NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dengan Princess

Terikat Janji Dengan Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Vampir / Cinta Terlarang / Iblis / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: zeyynmaloth

Gimana jadinya jika Putri bangsawan kelas atas jatuh cinta pada Kesatria yang ternyata merupakan keturunan iblis.

Awalnya sang putri hanya ingin berteman dan bermain bersama. Namun disaat sedang bermain, mereka berdua diserang iblis jahat. Mereka berdua dalam bahaya, sang putri tak bisa berbuat apa apa. Untung saja si mc keturunan iblis, jadi dia bisa melindungi sang putri.

Mulai saat itu sang putri berjanji untuk membalas budi pada sang mc, bahkan berjanji untuk menjadikannya suami.

Karya ini hanya karangan belaka, segala sesuatu yang mirip hanyalah kebetula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zeyynmaloth, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

Waktu menunjukkan pukul 4 sore. William benar benar tak melakukan apapun selama berjam-jam. Akhirnya Pietro telah selesai dengan urusannya dan mulai mencari William. Betapa terkejutnya dia melihat anaknya itu hanya duduk-duduk sendirian sementara anak yang lain sedang asyik bermain bersama.

"Kau kelihatan mengantuk, apa kau tadi hanya duduk-duduk saja tanpa melakukan apapun?" tanya Pietro. Langkah kakinya mengarah mendekati bangku yang diduduki William.

"Iya yah, aku tidak mau berteman dengan mereka," balas William dengan nada lemas dan muka kusut. "Kau hanya salah paham William anakku," ucap Pietro. Tangannya mulai mengusap kepalanya William.

"Salah paham apa yah?."

"Sekarang kita pergi dulu ke rumah ayah ya, nanti ayah akan beritahu kamu beberapa hal."

"Oke"

Setelah sampai di rumah Pietro, betapa terkejutnya William dengan mewahnya rumah itu. Dekorasi disana semuanya keliatan mahal. William pun merasa senang bisa tinggal disana.

"I... ini rumah ayah?" tanya William. Hatinya senang mengiringi langkah kakinya. "Iya, ini rumah pribadi milik ayah." Balas Pietro, wajahnya tampak dipenuhi senyuman.

"Ini sangat besar yah, sepi lagi. Aku suka rumah ini," ungkap William. Kini dia dan ayahnya duduk di sofa empuk. "Iya rumah ini memang bagus, tetapi ayah merasa sangat kesepian disini. Rasanya tidak menyenangkan jika rumah tempat tinggal kita besar tapi tak ada seorangpun yang memberikan cinta," ungkap Pietro dengan tangan menyentuh dada.

"Lah... jadi penyebab ayah mengadopsi ku adalah karena tidak punya istri?"

"Hehehe, iya aku belum pernah menikah," ucap Pietro penuh kebohongan, tangannya menggaruk kepala bagian belakang.

"Padahal emang aku tidak menikah lagi setelah kehilangan istriku," ucap Pietro dalam hati.

"Nah... nak, mari kita ke ruang makan! Pasti kamu lapar, ayah akan bikinin kmu makanan." Tangannya menuntun buah hati. "Wah beneran? baiklah yah." Wajah William tampak begitu riang.

William pun duduk di kursi yang sangat nyaman. Dia merasa bahwa rumah itu terlalu besar untuk seorang diri. William sekarang jadi kepikiran bahwa ayahnya mempersiapkan ini semua untuk istrinya nanti.

Setelah menunggu, akhirnya Pietro selesai memasak dan ia pun memanggil William ke meja makan. Tampak wajah riang gembira memenuhi wajah William saat melihat betapa banyaknya makanan yang ayahnya buat. Pietro mulai menjelaskan tentang apa itu pasukan elit Zeyynmaloth.

"Nak, kau kan tahu kalau ayah itu seorang Marshal, atau bisa dibilang ketua, pemimpin dari prajurit elit di kerajaan kita yaitu kerajaan Tudor."

"Kalau kau tahu, raja Tudor pada masa itu King Hans IX of Tudor mendapati para prajurit yang kemampuannya lebih dari prajurit biasa."

"Disanalah mulai terbentuk prajurit elit dengan nama Zeyynmaloth. Setiap anak keturunan akan menjadi penerus untuk meregenerasi Zeyynmaloth yang baru," jelas Pietro.

"Tapi ayah bilang keturunan akan menjadi penerus, lalu apakah aku ini anak kandung ayah?" tanya William.

"Bukan, kau itu anak dari adik ayah. Namun karena istrinya meninggal dan dia gugur dalam perang, jadi aku lah yang mengadopsi mu agar kau tidak terus terusan disana," jawab Pietro. Matanya tak mau melihat mata William.

"Baguslah, aku emang tadi berharap kau bukan ayah kandung aku, kalau tadi bilang iya mungkin aku akan mencoba membenci ayah," ucap William setelah sesuap makanan masuk kedalam mulutnya.

"Kau tahu, disaat dimana kau lahir, tak ada seorangpun yang datang, itu karena ayahmu melarangnya. Semua dilarang datang, termasuk aku. keesokan harinya tahu tahu ayahmu sudah gugur dalam perang di tepi sungai, dan ibu mu di bunuh di kamarnya," ucap Pietro mengada ada cerita.

"Baiklah untuk sekarang, kau akan menjadi kuat seperti ayah mau tidak?" tanya Pietro. Wajahnya bersiap menerima jawaban. "Mau yah, aku ingin agar bisa menjadi Marshal sama seperti ayah," nadanya terdengar meyakinkan.

Kenyataan tentang Zeyynmaloth adalah keponakan tidak bisa mewarisi atau tidak bisa jadi penerus Zeyynmaloth. Pietro berbohong atas semuanya. Selain berbohong, Pietro juga tak mahu menceritakan tentang ramalan dimana William di masa depan nanti akan menjadi seorang pahlawan.

Alasan kenapa Pietro tadi langsung dipanggil untuk menghadap raja dengan segera adalah karena besok akan ada kunjungan dari kerajaan Sundr. King Edward XIV of Sundr memiliki urusan penting dengan King Mizaliott dan pasukan Zeyynmaloth.

Hari pun berganti, tampak pintu istana dibuka lebar. Karpet merah digelar untuk menyambut bangsawan Sundr. King Mizaliott sudah siap berada di depan pintu dengan sang ratu, sementara anak anak dari pasukan Zeyynmaloth termasuk William hanya bisa melihat dari atas.

Akhirnya bangsawan Sundr lewat. Ada 1 raja, 2 anak kecil, dan 2 pengawal Sundr. Anak anak dari pasukan Zeyynmaloth tersanjung akan kedatangan mereka.

Setelah penyambutan, anak anggota Zeyynmaloth berada di luar dan sedang bermain, disini William mulai merasa bahwa perlakuan dirinya kemarin terlalu keras, terutama pada Dante. Akhirnya dia duduk sendirian tak punya teman.

Tak lama datanglah 2 orang anak bangsawan tadi menghampiri Dante dan yang lainnya. Mereka memperkenalkan diri dan meminta ikut bermain.

"Hai semuanya, perkenalkan aku Prince Henry of Sundr. Aku anak pertama dari raja Sundr. Salam kenal semuanya."

"Hai, aku Guinevere, Princess Guinevere of Sundr, kenapa yang disana itu sendirian aja?." Tangannya menunjuk kearah William. Wajahnya tampak begitu kebingungan.

"Ohh itu, dia adalah William, dia selalu mau sendiri dan tidak mau berteman," jawab Princess Mary. Tangannya menyilang di dada, dan wajahnya dibanting.

Mendengar hal itu, Princess Guinevere mencoba untuk mendekati William. Dia ingin mencari tahu apa yang dialami William, dan kenapa dia begitu.

"Haー" ucapan Guinevere langsung dipotong. "Apa kau mau berteman denganku kan? Tidak, terima kasih. Aku sudah muak berteman," William berucap dengan mengangkat alis dan nada tinggi.

"Lalu kenapa?" tanya Guinevere. Langkahnya tak henti henti mendekati William.

"Kau akan bersama ku untuk memanfaatkan ku kan?." Sentak William. Matanya menusuk tajam ke mara Guinevere.

"Kau ini bicara apa?" Kini langkah Princess Guinevere terhenti.

"Lalu apa mau mu hah?" tanya William dengan nada keras.

"Entah apa yang sedang kau bicarakan ini, aku tak berniat menyakitimu kau tahu?"

"Apa benar?" Ucap William dengan nada yang mulai pelan.

"Duh kau ini ya... kalau kamu tak mau aku jadi teman mu aku akan menjadi sahabat mu, gimana?" Guinevere terus melangkah kemudian duduk disebelahnya William. Terasa baju William menyentuh kulit halus Guinevere.

"Sahabat? Kau serius kah?" William benar benar dibuat takluk. Sikap dan nada kasarnya hilang.

"iya aku serius, lagian melihatmu sih seperti melihat diriku saja."

"Seperti mu?"

"Aku tidak diajak main oleh anak seumuran ku karena aku anak bangsawan. Mereka takut aku sesuka hati memerintah, padahal aku gak mau bersikap sejahat itu." Tawa palsunya terdengar hampa.

"Kupikir kau hanya salah mengartikan apa itu teman, baiklah mulai sekarang cobalah untuk dekat dengan anak Zeyynmaloth yang lain!"

"Aku malu lahh, aku rasa aku udah terlalu kasar pada mereka.

"Hihihi... wajahmu ternyata lucu ya kalau tak sedang marah." Yang sebenarnya ingin Guinevere katakan adalah tampan.

"Yaudah deh, kalo gitu cobalah untuk meminta maaf pada mereka, kalau gak bisa sekarang ya nanti aja. Untuk sekarang mari bermain," tambah Guinevere.

Pada akhirnya mereka berdua bersama bersama dan saat itu juga bagi keduanya merasakan pengalaman pertama mendapat sahabat, bagi Guinevere sendiri, dia jarang diajak main oleh kakaknya karena sibuk, dan tidak diajak main oleh penduduk di wilayah nya.

Mereka berdua menghabiskan banyak waktu untuk bermain, bahkan sampai lupa waktu. Mereka lupa ternyata hari sudah sore. Hasil rapat tadi belum mendapat keputusan, jadi King Edward memutuskan untuk pulang besok sore.

Di malam harinya, William menceritakan hari baiknya kepada sang ayah bahwa ini merupakan hari dimana ia bisa berekspresi. Rasanya hari kebahagiaan sudah dimulai dan akan terus berlanjut nantinya. Itu semua berkat Guinevere.

keesokan harinya. William mengajak ayahnya dari rumah untuk segera bergegas ke istana. Disana dia ingin cepat cepat untuk bermain lagi. Dan benar saja di istana sudah ada Guinevere yang menunggu.

Anak Zeyynmaloth yang lain pun mulai heran akan perubahan sikap William. Sikap yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Guinevere bilang pada mereka saat sebelum bertemu lagi dengan William, bahwa William hanya salah mengartikan apa itu teman.

"Untuk sekarang biarkan aku saja dulu yang mencoba membuka hati William." Pesan Guinevere pada anak-anak anggota Zeyynmaloth yang lain.

Berbeda dengan permainan di hari sebelumnya. Guinevere sekarang mengajak William untuk bermain di hutan belakang istana.

"Ayo nangkap kumbang, pasti di hutan sana ada banyak kumbang!"

"Kau bercanda? Mana boleh kita main di sana, siapa tahu ada iblis yang menyeramkan."

"Lah kau ini penakut, ayo aku yakin tidak ada hal buruk yang akan terjadi." Tangan Guinevere menggenggam erat tangan William lalu membawanya pergi.

Saat mendekatinya hutan, William merasakan firasat buruk, dia merasa dia punya kekuatan sihir gelap yang bisa mendeteksi akan adanya keberadaan sihir gelap lain. William benar benar merasa ada sesosok iblis disana. Tapi William tidak bisa berbuat apa-apa.

William merasa jika ia menolak ajakan sahabatnya itu dia akan dijauhi. Maka dari itu William hanya nurut saja.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!