nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Formula
Alvian seorang pengusaha hotel dan dokter tanaman, ia datang untuk menemui nissa,
namun sayangnya nissa, rangga dan bagas telah pergi ke sebuah istana, untuk membangun kembali istananya .
" permisi nona, saya alvian kerabat dekat nissa, apakah nissa ada di rumah?" tanya
alvian saat mita membukakan pintu untuknya.
" nissa beserta suami dan anak-anaknya sedang berlibur pak alvian." jawab mita,
tersenyum ramah pada tamu nissa.
" oh..sejak kapan?..sejak kapan nissa mempunyai suami..?" tanya alvian nampak
kecewa.
" silahkan masuk pak alvian..kita bicara di dalam, sepertinya sangat tidak sopan, jika saya membiarkan anda untuk tetap di luar." terang mita mempersilahkan alvian untuk
masuk.
" terimakasih" alvian berjalan mengikuti mita, sampai pada sebuah ruang tamu.
" silahkan duduk." mita mempersilahkan.
kemudian mita menyuruh bi sumi untuk
membuatkan minuman.
" bi, tolong buatkan minuman untuk pak alvian" perintah mita pada bi sumi.
nampak alvian tengah duduk berhadapan dengan mita.
" apa benar, nissa sudah mempunyai suami?" tanya alvian lagi, kemudian mita menjelaskanya.
" benar dan nissa juga sudah mempunyai dua orang anak..mengapa kamu bertanya demikian pak alvian?" tanya mita pada alvian, memaksakan senyumnya pada pria yang
berada di hadapannya.
nampak alvian benar-benar kebingungan dengan kalimat mita.
" astaga siapakah orang yang berada di hadapanku ini?? mengapa ia ingin sekali tau tentang pribadi nissa..? aku harus menjaga kata-kata ku.." batin mita.
" tidak apa-apa nona..aku hanya ingin tau sebab nissa tidak pernah bercerita padaku
kalau ia sudah berkeluarga, aku pikir.....ya sudahlah!" alvian nampak enggan untuk
melanjutkan kalimatnya.
" oh iya kalau anda sendiri..hubungan dengan nissa sebagai apa?" tanya alvian menyelidiki
mita.
" perkenalkan ..namaku mita, wanita tercantik dan terseksoy di rumah ini..aku sepupu nissa pak alvian" jawab mita tersenyum menggoda..
" aku harus melakukan ini, agar pria ini tidak bertanya macam-macam tentang nissa" pikir
mita.
alvian ternyata menjadi terbawa perasaan dengan mita, sikapnya yang menggemaskan
membuat alvian ingin mencubit pipi wanita itu.
" maaf nona mita, kedatangan saya kemari, ingin memberikan nissa formula untuk tanaman merambatnya yang tumbuh di tubuhnya..apa kamu sudah mengetahuinya?" tanya alvian.
" iya aku sudah mengetahuinya..lalu? " tanya
mita, mulai mendekat pada sosok pria tampan dan kaya raya itu.
alvian mulai salah tingkah..ketika wanita itu duduk di samping alvian, memperlihatkan belahan buah dada yang begitu indah, milik
mita.
" lalu apa pak alvian...kamu ingin memberikannya sekarang?" bisik mita di telinga alvian.
detak jantung alvian menjadi tidak teratur, ia
mencium aroma tubuh wanita yang berada di sampingnya..sangat harum dan menggoda.
" pak alvian..?kamu baik-baik saja?" tanya mita pada alvian.
mita nampak mengubah posisi duduknya, ia puas menggoda pak alvian yang terjerat olehnya..
" emm...aku, akan memberikannya, saat nissa
kembali.." jawab alvian serba salah..
" apa itu tidak terlalu ramai pak alvian? "tanya mita tersenyum menggoda lalu menyentuh pundak alvian dengan kedua jemarinya yang
bertumpu.
" mak..maksudmu..?apa?" tanya Alvian gugup
" kalau kamu memberikan formula itu saat nissa kembali kerumah ini..akan banyak orang yang mengetahuinya ..itu saja menurutku" mita menjelaskan.
alvian bernafas lega, ia berpikir wanita yang berada di sampingnya ini meminta sesuatu yang lain..sesuatu yang vulgar mungkin.
" baiklah..aku pamit, oh iya bisakah aku meminta nomor ponsel mu mita?" pinta alvian
pada mita.
lalu mita memberikan nomor ponselnya
pada alvian..
" jangan lupa hubungi aku pak alvian..aku
menantinya" bisik mita merangkul leher alvian hingga bibir mita sedikit lagi menyentuh bibir alvian.
...****************...
malam hari rangga pulang sendirian sebab ibu, ayah dan adik angkatnya yang di beri
nama shinta akan tinggal di sana untuk sementara waktu, sampai istana yang di bangun bagas kembali seperti sedia kala.
awalnya rangga ingin mengajak ibunya.. namun ibunya akan tetap mendampingi ayahnya, ia tak ingin ayahnya menghilang
seperti dulu.
rangga menanggalkan semua pakaiannya, kemudian ia masuk kedalam kamar mandi,
sembari membawa ponselnya, pesan begitu banyak di aplikasi berwarna hijau, ia membalasnya satu persatu, sebab sejak pagi ia belum membalas pesan-pesan itu,ia sangat sibuk membantu ayahnya, memanggil para jin
untuk menjadi prajurit istana yang kini menjadi milik ayahnya.
kemudian rangga masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi air dan sabun,ia masuk dan duduk di sana sembari tangannya sibuk dengan ponselnya, setelah selesai membalas, ia meletakanya ponselnya pada sebuah meja
kecil yang terdapat di sisi bathtub, kemudian rangga mulai membasuh tubuhnya, matanya terpejam.
" jangan tidur, nanti tenggelam.." ucap suara wanita yang sangat ia kenal.
rangga terkejut dan membelalakan kedua matanya.
" astaga...! sejak kapan kamu berada di sini bibi!!?" rangga nampak terkejut dan ketakutan melihat kondisi mita yang mana tubuhnya terbalut banyak busa..
" sejak kamu masuk kamar mandi.." mita terkekeh, jemarinya memainkan sabun,
matanya menggoda rangga.
" keluar bibi..ini kamar mandi ku, kenapa kamu bisa-bisanya mandi di kamar mandi
ku!!" sentak rangga.
" kamar mandi ku showernya tidak menyala.. jadi aku memutuskan untuk mandi di sini,lagi pula aku pikir kamu kan ikut ibu dan ayahmu.."
terang mita, mendekatkan diri pada rangga.
" lalu kenapa kamu tidak bersuara saat aku masuk kesini?setidaknya kamu bisa bilang
padaku bibi...sekarang keluarlah dari bathtub ku" ucap rangga.
dada nya berdesir saat mita bangkit dari bathtub, menampakan tubuh indahnya.
" eh..bibi jangan berdiri..astaga!!" rangga menutup kedua matanya,
mita nampak kembali masuk ke dalam bathtub.
" hei mesum!! kamu mau nya aku bagaimana? tadi kamu suruh aku keluar, giliran aku keluar, kamu menyuruhku masuk!! dasar mesum maunya keluar masuk, keluar masuk terus!!" seru mita menatap tajam ke arah rangga.
" bukan itu maksudku bibi!! akhh terserahlah" ucap rangga serba salah.
mita tersenyum manis, rangga menyabuni
dadanya yang bidang lalu mita kakinya yang berada di dalam air dengan sengaja menyenggol pusaka milik rangga yang sudah
mengeras, dan berdiri ke atas.
" astaga apa itu?" tanya rangga wajahnya merona mencari sesuatu yang menyentuh kemaluannya.
" itu aku...hehehe " jawab mita terkekeh.
" sudah besar rupanya yah..." goda mita, rangga menunduk dan terdiam, mita nampak
waspada.
" rangga..kamu kenapa??barusan aku hanya bercanda, bicaralah sesuatu..hei mesum...
kamu kenapa?" tanya mita menepuk pipi rangga, wajahnya masih tertunduk.
mita mulai ketakutan, takut jika rangga
kesurupan.
terlihat rangga menggenggam erat pergelangan tangan mita yang menepuk-nepuk pipinya, kemudian rangga menyeringai tajam, tatapan matanya begitu tajam, wajahnya bak seperti seorang psikopat ketika menatap mita.
" akhhh lepaskan aku..jangan menatap aku seperti itu!!!" seru mita ketakutan luar biasa ketika rangga menjatuhkan tubuh mita ke sandaran bathtub.
merapatkan tubuhnya pada tubuh mita, hingga terasa kelembutan tubuh bibi angkatnya itu.
" jangan menggodaku bibi..aku bisa saja memperkosamu hari ini jika bibi menggodaku
lagi..aku tidak akan segan-segan menggauli mu" ancam rangga melepaskan pelukannya pada tubuh mita.
kemudian mita beranjak dan mengambil
handuk untuk menutupi tubuhnya dan mita pun berlalu.
rangga tertawa terbahak-bahak, ia berhasil menakuti bibinya.
" sejujurnya aku sangat mencintaimu bi" ucap rangga pada diri sendiri.