NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:508.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 13~

Teriakan Leon sudah cukup membuat yang mendengarnya kaget, apalagi umpatan yang dia sebutkan pada Bianca.

Dasar wanita murahan!

Kata-kata itu membuat Bianca seakan tersambar petir. Ia melangkah ke hadapan Leon dengan menahan sakit pada kakinya, membuat dia sedikit terpincang.

Pyarrr...

Sebuah tamparan mengenai sisi kiri wajah Leon, meninggalkan bekas kemerahan. Mata Bianca berkaca-kaca, menatap Leon nanar dan sorot kekecewaan.

"Bukan aku yang merayu pria itu, tapi dia yang merayuku! Bisakah kau bertanya dulu tanpa menghakimi sendiri?"

"Dia yang merayumu? Kau yakin? Kau bahkan tidak ada apa-apanya!"

"Iyah, aku tidak ada apa-apanya, justru itu kenapa kau terus mencari masalah dengan ku, hah? Jika kau tidak suka, kenapa harus aku yang menemani mu tadi?"

"Supaya kau belajar, menjadi lebih berkelas dan bermutu. Bukan malah merayu pria!" Leon menonyor-nonyor kepala Bianca, membuat gadis itu berang dan menepis tangannya.

"Aku lelah berdebat denganmu."

"Karena kau memang salah." Jawab Leon dengan dingin.

Bianca pun tidak ingin berdebat lagi, ia sudah lelah dan malu. Baru melangkahkan kakinya beberapa langkah, Bianca berhenti dan melepaskan heelsnya dan memungutnya, lalu melemparkan heels itu pada Leon.

"Aku rasa percuma bersikap sopan padamu." Ucap Bianca lalu dengan menahan sakit berusaha keluar dari kerumunan orang yang asyik berjoget.

"Leon, dia bukannya adik mu? Ada apa denganmu?" Tanya Jack dengan sabar.

"Aku tidak tahu apa masalah kalian, tapi dia adalah wanita, tidak pantas kau perlakukan seperti itu." Ucap Alex sebelum keluar untuk menyusul Bianca.

Leon menggeram, kedua tangannya menggepal kencang. Max memunguti heels Bianca dan memberikannya pada Leon.

Alex mendapati Bianca baru saja turun ke lantai satu dan berusaha menembus pintu keluar. Saat berhasil keluar, Bianca mencari tempat sepi untuk menyendiri. Ia terisak tangis, tangannya menutupi wajahnya, bersender pada dinding samping Club di mana hanya beberapa orang yang lewat dan menatapnya aneh. Dia bingung bagaimana harus pulang, tas dan barangnya tertinggal di mobil Leon.

"Kau di sini rupanya?" Sapa sebuah suara asing, Bianca mendongak, lalu menundukkan kepalanya merasa malu.

"Mari, saya antar pulang." Ajak Alex lembut, Bianca tidak punya pilihan, lebih baik dia pulang bersama Alex daripada sendiri.

"Tunggu, barang-barang ku masih di mobil Leon." Ucap Bianca lembut.

"Hmm, mari kita ambil." Ucap Alex lalu menuntun Bianca yang tidak memakai alas kaki untuk menunggu di depan pintu club.

"Kaki mu baik-baik saja?" Tanya Alex cemas.

"Tidak apa."

Tak usah menunggu lama, pintu club terbuka dan menampakkan sosok Leon yang keluar dengan menenteng heels Bianca diikuti oleh Jack dan Max.

Leon yang mendapati Alex tampak khawatir dan memberi perhatian kepada Bianca pun menjadi kesal.

"Masuk ke mobil." Perintah Leon tegas.

"Tidak!" Jawab Bianca marah.

"Masuk!!!" Leon mulai menaikkan suaranya. Alex segera menengahi.

"Leon, jangan seperti ini. Tenangkan dirimu." Mendengar nasihat Alex bukan membuat Leon tenang, malah menjadi semakin marah.

"Kau! Jangan ikut campur!" Teriak Leon pada Alex sambil menunjukkan telunjuknya ke arah wajah Alex.

Alex, Jack dan Max kaget melihat perubahan sikap Leon yang meledak-ledak.

"Aku tidak akan ikut bersama mu! Aku hanya ingin mengambil barang-barangku." Jawab Bianca sambil berjalan menuju mobil Leon dan membuka pintu penumpang yang tidak terkunci. Bianca membereskan barangnya dengan cepat dan segera menggunakan flatshoesnya. Alex membantu membawa barang Bianca dan menuntunnya ke mobilnya.

Leon tampak terdiam, dia mengepalkan tangannya dengan erat. Matanya menyiratkan kemarahan dan kekesalan mendalam. Matanya masih memperhatikan mobil Alex yang meluncur dengan tenang meninggalkan Club.

~ ~ ~

Bianca tampak diam dan hanya berbicara saat Alex menanyakan tempat tinggalnya. Kejadian tadi melintas di pikiran Alex membuatnya penasaran dan ingin tahu lebih dalam, sedangkan Bianca hanya fokus ingin segera pulang, menenangkan diri dan memikirkan langkah selanjutnya.

Gadis dengan mata sedikit sembab itu menyenderkan kepalanya ke kaca mobil, memperhatikan lalu lintas yang masih ramai dengan lampu kendaraan, tatapannya kosong, sesekali air mata masih menetes di sudut matanya.

Tiba-tiba saja Alex menepikan mobilnya di pinggir jalan yang tak terlalu ramai. Bianca mengerutkan dahinya keheranan.

"Ada apa?" Tanya Bianca bingung.

"Kita perlu bicara." Jawab Alex tenang dengan posisi menghadap wanita yang dulu ia kenal dengan nama Lara itu.

Matanya memperhatikan garis wajah cantik Lara palsu dengan seksama, wajah itu masih sama cantiknya dengan terakhir kali ia bertemu, hanya saja terlihat raut kesedihan di matanya yang hitam gelap.

"Bisa kau perjelas siapa dirimu sebenarnya?" Tanya Alex dengan wajah penuh harap. Bianca terlihat berpikir sebentar, ia mengerti apa yang dimaksud oleh Alex.

"Tapi, ku harap kau tidak marah jika sudah tahu yang sebenarnya."

"Aku tidak bisa memutuskan marah atau tidak sekarang jika belum mendengar penjelasanmu." Jawab Alex dengan bijak. Bianca menarik nafas panjang sebelum memulai penjelasannya.

"Seperti yang kau tahu, nama asliku Bianca. Saat kedua orang tua ku meninggal, aku diangkat oleh Papa Leo. Leon dan Mama sejak dulu tidak suka padaku. Saat kuliah, aku memutuskan tidak lagi tinggal di rumah itu. Dan Lara yang asli adalah sahabat ku." Bianca menghentikan ceritanya, menunggu reaksi dari Alex. Tapi Alex tampak tenang dan tersenyum dan meminta Bianca meneruskan ceritanya.

"Dia tidak percaya diri untuk bertemu denganmu, jadi dia meminta ku menggantikannya. Aku minta maaf, kami tidak seharusnya bersikap seperti itu."

"Jadi Lara yang asli memintamu untuk menggantikannya?" Tanya Alex memperjelas. Bianca mengganguk pelan.

"Tapi kami bukan sengaja mempermainkanmu. Kau jangan marah pada Lara." Mohon Bianca tulus.

"Aku mengerti, aku tidak marah" Jawab Alex bijak.

"Terima kasih. Kami berhutang minta maaf padamu." Jawab Bianca merasa tidak enak hati.

"Hmm, lalu apa yang baru saja terjadi pada kau dan Leon?" Tanya Alex penasaran.

"Seorang pria menggodaku saat kami di pesta salah satu teman Leon. Tapi dia justru mengira aku yang menggodanya. Aku tidak tahu apa yang membuatnya marah seperti itu, bahkan tanpa memberi kesempatan menjelaskan sedetikpun. Dalam perjalanan ke Club dia tidak mengatakan apapun, tapi dia meluapkannya saat di depan kalian. Aku.... sungguuhhh.. merasa sangat malu." Ucap Bianca dengan terisak, kembali merasa sakit hati mengenang perlakuan Leon padanya.

"Bersabarlah, aku yakin dia hanya salah paham." Jawab Alex berusaha menenangkan.

"Tidak. Dia membenciku. Dia akan selalu memperlakukan ku seperti itu, mempermalukan aku di depan banyak orang, karena aku memang tak pantas berada di dalam keluarga mereka."

"Apa yang kau katakan? Tenangkan dirimu."

"Kau tidak tahu apa yang sudah aku alami selama ini."

"Kau bisa menceritakannya padaku." Ucap Alex lembut, Bianca menggeleng-gelengkan kepalanya, bibirnya tertutup rapat enggan bercerita lebih mengenai hidupnya.

"Aku ingin pulang." Jawab Bianca lirih. Alexpun mulai melajukan mobilnya kembali ke jalanan, matanya sesekali melirik keadaan Bianca yang duduk di sebelahnya. Gadis itu tampak lebih tenang dengan sorot mata sendu menahan kesedihan.

.

.

.

.

.

To be Continue~

1
Rose Reea
bisa banget Thor bikin cerita yang mengharu biru
Rose Reea
🤣🤣🤣🤣🤣
Rose Reea
Good Buddy
tasya Aulia putri
Kecewa
tasya Aulia putri
Buruk
aca
Bianca tak ubah nya pelacur
aca
N0vel apaan perempuan dibikin g punya harga diri murahan
aca
bukannya Leon masih suka ma kimora hadeh Leon mah plin plan kasian bianca
aca
gk rela dpet Leon bekasi jalang
HNF G
pemeran utamanya kebalik. harusnya yang yang jd Leon.
HNF G
ngapain jauh2, kalian berdua pacaran aja😁😁😁😁
HNF G
tuntut aja tuh keluarga Darwin, gak ada yg beres😤😤😤😤😤
HNF G
dua2nya bodoh dan emosian. aq salut sm Jerry, sabarnya minta ampun😌
HNF G
kl aq jg Bianca, udah tak tinggal plg aja tuh orang 😤😤😤😤
HNF G
katanya istrinya, tp knp selalu ditinggal sih😤😤😤😤😤😤
HNF G
hahahahaha..... bagaikan petiiirr..... di siang hariiiii..... 😂😂😂😂😂😂
HNF G
lagian knp Leon sm Calvin gak jemput Bianca dulu😤😤😤
wiemay
happy ending
HNF G
hahahaha..... kapok
HNF G
anaknya mr Darwin😂😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!