" aku keluar kamu tahu kok"
" maksud ku harus dengan persetujuanku"
" iya, iya seterah kamu, aku ngantuk mau tidur "
Allin berjalan ke arah ranjang dan berbaring, dia membelakangi Arnold. dia masih kesal, dengan kejadian sore tadi
" kita disini hanya tinggal tiga hari. Jadi aku peringatkan kamu untuk tidak bertemu dengannya lagi "
Allin yang tidak benar- benar tidur, mencibir Arnold yang terus berbicara, Allin tiba- tiba ingat dengan janjinya pada Nobito
"aku berjanji kapada Nobi untuk mentraktirnya besok"
Arnold membuka laptopnya dan mengecek pekerjaannya, setelah dia selesai dia berjalan keranjang dan berbaring, dia menatap Allin yang posisinya sudah berubah menghadap kearah Arnold, tangan Arnold terangkat untuk memperbaiki anak rambut Allin yang menutupi wajahnya dan menyelipkannya kebelakang telinga Allin, dia melihat bekas memar akibat tertabrak pintu didahi Allin sudah mulai menghilang bahkan bila tidak diperhatikan seakan memar itu tidak ada
" aku tidak suka melihatmu bersama pria lain selain aku"
Arnold berbicara kepada Allin yang tertidur disampinya, Arnold menarik Allin kepelukkannya,telunjuk Arnold mengusap - usap bibir Allin yang sedikit terbuka, Arnold memajukan kepalanya dan mengecup bibir ranum Allin yang terlihat semakin sexy saat tidur.
Jari Arnold kembali mengusap bibir Allin
" aku tidak rela bila ada pria lain yang menyentuh ini"
aku suka.
sukses selalu
👍👍👍🌺🌹
👍👍👍👍
4 jempol buatmu Thor
sukses selalu
semanhat
💪💪💪💪
😍😍😍👍
bikin pingin trs baca
lanjuut