NovelToon NovelToon
HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Om Bima! Apa yang Om lakukan padaku!"

Sambil mengernyitkan dahi dan langkah pelan mendekati Sang Gadis yang kini menjaga jarak waspada dan tatapan setajam silet menusuk netra tajam Bima.

"Seharusnya, Saya yang bertanya sama Kamu? Apa yang semalam Kamu lakukan dengan Alex?"

Bima, Pria yang masih menggunakan handuk sebatas lutut kini menunduk mendekati Laras, Perempuan yang seharusnya menjadi Calon Menantunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jamuan

Bima menepuk jemari Laras yang kini melingkar dilengannya. Dingin. Bima mengerti, Laras pasti grogi.

"Ada Saya, jangan khawatir." Bisik Bima ditelinga Laras.

Laras merinding seketika. Hembusan nafas Bima ditelinganya membuat dirinya meremang.

"Ras, please! Jangan norak! Masa begitu doang baper!"

"Selamat malam Tuan Bima, dan ini?"

"Malam Tuan Krisna, oh ya perkenalkan ini adalah Istri Saya." Bima tak ragu memperkenalkan Laras pada salah satu koleganya yang kini menatap tak biasa pada Laras.

"Wow! Luar biasa. Padahal Saya mengira Tuan Bima akan datang seperti biasa, Sendiri. Tapi rupanya sudah ada Nyonya Bima sekarang, perkenalkan Nyonya, Saya Krisna, Kolega Tuan Bima."

Pria plontos dihadapan Mereka mengulurkan tangan, Laras menjabat sekilas, jujur, ngeri kali ditatap oleh Om-Om botak yang tatapannya seperti mucikari siap menjual anak gadis seperti di film-film.

"Sepertinya Nyonya tidak nyaman, apakah Kita sebaiknya mengobrol disana Tuan Bima?"

Sebetulnya Bima bukan tak menyadari koleganya Krisna sejak tadi terus mencuri perhatian Laras, namun Bima masih menjaga sikapnya.

"Oh seperrinya Saya harus menyapa yang lain, kalau begitu Kami permisi, Ayo Sayang," Bima merangkul erat pinggang Laras.

"Gila! Ini sih, lepas dari sarang macam, masuk sarang harimau." Pinggang Laras yang dipeluk tetapi jantungnya yang ikut ketar ketir.

"Ras, Kamu biasa aja, jangan tegang gitu," Kembali Bima berbisik.

"Om bisa biasa aja gak? Itu lagi temen Om, udah kepakanya botak kayak jin tomang, mana ngeliatin Aku kayak mau nyulik terus dijual aja! Serem banget sih!" Laras balik berbisik.

Kini gantian, Bima bagai tersetrum manakala hangat nafas Laras menyapu leher kekarnya. Duda bukan sembarang duda, Bima tentu merasa lehernya lebih kencang hingga dasi yang semula baik-baik saja kini sedikit dikendurkan.

"Om, kenapa? Panas? Ah dingin gini ruangannya," Bukannya mereda, usapan Laran di leher Bima malah menambah jiwa naluri kelaki-lakian Bima semakin meronta.

"Ras, bisa jangan pegang disitu?"

"Kenapa?"

"Efeknya bikin repot nanti."

Belum sempat Laras menginterupsi, Bima dan Laras kembali disapa oleh kolega lain dan Mereka sedikit terlibat obrolan seputar bisnis.

"Om, Aku ke toilet dulu ya,"

"Mau Saya antar?"

"Gak usah,"

Laras pamit sejenak, tak enak juga jika sampai Bima meninggalkan perbincangan dengan koleganya.

Laras yang sudah kebelet pipis segera menuntaskan jahatnya.

"Masih cantik!" Laras mematut diri dicermin sebelum kembali keluar untuk menemui Bima.

"Nyonya, sedang apa?"

Laras terkejut. Krisna kembali menyapa dan menghalangi jalannya.

"Maaf Tuan Saya mau menemui Suami Saya," Laras sangat tak nyaman apalagi tatapan Krisna menelisik dari ujung kaki hingga rambut Laras tak terlewat sedikitpun.

"Jangan jual mahal Nona, bagaimana kalau dengan Saya saja, Saya tahu Kamu hanya Lady Escort kan? Sudahlah, lebih baik dengan Saya, Saya bisa kasih service yang lebih untuk Kamu."

Telinga Laras rasanya seperti terbakar, "Apa?!"

Bugh!

Laras menutup mulutnya, tak percaya baru saja Ia akan mengambil ancang-ancang menampar si kepala botak tapi kini Laras dibuat tak percaya.

"Tuan Bima! Anda memukul Saya!"

"Anda memang seharusnya diperlakukan seperti ini! Saya masih cukup sabar Tuan Krisna! Tapi ucapan Anda barusan itu sudah menghina harga diri Saya sebagai Suaminya! Ingat! Saya tak akan segan-segan memutuskan kerjasama Kita!"

Laras bisa melihat kemarahan Bima dan itu demi melindungi harga diri Laras.

Tamu-tamu disana melihat kejadian itu dan mulai berbisik. Entah mana yang Mereka bela. Tetapi melihat bagaimana kemarahan Bima semua berkesimpulan bahwa apa yang dikatakan oleh Bima bukan hal main-main.

Dan Krisna memang sudah dikenal sebagai pengusaha yang sering bergonta-ganti wanita tentu mendapat kesan buruk.

Meski begitu pandangan Mereka kepada Laras juga masih penuh tanya dan penasaran, siapa wanita Muda yang diakui Istri oleh Bima.

"Saya tidak perlu menjelaskan apapun kepasa Kalian disini, tunggu undangan resmi pernikahan Saya dan Laras. Kami permisi."

"Ayo Sayang," kembali lengan Bima menyiku mengisyaratkan Laras agar menggandengnya kembali dan pergi meninggalkan situasi itu.

"Om,"

"Ayo,"

Bima membukakan pintu untuk Laras dan setelahnya Ia segera kembali ke balik kemudi dan membawa Laras peegi dari area jamuan yang memuakkan Bima.

Laras melirik sekilas, dilihatnya tatapan Bima sudah tak semenegangkan tadi. Tapi masih diam membisu membuat Laras sungkan angkat bicara.

"Kenapa?" Bima menoleh sekilas nada suaranya sudah kembali seperti biasa.

Bima sadar Laras mungkin saja terkejut oleh situasi yang kurang menyenangkan tadi. Laras pasti takut melihat bagaimana Bima saat marah.

"Maaf, maaf tadi Saya salah membiarkan Kamu sendiri."

Laras seketika mengangkat wajahnya. Menatap wajah Bima yang masih fokus mengemudi.

"Saya marah karena Krisna berlaku kurang ajar sama Kamu Ras. Saya lepas kontrol."

"Kenapa? Kamu takut ya sama Saya?"

"Om galak kalau marah. Gak nyangka Om Bima bisa marah juga."

Bima tertawa, dan kini baru Laras sadari bahwa ada lesung pipi saat Suaminya itu tersenyum.

"Manis,"

"Eh, itu,"

Bima mengulum senyum, bagaimana bisa Ia yang sering mendengar puja puji wanita dimana-mana soal dirinya, tapi ketika sebuah Kata Manis terucap dari bibir Laras sukses membuat Bima bersemu.

"Iya Saya tahu kok."

"Eh, bukan, maksud Saya itu, em permen, iya permen kok yang manis."

"Oh permen. Pikir Saya Saya yang manis. Gapapa juga sesekali muji Suami Ras."

"Ih, pede banget!"

Bima tersenyum, menggelengkan kepala. Ini Laras, perempuan muda yang jadi Istrinya ini mana mau ngaku! Gengsinya gede!

"Kamu laper gak? Saya laper! Mau makan dimana?"

Bukan Laras namanya kalau tak menyambut baik soal makanan.

"Tapi kayaknya baju Kita gak cocok seh Om kalau ketempat makan yang Aku mau."

"Ya emang ada aturan makan disana yang ga boleh pakai baju begini?"

"Ya enggak sih! Tapi bakal jadi pusat perhatian gak sih? Secara bajunya kayak mau Dinner tapi masa makan dipinggir jalan? Nanti orang bakal mikir Kita diusir sama pelayan hotel karena gak mampu bayar makanya pindah makan."

"Ya makan tinggal makan. Butuh duit buat bayar sama mulut buat nyuap kan? Ya usah kasih tahu Saya dimana tempatnya, Kita kesana sekarang."

"Oke!"

"Serius nih mau turun?"

"Kenapa enggak, ayo!"

Laras san Bima menikmati gultik hangat dan berempah seolah tak mengetahui beberapa pasang mata yang memperhatikan Mereka.

"Astaga Ras! Serius Kamu makan lima piring? Saya aja baru tiga. Tapi emang sih porsinya dikit." Bima tertawa sendiri melihat tumpukan piring dihadapan keduanya.

"Malah Saya bisa loh ngabisin sepuluh piring, mau lomba sama Saya?"

"Enggak seh Ras, Saya nyerah!"

"Ah payah nih!"

"Ras, serius Kamu nambah lagi?"

"Dua rius!"

Bima hanya tersenyum melihat begitu menikmati makanannya dan benar saja sepuluh piring ludes berpindah keperut Laras.

"Sudah? Mau kemana lagi?"

"Pulang Om, udah kenyang!"

"Kalo gak kenyang sih kayaknya Kamu makannya dibantu Jin!"

"Iya Jinnya temen Om yang kayak setan tadi!"

Keduanya tertawa kembali melintasi jalan dibawah terang bintang sambil mendengarkan musik dalam mobil berdua saling bersenandung riang.

1
Radya Arynda
mantap,,,,,udah kasih jodoh alex sama yang lain,,,biar adil🤣🤣🤣🫣
mustika mus
lanjut thor ceritamu bagusssssss
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
gas pol,,,belah semangkanya💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat ras cepet2 belah semangka lah
mustika mus
lanjut terus thorrr seru banget
TIARA: Siappp Kak
total 1 replies
Chauli Maulidiah
hahahhahahahaaa... sangaarrrr... lanjut ras🔥🔥🔥🔥🔥😂
CieDina Kardinah Mbem'z
ditunggu kelanjutannya
merry
knp Bima gk mau jjur alex bukn ank kandung tp ank kkk sepupunya biar alex cri Bpk kndungy
Dewi Anggraeni
hahahah kakasih halal ya mommy muda
merry
om duda msk istri di blg betina yg unik dr peradaban sejarah 🤣🤣🤣🤣🤣
evi siagian
semangat up nya thor
TIARA: Siap Bunda. Makasi sudah Mampir Baca Karyaku.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up nya cantik💪💪💪💪💪
TIARA: Siap Kakak Cantik😍🥰
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up,,,udah halal,boleh belah duren
Radya Arynda: manut aku.....
TIARA: Malem Apa Siang Kak Belah Durennya nih? 🫣🤭
total 2 replies
mustika mus
lanjuttttttttt
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Uswatun Hasanah
lanjut
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
jalan ceritanya bagus mengalir alami ga melulu romantis tpi ada komedinya.
tokoh utamanya karakternya tegas.
kebaikan bima dibalas dngn kehadiran laras yg msh fresh dan suci.
cinta bs dtng dngn sendirinya asalkan ketulusan sllu menyertainya.
Eti Alifa
ooo kirain hasil selingkuhan istrinya ternyata ponakan ya brti.
Radya Arynda
semangaaaat cantik💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
ma2 lana asyik jd mama, jd mertua pun ga kalah asik😍
Chauli Maulidiah
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!