Laura yang sedang di kejar seseorang,ia berlari terburu buru tanpa melihat ke depan.Alhasil ia menabrak seseorang dan terjatuh bersamaan
Brukk....
" Aaaa.....ciuman pertama kuuu " Teriak Laura histeris tepat di depan wajah laki-laki tersebut
Laura refleks menapar wajah laki-laki tersebut cukup keras, membuat pipi laki-laki itu memerah.
" Dasar laki-laki mesum,cari kesempatan dalam musibah " Teriak Laura
Laura teringat kalau ia sedang di kejar orang suruhan ayahnya,Laura melihat orang itu semakin mendekat ia pun berdiri dan langsung lari meninggalkan Raynad yang masih terbaring di tanah.
" Tuan sedang apa " Ucap Bian asisten Raynad
" Bantu aku berdiri" Ucap Raynad
Bian pun membantu Raynad berdiri
Raynad memandangi punggung Laura yang mulai menjauh,dan ia masuk ke dalam mobil.
" Sial, kenapa orang itu terus mengejar ku " Umpat Laura
" Aku harus cari tempat untuk sembunyi " Ucap Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#13
Baik Tuan " Ucap Bian ia mengerti apa yang dimaksud oleh Raynad
Tak menunggu perintah kedua kali Bian langsung melajukan mobilnya ke tempat kerja Laura,sepanjang jalan Laura hanya diam dan melihat ke luar jendela ia malas jika harus berdebat lagi dengan Raynad.
Sedangkan Raynad ia masih fokus dengan benda pipihnya itu,ia sedang mengecek email yang masuk.
Isi email tersebut adalah tentang biodata dan informasi tentang Laura,ia mendapat dari anak buah Bian.Memang Bian selalu bisa diandalkan
Dua puluh menit kemudian
Mobil yang di kendarai Bian sudah sampai di halaman tempat Laura kerja,Laura belom menyadari kalau dirinya sudah sampai.
Entah apa yang sedang Laura pikirkan,sampai sampai ia tidak sadar kalau ia sudah sampai.
" Sampai kapan kau disini " Suara bariton Raynad membuyarkan lamunan Laura
" Sudah sampai,eh ko om bisa tau tempat kerja ku " Ucap Laura melirik ke Bian
" Turun atau kau masih ingin bersama ku " Ucap Raynad
" Dih apaan,yang ada nanti aku stress lama lama dengan mu pria mesum " Ucap Laura keluar begitu saja,Laura mengetuk pintu kemudi dan Bian menurunkan kaca mobilnya
" Ada apa Nona " Tanya Bian
" Om makasih yah,udah ngaterin aku " Ucap Laura tersenyum manis ke Bian sedangkan Laura menjulurkan lidahnya ke arah Raynad dan langsung pergi begitu saja
" Beraninya dia menjulurkan lidahnya kepadaku, sedangkan kau Bian mendapatkan senyuman manisnya" Ucap Raynad yang tidak terima dengan perlakuan Laura dengannya
" Hehehe " Bian pun tersenyum getir
" Kau jangan coba coba, mendekatinya.Apa kau paham Bian " Ucap Raynad
" Paham Tuan " Ucap Bian patuh
Ditempat lain
" Dari mana saja kamu,Lauraa " Tanya Bu Susi
" Maaf Bu tadi aku pulang sebentar " Ucap Laura
" Enak banget kamu pulang,ini masih di jam kerja apa kamu tau itu Laura " Ucap Bu Susi sangat marah dengan Laura karena ia pergi sudah dua jam lebih
" Maaf Bu " Ucap Laura menunduk wajahnya
" Maaf kata mu,kamu saya pecat jangan datang kesini lagi besok " Ucap Bu Susi dengan sangat emosi
" Apa pecat " Ucap Laura kaget dengan penuturan Bu Susi
Baru saja Laura mendapatkan gaji dua Minggu yang lalu,tapi sekarang dia harus dipecat.
"Iya kamu saya pecat " Ucap Bu Susi
" Tapi Bu,saya masih membutuhkan pekerja ini aku mohon jangan pecat saya Bu.Aku janji tidak akan mengulangi nya lag Bu " Ucap Laura memohon bahankan Laura bersimpuh di depan Bu Susi
" Keputusanku sudah bulat,saya tidak memperkerjakan orang yang masalah dan tidak bertanggung jawab " Ucap Bu Susi langsung pergi begitu saja tidak memperdulikan ucapan Laura
" Bu Susi,aku mohon jangan pecat saya.Kalau.saya dipecat saya makan apa Bu " Ucap Laura dengan air mata yang mulai membasahi pipinya
Cukup lama Laura terduduk di situ, akhirnya Laura bangun dan pergi meninggalkan tempat dimana ia kerja satu bulan ini tapi sekarang sudah tidak lagi.
Laura berjalan dengan langkah kaki yang berat,dengan wajah yang menunduk bahkan sesekali Laura mengusap air matanya.
" Arghh,ini semua gara gara pria mesum itu.Awas saja kalau ketemu lagi akan ku jadikan pecell " Ucap Laura sangat kesal
Bagaimana ia menjelaskan kepada Nisa kalau ia dipecat,tidak mungkin kalau Laura menceritakan yang sebenarnya ke Nisa.
Tapi alasan apa yang harus Laura berikan ke Kak Nisa,kalau ia tau dirinya sudah di pecat.
" Aku harus cari pekerjaan lain,aku tidak bergantung ke kak Nisa terus " Ucap Laura ia pun mengusap pipinya yang basah ia berusaha untuk tersenyum kembali
" Loh tas ku mana " Ucap Laura saat ia baru sadar dengan tas nya
" Astaga pasti tertinggal di mobil,pria mesum itu " Ucap Laura berjalan di pinggir jalan
Tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di samping Laura,seketika Laura berhenti dan melihat ke arah mobil tersebut.
" Masuk " Ucap Raynad
" Pria mesum " Ucap Laura melihat orang yang ada di dalam mobil
" Masuk,jangan bengong" Ucap Laura
" Ngapain,oh iya Om tas ku ketingal dimobil apa om melihatnya " Tanya Laura ke Bian
" Tidak Nona " Ucap Bian
" Jangan bohong,tadi aku ingat tas ku ketinggalan di mobil " Laura memasukan kepalanya untuk mencari tasnya
Raynad yang sudah tidak sabar ia pun turun dan mengangkat tubuh Laura.
" Haii turun aku " Teriak Laura memukul punggung Raynad
" Diam " Ucap Raynad
" Makanya turunin,nanti aku bakalan diam " Teriak Laura
Raynad menurunkan Laura di kursi belakang dan ia mengunci pintu agar tidak kabur, Raynad jalan meutari mobil dan masuk duduk di sebelah Laura.
" Jalan " Ucap Raynad
" Baik Tuan " Ucap Bian
" Aku mau dibawa kemana " Tanya Laura melihat ke arah Raynad
" Nanti kau akan tau " Ucap Raynad
" Turunin aku sekarang,hidupku sial karena bertemu dengan mu "
" Apa kau tau,gara gara kau aku dipecat dan sekarang aku tidak punya pekerjaan" Ucap Laura dengan nada tinggi
" Kenapa kau menyalahkan ku " Ucap Raynad
" Karena kau tidak langsung mengantar ku,kau harus tanggung jawab " Ucap Laura
" Baiklah aku akan tanggung jawab " Ucap Raynad
" Itu memang harus " Ucap Laura dengan sorot mata tajam
Mobil berhenti di sebuah gedung yang menjulang tinggi, diperkirakan ada 15 lantai.Bian membukakan pintu untuk Raynad, Raynad pun turun di ikuti Laura disampingnya.
" Kenapa kau membawaku ke sini " Ucap Laura melirik ke Raynad
" Tidak usah banyak tanya ikut saya " Ucap Raynad
Raynad masuk ke dalam gedung tersebut diikuti Laura disampingnya dana Bian dibelalang mereka berdua,baru pertama masuk pun sudah disambut dengan kemegahan gedung itu.
Laura sudah tidak asing lagi dengan gedung ini,karena waktu itu ia pernah kesini untuk mengantarkan makanan.
Dan dimana pertemuan kedua Raynad dan Laura,tidak lupa dengan peristiwa Raynad menciumnya di dalam toilet pria.Karena kecerobohan Laura sendiri atau itu merupakan hal baik untuk Laura kedepannya.
Semua orang melihat ke arah mereka bertiga Bahakan ada beberapa karyawan yang bergosip tentang Laura,mungkin karena Laura berjalan di samping CEO perusahaan.
" Siapa wanita itu,apa dia wanita simpanan "
" Dasar jala...ng,pasti dia sudah merangkak ke atas kasur CEO "
" Apa bener dia wanitanya CEO,ku rasa tidak mungkin secara CEO Itu tampan mana mau dengan gadis ingusan "
Kurang lebih seperti itu lah yang mereka ucapkan mengenai Laura, padahal mereka tidak tau apa hubungan diantara mereka bahkan Laura juga tidak mengenal mereka.
Mungkin karena mereka merasa iri dengan Laura yang bisa berjalan berdampingan denga CEO yang di kagumi semua kaum wanita.
Raynad masuk ke dalam lift khusus diikuti Laura dan Bian,Bian memencet tombol 18 dimana ruangan Raynad berada.
Beberapa menit kemudian pintu lift kebuka, Raynad langsung keluar dan menuju ke ruangan Laura terus mengekor dari belakang.Laura sedikit berlari karena langkah Raynad yang sangat cepat.
kukira sdh AND kaya banyak novel yg ku baca setop d tengah jln🤭
perlu d revisi
sejauh ini sep /Ok/