Astoria Adventure

...****************...

Namun, lamunannya terputus saat melihat Vincent berjalan dengan dibantu oleh Caspian. Tanpa ragu, David segera mendekat, berniat memberikan pertolongan kepada Vincent dalam kondisi tak berdayanya.

"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?" tanya David dengan sedikit kekhawatiran.

"Tidak apa-apa, biarkan aku mengatur nafasku sebentar," jawab Vincent, kemudian ia segera memposisikan dirinya dalam meditasi.

Vincent bersila dengan kaki silang, jari-jarinya terlipat di atas lututnya. Ia perlahan menutup mata dan memulai proses meditasi.

Orang-orang yang sebelumnya berlarian mendekati Vincent dan bersujud di depannya saat ia tengah bermeditasi. Mereka melihat Mc sebagai utusan dewa, yang membuat mereka kagum dan bersyukur atas pertolongannya.

"Terima kasih, Tuan Utusan Dewa," ucap mereka dengan penuh rasa terima kasih.

Kedua pengawal Vincent, yang heran dengan kejadian tersebut, saling bertatapan. "Apa yang ada di pikiran orang-orang ini," gumam jenderal Elang Hitam sambil memperhatikan bingung kerumunan manusia yang bersujud di depan Vincent.

Orang-orang tersebut adalah penduduk Kota Domrand yang bekerja di Kerajaan Forbestville. Mereka memiliki kesepakatan dengan kerajaan tersebut yang mewajibkan mereka bekerja di sana dalam jangka waktu yang cukup lama.

Mereka pun perlahan-lahan melangkah pergi, meninggalkan Vincent yang tengah bermeditasi, dengan ucapan terima kasih yang tulus dan besar karena telah menyelamatkan nyawa mereka dari bahaya yang mengintai.

Dengan hati yang penuh rasa syukur, penduduk Kota Domrand itu menjauh dari tempat tersebut, membawa dengan mereka cerita tentang keajaiban dan pertolongan yang mereka alami dari sosok yang mereka anggap sebagai utusan dewa. Keberanian dan kekuatan Vincent telah meninggalkan kesan mendalam pada mereka, menyulut api harapan dan kepercayaan akan keajaiban yang hadir di dunia mereka.

Sementara itu, Vincent tetap tenang dalam meditasinya, membiarkan energi alam mengalir dan menyatukan dirinya dengan alam semesta. Di tengah keheningan, ia merasakan kedamaian dan kekuatan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, siap menghadapi segala rintangan yang mungkin muncul di masa depan.

****************

Setelah satu jam berlalu, kedua pengawalnya tertidur menunggu Vincent selesai dari meditasinya. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi selama ia merenungkan dirinya beberapa saat yang lalu. Dengan keheranan, Vincent menatap kedua pengawal yang tertidur bersandar satu sama lain.

Dengan hati-hati, Vincent membangunkan mereka dari tidurnya. Caspian dan David, yang masih memiliki sebuah gelembung panjang keluar dari hidungnya, dibangunkan oleh Mc.

"Hei kalian, ayo bangun. Mari kita bergerak dari sini," ucap Mc sambil mencoba membangunkan mereka dari tidur.

Dengan mata sayu-sayu, mereka mulai membuka matanya, bangkit perlahan dari tempat mereka tidur, dan berusaha berdiri.

Vincent masih menatap sekumpulan binatang buas yang jumlahnya melimpah, tanpa banyak berpikir, ia kemudian menaiki kudanya kembali dan bersiap untuk meninggalkan tempat itu.

Mereka bertiga bergerak dari daerah tersebut, meninggalkan jejak pembantaian satu sisi yang dilakukan oleh Vincent. Banyak bangkai hewan liar berserakan di jalanan.

Meninggalkan kesan yang cukup mengagumkan bagi siapa pun yang melihatnya.Mereka kembali memacu kuda nya,dengan suara langkah kaki kuda yang gagah,mengiringi langkah mereka.

Mereka terus melaju dengan cepat diatas kuda mereka,semua tatapan mereka tajam fokus terhadap jalan yang mereka lalui.Vincent kemudian menyemangati sekaligus memberikan sebuah perintah kepada kedua pengawal nya tersebut.

"Ayo!,kita harus kembali sebelum malam tiba!"