NovelToon NovelToon
Pernikahan Balas Dendam

Pernikahan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:354
Nilai: 5
Nama Author: arinnjay

Seorang wanita cantik dan tangguh bernama Arumi Pratama putri tunggal dari keluarga Pratama.
Namun naas suatu kejadian yang tak pernah Arumi bayangkan, ia dituduh telah membunuh seorang wanita cantik dan kuat bernama Rose Dirgantara, adik dari Damian Dirgantara, sehingga Damian memiliki dendam kepada Arumi yang tega membunuh adik nya. Ia menikah dengan Arumi untuk membalas dendam kepada Arumi, tetapi pernikahan yang Arumi jalani bagaikan neraka, bagaimana tidak? Damian menyiksanya, menjadikan ia seperti pembantu, dan mencaci maki dirinya. Tapi seiring berjalannya waktu ia mulai jatuh cinta kepada Damian, akankah kebenaran terungkap bahwa Arumi bukan pelaku sebenarnya dan Damian akan mencintai dirinya atau pernikahan mereka berakhir?
Ikutin terus ceritanya yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arinnjay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Lolos dari jebakan Jesica

Jakarta malam itu terasa lebih panas dari biasanya, walau udara dingin menyelinap lewat jendela kaca besar kantor Damian. Lampu-lampu kota berkelip samar, mengintip dari balik tirai hitam tebal yang setengah tertutup. Damian duduk di ruang kerjanya yang luas, wajahnya tampak tegang tapi tetap menahan dingin yang menjadi ciri khasnya.

Saka, asisten setianya yang setia, berdiri di dekat pintu dengan tatapan waspada. Dia sudah tahu sejak tadi malam ada sesuatu yang nggak beres. Jesica—mantan yang kini seperti bayangan gelap—mulai muncul kembali dengan niat yang jelas bukan cuma sekadar 'menutup masa lalu'.

---

Damian membuka botol air mineral yang diletakkan di meja. Jesica baru saja meninggalkan pesan yang penuh teka-teki, menawarkan pertemuan dengan janji penyelesaian masalah lama. Tapi Damian tahu, semua itu pasti jebakan.

Saka menatap botol air itu dengan curiga. "Bos, aku nggak yakin kita harus minum ini dulu."

Damian mengangkat alis, sedikit tersenyum. "Kenapa, Saka? Aku butuh tenang setelah hari yang panjang."

Namun sebelum Damian sempat meneguk airnya, Saka dengan cekatan merebut botol itu dari tangannya.

"Aku sudah cek, dan aku curiga ada sesuatu di dalamnya," kata Saka serius sambil membuka tutup botol dan mencium aromanya.

Damian menatap Saka. "Kamu yakin?"

Saka mengangguk. "Aku pernah baca tentang obat perangsang yang bisa disembunyikan di minuman seperti ini. Ini bukan cuma jebakan psikologis, tapi fisik juga."

"Sialan! berani sekali dia menjebak saya" geram marah Damian

Saat itu juga, Damian merasakan detak jantungnya berdegup lebih kencang, tapi bukan karena efek obat. Itu karena ketegangan yang menggelayut di udara. Jesica memang licik, tapi dia tidak tahu bahwa Damian punya Saka yang selalu waspada.

---

Kring!

Ponsel Damian bergetar. Pesan dari Jesica muncul di layar: "Kamu pasti takjub, kan? Aku ingin lihat bagaimana kamu bereaksi."

Damian mengusap wajahnya dengan tangan, mencoba mengendalikan emosi. "Saka, aku butuh bantuanmu. Kalau Jesica benar-benar ingin menjebakku, aku nggak mau kehilangan kontrol. Tolong hubungi Arumi, bilang aku butuh dia."

" Baik bos" jawab Saka

---

Beberapa menit kemudian, pintu kantor terbuka dan Arumi masuk dengan langkah cepat. Tatapan mereka bertemu, dan dalam sekejap semua rasa cemas berganti jadi kekuatan.

“Damian, apa yang terjadi?” tanya Arumi penuh perhatian.

Damian berdiri, tapi tubuhnya mulai menunjukkan gejala aneh. Denyut nadinya naik drastis, ototnya bergetar ringan.

“Aku… Jesica memasukkan sesuatu ke dalam minumanku. Saka sudah tahu, tapi aku mulai merasa efeknya.”

Arumi menggenggam tangan Damian erat. “Tenang, Dam. Aku di sini.”

" Bantu aku ke kamar mandi aru" ucap Damian

" Untuk apa Damian?" tanya Arumi

" Aku ingin menghilangkan efek obat ini dengan berendam di bathtub" ucap Damian sambil berjalan menuju kamar mandi

" Aku disini untukmu Damian aku ingin membantumu untuk menyalurkan has**t mu itu" terang Arumi dengan nada kecewa

" Saka!!" panggil Damian

" Iya bos" jawab Saka

" Bantu aku untuk pulang ke mansion"

" Baik bos" jawab Saka

" Ayo Aru, kita pulang" ucap lembut Damian

" Tapi bagaima-" ucap Arumi terjeda kala Damian menyela ucapannya

" Shutt, aku bisa atasi ini semua"

" Aku tahu kamu masih belum siap untuk melakukan hubungan itu bersama ku, sesampainya di mansion aku akan minta saka menelfon dokter" sambung Damian

Arumi terdiam, memang benar yang di katakan Damian ia belum siap untuk melakukan itu bagaimana pun pernikahan ini diawali dengan balas dendam, tetapi Arumi merasa berdosa karena tidak memberikan hak Damian dan melakukan kewajiban nya sebagai istri.

CUP!

Damian mencium lama kening Arumi lalu menggandeng tangannya untuk keluar dari kantor.

Di dalam mobil Arumi masih saja diam, tidak ada percakapan sedikitpun pun keluar dari mulut mereka berdua.

" Aru, apa yang kau pikirkan? hmm" tanya Damian

" Aku merasa berdosa karena tidak memberikan hak mu Damian" lirih Arumi

" Tidak usah di pikirkan dan jangan terlalu dipaksakan, dokter pasti punya obatnya " ucap tenang Damian padahal dirinya tengah meredam hasrat yang benar-benar menyiksanya

Arumi menoleh ke arah Damian, Damian pun memberi senyuman tipis melihat Arumi yang sedang memandainya

"Ya Allah ampunilah aku karena belum siap untuk memberikan mahkota ku kepada suami ku" batin Arumi

Tak terasa mobil pun sampai di mansion, Damian berjalan dengan cepat karna sudah tidak tahan untuk meredam hasrat nya.

Arumi dan Saka sang asisten yang melihatnya merasa kasihan, Saka tahu sang nyonya memang belum siap untuk melakukan hubungan suami istri karna masalah itu baru saja selesai ditambah dengan kembalinya wanita masa lalu Damian.

Sesampainya di kamar Damian bergegas menuju kamar mandi dan membuka seluruh pakaiannya lalu masuk ke dalam bathtub, ia meminta Saka untuk membawa es batu yang banyak agar efek obatnya hilang.

“Bos dokter sudah datang” Teriak Saka

Damian menggeram " Tunggu aku pakai kimono dulu"

Tak berselang lama Damian pun keluar, Arumi yang melihat Damian tersiksa pun merasa bersalah.

" Silahkan berbaring tuan" ucap dokter tersebut

" Maaf tuan, efek obat pera**sa** ini dosis nya sangat tinggi untuk pemulihan dengan obat yang akan saya berikan kemungkinan besar tidak ada perubahan, anda harus segera menyalurkan nya" jelas dokter tersebut

Damian membelalakkan matanya " Apakah ada cara lain selain untuk melakukan hubungan suami istri?" tanya Damian

" Tidak ada tuan" terang dokter tersebut

Huft, Damian mengembuskan napas panjang sambil melirik ke arah Arumi, ia tidak bisa memaksa Arumi untuk melakukan hubungan suami istri jika ia memaksa Arumi akan meninggalkan dirinya.

Arumi yang mendengarkan penjelasan dokter sangat terkejut " Apakah Damian akan melakukan dengannya atau menyewa wanita malam" batin Arumi

" Arumi kau pergilah keluar " perintah Damian

Arumi yang mendengar suara Damian pun bingung antara keluar atau membantu Damian tetapi melihat tatapan Damian ia segera berlari ke luar kamar.

Setelah kepergian Dokter itu pun Saka pun pamit untuk keluar.

" Maafkan aku Aru, aku tidak mau kamu pergi meninggalkan aku makanya aku tidak melakukan itu denganmu" batin Damian

---

Beberapa jam kemudian efek obat itu telah hilang sepenuhnya, kemudian ia beranjak untuk duduk di balkon kamar,

Arumi yang melihat ada di balkon pun menghampirinya.

" Damian" panggil lirih Arumi

Damian menoleh dan mengangkat alisnya seolah ia menjawab panggilan Arumi.

" Aku minta maaf karna tidak membantu mu tadi" lirih Arumi

Damian tersenyum " Sudah berapa kali kamu bicarakan kata maaf Arumi" ucap Damian

Arumi menoleh " Kali ini aku siap Damian" tegas Arumi

DEG!

Damian kaget apakah Arumi siap karna kasihan atau memang ikhlas melakukan nya.

" Tidak usah Aru, lihat aku sudah tidak merasakannya lagi" ucap Damian

Lalu Damian memandang Arumi dengan pandangan campur aduk antara rasa percaya dan ketergantungan. Arumi mengangkat tangan dan dengan lembut menyentuh wajah Damian, memberikan ketenangan yang ia butuhkan.

Mereka berdua saling menatap dalam diam, merasakan ketegangan yang memuncak bukan hanya karena obat itu, tapi juga karena ikatan cinta mereka yang selama ini jadi jangkar.

***

“Damian, aku akan bersamamu, ya,” kata Arumi lembut, menarik Damian ke pelukan. “Kita hadapi ini bersama.”

Damian membalas pelukan itu tak kalah erat, perlahan meresapi kehangatan yang mulai meredakan gelombang rasa dalam dirinya.

Damian merasa bersyukur karna telah menjadikan Arumi istrinya walau awak pernikahan mereka hanya untuk balas dendam tetapi sesudah kasus itu terungkap Damian berjanji akan mencintai Arumi sepenuh hati.

***

Keesokan paginya Damian berniat untuk mengajak Arumi pergi jalan-jalan, ia memakai setelah yang casual tetapi tetap terlihat tampan dan gagah sedangkan Arumi mengenakan blouse biru muda dipadukan dengan celana jeans dan memakai sepatu yang menambahkan kesan cantik dan elegan, Damian yang melihat sang istri nampak cantik hari ini pun segera menghampiri Arumi yang sedang mempoles wajahnya Damian memeluk erat Arumi dan menghirup wangi tubuh Arumi ia begitu candu dengan harum tubuh arumi, dengan sesekali mengigit ceruk leher nya.

" Damian, bisakah menyingkir" ucap Arumi yang merasa kegelian

" Hemm, gabisa hari ini kamu benar-benar wangi sekali" ucap Damian

" Ck, modus banget" decak Arumi

Damian hanya tersenyum melihat nya lalu

CUP!

Damian mengecup singkat pipi Arumi, Arumi yang mendapatkan serangan mendadak itu pun kaget jangan tanya gimana kondisi jantungnya sangat berdetak kencang bahkan rasanya hampir loncat.

Damian yang melihat wajah merah sang istri pun tersenyum, ia jadi mempunyai hobi baru yaitu menggoda sang istri.

CUP!

Kali ini Damian bukan mengecup pipi Arumi tetapi bibir yang sudah dari tadi menggoda iman nya.

Arumi yang merasakan benda kenyal menempel pada bibirnya pun membelalakkan matanya ia sangat terkejut saat Damian menyatukan bibir keduanya dan yang membuat ia begitu kaget adalah Damian bukan hanya mengecup saja tetapi memberikan sedikit lumatan lembut namun menuntut sesekali ia menyesap bibir atas dan bawah Arumi dan memaksa Arumi untuk membuka mulutnya, Arumi yang sadar akan keinginan Damian pun membuka bibirnya lalu Damian menerobos masuk ke dalam rongga mulut sang istri untuk mencari lidah Arumi sungguh ia sangat suka manis bibir istrinya sesekali mereka bertukar saliva.

Arumi yang kehabisan nafas pun memukul dada Damian tetapi bukannya melepaskan pagu**nnya Damian malah semakin memperdalam ciuman itu, beberapa menit kemudian Damian baru melepaskan pagut**nnya.

Nafas mereka berdua memburu seakan-akan mencari oksigen untuk keduanya.

" Kamu ingin bunuh aku ya!" sentak Arumi

Damian tersenyum " Engga sayang, malah aku pengen lagi"

Tunggu, apa Damian tadi memanggilnya dengan sebutan sayang

" S-saya-ang" gugup Arumi

" Iya sayang, mulai sekarang aku panggil kamu sayang bagaimana?" tanya Damian

" B-boleh" jawab gugup Arumi

" Berarti sekarang kamu juga harus ganti panggilan ke aku" menatap Arumi

" Mau di panggil apa?" tanya Arumi

" Bagaimana kalau honey, bee, sayang" balas Damian

" Hah?" kaget Arumi

" Iya, bagaimana?"

" Mas aja mau ga? Mas Damian" jawab Arumi

" Boleh deh, asal kamu nyaman" ucap Damian

" Ya sudah ayo kita berangkat" ucap Damian sembari berjalan bergandengan tangan dengan Arumi

***

Sesampainya di mall, mereka berdua mampir untuk belanja kebutuhan rumah setelah ini membeli baju.

Sungguh Damian suami impian bukan

membelanjakan istrinya walaupun istrinya menolak ia tetap memaksa itu lah sifat lain Damian yaitu tidak suka dibantah.

" Sayang, aku mau beli sesuatu bentar ya, kamu tunggu disini aja" ucap Arumi

" Mau kemana sayang? aku ikut" minta Damian

" Bentar saja disini jangan ikut" tegas Arumi

" Baiklah, hati-hati sayang" ucap damin sembari mencium kening istrinya

Arumi pun tersenyum lalu mengangguk, setelah berjalan cukup jauh akhirnya Arumi sampai di toko baju yang dinginkan bukan toko baju pada umumnya tapi toko baju dinas untuk melakukan hubungan suami istri.

Mau di unboxing bukan yaa? hihihi

Arumi pun melihat-lihat pakaian dinas yang ada di toko itu, namun tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya ia pun kaget segeralah ia membalikkan badannya ternyata itu adalah angel.

" Angel! bikin kaget aja" sentak Arumi

" Hehehe, habisnya kamu serius banget btw kamu ngapain disini rum?" tanya Angel

" Cari baju lah masa cari suami baru" seru Arumi

" Oh mau anu ya" balas angel

Wajah Arumi bak kepiting rebus mendengar ucapan angel, ia jadi salting sendiri.

" Ehemm" Dehem Arumi

" Ciee salting, pasti lagi ngebayangin kan" ledek Angel

" Apaan sih" ketus Arumi

" Angel bantu pilihkan dong, kira-kira yang bagus warna apa" sambung Arumi

" Siap Rumi" jawab Angel

" Rum, aku pilih 2 warna nih, ada hitam dan merah"

" Terbuka sekali" jawab Arumi

" Iya lah harus, saran ku sih pakai yang merah dulu" jawab pelan Angel

" Kenapa?"

" Soalnya merah itu lebih menantang dan seksi pasti nanti pak Damian gempur kamu semaleman " bisik angel

" Ck, kamu itu keseringan nonton drakor jadi tahu semuanya " decak Arumi

" Iyalah rum, sekalian belajar nyenengin suami " ucap Angel

" Oke, aku mau bayar dulu" balas Arumi

***

Di sisi lain 2 orang pria tampan dan gagah sedang berdiri bagai patung yang tak lain adalah Damian dan saka sang asisten yang setia menunggu nya.

" Kenapa istriku lama sekali? beli apa dia" gumam Damian

Sudah hampir satu jam menunggu tetapi Arumi masih belum kembali entah apa yang ia beli

Kalau Damian tau pasti bakal di borong hihihe

" Nyonya hanya anda yang bisa membuat bos menunggu lama" batin Saka menggelengkan kepalanya

Tak lama 2 wanita cantik pun datang menghampiri keduanya

" Mas, ayo aku sudah selesai" panggil Arumi

" Huft, kenapa lama sayang kamu beli apa?" tanya Damian

" Maaf ya mas sudah nunggu lama" Arumi menunduk tak berani menatap wajah Damian

Damian yang melihat istrinya menundukkan kepalanya pun merasa gemas, ia mengangkat dagu istrinya

dan mencium singkat kening Arumi

" Tidak apa-apa sayang, mas suka nunggu kamu kok" ucap lembut Damian

Arumi tersenyum manis lalu mengajak Damian untuk pulang, mereka bergandengan tangan dengan mesra membuat semua orang merasa iri.

Lain halnya dengan Saka dan Angel, Saka merasa risih karena sejak tadi Angel terus menempel padanya entah apa yang membuat gadis itu selalu menempel pada dirinya

" Nona, bisa tidak untuk melepaskan tangan anda dari tangan saya" tegas Saka

" Maaf, tapi ini sangat nyaman" ucap Angel

" Tapi saya risih" ucap dingin Saka

" Maaf tuan" lirih Angel

" Nama tuan siapa?" sambung Angel

" Saka" jawab singkat Saka

" Oh nama yang bagus, perkenalkan saya Angel teman sekaligus sahabat dekat Arumi" ucap senang Angel

" Iya" cuek Saka

" Apa anda sudah mempunyai kekasih?" tanya Angel

" Itu privasi saya nona" dingin Saka

" Oh maaf tuan kalau begitu saya pamit, permisi" jawab tergesa Angel

Sungguh Angel jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Saka, tetapi Saka yang dingin dan cuek membuat Angel enggan mendekatinya tapi Angel akan mencobanya jika pun gagal ia akan menyerah karna cinta tidak bisa di paksakan.

Gimana lanjutannya??

Damian dan Arumi udh unboxing atau sebaliknya dan bagaimana kisah cinta Angel untuk membuat Saka mencintai dirinya apakah akan berhasil atau tidak.

ikutin yaaa jangan lupa like dan komen pokoknya luvv 🤍🤍

1
Araceli Rodriguez
Ngangenin deh ceritanya.
Cell
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
filzah
Karakter-karakternya sangat hidup, aku merasa seperti melihat mereka secara langsung.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!