3 Hari Mencintai,Seumur Hidup Menanti

Satu bulan sejak kecelakaan.

" mam, kira kira wisnu ada dimana ya? Kenapa sampai hari ini belum ada kabar juga ?" tanya aida kepada mamanya yang duduk disebelahnya.

" sudahlah sayang kamu fokus memulihkan diri saja,biar nanti polisi dan keluarga wisnu yang mencarinya. Dokter bram juga sudah berjanji pada mama akan memberi kabar jika sudah ada berita tentang wisnu". jawab mama sambil mengelus kepala putri cantiknya.

" Aida khawatir mam, karena sebelumnya juga ada orang yang sudah mencelakai kami tapi kami selamat. Apa mungkin yang mencelakai kami itu orang yang sama?" ucap aida dengan mata menerawang.

" kamu sudah menceritakan semuanya kepada polisi kan sayang?" tanya mama.

" iya mam,semua sudah aida ceritakan. Mudah mudahan wisnu cepat ditemukan ya mam". Ucapnya lagi sambil menyandarkan kepalanya dipundak mama tercinta.

Disebuah rumah mewah dipinggiran kota jogja wisnu sedang duduk di teras sambil menikmati secangkir teh hangat, pandangannya menerawang jauh ke ujung taman yang ada dihadapannya.

Sudah satu bulan berlalu tapi masih ada rasa mengganjal di hatinya tentang dirinya yang hilang ingatan. Walau dia memilih untuk mempercayai semua kata kata clara yang mengaku sebagai 'istrinya' tapi entah mengapa ada sedikit keraguan didalam hatinya.

" kok melamun?" tiba tiba dokter rizal sudah ada disampingnya.

" ah tidak kok, silahkan duduk dok". Ucap wisnu mempersilahkan dokter rizal yang kini sudah dianggapnya seperti ayah sendiri.

" jangan berbohong, saya bisa melihat semuanya walau kamu tidak mengucapkannya".

" entahlah dok, saya masih merasa ada yang mengganjal tentang semua ini". Ucap wisnu.

"apa maksudmu mengganjal? Bukannya clara sudah menceritakan semuanya surya?.

" iya dok, ah sudahlah tidak usah dibahas mungkin hanya perasaanku saja". Wisnu mencoba menepis pikiran negatif didalam kepalanya.

" hai sayang". Tiba tiba clara sudah ada disana langsung memeluk laki laki yang di akuinya sebagai suaminya itu.

" dokter kapan datang?bagaimana suami aku dok?" tanya clara kepada dokter rizal yang sejak awal menangani pengobatan wisnu.

" kondisinya bagus,sudah pulih betul dia" jawab dokter rizal sambil menepuk pundak wisnu dan tertawa kecil.

" wah berarti kami sudah siap dong ya dokter menjalani program untuk memiliki keturunan?" ucap clara sambil memeluk tangan wisnu yang duduk disebelahnya.

" ya silahkan, saya rasa surya sudah cukup sehat untuk itu. Tapi menurut saya kalian coba dulu saja dengan cara natural,toh kalian juga menikah baru beberapa bulan".

Tiba tiba clara memasang wajah sedih. " surya belum mau dekat dekat dengan saya dok, entah kenapa". Ucap clara.

"hmm... Sudahlah, tak pantas membahas itu" wisnu mencoba menyetop pembicaraan clara.

" kenapa? Kan supaya dokter rizal bisa memberi solusi buat kita. Ya kan dokter?" clara mencoba meminta persetujuan dokternya.

" ya, sebaiknya kalian bicarakan berdua dulu saja. Nanti kalau kalian memang merasa butuh masukan dari saya ya silahkan". Jawabnya.

Setelah dua jam berbincang santai akhirnya dokter rizal pamit dan meninggalkan rumah mewah itu. Setelah kepergian dokter yang sudah seperti keluarga untuk mereka lalu wisnu masuk menuju kamarnya, disusul oleh clara.

" nyonya, apa makan malam bisa saya siapkan sekarang?" tanya ART clara.

" tidak usah, saya dan tuan mau langsung istirahat saja". Ucap clara lalu langsung naik kelantai dua menyusul wisnu yang sudah terlebih dulu masuk kamar.

Pandangan clara langsung tertuju kepada wisnu yang sedang membuka pakaiannya dan hendak masuk ke kamar mandi,tubuhnya yang tinggi besar,atletis,putih dengan dada berbulu selalu membuat clara tergoda untuk menyentuhnya. Tapi sayang, sampai hari ini wisnu masih enggan menyentuhnya.

"sayang, mau aku temani?" ucap clara yang tiba tiba sudah memeluk tubuh wisnu yang sudah bersiap masuk kedalam bathtub.

"tidak usah,aku mau berendam sebentar tubuhku lelah sekali". Tolak wisnu.

"huft baiklah, aku tunggu dikamar ya. Jangan lama lama berendamnya oke sayang".

'hmmm.." wisnu hanya berdehem.

Clara lalu meninggalkan wisnu dan langsung berganti baju lalu naik ke tempat tidur.

"sialan,sudah satu bulan dan wisnu masih saja belum menyentuhku. Aku harus segera membuat dia menghamiliku jadi jika sewaktu waktu ingatannya kembali posisiku aman". Batin clara.

Setelah 30 menit wisnu pun keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan pakaian yang sudah clara siapkan lalu naik ke atas tempat tidur. Clara yang melihat itu langsung merapatkan tubuhnya dan memeluk wisnu sambil menghujani pria itu dengan ciuman, tapi sayangnya wisnu tetap bersikap dingin dan mengacuhkan clara.

"kenapa kau terus menolakku?" tanya clara setengah emosi karena terus menerima penolakan.

" sudahlah, aku lelah". Jawab wisnu singkat lalu merapatkan selimut keseluruh tubuhnya.

Clara yang merasa kecewa hanya bisa menatap langit langit kamar sambil sesekali menengok ke sebelah kanannya dan melihat punggung wisnu yang tampaknya sudah tertidur lelap.

Sementara itu wisnu yang sebenarnya masih terjaga merasa aneh dengan respon alam bawah sadarnya yang selalu menolak setiap kali clara mencoba merayu dan menggodanya,sedangkan yang dia tahu bahwa clara adalah istrinya.