NovelToon NovelToon
(BUKAN) ORANG KETIGA

(BUKAN) ORANG KETIGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / One Night Stand / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Apa aku salah menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan yang tidak pernah terpikirkan oleh ku?

Evelyn, wanita dewasa yang tidak sengaja melakukan one night stand dengan seorang lelaki bernama Eden lebih muda 5 tahun dari nya, yang notabenenya adik dari sahabat nya bernama, Sonia.

Gila nya! pria itu sudah memiliki keluarga, bagaimana kah nasibnya setelah kejadian itu apa Eve akan meminta pertanggung jawaban pada lelaki yang sudah beristri atau memilih pergi.

Eve mengatakan dirinya sebagai orang ketiga Tapi tidak sedikit orang mengatakan dirinya bukanlah orang ketiga.

'Kamu bukanlah penghancur dalam hubunganku'
- ROBERTO ALEXANDER ADENGGA -

'Apa wanita seperti ku pantas bahagia diatas penderitaan orang lain'
- EVELYN ALDISSA DINATA -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 11

" Ah, kalau begitu saya permisi dulu. " ucap Dokter itu berpamitan pergi. 

" Gue sama Gerry juga mau keluar dulu. " ucap Alex memberi isyarat Gerry. 

Mereka memberi ruang bicara antara sahabatnya.

BLAM...

" Ini gak seperti yang- " ucap Eve cepat. 

" Apa yang harus dijelaskan lagi? " potong Eden cepat. 

" Itu memang anak gue kan. " hardik Eden lagi. 

" Bukan! dia anak gue sama pacar gue. " jawab Eve. 

" Lo pikir gue bego? gue yang perawanin lo. " ucap Eden. 

" Intinya anak ini bukan anak lo. " ucap Eve. 

" Shit! lo gak ngakuin anak lo sendiri didepan bapaknya?! lo wanita tergila yang pernah gue temuin. " umpat Eden. 

" Kalau gue hamil anak lo? emang lo mau tanggung jawab? gak kan?! lo sudah punya istri dan anak, jangan gila! " pekik Eve marah. 

" Gue akan tetap tanggung jawab, gue gak akan biarkan anak gue jadi broken home. " sambung Eden. 

" Gue yang keberatan! gue gak mau jadi istri kedua lo. " ucap Eve protes. 

" Gue bakal cerain Bella dan nikahi lo. " ucap Eden. 

" Lo mau ceraikan bini lo yang hamil demi gue?! You Crazy!! " tunjuk Eve. 

" Gue ngelakuin semua ini demi anak gue. " ucap Eden tajam. 

" Gue bisa besarkan anak gue sendiri. " ucap Eve terbawa emosi. 

" Lo pikir, besarkan anak sendirian mudah! lo mau anak gue gak punya papa? " hardik Eden. 

" Ya! gue bisa melakukan nya sendirian, jadi gue gak butuh tanggung jawab lo. " ucap Eve membalas tatapan tajam pria itu. 

" YOUR FUCKING EVE! " umpat Eden mengacak rambutnya frustasi. 

Lelaki itu meninggalkan Eve seorang diri didalam kamar, Eden tidak mungkin berlama-lama disana emosinya semakin meluap tinggi ia tidak mau Eve melihat kemarahan nya yang semakin membuncah karena perkataan wanita hamil itu. 

BLAM....

Eve yang melihat kepergian Eden hanya bisa terdiam wanita itu terduduk bankarnya kedua matanya memerah berkaca-kaca dengan pipi yang mulai basah karena jejak air matanya meluruh. 

Raut wajah Eve terlihat takut, gelisah, khawatir dan cemas semuanya menjadi satu. Apa yang harus Eve lakukan sekarang? Eden sudah tahu kehamilan nya tidak mungkin lelaki itu nekat menceraikan istrinya hanya demi dirinya. 

Eve tidak mau disebut orang ketiga dalam rumah tangga notabene nya adik dari sahabatnya sendiri.

Dalam keheningan, suara isakan tangisannya kembali terdengar putus-putus dengan bibir gemetaran setelah beberapa saat yang lalu sempat mereda betapa hancur nya hati wanita itu terdengar dari tangisan nya.

Satu jam kemudian, wanita tu masih saja menangis melampiaskan rasa amarahnya, terutama nasib pahitnya yang tengah ia alami saat ini, Eve tidak pernah menangis semengerikan dan menyedihkan sebelumnya entah kenapa kali ini hatinya begitu sakit.... sakit sekali seperti ada ribuan batu yang menghantam dadanya. 

Eve selalu menyalahkan takdirnya sejak awal kehamilan nya, mengapa tuhan mengutuk takdirnya seperti ini. Bagaimana bisa takdir hidupnya berubah secepat ini? takdir yang ia kira akan merubah kehidupannya membuatnya menyalahkan takdir itu sendiri. 

Di dunia ini, tidak ada wanita yang bahagia jika hamil diluar nikah, mau sesempurna apapun kehidupan material orang itu. tidak ada bahagia nya jika hamil diluar nikah apalagi yang menghamili adalah adik dari sahabatnya sendiri yang sudah menikah. 

Awal kehamilan, Eve berniat menggugurkan kandungan nya namun jauh di lubuk hatinya Eve tidak sebenci itu terhadap janin nya yang tidak bersalah. Walau diusianya sudah tidak muda lagi Eve tidak pernah membayangkan akan berada di posisi seperti saat ini. 

" Kenapa tuhan memilih gue? kenapa harus gue? " gumam Eve lirih. 

" Gue harus gimana sekarang? apa gue pergi aja dari apartemen Sonia. " batin Eve. 

" Mungkin gue harus pergi dari sana, gue harus pergi sejauh mungkin. " ucap Eve memantapkan dirinya. 

Tanpa menunggu esok harinya, Eve bertekad meminta dokter kandungan nya untuk memeriksa nya sekarang dan memulangkan nya cepat. untung saja dokter nya mau-mau saja karena kondisi Eve sudah cukup stabil untuk pulang. 

Eve yang seorang diri membereskan barang-barang nya yang tidak seberapa hanya tas berukuran sedang yang berisi handuk kecil, obat-obatan, beberapa bungkus permen cardigan rajut, topi dan masker. 

KLEK...

" Lo sudah diperbolehkan pulang? " tanya Sonia cukup kaget melihatnya. 

" Iya, gue yang mau cepat pulang. " jawab Eve. 

" Lo masih sakit Eve!" tuntut Sonia. 

" Gue sudah sembuh, lo lihat? tubuh gue sehat. " ucap Eve. 

" Oh ya dimana Eden? sama kurcil nya sudah pulang duluan? " tanya Sonia yang baru sadar. 

" Iya, gue usir mereka. berisik banget. " ucap Eve berbohong. 

" Memang mereka tuh gak tahu kondisi dari dulu, bisa-bisa tinggalin lo sendirian kayak gini. " dengus Sonia.

" Habis ini lo harus banyak istirahat selama di apartemen. " ucap Sonia. 

" Gue harus kerja Eve besoknya, gak ada waktu. " ucap Eve. 

" Lo masih sakit! wajah lo pucat banget. " ucap Sonia. 

" Gue hamil bukan sakit parah Nia, wanita hamil memang wajahnya kayak gini. " ucap Eve mengelak. 

" Setahu gue, ibu hamil itu gak si mengerikan lo, ceria bahagia. " ucap Sonia tidak mau kalah. 

" Bawaan bayinya emang gitu. " ucap Eve kukuh. 

" Terserah lo deh, gue capek ladeni kepala batu kayak lo. " dumel Sonia membawa tas Eve duluan kelur ruangan disusul Eve dibelakang. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

APARTEMEN. 

MALAM HARINYA

KLEK...

" Besok lo gak usah kerja dulu, biar gue izinkan. " ucap Sonia mengambil tempat duduk disamping Eve. 

" Gue harus kerja Nia, gue sehat kok. " ucap Eve keras kepala. 

" Ck, istirahat sehari aja gak masalah. " ucap Sonia. 

" Tap- " 

" Gak ada tapi-tapi! gue bakal izinin lo kerja. " ucap Sonia. 

" Iya deh. " pasrah Eve. 

" Gue ke kamar dulu, istirahat jangan begadang. " ucap Sonia melenggang pergi dari kamar Eve. 

Pukul 07.00 pagi Sonia sudah siap dengan seragam kerjanya ia wanita itu menyiapkan sarapan untuknya dan Eve, sesekali Sonia melirik kearah pintu kamar Eve yang masih tertutup rapat.

" Masih tidur kayaknya. " batin Sonia. 

Setelah sarapan Sonia menuju mobilnya di parkiran basement sebelum menuju kantor wanita itu akan ke tempat kerja adiknya dulu mengizinkan sahabatnya.

PERUSAHAAN ADENGGA'S CORP.

Sonia melangkah memasuki lorong perusahaan. 

TING...

Lift berhenti di lantai paling atas. Jeri yang berada di meja kerjanya menyapa Sonia ramah. 

" Selamat pagi Nona Sonia, ada yang bisa saya bantu? " tanya Jeri. 

" Ada Eden kan? " tanya Sonia.

" Ada Nona, langsung masuk saja. " ucap Jeri. 

TOK.... 

TOK....

TOK...

" MASUK. " teriak Eden dari dalam. 

KLEK...

Eden mengalihkan pandangan nya pada etensi yang berada didepan pintu. 

" Mbak Nia? ada apa? " tanya Eden beranjak dari duduknya. 

" Duduk aja, gue cuman mau kasih tahu salah satu karyawan lo absensi dulu. " ucap Sonia. 

" Siapa? Mbak Eve? " tebak Eden. 

" Iya, minimal 3 hari aja deh. kondisi nya belum pulih banget. " ucap Sonia. 

" Oh. " Eden yang ber-oh ria saja. 

" Emang sudah pulang kah? " tanya Eden. 

" Iya, maksa banget mau pulang. " dengus Sonia. 

Eden mengangguk kepala ia hanya mencari sedikit informasi keadaan wanita hamil itu. 

" Gue kayaknya keluar kota hari ini sampai 1 Minggu kedepan, lo bisa kan jagain Eve? lo lihat-lihat aja dia keadaan nya habis itu lo pulang gak masalah gue cuman khawatir aja sama dia sendirian di apartemen. " ucap Sonia meminta tolong. 

" Ya Mbak. " ucap Eden. 

" Lo ikhlas gak bantu gue? " tanya Sonia. 

" Iya Mbak, sudah sana gih kerja . " usir Eden. 

Sonia berdecak kesal melenggang pergi dari ruangan adek tidak ada akhlak sama sekali. 

1
Evitha Junaedy
cakep ni kgk nunggu lama langsung duda langsung eks duda...
Evitha Junaedy
aku suka akhirnya up jg
Jaleha 88
ditunggu lanjutannya ya..
Evitha Junaedy
s Eden bs y d boongin ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!