NovelToon NovelToon
Bukan Gadis Biasa

Bukan Gadis Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Leona Subroto tinggal di sebuah perkampungan kumuh, Dia dikenal sebagai bu guru yang baik hati. Orang-orang di sekelilingnya tidak ada yang tahu siapa dia. Sampai suatu hari pertemuannya dengan pria kaya bernama Abizar membuat semua tabir hidup Leona terungkap. Bagaimana kehidupan Leona ke depannya? Simak Selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Pulang

"Kamu. Kamu, kenapa bisa sampai di sini?" Mama Wulan menunjuk Abizar dengan gusar. Sejak dia tahu putrinya menjadi incaran anak dari keluarga Widjaya, Mama Wulan menjadi sangat posesif pada Leona.

"Maaf, Tante. Aku hanya ingin tahu kondisi Leona. Aku benar-benar mengkhawatirkannya."

"Tidak perlu. Tidak perlu. Sudah ada kami yang menjaga dan merawatnya. Kamu tidak perlu khawatir. Lagi pula setahu tante kamu itu teman Leonard bukan teman Leona."

Abizar tersenyum, "Tante, saya tidak punya niat jahat terhadap Leona. Jadi tolong terima niat tulus saya. Saya bersungguh-sungguh menyukai Leona."

"Maaf, Abizar. Tante bukannya ga percaya sama kamu, tetapi belajar dari kejadian kemarin, tante malah khawatir kamu bakalan culik Leona lagi," kata Mama Wulan terus terang. Papi Sabara mengangguk. Tak lama Leonard datang dengan menenteng kantong plastik berisi obat Leona.

"Abi, lo kok di sini?"

"Tadi aku nyusulin kamu, tapi ga kekejar. Aku lalu tanya pada Alex dimana Leona dirawat. Maaf jika aku bersikap lancang, tapi aku benar-benar mengkhawatirkan Leona."

Leona yang sejak tadi menjadi bahan perbincangan, menatap Abizar dengan pandangan rumit. Entah mengapa dia merasa jantungnya berdesir saat mendengar alasan Abizar yang terdengar begitu tulus.

"Jangan receh, Leona. Memangnya perhatian dari abang-abangmu dan papimu masih kurang? Baru dapet perhatian dikit gitu aja baper."

"Ma, Leona ngantuk, Leona mau pulang."

"Iya, Sayang. Ayo kita pulang."

Mama Wulan melewati Abizar dan membantu Leona turun dengan hati-hati. Dulu dia sangat ramah pada Abizar, karena Abizar dan Leonard sudah lama bersahabat. Hanya saja, kejadian kemarin cukup membuat ibu dari empat orang anak itu kesal bukan main.

Menurut mama Wulan, Abizar bukan lagi anak kecil yang tidak tahu aturan. Menculik anak gadis orang sudah termasuk tindakan kriminal, terlepas apapun alasannya.

Selepas Leona dibawa pergi kedua orangtuanya, Leonard menepuk bahu Abizar dan memberi isyarat pada sahabatnya itu untuk bicara di tempat lain.

Abizar mengangguk lemah, ia sedikit kecewa dengan respon kedua orang Leona. Meski dia sadar jika itu murni kesalahannya.

Sepanjang perjalanan pulang, Leona menatap jalanan yang mereka lalui dengan tatapan kosong. Entah mengapa dia menjadi terbayang-bayang wajah kecewa Abizar tadi.

"Leon! Leon! Kamu dengerin mama, ga?"

"Hah? Mama ngomong apa tadi?"

Mama Wulan menggelengkan kepalanya. "Kamu itu kenapa melamun? Sejak tadi mama ajakin ngomong malah bengong."

"Mikirin keturunan Widjaya kamu?" ujar papi Sabara tepat sasaran.

"Engga kok, Pi. Papi jangan malah ngomporin mama, donk," ucap Leona memanyunkan bibirnya kesal.

"Terus mikirin apa?" tanya mama Wulan.

"Aku cuma mikir gimana enaknya biar bisa segera balik. Apa aku ikut kalian pulang besok aja, ya?"

"Ga bisa. Kamu masih butuh istirahat dan perawatan. Soal anak-anak di kampung itu, biar mama yang urus," kata mama Wulan tegas.

"Loh, mah, ya ga bisa gitu. Mereka pasti akan tidak nyaman berurusan sama mama."

"Itu jadi urusan mama. Kamu cukup pikirin gimana caranya menghindari itu keturunan Widjaya itu. Mama ga mau besanan sama orang julid macam emaknya Abizar itu."

"Ish, mama, nih. Makin benci nanti makin jodoh, loh," kata Leona memberi peringatan ibunya.

"Amit-amit jabang bocah. Kamu jangan asal ngomong, nanti ada malaikat lewat, gimana kalau sampai di ACC?" ucap Mama Wulan sambil mengetuk dasbor berulang-ulang.

Leona dan papi Sabara terkekeh melihat tingkah mama Wulan. Mereka terus berbincang sampai tiba di kediamannya.

"Leona, Sayang, bagaimana?" Napoleon langsung menghampiri adiknya. Tadinya dia ingin ikut mengantar Leona ke rumah sakit, tapi tiba-tiba ada konferensi video dengan kliennya jadi Napoleon batal mengantar Leona.

"Ga apa-apa, Bang. Ini cuma luka kecil," kata Leona menunjukkan tangannya yang dibalut perban.

"Maafin abang yang ga bisa jagain kamu, Dek."

"Aku yang ceroboh, Bang."

Pagi harinya di kediaman Subroto. Leona sedang bersiap untuk ikut pulang kedua orangtuanya. Leona memakai rok tutu di atas lutut berwarna hitam dan atasan crop top putih bermotif bunga yang mana memperlihatkan perut mulus dan rata milik Leona.

Leona menyanggul rambut panjangnya asal-asalan namun, justru terkesan sangat pas dengan karakternya. Mama Wulan menatap putrinya sambil tersenyum.

"Memang produknya mama Wulan dan papi Sabara sangat cantik, sangat manis. Pantes sampai diculik sama keturunannya Widjaya," kata Alexiuz bercanda, tapi dia justru mendapat pelototan dari semua anggota keluarganya yang lain.

Alexiuz langsung menunduk sambil mengolesi selai ke roti di tangannya. Napoleon menatap tajam adiknya. Dia mendengus marah begitu mendengar kalimat terakhirnya. Entah mengapa Napoleon selalu memiliki aura permusuhan dengan Abizar. Padahal jika diingat-ingat, Abizar hampir tidak pernah berurusan dengan Napoleon. Keluarga bahagia itu pun melanjutkan sarapannya.

Napoleon dan Alexiuz mengantar kepergian kedua orangtuanya dan juga Leona, serta Leonard ke bandara. Keempat anggota keluarga Subroto itu naik jet pribadi milik papi Sabara.

Keluarga Subroto terkenal kaya sejak jaman nenek moyang. Bisnis yang digeluti keluarga Subroto sudah berada di taraf internasional. Kakek buyut Leona memiliki perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor dan juga memiliki beberapa pabrik tekstil yang menyuplai kain khusus untuk seragam militer di luar negeri.

Namun, meski begitu Keluarga Subroto terkenal begitu tertutup. Terlebih mengenai identitas putri semata wayang mereka. Mereka sangat menjaga keselamatan Leona. Karena jika sampai ada orang yang memiliki dendam terhadap keluarga mereka, mereka khawatir akan menargetkan Leona.

"Pi, Ma, nanti Leona langsung pulang ke ...."

"Pulang ke rumah. Mama ga mau dengar kamu kembali ke kampung kumuh. Soal anak-anak itu, mama janji akan mengurusnya dengan baik. Kamu tenang saja."

Leona akhirnya mengangguk pasrah. Dia percaya mamanya akan mengurus anak-anak dengan baik. Hanya saja, Leona ingin tetap dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Dia khawatir kemunculan mama Wulan akan menimbulkan kehebohan. Karena bagaimana pun juga mama Wulan sudah terkenal sebagai seorang istri seorang pengusaha kawakan.

Turun dari pesawat, Leona digiring papi Sabara, mama Wulan dan Leonard masuk ke mobil jemputan mereka yang sudah ready. Mereka melewati jalur khusus agar tidak bertemu dengan Paparazzi yang terkadang ber-standby di bandara untuk mencari berita.

"Leo, bawa adikmu pulang dulu," kata papi Sabara. Leona menutup sebagian wajahnya dengan masker. Dia duduk di kursi penumpang begitu pula dengan Leonard.

"Kak, nanti aku mau mampir ke supermarket bentar, ya," ucap Leona.

"Mau beli apa? Biar nanti abang yang belikan."

"Aku mau beli camilan."

"Kamu mau kabur, kan?" Sebelah alis Leonard terangkat. Dia sudah hapal dengan kelakuan adiknya yang suka kabur kaburan.

Leona meringis karena niatnya terbaca. Dia lantas menangkup kedua tangannya dan memohon. "Please, Bang. Abang bantuin aku ya?" Leona memasang wajah semelas mungkin agar mendapat simpati dari Leonard, tapi sayangnya kali ini Leonard tidak terpengaruh. Ancaman dari mama Wulan membuat Leonard bergidik ngeri.

"Ga. Abang lebih takut ancaman mama dari pada ngambeknya kamu."

"Aku,

1
nyaks 💜
waduh manusiakah??
Noey Aprilia
Haduuuhh....
Spa pula yg dtng tu???
yg pnya mbil aja sntai aja,ni mlah ngjak ribut....mnta d hjar kya'nya....
Danny Muliawati
keren cerita nya
nyaks 💜
kasian kali kau Abi 🤣🤣
Dewi kunti
teruslah berjuang
Noey Aprilia
Tiap ktmu,pst kna bogem....nsibmu y abi...berat lh prjuangnmu....
Ainisha_Shanti
kuatkan mental mu abu jika nak masuk dalam keluarga subroto
Ainisha_Shanti
pasti abang nya lisa
Dewi kunti
yuk maju lg Bi,bisa kok
jaran goyang
һᥲȷᥲr gᥲskᥒ ᑲg... ᑲᥒ𝗍іg kᥒ...🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ᥒᥱ᥊𝗍
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
ȷძ᥆һ kᥙ
jaran goyang
rskᥒ 𝗍ᥙ
sella surya amanda
lanjut kak
Noey Aprilia
Hjar aja smp bbak belur,trs leona bkln mkin sbl sm km y abi....
sunshine wings
Betul nek.. 👍👍👍👍👍
🥰🥰🥰🥰🥰
nyaks 💜
aku padamu Nek 🫰😘😅
Noey Aprilia
Tuuhhh.....
udh d ksih tau y.....jgn smp leona kbur lg krna trllu trkekang....lgian mau smp kpn cba????msa msti jmblo trs...
Dewi kunti
Leona stres karena keluarga🤭🤭🤭
jaran goyang
gᥲs kᥒ ᥒᥱk... ȷgᥒ ksһ kᥱᥒ᥆ძr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!