David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
malam hari david masih sibuk dengan pekerjaannya, hari hari membosankan yang david jalani malah ia nikmati sangat aneh
"permisi tuan anda belum pulang?" tanya bela dengan sopan
"berani sekali kau keluar. siapa yang memerintahkan mu!" ucap david dingin dan tegas namun tidak melihat bela karena jarinya sibuk bermain dilayar komputer
"sa,,,saya sudah baik baik saja tuan, bisakah saya pulang duluan?" tanya bela hati hati
"masuk!" titah david
bela menggigit bibir bawahnya menatap david yang tidak melihatnya sama sekali. terpaksa bela harus masuk lagi kedalam
"iisshh jika aku tidak pulang bagaimana nasib syifa, aku khawatir dia belum makan" gumam bela mondar mandir
bela kearah jendela kamar itu lalu membukanya perlahan, wajah bela langsung ditampar oleh angin malam yang menyejukkan
"aiihhh tidak mungkin harus lewat sini. aku bukan Spiderman" ucap bela bergidik ngeri melihat kebawah karena ruang kerja david berada di paling atas gedung
"hey kau gila!!" teriak david yang baru saja masuk kedalam
bela langsung menatap david yang sedang mendekatinya
"tuan ada apa?" tanya bela bingung
david langsung menarik bela menjauhi jendela itu, david sedikit kasar melempar bela keatas kasur miliknya
"untuk apa kau membuka jendela, ingin bunuh diri!" kata david langsung menindih bela
"mm bu,,bukan aku hanya sedang mencari angin" ujar bela memejamkan matanya
"kau tidak berbohong?" tanya david memastikan
"lagipula untuk apa bunuh diri tuan saya belum menikah dan menikmati hidup" jawab bela dengan cepat
david hening sejenak, begitu juga dengan bela yang diam karena tidak disanggah
"tuan bisakah anda turun dulu? nafas saya sesak" ucap bela masih memejamkan matanya
david tersadar dari lamunannya dan langsung bangun
"mm bersiaplah kita akan pulang bersama aku ingin menemui syifa" ucap david salah tingkah dengan perbuatannya sendiri
bela membuka matanya dan menatap langit langit kamar itu, nafasnya belum bisa lancar untuk dihembuskan
mereka pun pergi ke apartemen, tidak ada perbincangan selama di atas mobil karena sikap dingin yang david miliki sudah cukup membuat bela kedinginan
"kak david, kak bela?" kata syifa saat membuka pintu apartemen
"mm tuan david ingin bertemu dengan anda nona" ucap bela dengan sopan kepada syifa lalu pergi meninggalkan mereka berdua
"kak bela kenapa kak?" tanya syifa bingung menatap kepergian bela
"sudahlah jangan pikirkan dia, bagaimana keadaan mu?" tanya david
"ahh ayo kak masuk dulu syifa akan jawab didalam" syifa mempersembahkan david duduk disofa
"mm syifa baik baik saja kak bahkan kak bela mengurus syifa sangat baik, kak bela menyiapkan makan siang untuk bela di pagi hari dan nanti jika syifa pulang tinggal dipanaskan" tutur syifa tersenyum mani
baik juga. batin david
"kau yakin tidak ingin pulang?" tanya david
"no syifa sudah betah disini" jawab syifa
"baiklah mama akan datang suatu saat kemari" ucap david datar
"mama?? isshh malas sekali pasti syifa akan dimarahi" kata syifa ketus
"jaga bicaramu, mama sangat menyayangi mu oleh karena itu dia sangat overprotektif" ujar david sedikit tegas
"yaya terserah kau kak, kapan mama akan datang?" tanya syifa malas
"besok hari minggu mungkin dia akan datang" jawab david
"hhmm baiklah aku dan kak bela akan menyambut mama" kata syifa
"baiklah kakak harus pulang, kau baik baik disini" ucap david mengacak-acak rambut adiknya lalu keluar meninggalkan apartemen