Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.
Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.
Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 35 PERTANDINGAN FESTIVAL BATU
Dengan harga yang begitu mahal, Lisa berharap walaupun tidak bisa memenangkan juara pertama, tapi paling tidak juga tidak berada di paling bawah.
Jika juara dalam pertandingan ini akan mendapatkan reputasi yang sangat hebat, namun juga sebaliknya bagi yang kalah. Perusahaan yang berada di urutan-urutan bawah, juga akan mendapatkan reputasi buruk. Selain nama baik perusahaan yang hancur, juga akan mempengaruhi perusahaan tersebut kedepannya.
"Evan, apa kamu sudah mendapatkan batunya, sebentar lagi pertandingannya akan di mulai?" tanya Lisa
"Di sini," jawab Evan.
Evan memperlihatkan sebuah batu yang dia pilih dengan masih terpasang label harganya. Dapat terlihat angka pada label harga tersebut yang menunjukkan nominal 1 juta.
Orang-orang yang sedang berada di sana sambil menunggu lomba di mulai, juga memperhatikan apa yang Evan dan Lisa sedang bicarakan.
"Haha... tampaknya pemuda itu gila," ujar salah seorang di sana mengatai Evan.
"Dengan harga batu 1 juta, masih ingin mengikuti lomba, batu marmer kamar mandi ku saja masih lebih mahal," ujar orang yang lain.
Orang-orang juga mencemooh batu yang telah di pilih oleh Evan. Lisa sendiri juga tidak menyangka Evan akan membeli batu yang begitu murah. Bisa jadi batu tersebut adalah yang paling termurah di sini.
Lisa juga memiliki kemampuan menilai batu, batu yang di bawa Evan selain usang, juga sama sekali tidak memiliki kristalisasi. Menurut pengalamannya, jelas sekali tidak mungkin ada giok di dalamnya.
"Evan, bukankah aku memberikanmu 10 milyar, kamu tidak perlu sungkan untuk menggunakannya," ujar Lisa.
"Kamu bisa membeli batu yang lebih berharga," sambung Lisa.
Walaupun mereka hanya kebagian batu sisaan saja dari kontestan lainnya, namun Lisa berharap Evan membeli batu yang lebih berharga dari batu yang di bawanya sekarang.
"Tidak apa, jika belum di potong, masih belum tahu isi di dalamnya," balas Evan.
Lisa hanya bisa menghela nafasnya, walaupun sebelumnya Evan selalu membuat kejutan, namun kali ini entah apa yang ada di pikirannya hingga memilih batu seperti itu.
Seorang wanita cantik dengan pakaian formal juga mulai naik ke atas panggung. Wanita tersebut adalah pemandu acara dari pertandingan festival batu ini.
"Baiklah semuanya, pertandingan festival batu ini di mulai," ujar wanita pembawa acara dengan menggunakan mikropon.
Semua orang juga mulai bertepuk tangan dengan meriah. Akhirnya pertandingan festival batu telah resmi di mulai.
"Silahkan peserta pertama untuk naik ke atas panggung dengan membawa batu pilihannya!" sambung wanita pembawa acara.
Seorang pria berkacamata dari sebuah perusahaan dengan membawa dua buah batu mulai naik ke atas panggung.
Pria berkacamata itu adalah kontestan dari perusahaan Lotus group. Pria berkacamata juga mulai memotong batu miliknya.
"Wah sepertinya ada isinya," ujar wanita pembawa acara dengan sangat bersemangat.
Sesaat kemudian pria berkacamata itu telah selesai memotong kedua batu miliknya. Terlihat kedua batu miliknya semuanya berisi giok di dalamnya.
"Kontestan pertama dari perusahaan Lotus group telah selesai memotong batunya dan ternyata isi di dalamnya adalah giok jenis kaca," ujar wanita pembawa acara.
Giok jenis kaca adalah salah satu jenis giok terbaik dengan harga yang cukup mahal.
"Aku tawar kedua batu itu, 20 milyar," teriak salah satu orang yang menyaksikan pertandingan festival itu.
"Aku tawar 25 milyar," teriak orang yang lain.
"Aku mau giok ini, aku rela keluar 27 milyar," teriak orang yang lain lagi.
Semua orang tampak begitu semangat menawarkan harga untuk kedua giok jenis kaca tersebut.
Ketentuan dalam pertandingan festival batu ini adalah siapa yang mendapat giok dengan kualitas terbaik dengan harga paling tinggi, maka dia akan keluar sebagai juaranya.
Semua uang yang di dapatkan dari hasil penjualan giok juga akan di sumbangkan untuk kegiatan amal.
Pemenang dalam kompetisi ini akan mendapatkan sertifikat dan reputasi baik. Hal ini tentu saja akan berpengaruh besar bagi masa depan perusahaan yang memenangkan nya.
"Batu yang di potong kontestan pertama ternyata sudah sangat tinggi dan kompetisi baru saja di mulai," pikir Lisa.
Lisa yang terlambat dalam memilih batu, sehingga membuatnya hanya mendapatkan batu sisaan saja, tentu tidak bisa merasa tenang. Entah dia bisa berada di urutan berapa dengan batu pilihannya ini, sedangkan ini mempertaruhkan nama baik perusahaan Darmawan group nya.
Satu jam kemudian, di layar monitor besar di atas panggung, sudah terlihat peringkat tertinggi saat ini. Nomor 1 masih di duduki oleh perusahaan Subagio group dengan nilai jual batu sebesar 75 milyar. Sementara peringkat terendah adalah dengan nilai harga 32 milyar.
"Giliran kontestan selanjutnya dari Satrio group, silahkan naik ke atas panggung!" ujar wanita pembawa acara.
Pria tua di sebelah Lukman Satrio juga mulai naik ke atas panggung dengan membawa dua buah batu pilihannya. Sementara itu, Lukman sendiri tampak duduk santai di bawah panggung.
"Bukankah dia adalah master Jono, raja batu dari ibukota," ujar seseorang melihat pria tua naik ke atas panggung.
"Aku tidak tahu jika master Jono bekerja untuk Satrio group, pantas saja Satrio group menjadi perusahaan perhiasan nomor 1 di kota ini," ujar orang yang lain.
"Entah giok seperti apa yang akan di dapatkan oleh Satrio group, pertandingan ini semakin menarik," ujar orang yang lain lagi.
Pertandingan juga semakin menjadi sangat meriah sekali. Jono adalah sosok yang sangat terkenal sekali di ibukota dalam dunia batu giok.
Jono juga mulai memotong batu yang pertama secara perlahan-lahan dan mulai keluar cahaya dari dalam batu tersebut.
"Hebat sekali, ini adalah giok jenis kristal hijau super, selain itu ukuran juga lumayan besar," ujar wanita pembawa acara dengan sangat bersemangat menggunakan mikropon.
Terlihat pada batu yang pertama adalah giok kristal hijau super yang ukurannya lumayan besar.
Jono juga mulai memotong batu yang kedua secara perlahan-lahan. Cahaya juga mulai keluar dari batu yang terbelah.
"Wow... ternyata batu yang kedua juga merupakan jenis giok kristal super dengan warna ungu," ujar wanita pembawa acara dengan bersemangat.
Terlihat pada batu yang kedua, Jono kembali mendapatkan giok jenis kristal berwarna ungu.
"Kedua giok kristal super itu adalah barang langka, aku keluar 100 milyar," teriak salah seorang di sana menawarkan harga.
"Aku harus mendapatkan nya, aku bayar 120 milyar," teriak orang yang lain.
"Apa kalian bercanda, setidaknya kedua giok kristal super nilainya lebih dari itu, aku siap membayar 150 milyar," teriak orang yang lain lagi.
Semua orang tampak begitu antusias sekali menawar giok yang di dapatkan oleh Satrio group. Giok jenis kristal super adalah barang langka, sehingga membuat orang-orang berusaha untuk mendapatkannya.
Terlihat Lukman begitu sangat puas sekali dengan hasil ini. Tidak sia-sia dia membayar mahal Jono agar mau berkerja untuknya.
Keputusan akhirnya, kedua giok kristal super Satrio group telah terjual dengan harga 200 milyar. Dengan nilai sebesar itu, tentu saja membuat Satrio group memimpin untuk sementara.
Kini monitor besar di atas panggung juga telah berubah. Saat ini peringkat satu juga juga telah di duduki oleh Satrio group dengan nilai harga 200 milyar. Selisih dari peringkat kedua juga sangat jauh sekali. Satrio group juga memiliki kemungkinan paling besar untuk memenangkan pertandingan ini.
"Baiklah, sekarang adalah kontestan terakhir dari Darmawan group," ujar wanita pembawa acara.
"Silahkan naik ke atas panggung dengan membawa batu pilihan," sambung wanita pembawa acara.