NovelToon NovelToon
Cinta Paksa Di Menara Kaca

Cinta Paksa Di Menara Kaca

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mr. Awph

​"Kaila terpaksa menukar seragam sekolahnya dengan status istri rahasia seorang CEO arogan demi sebuah wasiat. Di dalam menara kaca yang dingin, ia harus bertahan di antara aturan kaku sang suami dan ancaman para musuh bisnis yang siap menghancurkan hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Awph, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Ujian Sekolah dan Tekanan Rumah

Menerjang hari esok adalah ketakutan terbesar bagi Kaila saat ia terbangun dengan mata yang sembap dan kepala yang terasa sangat berat sekali.

Gadis itu menatap seragam sekolahnya yang sudah terbentang rapi di atas kursi kayu dengan perasaan mual yang mulai mengaduk-aduk isi perutnya.

Hari ini adalah jadwal ujian matematika yang sangat krusial namun tekanan dari menara kaca seolah-olah telah melumpuhkan seluruh fungsi otaknya secara paksa.

"Kenapa kau masih mematung di sana sementara kendaraan sudah siap di lobi sejak lima menit yang lalu?" tanya Adnan dengan nada ketus.

Kaila segera meraih tas sekolahnya dengan gerakan yang sangat kikuk hingga beberapa lembar kertas latihan ujiannya berceceran di atas lantai granit.

Ia tidak berani menatap wajah suaminya yang nampak sangat dingin dan sangat angkuh di ambang pintu kamar yang terbuka lebar itu.

Rasa cemas yang sangat luar biasa menyelimuti hatinya saat ia membayangkan Adnan benar-benar akan datang ke sekolah untuk menggeledah ruang kamera pengawas.

"Saya hanya sedang memastikan bahwa tidak ada buku pelajaran yang tertinggal karena hari ini adalah hari ujian," bisik Kaila dengan suara serak.

Adnan melangkah maju dan menarik pergelangan tangan Kaila untuk memaksa gadis itu berjalan lebih cepat menuju lift pribadi yang sunyi.

Setiap langkah kaki Kaila di atas koridor yang megah itu terasa seperti langkah seorang narapidana yang sedang digiring menuju tiang gantungan yang sangat menakutkan.

Ia menyadari bahwa tekanan rumah yang ia hadapi saat ini jauh lebih mematikan daripada deretan soal kalkulus yang akan ia kerjakan nanti.

"Kerjakan ujianmu dengan benar dan jangan biarkan satu pun nilai merah merusak citra keluarga Dirgantara yang sangat terhormat," perintah Adnan tajam.

Mobil mewah itu membelah jalanan kota dengan kecepatan yang sangat stabil namun suasana di dalam kabin terasa sangat mencekam dan sangat dingin.

Kaila mencoba membuka buku catatannya namun huruf-huruf di atas kertas itu nampak seolah-olah menari dan sangat sulit untuk dipahami oleh pikirannya.

Dering gawai di dalam sakunya tiba-tiba berbunyi dan menampilkan sebuah pesan singkat dari nomor yang sangat ia kenal sejak masa kecilnya dulu.

"Kaila apakah kau baik-baik saja karena kemarin kau nampak sangat pucat saat meninggalkan gerbang sekolah?" bunyi pesan dari Rio tersebut.

Gadis itu segera mematikan layar gawainya dengan gerakan yang sangat panik karena ia takut Adnan akan merebut benda tersebut dari tangannya.

Ia melirik ke arah Adnan yang ternyata sedang sibuk menatap layar komputernya sambil sesekali mengerutkan dahi dengan sangat dalam dan sangat serius.

Ketegangan itu terus berlanjut hingga kendaraan panjang tersebut berhenti tepat di depan gerbang utama sekolah yang sudah dipenuhi oleh banyak siswa.

"Turunlah dan ingat untuk segera menemuiku di kantor kepala sekolah setelah bel istirahat pertama berbunyi nanti," ujar Adnan tanpa ekspresi.

Kaila melangkah turun dari mobil dengan kaki yang terasa sangat lemas dan sangat bergetar saat menyadari ratusan pasang mata sedang menatapnya.

Bisik-bisik mulai terdengar dari kerumunan siswa yang merasa sangat heran melihat seorang siswi sederhana diantar oleh kendaraan yang harganya sangat selangit.

Ia berjalan menunduk melewati koridor sekolah yang terasa sangat sempit dan sangat menyesakkan bagi paru-paru miliknya yang sedang didera rasa takut.

"Kaila tunggu sebentar ada apa sebenarnya dengan mobil mewah yang baru saja menurunkanmu itu?" tanya seorang teman sekelasnya dengan nada menyelidik.

Gadis itu tidak menjawab dan justru mempercepat langkah kakinya menuju ruang kelas agar ia tidak perlu memberikan penjelasan yang sangat rumit dan sangat palsu.

Ujian sekolah dimulai dengan suasana yang sangat hening namun Kaila hanya mampu menatap kertas soalnya dengan pandangan mata yang sangat kosong dan hampa.

Pikirannya terus melayang pada ancaman Adnan dan nasib kakeknya yang sedang dipertaruhkan di dalam permainan kekuasaan pria yang kini menjadi suaminya tersebut.

Waktu berlalu dengan sangat lambat hingga suara bel istirahat berbunyi dan membuat jantung Kaila berdetak sangat kencang seolah-olah ingin meledak keluar.

Ia berdiri dari kursinya dengan perasaan yang sangat hancur karena ia tahu bahwa di kantor kepala sekolah sudah ada seorang pria yang menantinya.

Kaila berjalan menuju ruang pimpinan sekolah dengan air mata yang hampir jatuh namun ia mencoba untuk tetap tegar di depan orang-orang yang melihatnya.

"Jadi ini adalah alasan kenapa kau selalu merahasiakan siapa wali muridmu yang sebenarnya selama ini?" bentak Rio yang tiba-tiba muncul di tikungan koridor.

Rio nampak sangat marah sambil memegang sebuah foto yang diambil dari gawai miliknya yang menunjukkan Adnan sedang keluar dari mobil di depan sekolah.

Kaila terbelalak kaget karena ia menyadari bahwa rahasia besarnya kini sedang berada di ujung tanduk dan siap untuk meledak kapan saja dengan sangat hebat.

Keadaan menjadi semakin genting saat dari arah kantor kepala sekolah terdengar suara Adnan yang sedang berbicara dengan nada yang sangat dingin seperti es.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!