Cinta Sang Ceo

Beberapa jam dalam perjalanan Rafa telah sampai di pakiran kantor bertepatan dengan jam pulang karyawan, Rendi dan Rafa turun dari mobil, Rafa meminta Rendi untuk memanggil Mila masuk ke ruangan nya.

" selamat sore nyonya Mila, anda diminta tuan untuk keruangan nya sekarang " ucap Rendi.

" akh... apa pak rendi ? " ucap Mila dengan ekspresi terkejut, untung saja dirinya sedang sendirian sebab melati tadi langsung turun untuk pulang karena sudah di jemput.

" Anda sudah ditunggu oleh tuan diruangan nya nyonya " ucap Rendi.

" iya pak Rendi, owh ya jangan panggil saya nyonya, panggil Mila saja pak Rendi." jawab mila.

" iya nyonya Mila " jawab Rendi membuat Mila menunjukkan Wajah sebal nya. sedangkan Rendi menanggapi dengan tersenyum.

tok.... tok.....

" masuk " sahut Rafa dari dalam.

" tuan memanggil saya ?" tanya Mila sambil berjalan masuk ke dalam ruangan.

" iya, saya memanggil kamu, kamu duduk lah dulu di sofa, saya akan selesaikan ini sebentar " perintah Rafa kepada Mila.

Mila tidak banyak bertanya dan ia langsung duduk sesuai dengan apa yang di katakan oleh Rafa.

tiga puluh menit kemudian Rafa baru menyelesaikan pekerjaannya, ia pun duduk disamping Mila.

" kamu sudah memikirkan tentang hubungan kita " tanya Rafa, rafa ingin tahu apa yang dipikiran oleh Mila terhadap hubungan ini.

" iya sudah tuan, saya sudah memikirkan nya, saya akan menerima pernikahan ini, tapi apakah orang tuan tuan sudah mengetahui tentang pernikahan ini ? " tanya Mila balik kepada Rafa

" Alhamdulillah terima kasih mil, mengenai papa dan mama, saya memang belum memberitahukan kepada mereka, sekarang ayo kita berangkat kerumah saya untuk menemui mereka " ajak Rafa dengan penuh semangat.

" se..karang tuan " jawab Mila tak percaya dengan apa yang dikatakan Rafa.

" iya sekarang, saya tidak ingin menunda ini lagi, mengerti !" ucap Rafa.

" mengerti tuan " jawab Mila.

Rafa menghubungi Rendi untuk menyiapkan mobil karena dia dan Mila akan pulang kerumah nya. Rafa juga meminta Rendi untuk mampir sebentar ke butik untuk Mila mengganti baju nya.

Mila merasa gugup, tangan tak berhenti gemetar sepeti orang yang akan sidang. dirinya bingung harus bagaimana bila nanti bertemu dengan nyonya dan tuan Damarion.

Rafa yang mengetahui kegelisahan Mila pun, berusaha menenangkan Mila dengan menggenggam tangan nya untuk memberikan ketenangan. Rafa juga berucap bahwa dia akan tetap bersama Mila apa pun yang terjadi.

.

Mila melihat rumah yang begitu luas dan besar, ia merasa kagum dengan apa yang lihat nya, membuat Mila merasa rendah diri untuk berdiri di sisi Rafa.

" tuan Rafa memiliki segala nya, sedangkan aku hanya perempuan yang berasal dari desa, apa aku bisa di sisi tuan, apa orang tuan bisa menerima ku " ucap Mila di dalam hati nya.

Rafa mengajak Mila masuk kedalam, sesampainya di dalam Rafa menyuruh Mila untuk duduk Sera meminta pelayan untuk membuatkan minuman untuk mereka berdua.

Rafa sedang menerima telepon tak jauh dari tempat nya, seperti Rafa sedang membicarakan hal yang serius.

Pelayan datang dengan membawa makanan dan minuman untuk mereka. bersamaan dengan Rafa yang telah selesai dengan urusannya. Rafa juga meminta pelayan memanggil kan kedua orang tua nya yang sedang berada di dalam kamar pribadi mereka.

Rafa mengatakan kepada Mila untuk menjadi dirinya sendiri di hadapan orang tuan nanti.