Misteri Menantu Pengganti

Hari ini hari libur panjang mulai hari jum’at libur panjang karena tanggal merah. Rencana mama Sandra ingin mengajak Agam dan Kiara berlibur di pucak menikmati pemandangan dan indahnya udara di pegunungan.

“Pa, bagaimana kalau kita pergi ke puncak bersama anak dan menantu kita?” tanya mama Sandra tiba-tiba ketika sedang berdua santai di teras belakang.

“Bagus ma, papa setuju saja! Coba kau panggil Agam ke mari!” perintah papa Bagas sambil membaca koran. Dan mama Sandra bergegas memanggil Agam yang lagi fitnes di ruang olahraga.

“Sayang, kamu dipanggil papa. Papa ingin berbicara dengan kamu!” ucap mama Sandra sambil menarik putranya untuk menghampiri papanya.

“Apaan sih ma? Agam masih repot. Lama Agam tidak olahraga badan terasa berat!” jawab Agam sekenanya.

“Berat? Kau itu nak? Emang yang berat siapa nak? Aku kira Kiara tidak akan merasakannya!” goda mama Sandra yang sengaja meledek putranya.

“Mama bertambah ngaco deh! Udah ah pikiran mama jadi sempit gitu?” ucap Agam menghela nafasnya karena kalau dipikir-pikir mamanya jadi lebay. Sedangkan mama Sandra tertawa lepas karena puas bisa menggoda putra semata wayangnya.

Tidak berapa lama kemudian mereka sampai di dekat papanya.

“Eh…, Agam? Sini nak!” ucap papa Bagas yang melipat koran untuk di taruh di meja.

“Iya pa, ada apa? Kelihatannya kok ada sesuatu yang serius?” tanya Agam penasaran sambil manyun tak jelas karena olahraganya yang belum kelar diganggu oleh papanya.

“Hari ini papa dan mama ingin mengajak kalian untuk refreshing ke puncak di villa kita. Tolong kamu siap-siap dan jangan lupa Kiara kamu ajak serta,” ucap papa Bagas yang langsung memberi perintah kepada putranya.

“Sekarang pa?” tanya Agam penasaran.

“Iya lah nak! Ayo mandi sana! Setelah sarapan kita pergi!” perintah papanya dan langsung menggandeng istrinya. Sementara itu Agam menatap punggung kedua orang tuanya dengan perasaan mendongkol karena dirinya beberapa hari harus menginap ke puncak bersama istrinya.

Setelah kepergian kedua orang tuanya, Agam juga langsung masuk ke kamar menghampiri Kiara.

“Ayo segera kau persiapkan baju kita selama 3 hari!” perintah Agam kepada Kiara yang lagi duduk di sofa menikmati acara televisi namun Kiara pura-pura tidak mendengarnya hingga Agam semakin jengkel dibuatnya. Agam langsung mendekati Kiara dan menjewer kuping Kiara hingga Kiara merintih kesakitan.

“Ampun,,,, ampun pak!” ucap Kiara sambil mengikuti arah tangan pak Agam yang menjewer dirinya agar tidak sakit.

“Segera kau masukan baju dan perlengkapan kita selama 3 hari di villa. Papa dan mama mengajak kita berlibur di Villa,” ucap Agam yang kemudian melepaskan tangannya.

“Ya sebentar. Aku masih melihat acara  gosip dulu!” ucapnya semakin membuat Agam kesal.

“Kebiasaan kalau disuruh malah main bantah saja!” ucap Agam yang goyor masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya karena habis fitnes. Kiara yang tidak mau dihukum lagi langsung bergegas mengambil beberapa baju miliknya dan Agam untuk dimasukan ke dalam koper. Namun belum selesai packing bajunya tiba-tiba terdengar teriakan Agam untuk memintanya pergi ke kamar mandi.

“Kiara! Tolong ke sini sebentar!”

Kiara yang mendengar teriakan Agam dengan segera bergegas mendekat ke kamar mandi dengan mengendap-endap berusaha membuka pintu kamar mandi.

“Tidak usah takut dan mengendap-endap, aku masih menggunakan ****** *****!” ucapnya pelan.

Kiara pun akhirnya masuk  mendekati Agam, namun sesampainya di sana tiba-tiba Agam meminta Kiara menggosok punggungnya dengan sabun.

Kiara dengan rasa canggung dan perasaan tidak menentu berusaha mengosokan sabun ke punggung Agam dengan sangat lembut hingga akhirnya Agam merasakan kalau ada sesuatu yang mengalir ke dalam dirinya seperti tersengat aliran listrik.

Agam yang tidak tahan dengan sentuhan Kiara pelan-pelan membalikan tubuhnya hingga berhadapan dengan Kiara sehingga Kiara panik dan hampir terjatuh. Namun dengan sigap Agam menahannya ke dala pelukannya hingga badan Kiara juga terguyur air sower sampai basah semua.

Kiara yang menggunakan baju tidur yang sangat tipis memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi hingga tanpa sadar Agam mencium bibir Kiara. Kiara awalnya biasa-biasa saja namun tiba-tiba Kiara juga dengan baik mengikuti pergerakan Agam. Agam sebagai pria dewasa tentu sangatlah pengalaman untuk mempermainkan perasaan wanita.

Di saat Kiara merasakan sensasi yang luar biasa tiba-tiba Agam melepaskan pelukannya hingga Kiara terhuyung-huyung hampir jatuh. Dan yang lebih menyakitkan Agam berkata kasar kepada Kiara.

“Kiara jangan pernah kau berharap bisa memilikiku! Aku melakukan ini hanya karena aku ingin balas dendam ke kamu!” ucap Agam sambil meninggalkan Kiara di kamar mandi.

Kiara menangis mendengar perkataan Agam namun dengan tiba-tiba Kiara tersadar kalau dirinyalah yang membuat Agam seperti itu. Kiara menerawang ke masa lalu dimana dirinya dan keluarganya memperlakukan Agam tidak manusiawi. Kiara kemudian bergegas membersihkan diri mengguyur tubuhnya dengan air shower dan mencuci rambutnya hingga bersih seolah ingin menghilangkan jejak Agam dari tubuhnya.

Setelah dirasa bersih Kiara keluar dari kamar mandi, mengendap-endap dengan handuk dililitkan di tubuhnya.

“Kiara di kamar ini juga ada aku! Jadi lain kali kalau ke kamar mandi janganlah bersikap seperti itu! Bawalah baju gantimu dan gantilah di dalam kamar mandi!” ucap Agam yang mengejutkan hingga Kiara yang terkejut spontan melepaskan tangannya yang memegangi ujung handuk hingga terjatuh ke lantai.

Agam kembali menelan salivanya karena pemandangan yang ada di depannya, belum sempat Agam menikmati dengan puas tiba-tiba Kiara dengan gerak cepat langsung mengambil handuk yang terlepas di lantai untuk di lilitkan ke tubuhnya.

“Dasar gadis penggoda! Awas ya kalau dirimu berani berbuat seperti ini di depan cowok lain?”ucap Agam yang terasa menyakitkan begitu terdengar di telinga Agam.

“Siapa yang menggoda dan siapa yang tergoda? Dasar manusia planet bermuka datar!” balas Kiara yang mengesalkan hingga mereka terus ribut tanpa sadar Kiara justu mendekati Agam dengan pose menantang. Agam yang tanpa kuda-kuda dan gagal fokus karena mengamati tubuh Kiara yang seksi tiba-tiba terhuyung hingga jatuh ke ranjang.

“Ha…, ha…, ternyata manusia planet sangatlah lemah! Begitu saja jatuh, bener-bener pak Agam begini….,” ucap Kiara sambil menjungkirkan jempol jari tangan nya. Agam bener-bener hari ini dibuat tidak berkutik oleh Kiara. Agam menghela nafasnya kemudian ba gkit dari ranjang dan dengan kasar menarik rambut Kiara yang berbalik hendak menuju lemari mengambil baju-bajunya.

“Aduh…, pak Agam tolong lepaskan! Sakit pak!” ucap Kiara yang meringis kesakitan karena rambutnya ditarik oleh pak Agam.

“Ayo kamu bilang ampun dulu, nanti akan aku lepaskan!” ucap Agam santai.

“Ampun pak Agam lepaskan saya! Sure nanti aku tidak akan mengulanginya lagi!” teriak Kiara.

“Jangan pak Agam tapi suamiku!” perintah Agam tiba-tiba.

“Ampun suamiku! Tolong lepaskan istrimu ini ya?” ucapnya lembut hingga Agam mau melepaskannya.

Tidak berapa lama kemudian mereka berdua sudah sipa dan keluar hendak berangkat ke Villa dengan papa dan mama sudah menunggu di luar.

 Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya. Bagaimana kisah selanjutnya ya? Simak kelanjutannya ya?