" Cinta Melati "

Pagi ini udara terasa hangat. Matahari dengan cerianya menyinarkan dirinya ke bumi.

Melati yang masih sangat canggung dengan tuannya. Karena kejadian tadi membuatnya tidak bisa berfikir jernih.

Mereka berdua terdiam beberapa menit.

"Melati, maafkan aku lancang memelukmu. " ucap Arjuna.

"Iya tuan, maaf tuan mau di masakan apa? "ucap Melati berusaha mengalihkan pembicaraan

"Apa aja Melati terserah kamu, aku ingin mandi dulu lalu ke balkon berjemur agar badanku semakin fit. " jawab Arjuna sambil berdiri dari tempat tidurnya.

Melati beranjak pamit menuju kedapur.

Melati sibuk membersihkan rumah dan memasak. Setelah selesai Melati membawakan makanannya ke balkon kamar.

"Tuan makananya sudah siap ini saya bawakan. " ucap Melati sebelum masuk kamar.

Setelah meletakan makanan di balkon Melati pamit kembali melakukan pekerjaanya.

"Melati hari ini kalau sudah menyelesaikan pekerjaan temani aku pergi ya. " ucap Arjuna.

"Pergi kemana tuan? Apakah tidak apa-apa aku menemani tuan pergi?" tanya Melati ragu.

"Tidak apa-apa, memangnya siapa yang akan memarahimu Melati?" jawab Arjuna.

"Baik tuan kalau begitu saya akan segera menyelesaikan pekerajaan saya. " Melati pun pamit keluar kamar.

Saat sedang menjemur pakaian mang Ujang menanyakan keadaan Arjuna kepada Melati.

"Sudah membaik yah, tadi sudah aku antarkan sarapan kekamarnya, dan satu lagi yah, katanya tuan Arjuna mau mengajakku pergi, tapi entah kemana. " ucap Melati sambil menjemur baju.

"Yasudah ikut saja, itu kan bagian dari pekerjaan dan ingat Melati apapun yang kamu lakukan karena pekerjaan jangan pernah memikirkan hal lainnya! " mang Ujang berlalu pergi.

Dalam hati mang Ujang khawatir jika anak gadisnya ini menaruh rasa kepada tuan arjuna.

Karena mang ujang tidak mau mengecewakan tuan Brawijaya yang sudah sangat baik kepadanya.

Meskipun Arjuna dan tuan Brawijaya sangat baik, mang Ujang tau jika suatu saat Melati jatuh cinta kepada Arjuna itu akan membuatnya murka.

******

Matahari sudah semakin bersinar dengan terik. Mobil Arjuna melaju ke salah satu Mall di pusat kota. Duduk disamping Arjuna, Melati dengan anggunnya. Siapa pun tidak akan menyangka jika gadis yang duduk disebelah Arjuna adalah seorang asisten rumah tangga.

"Melati kenapa kamu diam saja? Apa kamu tidak suka aku ajak pergi? " ucapan Arjuna memecahkan keheningan di dalam mobil.

"Senang tuan, hanya saja aku terlalu bingung kita mau kemana? " jawab Melati sambil melihat area jalan.

Arjuna tertawa mendengarkan ucapan Melati.

"Melati jangan khawatir, aku tidak akan menculikmu" goda Arjuna.

"Tuan bisa aja, lagian kalau menculikku kan akan ada keuntunganya tuan, yang ada menyusahkan tuan malahan. " jawab Melati sambil tertawa.

Kecanggungan yang mereka berdua rasakan sedari pagi luluh dalam guyonan didalam mobil.

Tidak terasa mereka sampai ke tempat tujuan. Mobil berparkir diarea mall.

"Melati ayo turun, kita jalan-jalan ke mall karena ada yang mau aku beli. " ucap Arjuna.

Melati segera turun dari mobil dan mengikuti langkah tuan Arjuna. Ternyata Arjuna datang menuju sebuah toko perhiasan.

"Ada yang bisa saya bantu bapak dan ibu? " sapa pelayan toko.

"Aku ingin mencari cincin kak, tolong rekomendasikan cincin yang simple ya. " jawab Arjuna.

Melati berfikir untuk apa tuannya mengajak ke tempat seperti ini. Dan membeli cincin untuk siapa. Semua begitu membingungkan untuk Melati.

Sementara saat pelayan sedang mengambilkan cincin-cincin edisi baru, Arjuna dan Melati di persilahkan menunggu di ruang tunggu.

"Melati, bantu aku memilihkan cincin untuk Lila ya. Besok hari ulang tahunnya. " ucap Arjuna.

" Baik tuan, tapi saya tidak yakin dengan selera saya tuan. Kak Lila kan seorang wanita yang sangat cantik dan pintar pasti seleranya berbeda sama Melati. " jawab Melati ragu.

"Tenang saja, aku percaya apa yang kamu pilih akan bagus, karena Lila juga suka kesederhanan sama sepertimu. "

Melati menjawab dengan anggukan. Didalam hatinya Melati merasa sangat tidak nyaman, nyatanya tuan Arjuna yang baru sembuh dari sakit pun yang diingat adalah Lila, lalu apa maksud tuan Arjuna mengucapkan kata-kata tadi pagi, sangat sulit di pahami oleh Melati.

Tidak lama menunggu pelayan datang membawakan produk-produk cincin edisi baru.

Melati diarahkan Arjuna untuk memilih.

"Aku cukup kebingungan tuan, semua bagus tapi dua cincin warna ungu dan hijau ini sangat elegan. Menurut tuan kak lila akan lebih suka warna apa? " tanya Melati sambil takjub melihat cincin yang dia coba.

"Lila sangat suka warna hijau, dan bentuk cincin yang kamu pilih ini sangat simple, pasti dia suka. Kalau begitu biar kami ambil yang hijau ya kak " ucap Arjuna.

"Baik kak, untuk pembayaran bisa ikut saya sekalian. " ucap pelayan mempersilahkan Arjuna untul mengikutinya.

"Melati kamu disini dulu ya, aku tidak akan lama. "

"Baik tuan akan saya tunggu. "

Arjuna berjalan mengikuti pelayan dan membayar cincin yang sudah mereka pilih.

Selanjutnya Arjuna mengajak melati untul memilih baju.

" Sebagai imbalan mu menemaniku hari ini aku akan traktir kamu membeli baju Melati boleh memilih yang mana saja. " ucap Arjuna.

" Tidak perlu tuan, baju Melati sudah sangat banyak. " tolak Melati dengan sopan.

Tetapi Arjuna tetap memaksa Melati sampai Melati mau memilih baju. Bahkan saat melati memilih satu baju Arjuna menyodorkan banyak baju ukuran Melati, sehingga Melati terpaksa menerima hadiah itu dari tuannya.

"Tuan, terimakasih banyak ya sudah mengajak jalan-jalan dan memberikan hadiah baju yang banyak ini, bisa-bisa kalau ayah tau aku bakal kenal omel. " ucap Melati sambil berjalan di samping Arjuna.

"Kalau nanti mang Ujang marah biar aku yang marahi mang Ujang balik. " jawab Arjuna sambil tertawa.

"Kenapa tuan ini pandai sekali menjawab pertanyaan yang lucu. "

" Karena aku dulu mau jadi standup comedy gagal. "

Mereka tertawa bersama, sangat hangat suasana yang mereka ciptakan. Bahkan Arjuna merasa sangat bersemangat dan merasa tidak kesepian.

Saking asiknya mengobrol dan bercanda, mereka tidak tau jika waktu sudah makin sore. Segera mereka bergegas untuk pulang.

Sebelum pulang Arjuna mengajak Melati mampir kesebuah restoran makan.

"Tuan kenapa tidak makan dirumah saja, kan Melati masih sempat memasak nanti. " ucap Melati sambil turun dari mobil.

"Hari ini Melati tidak usah masak, kita makan diluar saja. " jawab Arjuna melangkah masuk ke restoran.

Arjuna memesan banyak makanan untuk berdua. Hari ini dia benar-benar ingin membahagiakan Melati. Buatnya Melati adalah wanita yang selama ini dia tunggu. Biasanya jika ada wanita yang dia ajak pergi saat belum ditawarin hadiah saja sudah selalu meminta banyak barang kepada Arjuna. Tetapi Melati beda, meskipun dia gadis dari keluarga sederhana dia tidak pernah memanfaatkan kesempatan.

Dari itu Arjuna makin mengaggumi Melati, bahkan arjuna ingin rasanya mengungkapkan perasaannya. Tetapi lagi-lagi Arjuna tidak sanggup mengucapkan karena Arjuna sangat takut dengan penolakan yang bisa saja terjadi .

Arjuna masih sangat memikirkan jika Melati tidak menerimanya dan dia tidak nyaman bekerja dirumahnya itu akan membuat hatinya sulit menerima kenyataan.

Lagi-lagi Arjuna mengurungkan niatnya untuk menyatakan rasa kagumnya kepada Melati.

...****************...