kisah perjalan hidup Rania obed,putri ke 4 dari pasangan nelayan sukses Rafel obed & Kristina kim sebuah pedalaman kota x.
Menjadi anak dari orang yang cukup sukses nyatanya tidak membuat hidup tenang,dia malah harus bekerja keras dan di paksa sang ayah untuk ikut andil membantu sang ayah dalam pekerjaan.
Hidup penuh dengan perjuangan ,menjadi anak yang selalu di nomor akirkan oleh keluarganya.Disaat anak-anak gadis seusianya sedang gencar-gencarnya merawat diri,Dia malah harus terpaksa memanggang kulitnya di bawa sinar matahari pantai dan bergelut dengan amisnya ikan.
Rania menjalani hidupnya setiap hari dengan menerima perlakuan kasar dari kakak²nya. sampai di saat akan menyelesaikan pendidikan tingkat SMAnya dia bertemu dengan seorang wisatawan luar yg sedang melakukan Touring keliling di kota x,Ray Farhat Gaozhan, pria 50tahun yang menawarkan Rania untuk ikut bersamanya ke Negaranya setelah tidak sengaja Rania menolong pria lanjut usia tersebut yang mengalami kecelakaan di kotany
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dimana rumahmu sweety
"Hmmm terimakasih yah.sudaah mau bantuin saya tadi"ucap ray dengan sangat tulus
"Ahhh no problem uncle"jawab rania sambil cengengesan.melihat itu Ray sontak mencubit pelan hidung rania
"Ahh yahh..kamu sekarang sudah kelas berapa"tanya Ray sambil memperhatikan pakayan rania yang memang ray sadari gadis di didepannya ini mengenakan seragam sekolah.
"Saya sekarang sudah masuk tahun ajaran akir SMA uncle,tingal beberapa bulan lagi lulus.
Ahhh paman benaran dari negara S yaah?".
"Iya sweety"
"Apa di negara S bisa menjamin masadapan seseorang jadi lebih baik uncle?hmm saya perhatikan Uncle juga pasti orang sukses kan di sana.sampai bisa bekerja sama dengan pengusaha luar?"
"Yah maksudnya?"tanya ray dengan sedikit mengerutkan kening sedikit kebingungan dengan pertanyaan rania tersebut.
"Ah maaf ...saya hanya penasaran uncle.apakahh negara S semenjaminkan itu sampai dia harus bekerja di sana"gumam rania dengan pelan sambil matanya sedikit menerawang tetapi masih bisa di dengar ole Ray.
Ray yang mendengar jawaban dari Rania tersebut dia pun tersenyum.Bisa dia tebak gadis di depannya sedang merindukan seseorang yang pasti ada kaitannya dengan negara asalNya.
"Kau merindukannya?"
"Siapa?...ahh tidak maksdku.bagaimana uncle tau?"
"Tertera jelas di matamu sweety"
Rania mengembuskan napas dengan pelan.
"Abang sepupuku.
Sudah hampir 3 tahun dia di sana.Dia bekerja di salah satu kapal penangkapan ikan
KataNya di sana lebih bisa menjamin masa depan.Apa benar uncle?.
Kontraknya masih tersisa 2 tahun lagi.Tapi saya ragu abang akan kembali dua tahun lagi.dia sepertinya sudah nyaman di sana"
"Apakah dia sespesial itu hmm?"tanya ray sambil tersenyum "sebenarnya di mana saja kau bekerja asal kau tekun,kau bisa sukses .dan di bandingkan dengan negara lain memang di negara S memiliki bayaran lebih tinggi"lanjut ray menjelaskan.
"hmmm...aku sangat merindukanNya....Abang ku itu memang sangat spesial.dia punya tempat tersendiri di hatiku.dari dulu Dia dan ibu tania-lah yang paling peduli pada saya hanya saja cuma abang yang paling tau apa yang saya mau.Dia satu-satunya sandaran yang saya punya.Dia..."rania menjedah ucapannya dan menatap ray yang tersenyum mendengarkannya dari tadi
"Ah sory uncle.saya jadi banyak bicara"lanjut rania.
"It's okay swety.lanjutkan.saya bisa menjadi pendengar untukmu hari ini"ucap ray sambil tersenyum hangat pada rania.
Rania kembali menceritakan tanpa rasa canggung.dia juga bercerita sedikit tentanag kehidupan keluarganya.
Mreka berbincang cukup lama sampai tidak terasa jam sudah sudah menunjukan pukul 6 sore.
"alamak mati aku.sudah jam enam ternyata.kenapa saya tidak sadar"rania langsung bangun dengan buru-buru
"Ah uncle maaf tapi aku harus pulang.uncle tidak apa-apakan saya tinggal.maaf uncle.semoga cepat sembuh.dahh"rania berbicara sambil berlalu pergi dengan terburu-buru
"Heiii setidaknya beritau saya di mana rumah mu sweety bagaimana saya bisa membalasmu nanti?"ray berteriak pada rania.rania yang sudah jauh tentu saja tidak bisa mendengar apa yang rai tanyakan itu.
Rai hanya mengeleng kepala melihat rania yang sudah pergi jau itu.dia merutuki kebodohannya sendiri pasalnya sudah mengobrol lama tapi ray lupa menanyakan rumah rania.mau mengejarnya tapi tiba-tiba getaran telfon di saku jaket menghentikan ray.
"
sebenarnya penasaran dg keadaan keluarga Rania di kampung halaman setelah ia tinggalkan. apa yg terjadi