EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Dea, adalah salah satu anggota mafia yang paling setia.
sayangnya ia di fitnah oleh rekannya mengatakan jika Dea bekerja sama dengan musuh membuat ia diam-diam di tangkap dan di bunuh oleh ketua mafia itu yang menganggap dia adalah pengkhianat.
Ia di gantung dengan rantai besi di bawah api yang membara membuat ia mati terbakar.
Namun takdir berkata lain. Tubuhnya malah pindah ke tubuh seorang Nona yang bunuh diri karena ia ingin di nikahkan dengan pria tua.
Yang ia cintai adalah seorang pria sang idolanya, tapi cintanya malah di tolak oleh pria itu.
Dirinya sendiri banyak di benci oleh orang-orang, baik dari keluarganya mau pun dari fans si pria tersebut karena sifatnya yang jelek.
Karena frustasi, Gealeksa menerima perjodohan itu meskipun ia tak ingin, tapi ia malah bunuh diri saat sebelum pernikahannya.
Sifatnya mendadak berubah menjadi wanita bar-bar dan tak kenal ampun dan ia juga bertekad memba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
Nama pria itu adalah Algeano Martin. Dia adalah ketua mafia yang bermusuhan dengan ketua Yuda dan Ketua Feng.
Feng dan Yuda seharusnya bermusuhan mendadak mereka bersatu, Yuda setuju untuk bergabung dengan Feng karena ingin bersama meruntuhkan kekuasaan yang di miliki Algeano. Dengan begitu mereka bisa memperluas kekuasaan.
Feng bukan hanya bekerja sama dengan Yuda, tapi ia juga bekerja sama dengan mafia lainnya.
Tapi tanpa sepengetahuan Yuda, kalau Feng juga akan mengambil kekuasaannya setelah mereka berhasil mengambil kekuasaan Algeano.
Saat ini, Algeano sedang mempersiapkan pasukannya, jika nanti musuh datang menyerang.
Karena dalam beberapa waktu, ada sekelompok mafia kecil yang berusaha masuk ke pertahanannya, tapi tidak bisa, karena Algeano punya pertahanan yang sangat kuat.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Gealeksa dan Genisa pun sampai di rumah. Mereka pun turun dari mobil dan menuju rumahnya.
Baru saja mereka ingin masuk ke dalam rumah, Ayu memanggilnya.
"Gealeksa! Cepat ke sana, di panggil Kakek tuh," ucap Ayu.
"Belum sempat mau istirahat malah udah di panggil," ucap Gealeksa kesal.
Gealeksa dan Genisa pun menuju ke rumah induk.
Di sana, semua sudah berkumpul.
Gealeksa dan Genisa masuk ke dalam dan mereka pun duduk di sofa.
Terlihat Will menatapnya dengan secara saksama.
"Apa yang terjadi pada Tuan Iyo? Bukannya malam kemaren kau bersamanya?" tanya Will.
"Kenapa Kakek tanya pada ku? Kenapa tidak datang ke rumah sakit dan bertanya langsung padanya," jawab Gealeksa.
"Hey! Sejak kapan kau tidak sopan seperti ini! Bicara yang sopan dengan Kakek mu!" ucap Riko membelalakkan matanya.
"Diam lah! Ini bukan waktu untuk Papa bicara," ucap Gealeksa.
"Apa!! Kau berani memarahi Papa!" teriak Riko berdiri.
"Cukup! Saat ini aku sedang berbicara dengan Gealeksa, lebih baik kalian diam saja dulu," ucap Will.
"Aku sudah datang ke rumah sakit, tapi saat ini ruangannya di kelilingi oleh pengawalnya sehingga aku tidak bisa untuk menjenguknya, lagian dia dalam keadaan sakit parah, jadi mana bisa orang luar untuk melihatnya," jawab Will.
"Jadi tujuan Anda?" tanya Gealeksa.
"Jadi, kamu pergilah jenguk dia, mungkin dengan adanya kamu kita mengetahui kenapa bisa ini terjadi, dan pernikahan ini tetap terjadi," jawab Will.
"Kau menyuruh aku untuk menjaga pria tua yang bahkan tulang belulangnya yang sudah lapuk itu? Apa kau menjadikan tumbal untuk menyambungkan kerja sama dengan pria bangkotan itu? Lagian cucumu bukan aku saja, masih banyak cucumu yang lain," ucap Gealeksa protes.
Will melihat ke arah semua Cucunya, mereka menggelengkan kepala.
"Aku tu punya masa depan yang cerah dari kamu! Aku akan mencari pria muda yang sukses suatu hari nanti," ucap Azmi.
"Lalu? Apa aku tidak punya masa depan? Apa semua orang tidak punya impian seperti mu?" tanya Gealeksa.
"Kau itu adalah yang terlemah dari kami semua, melihat dirimu seperti itu sudah pasti kamu tidak punya masa depan dan menjamin hidupmu suram," sahut Anita.
"Lalu? Sekarang apa aku terlihat suram? Bagaimana kalau kita taruhan, siapa yang nanti hidupnya suram," tantang Gealeksa.
"Siapa takut, ayo kita lihat nanti," ucap Anita melipat tangannya.
"Sudah cukup! Gealeksa, kamu pergi ke tempat Tuan Iyo!" perintah Will.
...❤️❤️❤️❤️❤️...
