Byan, seorang pria yang memiliki mimpi, mimpi tentang sebuah keadaan ideal dimana dia membahagiakan semua orang terkasihnya. terjebak diantara cinta dan sayang, hingga terjawab oleh deburan laut biru muda.
tentang asa, waktu, pertemuan, rasa, takdir, perpisahan.
tentang mimpi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arief Jayadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pada takarnya, menurutku itu benar...
Pernikahanku dan Asih tinggal menunggu hitungan bulan. Semua persiapan telah diselesaikan dan kami tinggal menunggu datangnya hari itu. Tapi sore ini kami bertengkar hebat, sangat hebat karena ternyata Asih mengetahui tentang Ony, tentang bagaimana gadis belia itu menyukaiku, dan kami beberapa kali berhubungan melalui pesan dan telepon. Asih murka, dan ia mulai mempertanyakan kesungguhanku menikahinya.
Aku tak ingin mengingkari rasa yang kumiliki, kukatakan yang sesungguhnya terjadi.
"ya, aku memiliki rasa spesial atas Ony, Sih!" ujarku langsung.
"tapi tidak akan cukup untuk membuatku tidak mencintaimu!" sambungku lebih jauh,
Aku bahkan menjelaskan bahwa kami cukup mengetahui kalau kami tak bisa membayangkan untuk memiliki hubungan lebih dari yang sudah terjalin, diatas sahabat, tapi tidak mencapai hubungan cinta, Ony tau tentang Asih, dan dia memilih untuk tidak akan merebut hatiku dari Asih. Aku terus saja menjelaskan bahwa kami memiliki garis batas yang tidak akan kami langgar. Garis yang membuat kami tetap bisa menjaga hubungan kami secara sehat. Batas batas yang kami tidak akan pernah lancar, seperti ada nya "ring nol" dan lain sebagainya. Aku berkata jujur pada Asih, bahwa aku menyayangi Ony, tapi bukan untuk memiliki Ony. Namun untuk Asih saat ini, semua penjelasan kali ini tidak ada yang masuk kepahamnya. Semua kata kata mulai mengalir deras, kami pun mulai saling berteriak, Asih cemburu.
Mengerikan, jujur saja aku merasa takut saat ini, selain kemarahan Asih yang baru kali ini aku hadapi ia sampai bertindak seperti ini. sebelumnya Asih adalah gadis yang selalu berpembawaan tenang, sungguh tak disangka ia bisa membentuk gelombang tsunami sebesar ini. sangat sangat berkekuatan menghancurkan. dan lagi satu hal yang membuatku ngeri adalah, Asih ternyata mempunyai bakat dalam intelejensi, aku tak pernah menyangka dia bisa mengetahui semua hal yang terjadi selama di kantor, ia seperti bisa masuk ke system keamanan kantor kami dan mengambil alih system CCTV nya, mengerikan, sungguh sungguh mengerikan. Asih bahkan tau apa saja yang sudah kami kirimkan via pesan, telp dan lain sebagainya. untung saja tidak ada hal lain selain beberapa puisi, -yang Ony minta aku untuk membuatkan, beberapa kalimat bercanda yang sedikit berkesan merayu,-walau sebenarnya tidak seperti itu. Semua itu tidak akan pernah menepikan Asih dari ruang di hatiku. aku menjamin itu 100% tidak akan meleset.
Tapi semua penjelasan tidak ada pengaruhnya sama sekali! Asih sedang tidak menerima itu semua, dia tidak perduli apapun penjelasan yang keluar dari mulutku.
Nampaknya kejujuran yang kupilih untuk ku sampaikan pada Asih, menjadi salah satu kesalahan saat ini. Kejujuran itu hanya membuat Asih semakin menjadi jadi, ia semakin memuncak uap panas ke ubun-ubun nya. Kulit sawo matang khas jawa nya tampak memerah. Ia siap meledakkan rompi bunuh diri yang sudah ia siapkan dengan satu tombol picu yang sedang menempel di jempolnya saat ini.
Toh berbohong hanya akan memperburuk situasinya, mengingat Asih memiliki spek intelejen tingkat tinggi, aku yakin benar dia sudah mendapat informasi yang menurutnya valid dan bisa menjadi dasar serangan tsunami yang ia lancarkan sekarang.
Satu pelajaran yang ku dapati hari ini. Jangan pernah mencoba menjelaskan apapun pada wanita yang sedang cemburu, kesalahan kata yang keluar dari lidahmu hanya akan memperburuk situasi. Lebih parah, kesalahan kata itu bisa meledakkan seluruh atom nuklir yang tersimpan di dunia ini dan tepat menjatuhkannya di kepalamu. Bayangkan atom seberat 15 Kg menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki hingga tak bersisa, bagaimana khabar kepalaku sekarang?, pikirku.
Sekali lagi aku mempertanyakan kenapa Einstein harus menggunakan 50% sel otak dengan optimal sehingga menciptakan dasar teori energi yang membuat atom nuklir tersebut saat ini sedang diledakkan di kepalaku. Aku si Ice cold ternyata sangat lemah terhadap Wanita yang sedang sedih, marah, dan menangis. Ya, aku sangat lemah terhadap itu semua, dan kericuhan ini semua berawal dari air mata gadis belia bernama Ony beberapa bulan yang lalu.
Asih menangis tanpa suara, ia membekukan hati nya, tapi melelehkan gunung karena amarahnya. Setiap tetes air matanya berubah menjadi jarum yang menusuk otakku dalam keadaan panas. Aku berdosa, aku bersalah atas perasaanku, aku bersalah atas didikan ibuku, aku bersalah. Maka aku lebih banyak diam dan memeluk Asih, aku menciumi keningnya, meredam getaran tubuhnya karena amarah. Dan tololnya, saat keadaan seperti ini, admin otakku kembali berulah, bukan menampilkan memori manis antara aku dan Asih, ia malah memilih memunculkan slideshow wajah Ony di kepalaku. Sialan, lihat saja, akan ku potong gajimu! Dasar kau admin otakku yang kurang ajar!!
*****
"aku tak dapat mengingkarinya, rasa milikku pada takaran nya, yang menurutku benar"
*****