NovelToon NovelToon
Legenda Kaisar Iblis

Legenda Kaisar Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / dan budidaya abadi
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bagas pw GGWP

Wu Sheng anak dari juragan Wu seorang yang sangat kaya di desa Kapas Angin. Sebagai orang kaya sejak kecil dia hidup dengan penuh kecukupan, membuatnya menjadi pemalas.

Ayahnya memiliki beberapa pesan untuknya sebelum meninggal. Namun untuk beberapa alasan Wu Sheng tidak suka dengan ayahnya. Tapi setelah tau kalo ayahnya menyayanginya, dia merasa bersalah dan berniat melaksanakan wasiat ayahnya.

Di mulailah perjalanan Wu Sheng di jalan seni beladiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bagas pw GGWP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekuatan

Pemimpin itu tersenyum menyeramkan. "Sepertinya adik ini sulit di ajak bicara, tangkap dia!"

Mendengar perintah itu ketiga nya langsung mengepung Wu Sheng. Seorang yang membawa pedang berlari menebaskan pedangnya ke arah Wu Sheng.

Namun lagi dan lagi Wu Sheng merasa aneh. Dia melakukan gerakan memutar dan menghindari tebasan itu.

"Nak kamu punya reflek yang bagus." Pemimpin itu sedikit memuji. Saat Wu Sheng menghindari busur, dia kira itu kebetulan. Namun dia benar-benar menghindari serangan yang lain.Kemudian dia berteriak penuh ejekan. "Sayangnya kamu hanya satu orang, serang dia secara bersama."

Mereka semua akhirnya secara bersama menyerang. Mau sehebat apapun Wu Sheng, Dia akan kalah jika di keroyok ramai-ramai. bagaimanapun dua tangan tidak bisa menangkis empat tinju apalagi delapan.

Seorang yang membawa panah itu menembak ke arah Wu Sheng. Pria berpedang juga menyerang lagi. Bahkan pria pria gemuk itu mengambil belati dan ikut menyerang Wu Sheng.

Wu Sheng mencoba menenangkan diri. Dengan gerakan lain dia menghindari serangan pedang. Kemudian dengan cekatan menangkap anak panah yang terbang ke arahnya. Mengayunkan anak panah di tangan ke arah belakang, dia menangkis berlatih si gemuk. Berlatih itu terlempar dari genggaman si gemuk dan jatuh ke tanah.

Setelah itu Wu Sheng berputar lagi melakukan tendangan ke wajah pria berpedang. Pria itu terlempar sejauh 3 meter dan terjatuh dengan bunyi gedebuk. Mulutnya mengeluarkan darah, beberapa potong gigi juga terlepas. Yang membuatnya tersungkur.

"Apa?" Pemimpin itu agak tidak percaya. Hanya butuh 3 detik Wu Sheng menghindari semua serangan dan menjatuhkan seorang darinya.

Kenapa bisa seperti ini? Apa dia seorang ahli beladiri? Sebuah pikiran terlintas di benak pemimpin itu, yang membuat wajahnya menjadi ketakutan.

Tapi bagaimana anak desa seperti itu menjadi ahli beladiri. Dia bahkan tidak membawa pedang atau semacamnya. Dari pada terlihat seperti seorang ahli, dia lebih tepat di sebut udik desa yang baru tau tentang kota, tapi memilki banyak uang.

Lagi pula Wu Sheng masih sangat muda. Dan mereka tidak pernah menemukan seorang ahli beladiri dengan usia di bawah 20.

Suasana menjadi sunyi. Orang-orang tidak berani bergerak. Mereka memiliki ekspresi ketakutan yang tertulis di wajah. Tentu saja mereka memikirkan hal yang sama. Jika pihak lain benar-benar seorang ahli beladiri, mereka harus berlutut dan memohon untuk hidup. Karena dia telah menyinggung perasaan sang ahli, maka tidak ada tempat untuk lari. Satu-satunya hal yang mereka harapkan adalah ahli beladiri ini adalah orang yang baik dan tidak mempermasalahkan masalah-masalah kecil.

"Tu, tuan." Pemimpin itu mencoba berbicara untuk memohon pengampunan. Tapi Wu Sheng mengangkat tangan, mengisyaratkan dia untuk diam.

Suasana yang sunyi menjadi lebih sunyi. Para preman itu memilki hati yang berat di penuhi rasa takut. Mereka hanya diam menunggu Wu Sheng berbicara.

Akan tetapi Wu Sheng di sisi lain tidak memperhatikan orang-orang ini. Dia mengamati tubuhnya dengan antusias. Hatinya di liputi dengan kegembiraan saat dia merasa sangat senang.

Apa ini yang di namakan kekuatan? Ini luar biasa!

Mengamati otot-otot nya Wu Sheng semakin mengagumi dirinya. Jika itu Wu Sheng yang dulu sebelum belajar beladiri. Dia akan ketakutan sampai mati. Orang-orang ini tidak memilki dasar beladiri, akan tetapi mereka membawa senjata. Orang biasa akan menyerah dalam keputusan Asa an.

Wu Sheng tidak pernah berpikir bisa mengalahkan mereka. Saat melihat serangan preman-preman itu dia merasa serangan mereka sangat lambat. Kekuatan, kecepatan dan indra Wu Sheng telah di latih sangat baik. Hal ini membuatnya dengan muda menghindari serangan preman-preman nakal ini.

Perasaan memilki kekuatan yang besar sangat luar biasa. Dia hanyut dalam ilusi merasa kalau dirinya raja. Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat, membuatnya bernafas terengah-engah. Tubuhnya menjadi panas saat merasakan kegembiraan ini.

Wu Sheng menghela nafas untuk menenangkan diri. Dia kemudian menatap ke empat orang yang hadir dan berkata. "Serang aku!"

"tu, tuan." Pemimpin itu sedikit ragu.

"Lakukan saja!" Wu Sheng memerintah dengan tidak sabar. Dia terlalu malas untuk basa-basi.

Pemimpin itu sedikit mengangguk dan memerintahkan semua untuk menyerang Wu Sheng lagi. Orang dengan gigi yang copot itu sangat ketakutan. Dia tidak memilki keberanian untuk berurusan dengan Wu Sheng lagi. Namun karena Wu Sheng memerintahkan ini, dia dengan berat hati patuh.

Keempatnya mulai bersiap dan menyerang Wu Sheng bersamaan. Selang beberapa nafas waktu, keempat orang itu berguling di tanah dengan memar yang menghiasi wajah mereka. Si gemuk bahkan memiliki hidung yang berdarah, jelas dia tidak terlalu baik dalam menerima pukulan.

Wu Sheng merasa tidak puas dan berkata. "Lagi."

Mereka tersenyum kecut dan menuruti perintah Wu Sheng.

Setelah hampir sepuluh putaran mereka semua tergeletak di tanah seperti sudah mati. Wajahnya di biarkan babak belur, bahkan ibu mereka mungkin tidak mengenali mereka.

Wu Sheng berdiri di antara mereka dengan senyum puas. Dia sama sekali tidak tergores.

Pada awalnya dia sangat ketakutan karena tidak pernah bertarung dengan manusia. Namun setelah bertukar beberapa pukulan dengan para preman ini, dia menjadi jauh lebih percaya diri. Akhirnya usahanya berlatih selama ini membuahkan hasil.

Karena dia dalam suasana hati yang baik, Wu Sheng tersenyum dan berkata. "Baiklah kalian bisa pergi."

"Terima kasih tuan." Mereka buru-buru menangkupkan tinjunya dan berterima kasih kepada Wu Sheng karena memberi belas kasihan. Meski mereka telah di pukuli sampai tidak terlihat seperti manusia. Hal ini masih dapat di terima dari pada kehilangan nyawa.

Kamu mungkin dapat membeli obat untuk menyembuhkan luka. Namun kamu tidak akan bisa membeli nyawa.

Namun setelah mereka buru-buru pergi, Wu Sheng berkata. "Tunggu sebentar."

Keempatnya berteriak keras dalam hati. Mereka seperti kucing yang ekornya di injak. Perlahan menghadap ke belakang menemukan tatapan iblis itu lagi.

"Ada yang lain tuan?"

Apa dia belum puas menghajar kami? Sialan kenapa anda tidak membunuh kami saja?

Meraka merasa tidak puas di dalam hati. Namun tidak berani mengatakannya.

"Tidak ada yang serius, aku hanya ingin tau toko obat itu di mana?"

Mendengar perkataan Wu Sheng mereka akhirnya bernafas lega. Jika iblis ini ingin menghajar mereka lagi, mereka tidak akan bisa menolak.

Mereka akhirnya memberi tau Wu Sheng tempat yang benar. Setelah apa yang terjadi, apa mungkin mereka berani berbohong lagi?

Namun perasaan lega itu hanya sesaat sebelum kata-kata Wu Sheng hampir membuat mereka batuk darah.

"Aku tidak makan dengan baik 3 hari belakangan ini, Apa anda memiliki beberapa perak untuk saya beli makan?" Wu Sheng mengusap perutnya, seperti sangat kelaparan.

Meski kata-kata Wu Sheng terlihat halus. Makna di baliknya seperti berkata. 'Kalian tidak bisa pergi sebelum memberikan uang kalian'. Lagi pula orang-orang dengan jelas melihat kalo iblis kecil ini memakan apapun yang dia lihat setelah sampai kota! Apa anda masih kelaparan? Tidak bisakah anda memberi alasan yang lebih baik terkait perampokan ini?

Mereka tidak tau harus tertawa atau menangis. Pada awalnya mereka adalah yang memilki niat untuk merampok Wu Sheng. Mereka tidak akan pernah berpikir bawah Wu Sheng menjadi sangat licik dan merampok mereka sekarang.

Mereka akhirnya dengan enggan memberikan uang mereka kepada Wu Sheng. Wu Sheng menerimanya dengan senyum penuh kecemerlangan dan rasa terima kasih. Kemudian mengirim mereka pergi dengan lambaian tangan seperti mereka adalah sahabat lama.

Keempat orang itu akhirnya pergi dengan wajah yang hampir menangis.

1
Imam Sutoto
excellent story lanjut top markotop
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
Imam Sutoto
bener bener keren banget lanjut
Imam Sutoto
good job Thor lanjut top markotop story
Imam Sutoto
gile keren banget lanjut
Imam Sutoto
lanjut top markotop story
Imam Sutoto
mantap gan lanjutkan
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
Imam Sutoto
good job Thor lanjut
Imam Sutoto
woow keren banget lanjut
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
Imam Sutoto
buseeet keren banget lanjut
Imam Sutoto
dahsyat banget lanjut top markotop story
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
Imam Sutoto
gile keren banget lanjut
Imam Sutoto
top markotop story lanjut
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
Imam Sutoto
dahsyat banget lanjut
Imam Sutoto
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!