NovelToon NovelToon
Partner Ranjang Om Duda

Partner Ranjang Om Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahkontrak / cintamanis / Mafia / Duda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: gustikhafida

Dijual oleh Ayah kandungnya sendiri sebagai pengganti taruhan berjudi, Zena gadis berusia 21 tahun yang pergi dari rumah, dia meminta pertolongan dari ibu kandungnya, tidak disangka, ditempat ibu kandungnya dia hampir dilecehkan oleh Ayah tirinya,
Depresi, trauma sempat mengguncang jiwa Zena, lalu tidak disengaja dewa penyelamat datang, Steven Fernando, pria berusia 35tahun yang sudah 3 tahun bertahan dengan statusnya yang Duda,
Setelah diselamatkan oleh Steven, siapa sangka hidup Zena semakin hancur, Steven meminta Zena menjadi partner ranjangnya,
Ancaman akan dikembalikan pada rentenir paruh baya itu dan keselamatan keluarga ibunya mengakibatkan Zena menurut patuh menyetujui semua syarat dan peraturan yang diberikan Steven

Hari demi hari Zena menjadi partner ranjang dari seorang Steven yang mempunyai libido akut,
Akankah Zena bisa bertahan dan mencintai Steven

Jika berjalan maju membuat Zena menelan kepahitan, dan jika berjalan mundur Zena akan membuat keluarga ibunya hancur.

Seperti apa kisahnya, ayok kita simak cerita Zena dan Steven

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13_Pemotretan

Senyum sekertaris Nanda terukir jelas dimata Zena, membuat Zena mengerutkan alisnya bingung "Jika Nyonya tidak mau memakai fasilitas tersebut, saya akan pastikan Tuan memakan Nyonya semalam tanpa bisa beristirahat"

Glek, ucapan sekertaris Nanda membuat tubuh Zena merinding, melakukan hubungan int*m 2 sampai 3 kali saja dengan Steven di malam hari sudah membuatnya lelah, apalagi semalam tanpa henti, bisa-bisa tubuhnya remuk tak bisa berjalan

"Kau! ternyata selain menyebalkan kau juga jago mengancam ya! Awas saja setelah 1 tahun, setelah berpisah dengan Tuan Mudamu aku akan memutilasimu! Ingat itu," Zena menatap tajam pria dihadapannya yang sedang tersenyum

"Hei aku sedang mengancammu, apa kau tidak takut hah! " Sambung Zena lagi sambil mengepalkan tangannya erat

"Lakukan jika itu mau Nyonya, dan saya pastikan Nyonya akan selamanya terperangkap dalam kehidupan ini" Ucap sekertaris Nanda lalu berdiri dan pergi dari ruang tamu, baru berjalan beberapa langkah tiba-tiba sekertaris Nanda menghentikan langkahnya membuat Zena yang tak fokus berjalan menabrak sekertaris Nanda yang menyebalkan itu.

"Aduh! Kalau jalan yang benar dong, " Gerutu Zena yang hampir terjatuh

"Saya peringatkan lagi pada Nyonya, bahwa sekarang Nyonya adalah istri dari Tuan muda Steven, anda harus menjaga jarak dari pria manapun, sebelum singa marah lebih baik Nyonya berhati-hati" Ucap sekertaris Nanda yang langsung pergi tanpa mendengarkan ucapan Nyonya mudanya

"Hei!! Apa maksumu sekertaris sialan! Singa! Aku memang memelihara singa; dan kau mengakui bahwa dia adalah singa, sangat lucu bukan haha"

"Ta-tapi suamiku bukan singa biasa dia singa liar saat di malam hari yang selalu menatap lapar tubuhku" Lirih Zena dia menengok kanan dan kiri memastikan tidak ada yang mendengar ucapannya

***

Sesampainya di SC Group, Zena berlari menuju ruang pemotretannya dengan tergesa-gesa, dia melihat jam dipergelangan tangannya "Aduh aku sudah terlambat 5 menit" Ucapnya sambil berlari

Krek, Zena membuka pintu ruangan pemotretan

"Maaf semua, aku kesiangan"

"Cepat ganti pakaianmu dan kita akan melakukan pemotretan" Ucap Riski yang selalu menjadi model pria pasangan Zena

"Iya mas"

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Zena keluar dari ruang make up, pakaiannya sudah berubah, kali ini dia menggunakan dres panjang dengan belahan di samping sampai se paha untuk memperlihatkan kaki putih mulusnya,

"Apa ini tidak terlalu terbuka? " Tanya Zena menunjukkan belahan dressnya

"Tidak, dress ini sangat cocok dipakai ditubuhmu yang cantik ini" Puji Riski memandang takjub wanita dihadapannya

"Terimakasih mas, kamu juga tampan dengan setelan tuxedo berwarna hitam ini"

"Okeh, mari kita mulai" Suara tepukan tangan membuat Zena dan Riski menempati posisinya

"Sudah siap!

Zena dan Riski mengangguk bersamaan

"Kita mulai," Ucap seorang fotografer

"Maju sedikit lagi Zen, jangan ada jarak, kita ambil pose untuk majalah dewasa, Zen kakimu diletakkan di paha bos Riski sebelah kanan, dan kepala bos Riski tepat di bawah dada Zena, lalu menghadap kamera tersenyum"

"Siap! "

Zena dan Riski mengangguk,

Jepret

Jepret

Jepret

Beberapa kali Zena mengubah gayanya yang diimbangi dengan Riski, kemampuan Zena dalam berpose sangat luar biasa, bahkan sampai rekan kerjanya terpukau dengan kemampuan Zena, satu hal yang Zena lupakan adalah kesakitan, kesedihan, dan Steven suaminya

Zena melupakan reaksi Steven jika melihat foto Zena dengan pria lain

"Okeh kita selesai, kalian bisa ganti baju"

Para model bergegas berganti baju, lalu melangkah pulang karena waktu sudah sore, Zena sudah cemas saat taksi tidak ada yang lewat, Tiba-tiba mobil Riski berhenti dihadapannya

"Naik Zen! '

"Ak-" Belum selesai berbicara tiba-tiba mobil sekertaris Nanda datang menjemput Zena, dibukanya kaca mobil lalu menyuruh Zena masuk dengan tatapan matanya membuat Zena meminta maaf pada Riski dan berjalan masuk kedalam mobil sekertaris Nanda

"Apa Tuan mudamu sudah pulang? " Tanya Zena cemas

"Sudah Nyonya, dan dia marah saat melihat Nyonya belum kembali, bukankah sudah saya peringatkan bahwa Nyonya harus kembali sebelum Tuan Muda kembali"

"Kau akan membahayakan nyawa anda sendiri Nyonya! "

" Ish jangan membuatku takut dengan ucapanmu itu!!asal kau tahu aku pulang telat karna bekerja, dan ada kalanya aku lembur, aku bukan seperti Tuan Muda mu yang mempunyai perusahaan besar !

"Eh Tuan mudamu memang perusahaannya sangat banyak ya?" Tanya Zena penasaran, ini kesempatan baginya untuk mengorek informasi suaminya dari sekertaris Nanda

"Untuk apa Nyonya bertanya perusahaan milik Tuan, apa fasilitas yang Tuan berikan kurang dimata Nyonya?

" Bukan begitu!!! dasar sekertaris sialan, kenapa ucapanku selalu disalah artikan sih!! aku hanya ingin memastikan saja karna kartu yang kau berikan itu kartu tanpa batas, dan di negara ini hanya orang yang kaya raya eh lebih tepatnya konglomerat yang mempunyai kartu seperti itu"

"Sekaya raya apa sih Tuan mudamu, apa dia mempunyai banyak perusahaan dan mempunyai banyak bisnis? ayolah ceritakan padaku, aku sudah mencari informasi di internet tapi tidak ada yang muncul tentang Steven"

"Sekertaris Nanda kan tampan, manis dan menggemaskan, aku janji tidak akan membocorkan ini pada Tuan mudamu"

"Tolong, jaga ucapan Nyonya, bagaimana jika Tuan tahu Nyonya berbicara seperti ini, Tuan pasti marah besar"

"Ya sudah cepat jawab! atau aku akan berbicara yang lebih buruk daripada ini! " Ancam Zena sambil menatap tajam sekertaris Nanda

"-_-"

"Hei kenapa tidak menjawab pertanyaanku, apa kau ingin aku berbicara melebihi-! " Teriak Zena didalam mobil.

"Kita hampir sampai Nyonya, lebih baik Nyonya diam dan kunci mulut Nyonya! "

"Siapa kau, beraninya kau mengaturku" Ucap Zena yang menyilangkan kedua tangannya di depan dada

Mobil yang dikendarai sekertaris Nanda sudah memasuki gerbang rumah Steven, terlihat bi sari sedang menyambutnya bersama pelayan lain di pintu utama

"Nyonya, Tuan muda sudah menunggu Nyonya dikamar"

Hembusan nafas Zena terdengar tak begitu bersahabat,

"Bi, aku lapar, boleh aku makan dulu lalu aku akan kembali ke kamar," Ucap Zena sambil memegang perutnya , cacingnya sudah meminta jatah makanannya dari tadi

"Ta-tapi Tuan sudah menunggu Nyonya, bibi takut jika Tuan marah pada Nyonya"

"Baiklah aku naik keatas, tapi apa boleh aku pakai lift, aku sudah tidak mempunyai tenaga lagi bi"

"Silahkan Nyonya, liftnya berada di belakang tangga"

Zena mengangguk lalu berjalan dengan langkah gontai, tubuhya sangat lemas, pemotretan yang padat dan ucapan sekertaris Nanda mampu membuat Zena ketakutan juga lupa mengisi amunisi di tubuhnya

"Apa aku bisa melayani dia dengan tubuhku yang seperti ini, tak bertenaga"

"Oh iya aku lupa, aku harus meminum pil KB ini, aku tidak mau hamil anaknya, aku tidak mau mempunyai anak darinya, pria jahat dan egois yang mementingkan perasaannya sendiri" Gumam Zena didalam lift

Pintu lift terbuka, Zena keluar dan masuk kedalam kamar, waktu sudah mnunjukan pukul 5 sore, dipegangnya gagang pintu kamar Steven

"A-aku tidak berani masuk kedalam"

"A-aku takut jika dia marah" Dilepasnya gagang pintu itu perlahan, degupan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat bukan karna Zena sedang jatuh cinta melainkan dia sedang ketakutan, tubuhnya semakin lemas dan bergetar, membuat nyalinya menciut

"Nyonya, mengapa anda masih disini, Tuan muda sudah menunggu anda di dalam"

Suara sekertaris Nanda tiba-tiba mengagetkan Zena, dia semakin takut saat sekertaris Nanda membukakan pintu untuknya

"A-aku takut, tolong antar aku sampai kedalam, please" Ucap Zena memegang lengan sekertaris Nanda

Krek, pintu terbuka oleh Steven, dia berniat mengambil minum di dapur, matanya dikejutkan dengan pemandangan dihadapannya, dia melihat istrinya sedang merangkul mesra lengan sekertaris Nanda, seketika sekertaris Nanda terkejut, dan Zena dia semakin ketakutan, perlahan Zena melepas tangannya dari lengan sekertaris suaminya

Bersambung😘

1
Anonymous
Biarksn sj persh aysh tiri hancur
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Biasa
Lamta V.S.J Harianja 18210016
Kecewa
Frisnand
mangkanya JD wanita itu jgn murahan hrs punya sikap apalagi sdh bersuami
Frisnand
zena kurang tegas sprti watina murahan TDK bisa bersikap sebagaimana menjadi seorang istri bisa di peluk teman lelakinya
Frisnand
sebenarnya Steven mencintai istrinya dan berusaha melindungi nya cuma caranya yg salah
Frisnand
zena jg aneh bukannya belajar ikhlas dg pernikahan nya dan berdamai dg keadaan malah egois dg dirinya sendiri dan terlalu memikirkan keluarganya. keluarga yg tk pernah menganggap dirinya ada
Sarita
ga tau aja bosnya lagi main jungkat jungkit 🤣🤣🤣🤣
Frisnand
di kasih kebebasan untuk bekerja seharusnya cari kerjaan yg aman dari kontak fisik dg laki" dan dia jg TDK kekurangan materi kan krn sudah di kasih fasilitas oleh suaminya..
Sarita
sungguh zena itu keras kepala .penginnya di siksa terus
Sarita
hukuman yg sungguh nikmat .tp kalo mainnya kasar ya sakit lah stef
Win Kuncung
udah terima saja Riski dan tiggalkn laki2 bergsek itu
Win Kuncung
wkwkwk mampus kau zena,niat hati mau ngerjain suami malah kena batunya 🤣
Win Kuncung
huuuuuf kayak nya mati lebih baik bagimu Zen 🙄
Adinda Bramantio
Luar biasa
Masjae Masjae9090
kok gantung Thor,lanjutan y mn
Nisa Sugiarti
Luar biasa
Devi Sartika
ga tuntas cerita novel ini 🤪🤪
adning iza
dn pd akhiry tak berujung
adning iza
ikutan mewek thoorrr ksihan jeff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!