NovelToon NovelToon
Karena Aku Bukan Dia

Karena Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Juu_30

Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.

"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 Hujan

Kehidupan Vasca semakin berwarna dengan hadirnya Langit. Walaupun Vasca belum menjawab tentang perasaannya pada Langit, tapi Vasca sudah menaruh hatinya pada Langit.

Suasana di Restoran Citari sangat ramai karena hari ini hari Sabtu. Vasca dam para pelayan yang lain, sibuk menghantarkan pesanan ke meja konsumen.

"Dek Vasca... kalau capek istirahat ya.... " Kata Putri kepada Vasca

"Iya Kak... makasih ya" Jawab Vasca sopan.

Vasca sangat bersyukur karena memiliki atasan sekaligus teman kerja yang baik. Muncul dalam hati Vasca untuk membalas budi semua orang yang membantunya kini, ketika ia sukses nanti.

"Vasca, didepan sudah ada yang tunggu". Kata seorang pelayan mengagetkan Vasca.

"Siapa ya Kak? " Tanya Vasca bingung. Pasalnya dia tidak pernah berjanji dengan siapapun.

"Gk tau de... cowok " Jawab orang itu.

Vasca segera keluar untuk bertemu dengan orang itu.

"Hai Ca..... ayo pulang " Ternyata Langit yang datang.

Vasca tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Membuat Langit juga ikut tersenyum.

"Aku ambil tas dulu ". Jawab Vasca

"Cantik ". Puji Langit pelan.

"Ayo Langit" Kata Vasca sambil menaiki motor.

"Kita kesuatu tempat dulu boleh gk? " Tanya Langit setengah suara deru motor.

"Langit.... aku harus membereskan kontrakan karena sudah lama tidak membersihkannya" Jawab Vasca.

"Oke... kalau gitu biar aku bantu" Kata Langit sambil menghentikan motornya waktu sampai didepan kontrakan Vasca.

"Tapi Langit, ini udah malam, kamu tau kan warga disini" Jawab Vasca ragu.

Langit tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia paham apa yang dimaksud oleh Vasca bahwa tidak baik kalau mereka ketemu malam-malam begini.

"Maaf ya Langit" Kata Vasca lirih

"It's okay Ca... aku balik dulu ya, sampai ketemu besok.

Vasca memandangi Langit sampai hilang di pandangannya. Dia bersyukur bertemu dengan Langit. Vasca langsung masuk ke dalam kontrakan dan membereskan semuanya.

Drtrrtt... Drrrttt... Drtttt..

Bunyi ponsel Vasca. Ketika mengambilnya, Vasca tersenyum melihat siapa yang menelepon.

"Halo Langit... kamu udah sampai? " Tanya Vasca.

"Iya Ca.... tadi hujan, dingin banget sumpah" Adu Langit.

"Lah... emang hujan? " Tanya Vasca heran karena tidak mendengarkan bunyi hujan.

"Iya Ca... coba kamu lihat diluar" Vasca menyibakkan gordennya.

"Iya Langit hujan" Kata Vasca sambil terus melihat keluar.

"Vasca..... apa yang kamu suka? " Tanya Langit penasaran

"Kalau kamu? " Tanya Vasca balik.

"Ck.... dasar cewek, ditanya malah nanya balik". gerutu Langit

"Aku suka matahari dan malam yang penuh bintang Ca" Jawab Langit

"Aku suka hujan Langit". Jawab Vasca pelan

"Vasca, aku sudah menebak kalau kamu pasti punya banyak cerita yang kamu sembunyikan, aku siap bantu Ca, kalau memang kamu butuh ". Kata Langit meyakinkan

"Iya Langit, ada banyak yang harus aku bicarakan" Jawab Vasca pelan

"Aku punya banyak waktu Ca"

Tut.... Tut... Tut.... sambungan dimatikan. Vasca kembali menyibakkan kain gordennya untuk melihat keluar.

Pagi harinya, Vasca sudah siap dengan seragamnya menuju kesekolah. Hujan masih belum berhenti, membuat suasana semakin dingin.

Ting.... bunyi handphone Vasca

"Hari ini hujan Ca, walaupun kamu suka hujan, jangan lupa pakai payung ya, hujan itu dingin, nanti kamu sakit".

                    Langit Marcher

Pesan itu mampu membuat Vasca senyum. Langit membuat harinya baik dan berwarna.

Vasca terus masuk ke pekarangan sekolah dengan berlari.

Bughh....

Vasca kaget ketika dirinya tidak sengaja menabrak seseorang. Vasca menunduk takut, dia bisa melihat kalau yang ditabrak itu adalah anak laki-laki tapi tidak tau itu siapa.

"Punya mata gk? " Tanya orang itu dingin.

Deg....

Vasca mengetahui itu suara siapa.

"Maaf Kak Vasco aku gk sengaja" Jawab Vasca pelan, karena orang yang ditabrak adalah Vasco kakaknya.

"Gue bukan kakak lo" tekan Vasco sambil berlalu.

Vasca menangis pelan, untuk hari ini, dia mendapatkan cinta dan luka sekaligus. Cinta dari Langit, dan luka dari Vasco.

Vasca buru-buru menghapuskan air matanya, karena ini sudah disekolah, dan ada banyak orang.

"Kamu kenapa Ca? " Tanya Langit melihat wajah sembab Vasca.

"Gk apa-apa Langit, aku semalam nonton drakor" tipu Vasca sambil tersenyum.

"Oh gitu, okelah....ayo masuk kelas" Kata Langit mencoba percaya. Vasca bernapas lega karena Langit percaya kepadanya.

"Aku tau kamu menyembunyikan sesuatu Ca" batin Langit.

"Oke.... selamat pagi anak-anak, hari ini, ibu akan membagikan kelompok biologi yang terdiri dari dua orang. Kamu bebas menentukan dengan siapa wajib cowok dan cewek. Kata guru bilogi. "

"Yah... kok cowok cewek si, kita gk bisa barengan dong" sahut Kiara.

"Ya, tidak masalah Kiara, kan ini cuman kelompok sementara doang". Hibur Vasca.

"Oke... mulai pilih sekarang ". Kata Guru Biologi.

Semuanya heboh mencari teman kelompok, sesuai dengan perintah dari guru.

Vasca mengedarkan pandangannya Sekeliling kelas namun tatapannya jatuh pada Langit yang juga sedang menatapnya dengan senyuman. Vasca mengerti maksud Langit, dan menganggukkan kepalanya.

"Oke sudah semua?.... ibu harap kalian bertanggung jawab dengan tugas ini... paham? " Tanya bu Rika.

"Paham buuu" Jawab seisi kelas.

"Ki.... kamu sama siapa kelompoknya? " Tanya Vasca.

"Aku sama Gio....kalau kamu? " jawab Kiara.

"Aku sama Langit". Jawab Vasca santai.

"Kamu beruntung banget dapat dia Vasca, Langit itu pintar dan baik, selain itu dia juga pengertian. Dia juga ganteng dan manis, banyak cewek yang mau dekat sama dia Ca" Ujar Kiara panjang lebar tentang Langit.

"Kamu udah kenal dia lama ya? " Tanya Vasca bingung kepada Kiara yang mengetahui semua tentang Langit.

"Dia teman kelas aku waktu SMP Vasca". jawab Kiara mantap.

"Pantesan" jawab Vasca pelan.

Bel pulang sekolah berbunyi, membuat semua siswa bernapas lega.

"Vasca, kamu langsung pulang? " Tanya Kiara

"Gk aku mau ke toilet dulu" Jawab Kiara sambil memasukan bukunya kedalaman tas.

"Oke kalo gitu, aku duluan ya" Jawab Kiara sambil keluar kelas.

Vasca melangkahkan kakinya ke toilet melewati koridor sekolah.

"Gk nyangka ya, nyalimu begitu hebat sampai mau bersekolah sini. Gue salut sama lo".

Deg.... Vasca membeku. Dia mengenali suara itu.

"Kak Vaiser " lirih Icha sambil berbalik.

"Dasar jalang sialan, gue udah bilang ya, jangan panggil gue kakak" Bentak Vaiser penuh amarah.

Sret....

"Ah... sakit kak" Vasca menangis dengan sedih karena Vaiser menarik paksa rambutnya.

Plak....

Satu tamparan keras melayang begitu saja di pipi kanan Vasca. Vasca menunduk tanpa bisa melawan dengan sang kakak. Dia terlalu lemah untuk mereka yang kuat.

"Sini kamu... " Tarik Vaiser, menyeret tubuh Vasca masuk kedalam gudang.

"Jangan Kak.... " Lirih Vasca dengan air mata yang terus mengalir.

Vaiser terus menarik Vasca hingga masuk kedalam gudang itu. Dan akhirnya

Ceklek.... bunyi pintu terkunci. Ya, Vaiser mengunci pintu tersebut dengan Vasca yang masih didalamnya.

"Gue... penasaran apakah ada yang menyelamatkan kamu? " Kata Vaiser angkuh namun berbalik untuk pergi.

Diujung koridor, tepatnya dibelakang ruang kelas, ada sepasang mata yang menonton semua yang terjadi dengan senyum yang meremehkan.

"Bahkan keluarga kandung lo aja benci sama lo" Kata orang itu dingin namun pergi.

Didalam gudang perlengkapan sekolah itu, Vasca berusaha untuk membuka pintu itu dengan tangannya yang sudah memerah.

"Sakit.... bunda sakit" lirih Vasca.

"Hiks...hiks... hiks... bunda kenapa ini sesak sekali bunda... aku juga mau bahagia bunda" Kata Vasca menangis dengan memukul dadanya.

Didalam itu gelap, dingin dan Vasca bisa mendengar suara hujan diluar sana yang semakin deras.

"Hujan.... aku mencintaimu, tapi tolong jangan turun untuk saat ini, ini dingin, jangan buat aku tidak menyukaimu". lirih Vasca berharap.

"Langit.... kamu dimana Langit.... " Vasca terus memanggil nama Langit. Karena selama ini, Langit tidak pernah terlambat menjemputnya.

Vasca lelah dengan keadaan saat ini. Lelah dan sakit. Vasca menunggu seseorang untuk datang menjemputnya.

"Tolong.... aku berjanji akan mencintai siapa saja yang membantuku". Lirih Vasca sambil terus menangis.

Dor... Dor... Dor....

Suara gedoran pintu terdengar. Vasca bangun dan kembali mengetuk dari dalam

"Tolong... bantu aku"...Lirih Vasca dari dalam.

"Vasca... Ca... kamu didalam? Tanya seseorang dari luar.

"Langit.... bantu aku Langit" Vasca menangis.

Ceklek...

Pintu terbuka menampakkan wajah khawatir Langit.

"Langit"...Vasca memeluk Langit sambil menangis.

"Udah Ca... aku sudah datang"

Gelap.....

"Vasca bangun Ca.... bertahan Ca.... teriak Langit melihat Vasca yang sudah tidak sadarkan diri dipelukannya.

🌹🌹🌹

Langit POV :

Langit pulang dari sekolah dan langsung merebahkan dirinya diatas kasur kebanggaannya.

Dia membuka Handphone dan melihat foto Vasca yang sedang tertawa.

"Cantik" Pujinya sambil tersenyum.

Diapun berniat untuk menelponnya namun, panggilan tidak dijawab oleh Vasca.

"Tumben gk angkat, jam kerjanya jam 4 kan? Sekarang baru jam 1" Tanya Langit kepada dirinya sendiri.

Dia mencoba menelepon lagi tapi tetap saja.

Langit membuka satu aplikasi untuk mencari keberadaan Vasca lewat nomor teleponnya.

Sekolah Citra Harapan.

"Kenapa dia belum pulang? "

Langit mengambil jacket dan kunci mobilnya, dan berlari keluar.

"Langit... kemana sayang, kamu belum makan" Kata seorang wanita yang tak lain adalah ibu Langit.

"Langit keluar bentar aja ma...." Kata Langit berlari keluar rumah.

Langit mengendarai mobilnya membelah jalanan dan menerobos hujan. Langit berpikir Vasca akan menunggu didepan gerbang sekolah karena hujan, tapi ternyata tidak ada. Langit membuka hpnya, kembali melihat dimana keberadaan Vasca.

Langit menyusuri koridor sekolah sambil memperhatikan handphonenya, dan ketika sampai didepan gudang, dia berhenti, menandakan Vasca berada disekitar itu.

Langit mengetuk satu persatu pintu didepannya, dan sampai dipintu ujung,

Langit menggedor pintu itu.

"Vasca... Ca... kamu didalam? " Tanya Langit khawatir.

"Langit... bantu aku Langit". Jawab Vasca lemah.

Mendengar suara itu, Langit membuka pintu tersebut. Ceklek...

Vasca langsung memeluk tubuh tegaknya dengan menangis, membuat hatinya teriris.

"Udah Ca, aku sudah datang" Jawab Langit lembut, berbanding terbalik dengan hatinya yang ingin marah. Ia bersumpah akan membalas siapapun yang membuat Vasca begini.

"Vasca bangun Ca... bertahan Ca" Teriak Langit begitu merasakan tubuh Vasca sudah ambruk dipelukannya.

Langit langsung menggendong tubuh Vasca masuk dalam mobilnya, dan membawa Vasca kerumah sakit.

"Bertahan Ca.... aku janji akan menjaga kamu sebaik mungkin". Lirih Langit.

1
Junn30
Makasih untuk komentar nya kak... jangan lupa Follow ya, Makasih
🙏
Eva Karmita
ngak papa bara diterima jad teman dulu nanti pelan" baru kamu katakan perasaan mu ibaratnya menyelam sambil minum ari
Eva Karmita
semangat ca jgn sedih semoga ada laki" yg benar" mencintaimu pokoknya apapun yang terjadi jgn mau balikan sama langit ... semoga bara mau berteman dgn mu ca, seperti bara ada rasa sama kamu Ca
Eva Karmita
Langit kata nya cinta mati tanpa apa buktinya kamu sama saja seperti yang lain nya , Vasca jgn terlalu berharap dan bergantung dgn manusia karena sejatinya manusia itu penuh tipu daya .. berharap lah dgn Allah karena Allah tidak pernah mengkhianati hambanya
Eva Karmita
😭😭😭😭💔 harus kh seperti itu teganya anak sendiri disiksa sedemikian rupa 💔😭 , ingat suatu hari nanti Kamu akan menyesal sudah membuang darah daging mu sendiri, vasca kamu harus kuat terima saja dgn ikhlas jika keberadaan mu tak di inginkan lagi ya sudah lebih baik kamu pergi jgn buat kamu tambah menderita ca 🤗🥰😭
Eva Karmita
ya Allah nyesek 😭😭💔💔 tega"nya anak sendiri dibuang dasar manusia
Yue Sid
Aku berharap kisah ini tidak berakhir terlalu cepat, cepat update ya!
Junn30: Makasih ya..... oke, aku janji akan segera update
total 1 replies
Phedra
Membuatku terhanyut.
Junn30: Gimana lanjut? 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!