NovelToon NovelToon
Tumbal Di Malam Pertama

Tumbal Di Malam Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Tumbal
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Karena lamarannya di tolak dan dihina oleh calon mertuanya.
Samsul harus menelan kekecewaan, dan memutuskan untuk menjadi kaya.
Namun jalan yang ia pilih salah, ia malah bersekutu dengan setan untuk mendapatkan secara instan. Agar bisa melamar kekasih tercinta.
"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya sang dukun.
"Yakin Mbah, aku ingin cepat kaya agar tidak dihina dan diterima oleh calon mertua," jawab Samsul.
"Tapi syaratnya, kamu harus menikahi gadis perawan. Dan persembahan di malam pertama untuk Jagira. Dalam satu tahun kamu harus bisa mendapatkan 7 gadis untuk di persembahkan. Kamu sanggup? Setelah itu kamu bisa bebas dan kekayaanmu akan kekal."
"Sanggup Mbah!"
Akhirnya Samsul pun menjadi orang terkaya hanya dalam waktu singkat. Namun janji setan tidak bisa dipercaya.
Setelah Samsul mendapatkan semuanya, setan itu tidak juga melepaskan Samsul.
Bahkan setan itu juga menginginkan istri Samsul yang ke 8 yaitu kekasih tercinta nya Samsul.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2

Samsul memang pemberani jika menyangkut soal hantu dan sejenisnya. Karena merasa penasaran, iapun mengikuti bayangan hitam itu.

Tiba-tiba saja bayangan hitam itu menghilang, dan muncul kabut tebal menyelimuti tubuh Samsul.

Samsul seketika membeku dan tidak bisa bergerak sama sekali. Seolah ia sedang dililit tali di seluruh tubuhnya.

Samsul mencoba memberontak, namun sia-sia. "Aaaah ... kenapa ini? Apa yang terjadi padaku?" tanyanya.

Kabut tebal perlahan-lahan mulai menipis lalu menghilang. Samsul pun terjatuh ke tanah karena tubuhnya terasa lemas.

Suasana malam yang gelap membuatnya tidak bisa melihat apa-apa. Samsul berusaha untuk bangun, namun tidak bisa.

"Apa yang terjadi padaku?" ucap Samsul. Ia ingin membaca ayat-ayat suci, namun lidahnya terasa kelu.

Mata Samsul pun mulai terasa berat, dan mengantuk yang luar biasa. Hingga iapun tertidur ditempat ini, tempat yang tidak ia ketahui.

Samsul tidak tahu pasti berapa lama ia tertidur? Yang pasti saat ia terbangun, ia sudah mendapati matahari sudah bersinar cerah.

Samsul menelisik kesegala arah dan mendapati dirinya di sebuah hutan. "Dimana ini? Tempat ini terasa tidak asing?"

Ya, Samsul merasa tidak asing dengan tempat ini, tempat yang seperti didalam mimpinya beberapa waktu lalu.

Samsul bangkit, tubuhnya sudah tidak kaku lagi. Tidak seperti semalam sebelum ia tertidur.

"Aneh, badanku tidak sakit lagi dan bisa digerakkan," ucapnya.

Samsul berjalan menuju pulang, namun anehnya ia tidak menemukan jalan untuk pulang ke desanya.

"Mengapa aku ke tempat ini lagi?"

Samsul pun kembali berjalan, namun anehnya, beberapa kali pun ia mencoba tetap kembali ke tempatnya semula.

"Ada apa ini? Mengapa aku kembali lagi kesini? Dan tempat apa ini?"

Pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan, namun tidak menemukan jawaban. Ya bagaimana mau di jawab, ia bicara sendiri.

Karena lelah, Samsul pun duduk di tempat itu. Perutnya sudah terasa lapar dan juga haus. Samsul mengedarkan pandangannya, namun tidak menemukan sumber air di sekitar situ.

Saat ia mulai putus asa, iapun tidak tidak bisa apa-apa. "Andai saja disini ada makanan enak dan minuman," gumamnya sambil mengusap perutnya.

Tiba-tiba muncul makanan dan minuman didepan matanya. Tanpa berpikir panjang darimana datangnya makanan tersebut, Samsul langsung melahapnya.

Seharian tidak makan, membuatnya menjadi sangat kelaparan. Samsul makan dan minum hingga lapar dan hausnya hilang.

"Aku harus pulang, ya harus pulang," ucapnya.

Samsul kembali berjalan, hari mulai senja ketika ini. Dan sebentar lagi akan gelap. Samsul melangkah meninggalkan tempat itu.

Merasa sudah jauh berjalan, dan hari juga sudah gelap. Samsul menemukan rumah yang hanya di terangi dengan pelita.

Samsul tersenyum, ia merasa bersyukur karena menemukan rumah. Meskipun ia tidak tahu itu rumah siapa?

Yang penting ia bisa berteduh malam ini. Perlahan-lahan Samsul mendekati rumah tersebut, tiba-tiba petir menyambar dan disertai hujan yang tiba-tiba turun.

Samsul berlari ke rumah tersebut dan berdiri diteras nya. Hujan semakin deras, dan petir saling menyambar menerangi tempat itu seketika.

Samsul mendekap tubuhnya sendiri. Karena cuaca sangat dingin membuat dirinya menggigil.

Krieeet ... pintu terbuka, dan nampak lah seorang pria tua berjanggut. Samsul menoleh dan terkejut.

"Anak muda, masuklah, diluar dingin," ucap pria itu.

"Terima kasih Mbah," ujar Samsul, kemudian iapun masuk.

Pria itu memberikan pakaian miliknya, dan meminta Samsul untuk berganti pakaian. Sekali lagi Samsul mengucapkan terima kasih.

"Mbah, ini desa apa? Soalnya aku tersesat dan tidak bisa pulang," tanya Samsul.

"Ini desa mati. Siapapun yang datang ke desa ini tidak akan selamat," jawab pria itu.

Deg ...

Samsul bergidik ngeri mendengarnya. Namun ia mencoba berpikiran positif, karena menurutnya kematian adalah rahasia Tuhan.

"Kamu Samsul, kan? Aku tahu kamu selalu di hina karena miskin," tanya pria itu.

Deg ...

Samsul dibuat tercengang, karena pria itu mengetahui namanya. Samsul menatap dalam wajah keriput pria itu.

"Siapa Mbah sebenarnya? Mengapa Mbah bisa tahu namaku?" tanya Samsul.

"Namaku Sukmo, biasa dipanggil Mbah Sukmo. Hanya orang-orang terpilih yang bisa datang menemui ku," jawab Mbah Sukmo.

Lagi-lagi Samsul terkejut. Karena nama pria itu sama dengan nama yang didalam mimpinya.

"Apa ini kebetulan?" batin Samsul.

"Ini tidak kebetulan, Nak. Kamu orang terpilih," ucap Mbah Sukmo.

"Ba--bagaimana Mbah tahu apa yang aku pikirkan?" tanya Samsul.

"Aku tahu isi hatimu, kau ingin menjadi kaya, kan?"

Deg ...

Sudah beberapa kali Samsul dibuat shock oleh pria didepannya ini. Namun Samsul masih berpikiran positif dengan pria didepannya ini.

"Aku bisa membantumu, memberimu kekayaan yang seperti kau inginkan," ucap Mbah Sukmo.

"Bagaimana caranya Mbah? Aku benar-benar ingin menjadi orang kaya," ujar Samsul.

"Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya Mbah Sukmo.

"Yakin Mbah," jawab Samsul.

"Tapi ada syaratnya, dan syaratnya adalah, kamu harus mencari gadis perawan untuk kamu nikahi. Dan saat di malam pertama, kamu harus mempersembahkan gadis itu kepada Jagira. Apa kamu sanggup?"

"Sanggup Mbah!"

Samsul sudah bertekad untuk menjadi orang kaya, tidak peduli dengan cara apapun. Yang penting keinginannya terwujud.

Dan Samsul pun menyetujui persyaratannya. bahwa dalam satu tahun, ia harus mempersembahkan tujuh gadis untuk dinikahi, kemudian akan di persembahkan kepada Jagira sebagai tumbal.

Setahun adalah waktu yang cukup untuk Samsul mencari istri dan dijadikan tumbal demi kekayaan.

"Selain kaya, kamu juga akan mendapatkan ilmu pengasih agar kamu mudah mencari korban. Dan ingat, tujuh orang gadis dalam setahun. Jika bukan gadis, maka tidak akan berlaku," kata Mbah Sukmo.

"Baik Mbah, akan aku laksanakan," ucap Samsul.

Kemudian Mbah Sukmo meniup wajah Samsul, hingga dia pun tertidur. Samar-samar Samsul melihat, jika Mbah Sukmo berubah menjadi makhluk yang mengerikan.

Namun Samsul tidak akan mengingat itu semua, dan menganggap jika semuanya hanya mimpi.

Samsul terbangun, karena hari sudah pagi. Ternyata ia sudah berada di rumahnya, sedang tidur di teras rumah.

Samsul sempat bingung, namun ia melihat banyak tumpukan uang didekatnya. Samsul pun segera mengambil tumpukan uang tersebut.

"Ingat, kamu harus mempersembahkan gadis perawan untukku," ucap suara yang pasti hanya di dengar oleh Samsul saja.

Samsul masuk kedalam rumah, kemudian ia mandi dan berkemas. Ia akan pergi ke kota untuk mencari tumbal nya.

Setelah merasa rapi, Samsul pun pergi menemui Suriani untuk berpamitan. Nanti bila urusannya sudah selesai, dan menjadi orang kaya, maka ia akan datang untuk melamar Suri.

"Abang yakin ingin ke kota?" tanya Suriani.

"Yakin Dek, aku sudah putuskan untuk mencari pekerjaan, bila nanti aku sudah sukses, aku akan kembali untuk melamarmu."

Suri pun mengangguk, namun airmata nya jatuh di pipi nya. Samsul pun segera menghapus airmata Suri.

"Aku pergi dulu," ucapnya.

Suri mengangguk dan melambaikan tangannya. Setelah Samsul tidak terlihat lagi, Suri pun menangis sejadi-jadinya.

1
kaylla salsabella
tetep semangat berkarya thor 🥰🥰❤️❤️❤️

di tunggu karya terbaru nya thor



klu bisa dari keluarga Henderson tho🥰🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Mumun Vira
niii q mampir thoor
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
Anjellita
semoga jagira ngak bisa menyakiti suriani
Nisa Ramadani
apa yang terjadi ya
kaylla salsabella
Samsul bener" udah jauh tersesat
Nisa Ramadani
duh samsul aja jadi murtad gtu apa suraini masih mau
kaylla salsabella
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri ya
emang penyakit yang paling susah di sembuhkan ya penyakit hati
Nisa Ramadani
wah kira kira dapat nggak ni si sam
Nisa Ramadani
wih ada yang gagal juga ya wah... ati ati lhu sul
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
Anjellita
ternyata erika ada yang melindungi,mungkinkah ini awal kemarahan jin mbah sukmo yang akan menghancurkan samsul
Pa'tam: Mbah Sukmo marah, tapi Samsul mencari gantinya lagi.
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor
Nisa Ramadani
ngeri eeeii
duh duh mana tenang kalo kerja kayak gtu
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
kaylla salsabella
lanjut thor
Anjellita
kamu rayu seles sombong itu aja sul buat jadi tumbal selanjutnya,kalo yang gitu tu bisa banget buat jadi tumbal biar ngurangin polusi manusia🤣🤣
Anjellita: ya juga sih🤣🤣🤣
Nisa Ramadani: kalo masih prawan kalo udah bolong percuma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Nisa Ramadani
gila tu si bandot tua dapat prawan 2x
menang banyak tu
Pa'tam: Hehehe, sebenarnya Mbah Sukmo itu setan yang menjelma menjadi manusia.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!