Di jaman kerajaan, Putri Lexi adalah istri kesayangan kaisar Qin, karena kasih sayang kaisar Qin terhadap putri Lexi mumbuat para selir iri. Puncak kemarahan para selir adalah ketika putri Lexi akan di angkat menjadi permasuri. Dengan dendam yang membara para selir menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh putri Lexi. Pembunuhan pun terjadi namun jiwa putri Lexi time travel ke era modern dimana jiwanya masuk ke tubuh bernama Lexiani yang selalu di bully karena tubuhnya yang subur. Akan kah putri Lexi bisa bertahan di era modern ??
Kalo penasaran yuuuk simak novel ini ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cucu Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Kak Rio
Sekarang Lexi dan Dera sangat di kagumi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Entah mengapa Dera juga terlihat cantik sekarang, semua laki laki di sekolah tak lepas memandang ke dua gadis tersebut.
Dera : mengapa sekarang banyak yang mengagumi kita yaa ? Perasaan dulu dulu ga ada yang melirikku.
Lexi : mungkin dulu karena kecantikanmu tetutupi oleh tubuhku jadi semua tak melihatmu kalo kamu cantik.
Dera : hahahha bisa jadi begitu, ok mulai sekarang kamu jangan gemuk lagi biar aku bisa di pandang semua laki laki di sekolah ini.
Lexi yang mendengar ucapan sahabatnya ingin sekali memberikan cabe bubuk agar dia tidak kepedean.
Dera : eeeh lihat itu kak Rio datang kemari, apa dia mau gabung dengan kita makan ?
Lexi : hmm sebaiknya kita pura pura tidak liat saja ucapnya, padahal dia tak kuat hatinya dag dig dug bila berhadapan dengan kak Rio senior diatasnya.
Namun sayang kak Rio benar benar menghampirinya.
Rio kakak kelas Lexi dan Dera
Rio : haaaiii... kalian sudah lama makan hotpotnya ?
Dera : belum
Lexi : sudah ...
Mereka saling berpandangan karena jawabannya tidak seragam, Dera tersenyum melihat wajah Lexi yang merah karena malu, dia tahu Lexi sangat menyukai kak Rio.
Dera : ayooo bergabung, biar seru.
Rio : baiklah kalo aku tidak mengganggu kalian ucapnya terlihat tampan, walau rambutnya sedikit berantakan tapi masih tetap ganteng.
Lexi jadi salah tingkah, karena yang punya tubuh ini benar benar sangat menyukainya.
Lexi menatap lekat lekat wajah Rio, ternyata Rio sangat tampan dan dia baik hati, pantas yang punya tubuh ini sangat mengilainya.
Merekapun berbincang seru tentang sekolah, ada rasa sedih yang terlihat di wajah Lexi karena sebentar lagi Rio akan Kuliah.
Rio : kalian jangan khawatir, aku tidak akan melupakan kalian, walaupun aku kuliah. Kalo bisa kalian kuliah di tempat pilihanku agar kita bisa bersama sama lagi.
Dera : hahaha iya pasti kami akan memilih tempat kuliah yang sama dengan kak Rio.
Lexi : iyaaa kami akan kuliah kesana ucap Lexi semangat.
Setelah mereka selesai makan hotpot nya mereka pun pulang.
Sampai di apartemen Lexi sangat repot dengan barang belanjaan yang di bawanya.
Kebetulan ibunya datang tepat waktu saat akan menaiki lift.
Sinta : Lexi kamu sudah belanja? Sini sebagian ibu yang bawa.
Lexi : tidak apa apa bu, biar Lexi yang bawa nanti ibu repot.
Sinta : sebagian saja, itu tidak akan merepotkan ibu.
Lexi : baiklah bu, terimakasih, sambil menatapnya dengan rasa sayang.
Sinta ada merasa sedih tak di butuhkan anaknya, dia merasa anaknya sudah benar benar mandiri.
Sampai di rumah Lexi memereskan barang belanjaannya dan memberikan struk bealnaja dan kartu ATMnya.
Sinta : kamu kenapa tidak menghabiskan uang yang ada di kartu ini?
Lexi : hah ( kaget) aku takut ibu tak punya uang.
Sinta : hehehe kamu lucu sayang, kamu lupa ya ?
Sebelum ayah meninggal ayah meninggalkan beberapa saham dan setiap bulannya masuk ke beberapa rekeningmu. ATM yang ibu berikan padamu itu adalah uang jajanmu setiap bulan.
Lexi masih tidak terpaya ucapan ibunya, dia di berikan uang jajan 15jt selama 1 bulan berarti keluarganya kaya dong, mengapa tinggal di apartemen sederhana dan ibunya bekerja sebagai admin ?
Akhirnya Lexi bertanya kepada ibunya.
Lexi : kalo kita mendapatkan uang banyak setiap bulan mengapa ibu masih tetap bekerja ? Dan tinggal di tempat ini?
Sinta : ini demi kebaikanmu, keluarga dari ayahmu ada yang kurang baik. Nanti kalo kamu sudah besar ibu akan perlahan lahan menceritakannya.
Lexi hanya mengangguk, dia tidak akan memaksa ibunya untuk menceritakan kisahnya, terlihat dari wajah ibunya yang sangat sedih.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka bila ada nama, tempat yang sama author mohon maaf yaa
Jangan lupa like dan comentnya...