Terobsesi dengan seseorang yang sudah mempunyai pasangan membuat Violet Kalalova rela menjadi yang ke 2. Gadis cantik itu sedikit gila, tengil, dan nekat. Apapun akan dia lakukan untuk membuat keinginan nya terpenuhi, salah satunya menarik perhatian Jeriko Mahendra agar membuatnya menjadikan seorang istri, namun ada alasan dibalik itu semua. Ia menyimpan rahasia besar yang selama ini membuatnya merasakan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1 Miliar
Bibir dalamnya terus Lova gigit kala Jeriko menatapnya dengan diam. Laki-laki itu lalu melihat arloji di tangan nya dan menghela napas cukup dalam.
Keduanya kini sudah berada di sebuah kafe, dan memilih ruangan yang private.
"Sebutkan berapa yang kamu inginkan?"
Mata Lova langsung memicing, ia menatap Jeriko tidak percaya.
"Maksud anda apa ya om?"
Sebelah sudut bibir Jeriko tertarik ke atas, terlihat meremehkan dengan pertanyaan Lova baru saja.
"Saya tahu apa yang kamu mau, sebelumnya saya minta maaf atas kejadian itu, dan sebutkan berapa yang kamu inginkan untuk membalas kesalahan saya, berapapun akan saya bayar."
'Oh, jadi maksud dia gue dibayar gitu? Enak saja'
Lova langsung mengepalkan tangan nya dengan kuat, ia memasang wajah kesalnya.
"Om pikir saya perempuan bayaran? Saya nggak butuh uang, saya butuh tanggung jawab om, nikahi saya."
Mendengar itu sontak membuat Jeriko sempat terdiam beberapa saat, sebelum ia tertawa seakan apa yang baru saja Lova katakan sebuah lelucon saja.
"Saya tidak bilang seperti itu, tetapi kamu sendiri tahu jika itu sebuah kesalahan, saya tidak bermaksud mengambil-"
"Keperawananku tidak dijual om, pokoknya saya mau om nikahi saya," sela Lova membuat Jeriko tampak kaget dan menatapnya dengan tajam.
"Tidak akan pernah, saya sudah mempunyai istri, dan kamu itu pacar dari keponakan saya."
"Oh gitu? baiklah kalau begitu, biar saya bilang langsung sama istri anda, dan juga eyang Sema."
"Kamu mencoba mengancam saya?"
"Tidak, itu bukan yang anda mau?" Lova menatap remeh laki-laki di depan nya.
Kalau tidak seperti ini pasti Lova akan susah membuatnya takluk. Jalan satu-satunya memang Jeriko harus menikahinya, selain ia tidak ingin rugi, menjadi istri ke-2 juga bisa memuluskan balas dendamnya.
Ah, mau bagaimanapun Lova harus menjadi istri Jeriko.
"Saya akan memberimu 1 miliar, kamu bisa menggunakan uang itu sampai selesai kuliah kamu, dan kamu bisa gunakan untuk yang lain."
"Masih nggak mau tanggung jawab juga? Anda ini laki-laki macam apa? Setelah enak merawani seorang gadis lalu mengancam untuk membayar? Mohon maaf om, saya bukan perempuan seperti itu."
"Kejadian ini murni kesalahan om, harusnya om bisa lebih menghargai perempuan, tidak semua bisa dibayar dengan uang, apa lagi itu mahkota berharga yang selama ini saya jaga." Lova dengan aktingnya sudah membasahi pipinya dengan air mata buaya.
Melihat wajah cantik Lova yang sedang menangis seperti sekarang, sepertinya akting Lova cukup bagus dan berhasil, ia pantas juga dijuluki wanita drama.
Jeriko kembali mendesah kesal. Ia tidak suka dengan sikap Lova yang tidak mau kalah dan tidak bisa diajak bekerja sama. Ini murni kesalahan, Jeriko sendiri tidak ada niatan mengambil keperawanan gadis itu.
"Kamu harus tau Lova.. Ini kesalahan, saya tidak ada niatan untuk mengambil milikmu."
"Kesalahan? Lalu kenapa anda masih melakukan nya setelah tahu itu saya bukan istri anda?"
Telak, Jeriko kalah karena memang itu kebenaranya. Masalahnya Lova tidak tahu jika Jeriko dalam pengaruh obat perangsang. Sangat sulit bagi Jeriko untuk melepaskan Lova kala itu, hasratnya sudah diujuk tanduk dan ingin segera dilampiaskan.
"Anda tidak bisa menjawab kan? Saya tidak mau tau, pokoknya saya minta pertanggung jawaban, nikahi saya. Lagi pula saya juga takut kalau tiba-tiba saya hamil. Apa anda tega dengan darah daging anda sendiri om?"
Sepertinya ratu drama memang pantas disematkan kepada Lova. Belum apa-apa sudah membahas masalah anak. Tapi memang bagus sih untuk Lova, setidaknya karena perkataan nya itu bisa mengetuk hati beku seorang Jeriko yang tega akan membayarnya setelah apa yang diperbuatnya.
Sebenarnya tawaran 1 miliar dari Jeriko itu sangat lah menggiurkan sekali. Namun Lova tidak boleh tergoda dengan uang sebanyak itu, ia tetap harus masuk ke keluarga Jeriko, entah apapun itu, termasuk uang 1 miliar. Lova akan menolaknya, meski dalam hati cukup berat melepaskan nya.
"Kamu pikir saya bodoh? Kamu juga menikmatinya, bahkan kamu tidak menolak sama sekali apa yang saya lakukan padamu."
Sialan. Jeriko kenapa bisa menyadari itu dari Lova sih? Kalau begini ceritanya Lova jadi harus mencari cara dan alasan lagi. Menyusahkan memang berdebat dengan orang seperti Jeriko. Coba saja itu Kenzo, pasti sudah setuju saja dengan apa yang Lova katakan.
"Saya sudah menolak, tapi om sendiri yang terus memaksa saya."
Jeriko mengernyit, ia menatap Lova dengan seksama. Ditatap seperti itu oleh Jeriko jelas membuat Lova sedikit gelagapan. Sial memang, laki-laki tampan ini tidak mudah untuk ditaklukan. Diam-diam Lova kagum dengan Serina yang bisa menaklukan Jeriko, bahkan bisa menjadikan seorang Jeriko sebagai suaminya.
Sialan. Lova tidak boleh kalah dari Serina, dalam segi apapun, Lova jelas di atas Serina, harusnya ia lebih mudah menaklukan laki-laki di depan ini.
"Memaksa kamu bilang?"
"Ya, om sendiri yang memaksaku."
Terdengar tawa dari Jeriko. "Bahkan kamu mendesah, kamu jelas menikmatinya."
Bangsat, Lova benar-benar dibuat kewalahan oleh laki-laki tampan di depan nya ini. Tidak ketika di ranjang saja, tetapi ketika bedebat dengan nya. Luar biasa memang, dan itu semakin membuat Lova ingin memilikinya. Laki-laki yang sudah cukup dewasa itu semakin menantang Lova untuk mendapatkan, entah dengan cara apapun, Lova harus bisa membuatnya menikahi dirinya.
"Ini penawaran terkahir saya." Jeriko Lalu mengeluarkan sebuah cek di depan mereka.
"Tulis di sini berapapun yang kamu inginkan, itu lebih baik dari pada kamu tidak mendapatkan apa-apa dari saya," ujarnya membuat Lova membulatkan matanya.
Laki-laki bebal memang. Sialan. Jeriko benar-benar membuatnya marah sekarang.
Lova menatap tajam kepergian Jeriko. Ia tidak mau berakhir begitu saja. Dengan cepat Lova beranjak dan keluar dari ruangan private kafe tersebut untuk mengejar Jeriko.
"Om," panggil Lova menghentikan langkah Jeriko.
Lova berlari kecil ke arah Jeriko. Berdiri di depan Jeriko lalu merobek cek tersebut.
Jeriko jelas marah melihat tindakan Lova. Terlihat sangat keras kepala sekali.
Cup
Dengan sadar, dan bahkan sengaja. Lova mencium Jeriko di depan semua pengunjung kafe yang masih berada di situ, bahkan Lova sengaja menekan tengkuk leher Jeriko agar ciuman mereka tidak langsung terlepas. Lalu tangan satunya dengan susah mengambil beberapa foto meski sedikit kesusahan. Setelah berhasil mendapatkan nya. Lova melepaskan, tersenyum ke arah Jeriko dengan jahil.
"Sekarang saya punya bukti, dan mereka semua yang melihat kejadian tadi saksinya," ujarnya tersenyum tipis.
"Kamu," tekan Jeriko terlihat sangat marah.
"Apa? Sudah berubah pikiran sekarang?" balas Lova sengaja menggoda.
Dengan berani dan sangat lancang, Lova kembali mendekat. Lalu berbisik. "Jadikan saya istri ke dua, maka saya akan buat om puas di atas ranjang."
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
senang baca setiap karya2nya kak Riri👍🏻