Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Lina?
Kiara mendorong Gavin, "Lo pulang sana" Usir Kiara menetralkan kegugupannya. Gavin pun menuruti perkataan Kiara, dari pada dirinya di sini terus, yang ada malah kebablasan.
Setelah Gavin pulang Kiara masuk ke dalam kamar nya, "Akh!!!" Teriaknya. "OMG OMG, Bibir gue udah ga suci lagi, Daddy!!! Putri mu ini udah ga suci lagi" Paniknya. Tiba tiba terlintas dipikirannya adegan mereka berdua berciuman tadi, "Akh!! Ayo dong Kiara, Lo ga boleh jadi cewe mesum oke!! Cukup ini yang pertama dan terakhir, Besok besok kalo Gavin nyosor lagi, Lo tendang aja masa depannya" Kiara menenangkan dirinya sendiri hingga tertidur.
***********
Seperti biasa Kiara di jemput Gavin ke sekolah, Mereka masuk ke kelas masing masing. Kiara masuk ke dalam kelasnya dan di sambut dengan Teriakkan Dwi. "Rangga!!! Balikin ga pulpen gue!! Dwi mengejar Rangga.
Kiara mendudukkan dirinya, "Bisa diem Ga!!" Ucap Kiara jengah melihat mereka berdua lari sana lari sini. Akhirnya Rangga pun mengembalikan pulpen Dwi, dan kembali duduk. Dwi menjulurkan lidahnya mengejek Rangga, "Dwi di lawan" Sinisnya.
Dwi kembali duduk di bangkunya, "Sayang, kamu bilangin dong sama temen kamu itu, jangan suka gangguin aku" Adunya ke vino. Vino menenangkan sang istri, "Nanti aku tegur Rangga, supaya ga gangguin kamu lagi"
Guru killer masuk ke dalam kelas, Ketika pak arka menjelaskan di depan Dwi mengajak gosip Biel. "Udah Loh madep depan, jangan Sampek nanti kita di suruh maju" Biel menyuruh Dwi membenarkan posisi duduknya.
Pak arka yang melihat Dwi dan Biel asik cerita pun menegur nya, "Dwi, Biel, Sedang apa kalian!!" Ucap pak arka. "bapak ga liat saya lagi bicara?" Jawab Dwi dengan berani.
"Haduh, mati gue, nih bocah ngapain coba bales omongan pak arka" Batinnya. Pak arka mencoba tenang, "Kamu sama biel kerjakan soal di papan tulis" Biel memaki Dwi dalam hati, "Kalo bukan tuh bocah yang ngajak gue gosip, ga akan kejadian kaya gini" Batinnya kesal.
"Saya tidak bisa pak" Jawab Dwi santai. lagi lagi pak arka sabar menghadapi sikap Dwi, "Dengaren Pak arka ga emosi sama jawaban dwi?" Bisik Rangga menanyakan ke Biel. "Mantannya" Jawab biel singkat.
Vino mendelik kan matanya mendengar bahwa guru di depannya adalah mantan sang istri, Bagaimana bisa? "Saya ajarin" Pak arka mendekati meja dwi. Vino kesal melihat tatapan pak Aksa kepada istrinya, "Biar saya saja yang menggantikannya pak" Vino berdiri maju kedepan mengerjakan semua soalnya.
"Cowok gue tuh" Ucap Dwi dengan bangganya. Arka kesal melihat vino yang sok menjadi pahlawan kesiangan. setelah vino selesai mengerjakan semua soalnya, mereka melanjutkan kembali pelajaran nya.
_____________
"Wi? Pak Arka mantan Lo?" Tanya Rangga yang dari tadi penasaran, padahal dia sudah di kasi tau sama biel, tapi dirinya tak percaya sebelum itu keluar dari mulutnya Dwi sendiri.
Dwi hanya berdehem saja, "What!! Kok bisa?" Rangga meminta penjelasan kepada Dwi. "Dulu gue pacaran sama tuh pak tua pas kelas 10, dulu dia tuh guru di high school Bintang merdeka, terus gara gara dia kepergok melecehkan murid di situ akhirnya dia di pecat, dan hubungan gue sama dia juga putus" Ucap Dwi menceritakan semuanya kepada Rangga.
"Oh... Apa!! melecehkan murid di sana?" Terkejut nya. "Ga usah Lo bahas bajingan itu, Jijik gue" Sinisnya. Rangga pun tak membahasnya lagi.
Gisel dan antek anteknya menghampiri mereka, "Lo lagi Lo lagi, Loh ngapain sih di sini!! Mending pergi sana" Usir Dwi. Gisel tak menghiraukan perkataan Dwi, "Gue cuman mau bilang, Sebentar lagi Lina balik ke sekolah ini" Setelah itu Gisel dan antek antek nya pun pergi meninggalkan mereka begitu saja.
"Lina siapa?" Tanya dwi bingung kepada mereka semua. Mereka semua langsung melihat ke arah Gavin, Gavin hanya terdiam saja, Sejak mendengar Lina akan kembali perasaan nya tiba tiba menjadi bimbang.
"Kenapa kalian malah ngelihatin Gavin? Jawab woy!!!" Tanyanya sekali lagi. "B-bukan siapa siapa, Kita semua juga ga kenal sama yang namanya siapa tadi luna, lena atau siapa tadi" Jawab Rangga menetralkan kegugupannya.
"Bener apa kata Rangga, Kita semua ga kenal sama cewe itu" Sambung Jay. Kiara yang melihat ada yang tidak beres di sini, hanya memicingkan matanya. "Gue jadi penasaran siapa Lina Lina itu?" Batinnya.
Kiara, Biel, dan Dwi masuk ke kelas duluan, tinggallah mereka ber lima. "Apa pendapat Lo tentang Lina yang sebentar lagi akan kembali?" Tanya Danzel ke Gavin. "Gue bingung" Jawab Gavin seadanya, "Sempet Lo bikin Kiara sakit hati, Gue ga akan diam aja" Rangga menatap tajam Gavin.
"Gue juga maunya fokus ke Kiara, tapi ketika gue denger nama dia akan kembali, tiba tiba jantung gue berdebar kencang, Gue ga tau harus apa sekarang" Sahut Gavin lirih.
"Feeling gue saat Lina kembali akan ada kehancuran hebat" Celetuk Aksa. Mereka melihat ke arah Aksa, "Maksud Lo?" Tanya Jay kebingungan. "Akan ada kejadian hebat, dan gue ga tau pasti itu apa" Jawab Aksa. Mereka semua diam dengan pikiran masing masing.
********
"Lex Lo beneran mau pulang sekarang?" Ucap Dwi. Lexa jengah mendengar pertanyaan Dwi itu itu Mulu, sudah 100 kali Dwi mengatakannya. "Gue bosen di sini Dwi, jadinya gue pulang, gue juga Udah sembuh" Lexa memberi pengertian kepada sahabatnya. Dwi pun menyetujui nya, Mereka semua membantu lexa beberes, Hingga saat lexa ingin berdiri tiba tiba kakinya sakit hampir terjatuh, Tetapi di tahan oleh Aksa. "Kamu gapapa?" Tanya Aksa khawatir.
Lexa Melepaskan kan tangan Aksa dan mendorong nya, Bugh!! "Loh apa apaan sih peluk peluk gue!!" Kesalnya, Lexa meninggalkan mereka semua, masuk kedalam mobilnya.
"Udah di tolong ga berterima kasih tuh anak" Ucap Dwi mengomel sendiri. "Loh kaya ga tau lexa aja saat Masi kelas 9" Jawab biel mengingatkan Dwi bagaimana sikap lexa dahulu.
Setelah selesai membereskan semuanya, Mereka menuju ke rumah lexa. "Halo Tante!!!" Teriak Dwi kencang. Mereka yang ada di situ hanya kebagian menutup telinga saja, "Dwi!! jangan teriak teriak Paok!! Pekak telinga gue lama lama!!" emosi Biel.
Dwi hanya cengengesan saja, "Ya mangap" Ucapnya tanpa rasa bersalah. Clara menengahi perdebatan mereka, "Ayo masuk, kita makan dulu" Ajak Clara ke meja makan.
Mereka pun mengikuti Clara ke meja makan, dan memakan makanan dengan khidmat. "Tante ga mau kenalan sama calon mantu" Ucap Jay tiba tiba. "Siapa calon mantu saya?" Tanya Clara ke mereka. "Aksa tan, Pacarnya lexa dulu sebelum amnesia, sekarang Aksa nya ga di anggap pacar HAHAHA" Jawab Jay sambil tertawa. Jangan tanyakan kondisi Aksa sekarang, Dirinya sangat malu, "Kalo bukan temen gue, udah gue bunuh" Geramnya dalam hati.
