Tiara tidak menyadari perasaan apa yang bersarang di hatinya kini. Ia hanya tahu saat ini dia menginginkan takdir terindah harus diperoleh oleh Rangga, sahabatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji Tiara.
Dua bulan kemarin.
Surya membangunkan Rangga yang ketiduran di kursi di belakang panggung.
"Rangga bangun, sebentar lagi giliranmu tampil".
"Maaf..maaf... Aku basuh wajahku dahulu ".
"Dia terlalu banyak latihan sampai kurang tidur gitu", sambung salah satu rekan perempuan mereka.
"Maklumlah. Dia kan, pemeran utama, adegannya lebih banyak dibanding kita", bela Surya.
Rangga kembali dan bersiap di samping panggung menunggu gilirannya main. Kini, tibalah gilirannya naik. Tokoh yang diperankannya membuat penonton hanyut ke dalam cerita. Wataknya Rangga memerankan seorang seniman yang hidupnya dihabiskan dengan berkarya tapi, tidak ada yang mahu menghargainya hingga dirinya menghabiskan waktu berkurung diri di rumah dengan melukis sebanyak-banyaknya agar ada yang menghargai karya lukisnya.
"Kalian semua hebat!. setiap kota yang kita datangi, penontonnya merasa puas. Ada juga kabar gembira untuk kalian, ada investor yang mahu mensponsori tour kita. Selamat untuk kalian semua!", ucap sutradara gembira.
Semuanya bertepuk tangan.
"Pak, ada acara makan-makan nggak untuk merayakan keberhasilan kita?",tanya Surya, bersemangat.
"Nggak ada. Kita sekarang kembali ke rumah dan istirahat.
Mereka kembali ke salah satu rumah warga yang bersedia menumpang mereka selama mereka tampil disana.
...****************...
"Bagaimana kabar Rangga, Ti ?", Tanya ibunya sambil menjahit lengan baju yang sobek.
"Nggak tahu, bu. Sudah lama dia nggak nelepon. Mungkin sibuk".
"Dahulu ibu pikir dia hanya berangan-angan kosong untuk menjadi aktor. Eh, ternyata dia serius".
Ponsel di atas meja berdering. Ibu menengok untuk melihat siapa yang menelepon malam-malam begini.
"Sepertinya dia mendengar obrolan kita barusan", lanjutnya.
Tiara faham siapa yang dimaksud ibunya.
"Ibu pergi tidur dahulu. jangan lama-lama neleponnya, besok harus kerja".
"Iya, bu".
📱"Hallo".
📱"Hallo, Ti. Aku nggak ganggu jam istirahatmu, kan".
📱"Nggak. Bagaimana tour kalian?".
📱"Berjalan lancar. Ada kabar baiknya juga. Kamu mahu dengar?".
📱"Iya, apa?".
📱"Semua kota yang kami datangi menerima kami dengan hangat dan penonton merasa puas dengan penampilan kami. Ti, seandainya kamu menyaksikan secara langsung pementasan kami".
📱"Kirimkan alamat kota tour kalian selanjutnya. Aku akan datang".
📱"Serius?. Lalu, pekerjaanmu?", tanya Rangga bahagia dan bersemangat.
📱"Aku akan mengambil cuti".
📱"Kabari aku biar aku jemput".
📱"Tentu. Ga, sudah hampir jam sebelas kamu pasti capek, lebih baik..."
Surya tiba-tiba masuk ke kamar dan merampas ponsel Rangga.
📱"Apa kabar, 'Ti ?. Aku kangen makanan yang kamu bawa", suara Surya yang dilembutkan mengejutkan Tiara.
Tiara langsung mematikan ponselnya , mematikan lampu ruangan dan memasuki kamar tidur.
"Cie.. Melepas rindu ceritanya, nih", Goda Surya sambil mengembalikan ponsel pintar milik Rangga.
"Kepo. matikan lampunya, aku mahu tidur".
"Tiara, aku akan memimpikanmu", goda Surya membuat Rangga memukulnya dengan guling.
...****************...
"Tiara!", panggil Sarah, mengintip dari dalam mobil yang dikemudikannya.
"Sarah?, lama nggak kelihatan".
"Aku lagi sibuk ujian semester. Kamu mahu ke toko?, mari ku antar ".
"Nggak usah, Sar", Tiara menolak.
Sarah keluar dari dalam mobilnya dan berdiri berhadapan dengan Tiara.
"Sejak saat itu, sepertinya kamu memasang jarak denganku?. Apa kamu sudah nggak mahu lagi bersahabat denganku?".
"Aku tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu tahu sendiri, aku sekarang kerja lapangan dan membuka kursus pribadi merangkai bunga. Jadi, bukannya menjaga jarak ", Tiara menjelaskan kondisinya.
"Ti, nanti siang kita makan bareng yuk ", ajak Sarah ingin mengakrabkan diri lagi.
"Boleh. Kebetulan nanti siang aku ada pekerjaan menghias taman si gedung di dekat kampusmu. Kamu tunggu saja di kantin kampusmu".
"Ok. Kamu beneran nih, nggak mahu aku antar ?", ajaknya lagi.
"Iya, lihat ojekku sudah datang".
"Ya sudah, aku pergi, sampai jumpa".
Sarah berharap persahabatan mereka bisa kembali seperti dahulu. Semenjak dirinya menjodohkan Andika dengan Tiara, semenjak itu juga Tiara seakan menjaga jarak dengannya. Andikapun merasa menyesal dengan sikapnya sejak itu.
...****************...
Bersambung. ....
,
awal huruf dlm percakapan sebaiknya huruf kapital juga thor🙏