Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku Nina 2
''Nin, gimana? Mbak sudah cantik belum?''
Tanya mbak Ayuna. Saat ini kami sedang berada dikamar pengantin, Ayuna memakai gaun bewarna putih, rambutnya disanggul keatas dengan mahkota yang begitu indah dikepalanya. Akhirnya hari yang dia tunggu-tunggu datang juga. Aku begitu muak melihatnya senyuman nya.
''sudah mbak, mbak cantik sekali! Nina senang deh akhirnya sebentar lagi mbak akan menjadi seorang nyonya Yudha Prasetyo'' aku berkata dengan semanis mungkin. Aku tidak akan membiarkan pernikahan Ayuna bertahan lama. Meskipun saat ini aku belum berhasil merebut mas Yudha. Tapi, aku tidak akan tinggal diam! Suatu saat aku akan membuat Ayuna menangis dan menderita.
Pernikahan mbak Ayuna dan mas Yudha berjalan dengan begitu meriah, mas Yudha begitu royal. Dia menyewa sebuah villa yang begitu indah dan mewah untuk akad dan pesta pernikahan mereka. Mbak Ayuna begitu beruntung bisa dipersunting oleh orang sepertinya. Mas Yudha merupakan seorang manajer disebuah perusahaan ternama, dia memiliki kenalan orang-orang yang sukses dan kaya raya.
Kenapa dari dulu nasib Ayuna selalu lebih beruntung dari aku? Sedangkan aku! Emang banyak sih laki-laki yang suka sama aku, tapi semuanya pada kere dan jelek. Tidak ada yang sempurna seperti mas Yudha.
-----------------------
''selamat ya sayang, Akhirnya kamu sekarang sudah sah menjadi menantu mama. Mama senang bangat. Kamu sangat cantik, begitu serasi dengan anak mama yang tampan ini'' mama mas Yudha berkata setelah akad selesai. Mas Yudha dua bersaudara dia merupakan anak pertama, dia memiliki seorang adik perempuan yang begitu cantik yang bernama Tesya. Sedangkan papanya mas Yudha sudah meninggal. Mereka tinggal dikota yang berbeda dengan kami, mereka baru sampai dua minggu yang lalu. Begitu lah kira-kira yang aku tahu.
''iya ma, makasih ma. Ayuna juga sangat senang, ma. Akhirnya Ayuna punya mama dan adik perempuan yang cantk'' ucap mbak Ayuna dengan sok manis, aku begitu benci melihatnya.
''kakak ...! Tesya senang bangat akhirnya Tesya punya kakak perempuan juga. Selamat datang dikeluarga kami kak. Semoga pernikahan kalian tetap baik-baik saja sampai kapanpun. Tesya sayang sama kakak.
Mas jagain kak Ayuna dengan baik ya'' adiknya mas Yudha juga memberikan selamat kepada Ayuna, pasti sekarang Ayuna merasa sangat bahagia karena semua orang memuji-mujinya. Sedangkan aku mereka cuekin.
''makasih adik mbak yang cantik.'' balas mbak Ayuna.
''Itu pasti Tesya jelek, mas akan menjaga mbakmu ini'' sahut mas Yudha dengan menggoda adiknya.
''mbak selamat ya, semoga pernikahan kalian langgeng dan bahagia selalu mbak dan mas'' kini giliran aku yang mengucapkan selamat. Aku memberikan doa yang sama sekali malas aku ucapakan. Doa yang lain dimulut lain dihati.
''makasih Nin ...'' Mbak Ayuna dan mas Yudha berkata berbarengan. Iihhh sebel deh!
-------------------
Teman-teman kerjanya mbak Ayuna juga banyak yang hadir. aku melihat pria yang begitu tampan, dia sangat gagah. Dengan tinggi yang begitu pas, hidung bengir, alis tebal dan rahang begitu kokoh. Semua wanita terpesona karenanya. Yang aku tahu itu adalah atasan mbak Ayuna dikantor namanya pak Arya. bahkan dia lebih tampan dari mas Yudha. Duhhh seandainya aku bisa memilikinya betapa beruntungnya aku. Tapi, rasanya itu tidak mungkin. Lihat lah ... Dia begitu dingin dan dia sama sekali tidak pernah melirik para waninta yang mencoba mencari perhatiannya. Dari tadi matanya hanya fokus ke arah Ayuna. Dasar pria tampan yang aneh. Lebih baik aku fokus saja untuk merebut mas Yudha ku tersayang.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Rumah tangga mas Yudha dan mbak Ayuna masih tetap harmonis, meskipun usia pernikahan mereka sudah memasuki dua tahun. Dan aku masih tetap berusaha untuk merebutnya mas Yudha, merusak rumah tangga mereka.
Aku sangat senang karena sampai saat ini mbak Ayuna masih belum bisa memberikan mas Yudha seorang anak. Perlahan-lahan sikap mama mas Yudha berubah, dia jadi tidak suka sama mbak Ayuna.
Bahkan sering kali dia menghubungi ku Menanyakan mbak Ayuna.
''hallo nin ... maaf nin mengganggu, bagaimana mbak mu itu sudah ada tanda-tanda belum?"
Tanya mama mas Yudha tidak sabaran lewar ponsel.
''kayaknya belum deh ma'' jawabku apa adanya.
''Ayuna itu dasar tidak berguna. Teman-teman mama saja yang anaknya baru menikah sudah pada hamil dan ada juga yang sudah punya cucu. Mama ini sudah tidak muda lagi, mama pengen sekali punya cucu dari Yudha. Dasar mantu tidak becus menang cantik doang.'' mama mas Yudha berkata dengan nada marah kemudian dia memutuskan panggilan secara sepihak.
Suatu waktu mama mas Yudha dan Tesya berkunjung kerumah mbak Ayuna, mama mas Yudha memarahi mbak Ayuna habis-habisan. Bahkan dia juga menyuruh mas Yudha untuk mencari wanita lain agar bisa memberikannya keturunan. Tesya juga, dia seperti tidak peduli lagi sama mbak Ayuna, karena yang aku tahu dia juga pengen sekali punya keponakan.
Mbak Ayuna menangis, dia hanya mampu meneteskan air matanya. Dasar lemah! Mas Yudha menenangkan dan aku pun juga, supaya tidak kelihat kalau aku juga benci sama Ayuna. Semua ini demi misi aku.
-----------------
Suatu hari, aku mendapat kabar kalau mbak Ayuna sedang berada diluar kota karena urusan pekerjaan. Sore harinya waktu itu sedang gerimis. Aku sudah menyusun rencana sedemikian rupa, Aku berpura-pura kehujanan lewat rumah mas Yudha, lalu aku mampir dirumah mas Yudha. Mas Yudha mempersilahkan aku masuk. Dia begitu ramah terhadapku dan dia kelihatan begitu tampan pada hari itu, aku semakin jatuh cinta dibuatnya. Mas Yudha memakai celana selutut dengan atasan kaos berwarna putih dia begitu menggoda.
Baju ku memang sengaja aku basah biar mas Yudha bisa melihat lekuk tubuhku yang menggoda ini. Mas Yudha menyuruhku menunggu diruang keluarga katanya dia mau mengambil pakaian ganti untukku. Tidak lama menunggu akhirnya dia datang dengan membawa piyama bewarna pink yang agak tipis. Aku kebelakang untuk mengganti pakaian ku. Tidak lama kemudian aku kembali menyusul mas Yudha keruang keluarga.
Mas Yudha kelihatan begitu terpesona melihatku, piyama ini begitu pas ditubuhku. Aku kemudian duduk disebelahnya. Aku melihat kalau mas Yudha sepertinya sudah tidak bisa fokus, dia gelisah. Aku yakin mas Yudha sekarang pasti begitu tersiksa melihat kemolekan tubuhku ini. Aku semakin senang menggodanya. Pokoknya malam ini aku harus bisa menjeratnya, aku akan memberikan kenikmatan yang selama ini tidak bisa Ayuna berikan kepada mas Yudha. Aku selama ini sudah banyak belajar tentang bagaimana cara memberikan kepuasan kepada pasangan.
Perlahan aku menyatakan perasaan ku yang selama ini aku pendam kepada mas Yudha, dia mengatakan aku cantik dan dia juga memelukku. Hasrat ku semakin menggebu. Sepertinya sebentar lagi rencana ku akan berhasil. Dada kami berdua berdebar tak beraturan aku bisa merasakannya. Aku memeluk mas Yudha begitu erat dia pun juga. Tiba-tiba kemudian aku memberanikan diri untuk mengecup bibirnya terlebih dahulu, dia membalas dengan lebih buas, dia ******* bibirku dengan mambabi buta. Malam itu kami bercumbu begitu mesra dan sangat panas. Aku merasakan kenikmatan yang sangat nikmat yang selama ini belum pernah aku rasakan. Aku terbuai akan surga dunia. Akhirnya mas Yudha sekarang bisa aku miliki. Aku tidak akan pernah menyia-nyiakan nya.
Sejak malam itu kami sering kali melakukan hubungan terlarang itu secara diam-diam, aku sangat menikmati nya. Aku dan mas Yudha bersepakat untuk merahasiakan ini semua dari Ayuna. Tapi suatu waktu aku merasa bosan melakukan semua itu secara diam-diam, aku sengaja mengirimkan vidio kami yang sedang bercumbu mesra kepada Ayuna. Aku mengirim melalui nomor yang tidak Ayuna kenal dan aku juga mengirimkan vidio yang wajahku tidak kelihatan. Aku ingin Ayuna segera hancur secara perlahan-lahan.
🌺🌺🌺🌺🌺
Dan sekarang disinilah aku, aku duduk disamping mas Yudha, sebentar lagi kami akan malangsungkan pernikahan. Aku akan menjadi istri satu-satunya mas Yudha.
Mama mas Yudha dan Tesya datang lebih cepat dari yang kami kira, mereka juga membawa beberapa kerabat yang lain. Awalnya dia tidak setuju sama apa yang telah kami lakukan dibelakang Ayuna, tapi, mas Yudha terus membujuknya dan karena anak didalam rahimku juga. Mama mas Yudha begitu senang karena aku sedang hamil, setelah itu dia menjadi begitu perhatian terhadap aku.
Aku memakai gaun bewarna putih dan mas Yudha dengan kemeja dan jas yang nampak begitu cocok ditubuhnya. Kami hanya melakukan pernikahan siri terlebih dahulu, besok setelah mas Yudha benar-benar sudah resmi bercerai dari Ayuna kami akan meresmikan pernikahan kami ini dan aku akan meminta mas Yudha agar pesta pernikahan kami dirayakan lebih mewah dari pernikahan mas Yudha sebelumnya.
''mas besok kamu bikin pesta yang begitu mewah yah untuk resepsi kita'' aku berkata saat aku dan mas Yudha lagi tiduran dikamar.
''iya sayang. Kamu tenang saja. Pokoknya Mas akan menuruti semua keinginan kamu. Cup ...!'' Mas Yudha berkata kemudian mengecup keningku. Duuuhhh senangnya.
Tapi tiba-tiba aku dan mas Yudha mendengar teriakkan seseoramg dari luar.
''mas itu kenapa sih ribut-ribut diluar'' aku bertanya kepada mas Yudha.
''mas nggak tahu juga, kamu tunggu mas lihat sebentar.''
''mas aku ikut'' jawabku.
''ya sudah ayo'' kata mas Yudha.
Kami kemudiam kebawah, dibawah kami melihat mama sedang ribut-ribut sama seseorang.
''ini kenapa?" Tanya mas Yudha.
''Y-Yudha ... Mereka itu orang-orang yang mau menyita rumah kita. Katanya sertifikat rumah ini sudah ada sama bos mereka. Seseorang sudah menjual rumah ini Yudha'' ucap mama berteriak, dia menghampiri kami yang masih berada di atas tangga.
Kami sungguh kaget dibuatnya.
''A-paaaaaa ..... Itu tidak mungkin kan mas!? Mbak Ayuna...''
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.