NovelToon NovelToon
Larasati Untuk Arjuna

Larasati Untuk Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Suami ideal
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eed Reniati

Larasati, sering di sapa Rasti atau Laras seorang dokter residen, yang sedang cuti dan bekerja di Beauty wedding planner and organizer. Dia bisa menjadi MC, fotografer, ketua tim Planner, bagian konsumsi. Bertemu kembali dengan Lettu Arjuna Putra Wardoyo, lelaki yang pernah menjadi cinta masa kecil saat masih SD.

Arjuna anak kesayangan papa Haidar Aji Notonegoro( papa kandung), dan ayah Wahyu Pramono( ayah sambung). "Kamu Laras yang pernah sekolah di?"

"Sorry, salah orang!" Ucap Rasti memotong ucapan Juna, sambil berlalu pergi dengan kameranya.

"Seorang Arjuna di cuekin cewek, ini baru pertama dalam sejarah pertemanan kita." Ucap Deri sambil memukul bahu Juna.

"Aku yakin dia Laras adik kelas ku, yang dulu ngejar-ngejar aku." Ucap Juna dengan pandangan heran.

Apa yang membuat Laras tidak mau mengenal Juna, padahal pesona seorang Arjuna tidak pernah ada tandingannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eed Reniati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Misi Pertama

"Hari ini adalah misi pertama tim 'Alfa', setelah terbentuk sebulan yang lalu. Hari ini tim Alfa, akan bekerja sama dengan tim Harimau putih, untuk melakukan penyelamatan bus mahasiswa, yang sedang di sandra sekelompok teroris, saat melakukan perjalanan ke puncak." jelas kapten Adit.

"Saya harap kalian bisa kerja sama dengan tim Harimau putih yang di pimpin, oleh Letnan Ari?" sambung Adit.

"Siap laksanakan, komandan!!" tegas Juna dan ke-enam rekannya. Rekan Juna terdiri dari Serka Yofi, serka guntur, serka Hanif, Pratu Tito, letda Haikal seorang hacker dan Letnan Deri teman Juna.

Letnan Ari pimpinan tim Harimau putih adalah kakak letting Juna dan Deri, saat di akmil, Ari 2 tingkat di atas Juna.

"Saya akan memberikan sedikit informasi yang saya dapat di lapangan, dari polisi yang ada di sekitar. Satu rombongan bus, terdiri dari 50 mahasiswa, dan 4 dosen serta 4 anak-anak . Sopir dan kernet di duga satu komplotan sama teroris, kenapa mobil ini bisa menjadi incaran? Karena ada anak duta besar Amerika Serikat, anak mentri, dan 2 anak politikus, mereka menuntut pembebasan 3 rekannya pelaku pengeboman yang baru di tangkap Densus, serta tebusan uang 1 triliun." jelas Ari.

 Setelah mendapatkan sedikit informasi, kedua tim mulai membagi tugas, untuk melakukan penyelamatan dengan bekerja sama dengan polisi setempat.

**

"Wajahmu sangat mirip dengan ibumu, tapi posturmu mirip bang Rio, tinggi." ucap Yani, dengan memegang tangan Laras. Yani adalah sahabat ibunya Laras, yang bernama Nurul. Sebelum diambil dan di asuh oleh Hanum, selama sebulan Laras sempat di rawat oleh Yani yang saat itu belum menikah.

"Ibuku cantik dong, bi." canda Laras.

"Sangat cantik, ibumu wanita yang lembut, dan orang yang terlalu sabar. Apa malam ini kamu mau nginep di sini?"

"Tidak bisa, Bi. Besok aku harus bekerja, kebetulan hari ini aku libur jadi aku berkunjung ke makam ibu dan Restu,"

"Kalau begitu makan siang disini ya?"

Laras mengangguk dengan ragu. "Boleh, kalau bibi tidak repot." ucap Laras menghargai tawaran Yani, yang sempat memintanya menginap tapi Laras tolak.

Setelah makan dan mengobrol Laras baru pamit untuk pulang, dengan di antar anak sulung Yani yang masih SMA ke terminal dengan kendaraan bermotor.

"Tempat ini sejuk, masih banyak pohon yang tumbuh subur, ah jadi pingin tinggal di sini." ucap Laras saat melewati jalanan yang kanan kiri di penuhi pohon di sepanjang jalannya.

"Teh Laras biasa hidup di kota ingin hidup di tempat kaya gini, saya malah ingin tinggal di kota, teh."

"Kenapa ingin tinggal di kota, di kota banyak polusi, banyak orang jahat terlihat baik, beda dengan di sini orang-orangnya ramah seramah udara pagi yang sejuk."

"Ehh, te jalanan di depan di tutup, banyak polisi yang jaga."

"Emang ada apa," ucap Laras, bertepatan dengan motor yang berhenti. Laras turun dan melihat truk polisi dan truk TNI, 2 ambulance dan 2 mobil patroli, berjarak 100 meter di depannya serta sebuah bus yang penuh penumpang di kepung polisi.

"Bus di depan itu sedang di sandera teroris, kata orang-orang teh." jelas Anton, anik bu Yani setelah sempat bertanya pada warga.

Laras mengangguk, bertepatan dengan rombongan mobil dinas berplat TNI dan Polri datang, hingga Laras dan warga di suruh menepi untuk memberi jalan mobil itu.

"Itu kan mobil papa, kok tumben papa terjun ke lapangan," pikir Laras dengan mengamati mobil yang dia ketahui, sebagai mobil dinas Rio.

"Pak, saya mau ketemu papa saya, itu papa saya." ucap Laras sambil menujuk kearah Rio yang baru keluar dari mobil, tapi polisi itu melihat dengan pandangan tidak percaya. "Jika bapak tidak percaya, bentar." ucap Laras yang langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Rio.

"Assalamu'alaikum, pa. Aku di sini pa, lihat kearah kerumunan warga," ucap Laras sambil melambaikan tangannya tinggi.

"Walaikumsalam, tunggu di situ aja, disini berbahaya." ucap Rio, di sebrang telpon.

"Aku mau ke situ, aku seorang dokter siapa tahu aku di butuhkan."

"Di sini sudah ada para pemdis."

"Aku lebih profesional, papa please... " mohon Laras.

Terdengar suara helaan nafas panjang Rio, sudah bertahun-tahun Rio tidak mendengar suara manja dan memohon putrinya, tapi kenapa harus memohon untuk situasi yang seperti ini. "Ajudan papa akan menjemput, jangan jauh-jauh dari ajudan papa. Sudah papa harus rapat darurat, menggantikan panglima TNI."

Laras memasukkan ponselnya ke dalam tasnya, sambil melihat Rio yang berjalan menjauh, setelah membisikkan sesuatu pada ajudannya, sebelum ajudannya berlari menjemput Laras.

"Mari mbak, di suruh bapak nungguin di mobil."

"Ton, kamu pulang aja, aku akan pulang bareng papaku." ucap Laras sambil mengambil selembar uang warna merah dari kantong celananya. "Buat jajan, jangan minta ibumu mulu."

"Ehhh, teh banyak pisan, makasih teh."

Laras hanya tersenyum lalu berjalan pergi bersama ajudan Rio. "Sepertinya yang di sandera di bus ada orang pentingnya, ya?"

"Ada anak-anak orang penting, dan kedutaan AS, jika mereka terluka bisa membuat nama negara tercemar di mata dunia."

Laras mengangguk paham. "Iya, negara kita akan di bilang negara tidak aman, dan negara teroris." ucap Laras bertepatan dengan seorang perempuan menggunakan jilbab, keluar dari dalam bus dengan mengakat kedua tangannya ke atas.

"Bukannya itu kapten Audrey, ya." pikir Laras.

Kapten Audrey, adalah dokter spesialis bedah dan seorang dokter militer, Laras mengenalnya sejak bekerja di rumah sakit Angkatan Darat.

"Silakan masuk ke dalam mobil, mbak Laras."

"Aku cuma mau lihat, masak gak boleh. Aku janji gak ngapa-ngapain, deh." ucap Laras sambil berjalan kearah segerombolan polisi, yang sedang mengerumuni dokter Audrey.

"Mereka tidak mau dokter militer, mereka mau dokter yang murni dokter, bukan dari militer." ucap Audrey.

"Sialan, brengsek mereka, banyak sekali permintaannya, padahal di sana nyawa orang di pertaruhkan." umpat seorang polisi dengan menggunakan rompi anti peluru.

"Emang terorisnya minta dokter seperti, apa?" tanya Laras pada polisi di depannya.

"Dokter perempuan, tapi tidak boleh dari kalangan dokter militer, dokter biasa. Eh, siapa anda?" tanya polisi itu, saat melihat Laras, orang yang bertanya padanya.

"Kebetulan saya dokter." ucap Laras.

"Mbak!" kaget ajudan Rio, lumayan keras karena terkejut, dengan ucapan Laras yang secara tidak langsung mengajukan dirinya.

"Bisa disuruh sikap tobat aku, atau keliling batalion aku kalau mbak Laras maju. Mana komandan sedang rapat darurat." pikir ajudan Rio.

Karena suara ajudan Rio membuat beberapa polisi langsung melihat kearahnya, dan dokter Audrey sudah masuk menghadap para petinggi yang sedang rapat.

"Kamu tidak takut akan terluka?" tanya polisi yang tadi mengumpat.

"Kan di sini banya polisi dan tentara, tidak mungkin kalian membiarkan teroris itu melukai kami, kan?"

Polisi itu tersenyum dan mengangguk. "Good, aku akan bilang pada para petinggi sudah ada dokter pemberani yang siap maju."

1
Rita Rita
anak dan emak sama sama ular
bisa bahaya Juna,,, ayok Laras bongkar kebusukan BSI Serly dan emak nya
Nene di Oon
semangat KK author
eed: Semangat kakak, terimakasih 🙏💕
total 1 replies
Nene di Oon
ceritanya seru dan tidak bertele²👍👍👍
Nene di Oon
menurut sy ceritanya seru tidak bertele² semangat terus author
eed: Terima kasih, kak 🙏💕.
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
Hanum masih aja bloon dan jahat
kalea rizuky
jahat bgt Hanum
Rita Rita
gimana kalo Arjuna tau Laras ikut di tim dokter yg jelas " berbahaya. 🤔🤭
Rita Rita
Juna pergi untuk pendidikan dan pulang setelah selesai langsung nikah sama Laras,,
Rita Rita
suka banget dengan sikap tegas Juna. ga tau malu banget si Cindy . udah ibu Juna dihancurkan mau nikahin lagi anaknya dengan anak sendiri
dasar jalang
Rita Rita
keknya paling banyak ulet bulu disini 🤔🤭
Rita Rita
wah taktik licik nih kalo ketahuan bakalan hancur.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!