NovelToon NovelToon
Fell Harder To You

Fell Harder To You

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:738
Nilai: 5
Nama Author: Byanzaa

Fell Harder to You
Awalnya Marley merasa biasa saja dengan Elang. Semakin kesini takdir selalu mempertemukan mereka. Berteman dengan kaka dan teman teman kaka nya membuat Marley seperti berada di kebisingan yang tiada henti.
Termasuk Clara ia lah mak comblang bawel nya.

Apakah Marley akan menyukai ketos itu?
atau apakah Marley akan menelan ludah nya sendiri dengan berkata tak akan suka dengan lelaki populer?
Saksikan kisah mereka dii Fell Harder to You yaaa

jangan lupa tinggalin jejakkkk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byanzaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Culik Culikan

Tutup yang menutupi wajah nya terbuka, Marley dengan tenang melihat sekitar ruangan walau ia di kelilingi oleh orang yang tak di kenal.

Menyesap rokok nya lalu menyemburkan asap nya "bagus juga cewe si Elang Elang itu," Ucap nya di akhiri senyuman.

Terasa tali di tangan dan kaki nya terbuka oleh suruhan si lelaki itu. "lo yang nge hajar anggota gw ya pake wiper mobil itu? Mereka masuk rumah sakit gegara lo"

Marley tersenyum dan mengangguk "oke terus?"

Dengan wajah emosi nya itu, lelaki itu memegang sisi kursi yang di duduki Marley. "terus? Gw rugi karena mereka di rawat, sekarang waktu nya lo yang kita hajar gimana cantik?" ia mengelus dagu perempuan di hadapan nya.

Marley dengan tidak suka ia memalingkan wajah nya enggan di elus lelaki asing di hadapan nya "ya yang kalian tawuran di jalan emang ada yang ga luka? Anggota lo aja yang alay, kalo tawuran ga ada yang luka itu nama nya konyol" dengan enteng Marley mengucapkan itu.

Tersenyum smirk "berani ternyata ni cewe? Mau di gimanain ini?"tanya nya pada anggota anggota nya itu.

"pengecut, keroyokan kaya gitu." ujar Marley sembari meludah.

"cuih, lo belum tau siapa gw?"

Memutarkan bola mata nya malas "siapa? Pecundang? Udah tau kalo itu"

"gw Galen Ranjaya, ketua The Shadow. Jangan macem macem sama gw" suruh nya lalu membuang rokok dan menginjak puntung rokok yang masih berasap itu.

"kalo gw mau macem macem gimana atuh?" ucap nya sembari meminggirkan kepala nya sembari senyum.

Dengan kepekaan nya ia menendang lelaki di hadapan kanan nya, dimana akan menghajar Marley.

Lalu terjadi nya 1:25, ya Marley melawan anggota The Shadow. Sendirian.

Dengan tangkas ia memukuli lelaki di hadapan nya, ia dengan pengetahuan titik lemah lelaki.

Sampai ketika 20 dari mereka sudah mulai melemah, Marley mencari pintu keluar walau di ikuti. Dengan cepat berlari, tak terduga setelah keluar dari ruangan tadi, Marley berada di rumah yang sangaaat besar.

Galen yang melihat itu berteriak histeris "KEJAR CEWE ITU, BANGSAAT" teriak nya menggelegar, membuat anggota yang masih kuat mengejar Marley.

Dengan ragu Marley terus berlari ke sembarang arah. Setiap ia melihat pintu maka akan ia tutup oleh barang yang tersedia di situ. Sampai pada akhirnya Marley menemukan pintu utama dimana ia bisa keluar dengan itu.

Menghirup udara segar sebanyak banyak nya, dengan pelipis di penuhi keringat. Melihat kayu bekas yang ujung nya terlihat darah "cowo tolol" umpat nya lalu menahan gagang pintu oleh kayu yang ia temukan itu.

Menahan sakit di kaki nya, dimana sandal nya di lepas oleh si Shadow Shadow itu. Mungkin sendal nya akan di jual kembali oleh Shadow si pecundang itu.

Tak terasa sudah sedikit jauh dari rumah itu tetapi aneh nya Marley belum menemukan gerbang, dengan gelap gulita bagaimana Marley menemukan cahaya?

Dengan sesekali melihat ke arah belakang, Marley berada di gang kecil yang seperti nya tembok rumah besar a.k.a markas The Shadow dengan toren yang besar itu.

Gang kecil itu berasa sangat panjang, sampai dimana Marley menubruk sesuatu yang seperti manusia, badan nya tinggi, bahkan sampai Marley terjatuh.

Bulu kuduk Marley berdiri dengan berani Marley memantapkan akan melihat si berbadan besar itu. "aaa jangan makan gw" ucap nya sembari menutup wajah walau belum melihat sang lelaki besar.

"ngapain di sini ley?" lelaki besar itu ikut berjongkok.

Dengan membuka celah tangan nya "lah? Ngapain si lo di sini, udah tau badan gede kaya jurig (hantu)." ketus Marley memalingkan wajah nya, melihat kebelakang ternyata anggota shadow shadow itu sudah tak mengejar nya lagi.

"jangan jangan lo ikut shadow shadow ya?" Cerocos Marley memukul Angkasa.

Angkasa memegang tangan Marley di lengan nya untuk berhenti "gw?Iya gw Ikut shadow. Gw mau nangkep elo"

Dengan emosi di dalam diri nya Marley menggigit bahu Angkasa dengan kekuatan penuh, membuat Angkasa menggaduh kesakitan.

Marley percaya bahwa gigitan nya akan berbekas di bahu kaka kelas nya itu "aw, galak. Gw di kejar juga"

Dengan menatap Malas Marley duduk walau di bawah nya banyak bebatuan "emang lo ngapain?"

"nyuri sempak mereka"

"jorok ka saaa" rengek Marley memukul lengan Angkasa kembali.

Karena tak ada lampu di dekat mereka. Yang bisa mereka andalkan adalah cahaya bulan yang tak tahu mengapa pada hari ini sangat terang.

Marley dan Angkasa sama lelah nya. Mereka memilih saling bersandar, menutup mata nya sebentar menetralisasi kan napas nya.

"saya boleh minta tolong tidak?" ucap seseorang menepuk lengan Angkasa.

Angkasa yang sedang enak memeramkan mata "ck, apaan si?" ketus nya tanpa melihat sang bertanya.

"keluar dari situ" dengan suara yang berat, Angkasa dan Marley saling pandang dengan mata membesar tanda terkejut, mereka baru menyadari bahwa mereka hanya berdua di situ.

Kekehan terdengar kembali membuat Angkasa dan Marley memeramkan mata nya kembali saling menguatkan "hahaha keluar ya, saya takut nya ketahuan oleh anggota musuh saya" bisik orang itu.

Marley yang tau siapa orang itu ia berdiri dengan semangat, yang tiba tiba memeluk lelaki itu, reflek.

Elang mematung dalam pelukan yang di berikan Marley, tangan nya terangkat untuk mengusap lembut punggung perempuan di hadapan nya.

Angkasa menepuk pundak Elang dan melangkah keluar, seakan tahu bahwa mereka telah di selamatkan.

"sudah ya? Kalau ketahuan nanti makin rumit" suruh Elang dengan lembut, melihat penampilan Marley yang sungguh berantakan, jaket yang di pinjamkan Elang sebagian sudah robek, tangan Marley terluka, apalagi wajah elok nya yang mempunyai beberapa luka.

Marley melepaskan pelukan nya "maaf jaket kaka jadi robek" ucap nya dengan menunduk.

Elang mencubit dagu Marley untuk melihat padanya, menggelengkan kepala nya "saya ga peduli tentang jaket, sakit ya luka nya? Pake sendal saya, di sana ada jalan bebatuan" Elang dengan kelembutan nya mengusap pipi Marley, melepaskan sandal nya di pasangkan ke kaki Marley.

Mengantarkan Marley ke gerbang sana yang sudah banyak orang, termasuk ayah nya. Di perjalanan Elang menyuruh anggota nya untuk masuk terlebih dahulu.

Elang berbalik badan akan kembali masuk ke dalam rumah yang seperti tanpa lampu itu, tangan besar nya di tahan oleh Marley "jangan luka" suruh Marley tegas, di angguki Elang.

Jalan yang di tunjuk Elang, tak ada yang berbatuan sama sekali. Sehingga ketika masuk ke sana Elang tak memakai apapun di kaki nya.

Elang sudah masuk kembali dengan polisi, dan Daniel. Kenapa ada polisi?

Marley di obati oleh dokter keluarga Pangrestu yang memang di suruh ikut oleh Daniel.

"aku suntikin obat bius biar kamu henteu sakit ya?" izin Savero Sadipta, yang biasa Marley panggil kang vero. Karena walaupun nama nya memang se bagus itu, Savero orang sunda banget.

Marley mengangguk atas itu "iya kang"

"lawan berapa kamu tadi teh?" tanya Savero yang sudah menyuntikan cairan itu, dimana obat bius itu hanya agar yak terlalu mendapat kan sakit, Marley masih bisa sadar.

"lawan 25 kang, hebat teu"

Mendengar ucapan Marley, membuat Savero mematung sebentar, ia saja belum bisa melawan 2 orang apalagi ini 25 orang.

Savero menggelengkan kepala nya "masih idup aja udah untung kamu teh, ada luka dalem ga?"

"haha iya kang, ga ada luka dalem adanya luka hati"

"geleh (jijik) Marley, jamet"Savero memang dekat dengan Marley, dimana dulu keluarga Pangrestu dan keluarga Sadipta bertetangga, mereka selalu main bersama.

"coba buka jaket nya, akang mau liat takut ada luka"

Dengan cepat Marley membuka jaket nya, dan terlihat beberapa luka di bagian lengan yang mungkin tadi ia jatuh ke tembok.

...****************...

HAAAYIII

ZAA KEMBALII, maaf ya udah lama nunggu. Jangan lupa vote, like, nyaa yaa. Terimakasih 🫰🏻🫰🏻

1
Hakim Bohiran
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Táo mèo
Keep up the good work, thor. Ceritamu menginspirasi banyak orang!
Tình nhạt phai
Saya tak bisa berhenti membaca, ingin tahu kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!