NovelToon NovelToon
"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

"Rediscovering Love: A Tale Of Relationships"

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Selingkuh / Pelakor / Kehidupan di Kantor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: mibrenebon

"Siapa sangka di balik tirai kehidupan rumah tangga yang tampak sempurna, ada kisah yang tak terduga?

Dalam "Rediscovering Love: A Tale of Relationships" Sebastian Dwiantara dan Luna Aurora adalah pasangan yang tampaknya memiliki segalanya.

Namun, apa yang terjadi ketika hubungan mereka diuji oleh tantangan besar?

Dari pertengkaran yang memanas hingga godaan dari luar, kisah ini memperlihatkan sisi lain dari pernikahan yang penuh lika-liku.

Jadi, siapakah yang akan bertahan, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali cinta di antara semua rintangan?

Baca kisah yang penuh emosi ini dan temukan jawabannya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mibrenebon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak sengaja bertemu

Senin pagi tiba dengan cepat setelah akhir pekan yang menyenangkan. Sebastian bangun dengan perasaan campur aduk. Dia merindukan kemudahan dan kebebasan akhir pekan, tetapi dia juga merasa siap untuk kembali ke rutinitasnya di kantor. Setelah mandi dan sarapan singkat, dia bergegas keluar dari rumah, menembus hiruk pikuk kota yang kembali sibuk.

Di kantornya, Sebastian segera tenggelam dalam tumpukan pekerjaan. Tugas-tugas yang menumpuk sejak Jumat harus diselesaikan. Dia bekerja dengan tekun, mengurus email yang belum dibaca, menyelesaikan laporan, dan menghadiri beberapa rapat yang melelahkan. Walaupun sibuk, ada perasaan puas dalam keteraturan dan produktivitas hari itu.

Di sisi lain kota, Luna juga kembali ke rutinitasnya di restoran. Pagi itu dia datang lebih awal untuk mempersiapkan bahan-bahan dan memastikan semuanya siap sebelum pelanggan mulai berdatangan. Restoran tempat Luna bekerja terkenal dengan hidangan makan siangnya yang lezat, dan dia memainkan peran penting dalam memastikan setiap pesanan keluar dengan sempurna.

Seiring berjalannya hari, baik Sebastian maupun Luna menghadapi tantangan dan kesibukan masing-masing. Di kantor, Sebastian menghadapi presentasi penting yang harus disiapkan untuk klien besar. Dia menghabiskan waktu berjam-jam meneliti, mengumpulkan data, dan menyusun slide yang informatif dan menarik. Ketika akhirnya tiba waktu presentasi, Sebastian merasa gugup, namun percaya diri. Presentasinya berjalan lancar, dan klien terlihat puas dengan hasil kerjanya.

Di restoran, Luna berhadapan dengan lonjakan pelanggan pada jam makan siang. Dia dan timnya bekerja dengan cepat dan efisien, menyiapkan hidangan dengan keterampilan dan koordinasi yang sempurna. Meski lelah, Luna merasa puas setiap kali melihat senyum pelanggan yang puas menikmati hidangan yang disajikannya.

...****************...

Saat jam makan siang tiba, Sebastian dan timnya, yang terdiri dari beberapa anggota termasuk Sarah, mencari tempat untuk makan siang bersama setelah rapat yang intens. Sarah, dengan penuh semangat, mengusulkan sebuah restoran yang menurutnya memiliki makanan yang enak dan suasana yang nyaman.

"Sebastian, ada tempat bagus tidak jauh dari sini. Namanya Restoran Delizia. Makanannya enak dan suasananya sangat cocok untuk makan siang tim seperti ini," kata Sarah.

Sebastian, yang sedikit lelah setelah presentasi yang panjang, setuju dengan usulan Sarah. "Kedengarannya bagus," jawabnya sambil tersenyum.

Tim mereka segera berjalan menuju Restoran Delizia. Setibanya di sana, mereka disambut oleh aroma makanan yang menggugah selera dan dekorasi yang hangat dan mengundang. Restoran itu tampak ramai, tetapi Sarah sudah memesan meja sebelumnya, sehingga mereka tidak perlu menunggu lama.

Luna, yang bekerja di restoran tersebut, sedang sibuk di dapur ketika tim Sebastian masuk. Dia tidak menyadari kedatangan mereka karena sibuk menyiapkan pesanan untuk pelanggan lainnya. Namun, ketika dia akhirnya keluar untuk memastikan semuanya berjalan lancar di ruang makan, dia melihat Sebastian duduk di salah satu meja, sedang berbicara dengan riang bersama seorang wanita yang tidak dikenalnya.

Mata Luna melebar karena terkejut melihat suaminya. "Sebastian!" serunya dalam hati, menahan diri untuk tidak berteriak. Rasa rindu yang mendalam langsung menyeruak di dadanya, tetapi dia harus memendamnya. Dengan napas yang sedikit tercekat, Luna berjalan mendekat dengan senyum yang berusaha dibuat sehangat mungkin.

Sebastian yang sedang berbicara dengan Sarah, menoleh dan terkejut melihat istrinya. "Luna!"

Luna tersenyum, meskipun matanya mengungkapkan rindu yang terpendam. "Iya, aku tidak menyangka akan bertemu kamu di sini. Ini teman-teman dari kantor?" Luna melihat ke arah Sarah dan rekan-rekan Sebastian yang lain.

Sebastian mengangguk. "Ya, ini timku. Kami baru selesai rapat dan Sarah mengusulkan untuk makan siang di sini. Luna, ini Sarah, rekan kerjaku."

Sarah tersenyum dan mengulurkan tangan. "Senang bertemu denganmu, Luna. Restoran ini benar-benar bagus!"

Luna menjabat tangan Sarah dengan ramah, menutupi perasaannya. "Senang bertemu denganmu juga, Sarah. Terima kasih sudah memilih restoran kami."

Luna kembali ke dapur untuk memastikan pesanan mereka diterima dengan cepat dan membantu menyiapkan makanan. Sambil bekerja, pikirannya berputar-putar memikirkan Sebastian. Luna rindu.

...****************...

Saat makanan dihidangkan, tim Sebastian terkesan dengan kualitas dan rasa hidangan yang mereka nikmati. Hidangan yang disajikan Luna dan tim dapurnya memang tak mengecewakan. Obrolan ringan di meja makan yang mengisi suasana.

Namun, di tengah keriuhan itu, Sarah tampak sedikit terganggu. Dia memperhatikan interaksi antara Sebastian dan Luna tadi dengan rasa penasaran, ada sedikit percikan api cemburu terlihat. Dia tak bisa menghilangkan pikirannya dari pertanyaan tentang siapa sebenarnya Luna dan bagaimana Sebastian bisa begitu akrab dengannya.

Dia memandang ke arah Luna yang masih sibuk melayani pelanggan dengan senyum profesionalnya, mencoba memahami dinamika antara Sebastian dan Luna.

Setelah makan siang usai, Sebastian dan timnya bersiap-siap untuk kembali ke kantor. Sebelum mereka pergi, Sebastian mendekati Luna. "Makanannya enak," kata Sebastian dengan tulus.

Luna tersenyum, menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya. Sarah, yang memperhatikan dari kejauhan, mendekat setelah Sebastian selesai berbicara dengan Luna. "Luna, terima kasih atas makan siangnya. Restoran ini benar-benar bagus. Mungkin kita akan sering ke sini," kata Sarah dengan senyum yang agak dipaksakan.

Luna mengangguk dengan ramah. "Terima kasih, Sarah. Kami selalu senang menyambut pelanggan baru."

Saat Sebastian dan timnya berjalan keluar, Sarah merasa ada banyak hal yang belum dia ketahui tentang Sebastian dan Luna.

............................

...Sampai jumpa di part selanjutnya guys 😋...

1
selena d'flonce
rating dulu baru lanjut baca, mangats kak
selena d'flonce
novel sebagus ini sayang banget kaloo sepi😫 kata katanya bagus banget padahal, tertata rapi dan mengikuti pedoman baik, makin sukaa!! sukses selalu thor-nim
selena d'flonce
aaaa proud of you Luna! kamu ga sendiri, ada readers yang setia nemenin kamu!!/Determined/
selena d'flonce
sedih banget jadi Luna, wanita mana yang ga sakit hati digituin sama suaminya?🥹
Suzana Uzis
terlampau ringkas x tau apa kesudahan cerita macam tergantung
nurul hidayati
ceritanya kok gini ya... yang menang kayaknya pelakor ne... pelakor sllu menang hadeehh... nyesek lha
Agus Tina
Thor kenapa nggantung?
CER°: /Sleep/
total 1 replies
Nna_
emg sebastian g blg klo luna istrinya? mrka berdua gda perasaan mau ktmu, serumah lgi? kok bisa slma itu?
CER°: namanya jugaa lagi marahan kak wkwk
total 1 replies
Nna_
Jgn smpe tdk di lnjt novel ini aku udh suka bgt ceritanya bguss!! dpt pljrn dlm berumah tangga sukaa bgt pokoknya/Kiss/
CER°: wahh makasihh yaa. 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!