Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Selesai meeting Papa tidak langsung pulang,biasanya ada makan bersama meski bukan makan berat sekedar snack untuk menghibur,mungkin minum bagi yang mau.
Kenzo yang sudah sangat gelisah ingin keluar ruangan rasanya masih harus menghormati yang lain begitu juga dengan Rendra,dia merasa tidak asing dengan Karina,wajahnya sangat mirip dengan Catharina tapi mengapa dia tidak mengenalnya.
Kenzo menggunakan alasan ingin kekamar kecil,saat diluar ruangan dia berlari kesana kemari mencari Karina,dan dia berhasil menemukan Karina dilobby sedang memesan kopi.
"Karina."panggil Kenzo
Karina tidak menoleh sama sekali meski suara Kenzo sangat keras terdengar,dia tetap berjalan mencari tempat duduk dan menikmati kopinya.
"Karina,kemana saja kamu selama ini?"tanya Kenzo
"Dirumah saja."jawab Karina
"Rin,rumahmu sudah kubikin jungkir balik tapi kamu tetap tidak ada,kamu sembunyi dimana?"tanya Kenzo
"Kenapa kamu khawatir,sedangkan dia tidak khawatir sama sekali bukankah sekarang sudah memiliki kekasih?"tanya Karina
"Rin,Rendra hampir mati mencarimu,separuh ingatannya menghilang."jawab Kenzo
"Sudah cukup!aku tidak mau tahu lagi."kata Karina
Karina menghubungi Papanya,meminta untuk segera meninggalkan ruangan dan menemuinya dilobby.Beberapa saat kemudian Daren datang menemui Karina,dia mengajaknya pulang karena meeting sudah selesai.
Saat keluar menuju tempat parkir Karina melihat Rendra keluar gedung dia membuka pintu mobil dan keluar dengan seorang gadis.
"Aku harap kamu bahagia."lirihnya
"Rin,kamu gak papa?"tanya Papa
"Apa sudah bisa pulang Pa,aku sudah rindu sama Cheri."kata Karina
Mobil yang ditumpangi Karina melaju melewati Kenzo yang berlari kesana kesini mencarinya,wajahnya sangat kesal terbukti tangannya yang menggenggam erat.
Setelah sampai dirumah Karina mengajak Papanya mampir meski sebentar,Cheri yang sudah menunggu akhirnya berlari menuju mobil yang berhenti,senyumnya terpancar saat Karina membuka pintu.
"Ibu."panggil Cheri
"Cheri,bagaimana hari ini?kamu tidak jahilkan?"tanya Karina
"Tidak Ibu,Kakek hari ini bisa istirahat karena Cheri jadi anak baik."jawab Cheri
"Papa,ini cucu Papa namanya Cheri."kata Karina
"Mana cucu Opa yang manis?"tanya Papa
"Pak Daren,anda kesini mari mampir dulu."ajak Ayah Karina
"Ayo Pa kita masuk."ajak Karina
Sore ini suasana dirumah sangat hangat bertambah dengan kehadiran Opa yang menambah semarak malam ini.Cheri mampu menghidupkan suasana,membuat Ayah kembali sehat bahkan Papa lebih bahagia karena Karina memiliki anak.
****
Suasana temaran lampu malam menambah romantis,cuaca yang tiba-tiba mendung membuat dua pasang insan yang sedang menjalin cinta saling menatap dan tersenyum.
"Kamu kenapa hari ini terus tersenyum?"tanya Ivanka
"Entahlah,mungkin karena berjumpa lagi denganmu?"tanya Rendra
"Bagaimana dengan meetingnya,apa ada hasil yang lebih baik?"tanya Ivanka
Rendra meletakkan garpu dan pisau yang dia pakai untuk memotong daging,pertanyaan Ivanka mengingatkan akan gadis yang sangat mirip dengan mendiang istrinya Catharina
"Ada apa?apa ada yang salah?"tanya Ivanka
"Tidak,aku kebelakang sebentar."jawab Rendra
Ivanka sangat paham sifat Rendra,jika tiba-tiba diam pasti ada sesuatu yang mengusiknya,Ivanka menghubungi Roy menanyakan sesuatu namun Roy memilih menutupi.
[Tidak ada apa-apa,semua berlajan lancar seperti sebelumnya.]balas Roy dalam sebuah pesan
"Aku berharap tidak terjadi apa-apa."kata Ivanka lirih
Rendra mencuci kedua tangannya,pikirannya kembali kepada gadis yang sangat mirip dengan Catharina,dan dia datang bersama dengan Papa Catharina.
"Siapa dia?"tanya Rendra dalam hati
Rendra berusaha mengingat namun malah sakit kepala,dia keluar dengan memegang kepalanya yang sedikit berdenyut.Ivanka yang melihat Rendra sedikit terhuyung membantunya duduk kembali dan memberinya minum.
Ivanka mengantar Rendra sampai kerumah,Roy yang melihatnya langsung mengantar keatas kedalam kamarnya,Ivanka masih menemaninya sampai Rendra terlelap.
Roy menunggu Ivanka turun dari lantai atas,dia meminta kepada Ivanka untuk berhati-hati dalam bicara.
"Lain kali kamu harus hati-hati,jika hatinya sedang gembira jangan usik dengan pertanyaan lain."kata Roy
"Aku hanya bertanya tentang meetingnya."kata Ivanka
"Pantas saja,kau sudah mengusik harimau yang sedang tidur,lain kali lebih hati-hati jika kamu masih ingin bertahan menjadi kekasihnya."kata Roy
"Maksud kamu apa Roy?"tanya Ivanka
"Sudah malam,sebaiknya kamu pulang."jawab Roy
Ivanka pulang dengan perasaan kecewa,dia merasa Roy sedang menyembunyikan sesuatu,mungkin juga akan membuatnya semakin kecewa saat dia tahu masalalu Rendra.
Ivanka tidak langsung pulang kerumahnya,tapi dia mampir ketempat hiburan karena ingin menghibur diri,disana dia bertemu dengan Kenzo.
"Kenzo."panggil Ivanka
"Apa yang membuatmu kesini?"tanya Kenzo
"Aku hanya sekedar mencari hiburan."jawab Ivanka
"Apa penyakit Rendra kambuh lagi?"tanya Kenzo
Ivanka tidak menjawab karena Kenzo sendiri sudah cukup paham,mereka berdua hanya memandang kedepan tanpa bercakap lagi,Kenzo menarik tangan Ivanka dan memintanya untuk pulang.
****
Karina sangat rindu dengan suasana malam dikotanya,setelah Cheri tidur dia keluar sekedar mencari udara segar,berjalan diantara pejalan kaki lain membuatnya terhibur apalagi melihat banyaknya pedagang keliling yang menjajakan dagangannya,Karina duduk ditaman kota sambil menikmati pop mie yang dia beli dari pedagang keliling.
Kenzo yang sedari tadi mengikuti tiba-tiba duduk didekatnya dengan membawa makanan yang sama.
"Apa enak makan sendiri?"tanya Kenzo
"Kamu membuntutiku?"tanya Karina
"Tidak,aku kebetulan lewat."jawab Kenzo
Karina berusaha menggeser posisi duduknya,dia ingin mengindar jika perlu menjauh dari Kenzo.Kenzo menjauh dua jengkal karena menghargai Karina,dia hanya ingin bertegur sapa meski sebenarnya hatinya sangat menyukainya.
"Kamu tidak menanyakan kabar Hero?"tanya Kenzo
"Dia baik-baik sajakan?"tanya Karina tanpa menoleh
"Tentu saja,dia sudah semakin besar."jawab Kenzo
"Sudah malam,aku harus pulang."kata Karina
"Aku akan mengantarmu."kata Kenzo
Mereka berjalan kaki tanpa ada sepatah kata,Karina merasa lega karena Kenzo tidak mengusik dengan menyebut nama Rendra,bagi Karina itu sudah cukup.
Setelah sampai didepan rumah Karina mengucapkan terimakasih karena Kenzo harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh.
"Terimakasih banyak."kata Karina
"Masuklah."kata Kenzo
"Selamat malam."kata Kenzo
"Apa aku perlu mengantar Hero kemari?"tanya Kenzo
"Aku takut tidak bisa mengurusnya karena sibuk didapur."kata Karina
Karina berjalan masuk kedalam,sementara Kenzo masih berdiri ditempat yang sama,perasaan cinta kepada Karina sangat dalam hanya saja dia tidak berani jika kembali mendapatkan ingatannya.
****
Rendra terbangun karena kembali mimpi buruk,didalam mimpi dia melihat Catharina marah dan membakar seluruh ruangan kamarnya dan mimpinya beralih dia melihat anak kecil tersenyum kepadanya,wajahnya sangat mirip dengan Catharina.
"Hah,astaga hanya mimpi."kata Rendra