NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Om Tampan

Gadis Kecil Om Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Novita

"Raj," tiba-tiba Oliv mendekatkan bibirnya di telinga Raj. Bermaksud agar ia bisa mendengar perkataannya dengan jelas.

"A..pa?" jawabnya sedikit kikuk. Bagaimana tidak, jika hembusan nafasnya menggelitik telinga.

"Kamu jangan galau terus, apa gak sebaiknya kamu balas dia dengan cara bikin dia panas ke." usul Oliv yang absurd.

"Bikin panas gimana?" tanyanya datar seperti tidak tertarik dengan usul darinya.

"Bikin dia cemburu, dengan pamer pacar baru di depannya. Buat dia menyesal telah mengkhianati kamu."

"Tapi aku gak punya pacar baru."

"Sama aku aja." jawab Oliv enteng.

"Kamu mau jadi pacar aku?" sejak awal pertanyaan Raj selalu saja datar, tetapi menjurus.

"Iya, secara aku gak kalah cantik dari dia, yang pasti aku lebih muda darinya." dengan bangganya Oliv memuji dirinya sendiri sembari mengibaskan rambutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Berbeda dengan Vika yang belum apa-apa sudah menguap. Ada Wulan yang selalu memperhatikan guru di depan, seolah benar- benar sedang mendengarkan. Kebiasaanya adalah menggigit ujung pulpen.

Hanya Olivia yang waras di antara mereka berdua, tapi entah kenapa ia memiliki bestie yang bervariasi seperti itu, wkwk.

Ya, selain cantik Olivia juga salah satu siswi yang cerdas ia selalu mendapatkan rengking di kelasnya. Tidak heran banyak orang yang mengaguminya, terutama lawan jenisnya.

"VIKA." Panggil pak Saeful dengan suaranya yang tinggi. Karena sejak tadi ia memanggil Vika, namun tak kunjung datang.

Membuat Vika terperanjat dan kaget saat di panggil namanya, toh ia sudah setengah tertidur. "SAYA PAK!"

"Kerjakan soal ini ke depan." Titah sang wali kelas.

"Baik pak." Vika beranjak sembari mengucek matanya.

Beberapa menit sudah Vika berdiri di depan papan tulis.

"Kamu nungguin apa? Cepat kerjakan." Lagi-lagi membuat pak wali kelas naik darah.

Dengan enteng dan santainya Vika menjawab. "Bapak kan tahu saya ketiduran, jadi saya tidak mengerti pak."

"VIKAAA....... Angkat kaki dan jewer telinga mu." Pak wali kelas sudah emosi di puncaknya, dengan nafas yang terengah-engah.

Kemudian ia segera mengatur nafasnya kembali.

"Wulan kedepan. Kelihatannya kamu lebih baik daripada bestie kamu."

Dengan penuh percaya diri Wulan beranjak dan maju kedepan dengan senyum di bibirnya. Kemudian ia mengisi di papan tulis dengan lihainya.

"Apa yang kamu tulis?" Tanya pak wali kelas, setelah melihat kearah papan tulis.

"Jawaban pak."

"Jawaban apanya, kamu dapat rumus seperti itu darimana! Saya tidak paham alur jawaban kamu."

"Ini rumus yang saya buat sendiri pak, karena rumus yang di berikan bapak itu tidak masuk kedalam otak saya." Jawaban yang sama entengnya dengan Vika.

"Jadi, dari tadi kamu melihat kedepan memperhatikan terus tetapi tidak ada yang masuk di otak kamu!" Pak wali kelas sungguh tidak habis pikir.

Wulan mengangguk.

Pak wali kelas menghela nafas panjang, ia terlalu capek untuk meladeni 2 muridnya yang kacau ini. "Bediri di sana bersama Vika."

Olivia sebagai sahabat terdekatnya hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Mengapa ia memiliki kedua teman seperti mereka. Tapi nilai plus dari mereka adalah, mereka memiliki hati yang baik. Tidak seperti kebanyakan teman wanita yang lainnya yang bermuka dua.

"Kalian kenapa tidak meminta Olivia untuk mengajarkan kalian hah? Padahal saya lihat kalian bertiga selalu bersama." Pak wali kelas tahu kalau Olivia adalah siswi teladan dan cerdas.

Asalkan mereka tahu sebenarnya selama ini bukan Olivia yang tidak ingin mengajarkan mereka, tetapi setiap ada kesempatan untuk mengajak mereka belajar bersama. Mereka berdua selalu saja punya alasan untuk menghindarinya. Entah harus dengan cara apa membujuk mereka agar mau belajar?

Bell berbunyi tanda pelajaran telah usai. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, kini sudah waktunya murid-murid untuk pulang. Tetapi tentu saja tidak terasa cepat bagi Vika dan Wulan. Bagaimana tidak, mereka telah berdiri satu kaki selama jam pelajaran. Kaki dan tangannya pasti merasa kebas.

Oliv merangkul kedua sahabatnya sembari berjalan menuju parkiran. "Nah, bagaimana setelah kejadian hari ini apakah kalian akan mulai belajar saudaraku!" Ujarnya dengan tawa.

"Mungkin untuk saat ini lebih baik kita Otw Mall dulu ya bestie." Jawab Vika sembari mengangguk.

Begitupun dengan Wulan yang membalasnya dengan anggukan.

"Haishh..." Olivia tidak habis fikir dengan mereka, ia hanya bisa menghela napas panjang.

"Tos dulu dong!" Vika mengajak Wulan, tanda kemenangan.

Mereka bertiga berjalan beriringan di salah satu Mall yang cukup terkenal dan yang paling banyak di kunjungi di kota itu.

Canda tawa yang renyah terlihat dari setiap wajah cantik mereka. "Eitss... tunggu dulu," tiba-tiba Wulan berhenti sontak membuat yang lainnya juga ikut berhenti.

"Shopping belum lengkap tanpa ini....." dengan penuh semangat Wulan mengeluarkan black card tanpa batas dari dalam dompetnya.

Tentu itu membuat kedua sahabatnya melongo. Mereka tau kalau Wulan memang anak orang kaya, tetapi tidak menyangka ia akan di fasilitasi black card itu.

Wulan tergelak melihat ekspresi kedua sahabatnya "Gak usah kaget. Ini bukan hasil nyuri. Tenang saja."

"Lalu?..."

Tiba-tiba saja Oliv dan Vika menutup mulut mereka dengan kedua tangan di saat bersamaan. Dengan pikirannya masing-masing.

"Mikir apa kalian anjr." Wulan menepis tangan mereka.

"Jangan bilang lu jadi simpanan om om." Vika memang blak blakan orangnya.

"Sialan, otak lu di taruh di dengkul. Gue juga punya harga diri gak mungkin lakuin hal rendahan kaya gitu." Wulan menjitak kepala Vika. "Ini dari kakak gue." Lanjutnya.

"Oke- oke, gue bakal jelasin biar kalian gak berprasangka buruk sama gue. Tapi ini bukan gue sombong ya, daripada kalian salah paham kan," sambung Wulan sembari mengibaskan rambutnya.

"Ini _ bikin nyi_ giwi_ simbing _ yii..." Vika menyindir Wulan dengan mengulang perkataannya dan juga ikut mengibaskan rambutnya.

Oliv hanya tersenyum melihat tingkah laku kedua sahabatnya itu. Ia juga percaya kalau Wulan tidak mungkin melakukan hal rendahan seperti yang di pikirkannya. "Iya. Kita juga tahu kalau kamu anak orang kaya." Timpalnya.

"Iya. Tapi kalian gak tahu kan siapa kakak gue sebenarnya." Ujarnya. "Kalian tahu selebgram cantik yang lagi naik daun itu, Agatha Anastasia!"

"Terus?" Tanya Vika dengan tatapan aneh.

"Ya, dia kakak kandung gue." Ungkapnya.

"Mentang-mentang nama belakang kalian sama Wulan Anastasia, terus lu mau gue percaya?" Vika tergelak menggelengkan kepalanya.

"Itu memang faktanya Vikachu." Wulan di buatnya kesal.

"Udah jangan ribut. Jadi gak nih belanjanya." Olivia melerai mereka berdua.

"Kamu percaya kan Liv?" Tanya Wulan mencari dukungan.

"Iya, aku percaya." Jawab Olivia dengan lembut sembari mengusap punggung sahabatnya itu.

Setelah melewati perdebatan black card itu. Mereka menikmati belanjanya dengan membeli apa yang mereka inginkan.

"Masih banyak yang ingin di beli tapi tangan ku sudah tidak kuat untuk membawa belanjaan lagi." Keluh Vika sembari mengangkat kedua tangannya yang penuh dengan tas belanjaan.

"Tadi aja lu ribut soal dari mana black card gue, nah sekarang malah belanjaan lu yang paling banyak." Celetuk Wulan sang pemilik black card.

Vika hanya nyengir tidak tahu malunya, menunjukan gigi yang berjejer rapi itu.

"Oliv... Serius belanjaan lo cuma segitu?" Tanya Wulan ketika melihat tas belanjaan yang di tenteng Olivia berbanding jauh dengan tas belanjaan Vika.

"Hmm, aku hanya membeli apa yang aku butuhkan." Jawab Olivia apa adanya.

"Gak bisa. Itu terlalu sedikit, lu butuh reward Olivia!" Tegas Wulan. "Ayo biar gue yang pilihkan buat lo," Wulan menarik tangan Olivia untuk pergi menambah belanjaannya lagi. Sementara itu Vika mereka tinggal, karena ia untuk berjalan saja sudah kerepotan.

1
anonymous
up lagi dong thor yg banyak 😍😔
anonymous
up lagi dong thor 😔
harwanti unyil
terpeso aku
harwanti unyil
kn jadi bingung sendiri
harwanti unyil
jika punya mertua seperti mommy sekar enak kali ya
Anonymous
Up tbr
Anonymous
Upnya jgn lama thor
anonymous
up yang banyak dong tor😍
Anonymous
Up tor
Anonymous
Ntor kok gk pernah up
Anonymous
Up yg banyak tor
Anonymous
Kok gk pernah up tor
Anonymous
Up ntor
Anonymous
Up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!