Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 13
Hari ini Alula mulai melaksanakan homeschooling nya. Pagi tadi Guru yang mengajar dirinya datang dan memperkenalkan dirinya. Alula sangat senang karena guru nya sangat ramah dan friendly.
" Bu Jesi Uda nikah belum. " Tanya Alula.
Jessica---Guru yang mengajar Alula menolehkan kepalanya ke arah Alula yang masih setia mengerjakan tugas yang diberikan oleh Jessica.
" Belum. " Sahut nya seraya tersenyum.
" Yah sayang sekali ibu belum nikah padahal cantik loh. Alula aja yang masih kecil Uda nikah. " Jessica terkekeh mendengar ucapan Alula yang kelihatan polos.
Jessica mengelus lembut Surai hitam milik Alula. " Saya belum menemukan orang yang tepat Lula. " ucap nya lembut.
Alula menatap Jessica dengan pandangan polos. " Berarti kalo uda ketemu ibu bakalan nikah yah?. " Mengapa sekarang Alula kelewat polos.
Jessica terkekeh geli lalu mengangguk membuat Alula tersenyum lebar lalu kembali menulis tugas nya dengan khidmat.
Beberapa menit hanya hening. Tiba-tiba Alula berdiri dari duduknya. Jessica menatap bingung ke arah Alula. " Lula kenapa?. " Tanya nya bingung.
Alula cemberut lalu tangannya mengelus lembut perut nya yang sedikit membuncit. " Lula pengen seblak bu. " Ucap nya dengan mata memelas.
Jessica yang paham langsung tersenyum lalu kembali menyuruh Alula untuk duduk kembali. Alula menurut, ia duduk di samping Jessica dengan tangan yang tidak berhenti mengelus perutnya.
" Kamu ngidam?. " Tanya Jessica. Ia sudah tau jika Alula saat ini tengah mengandung. sebenarnya ia penasaran bagaimana ini bisa terjadi oleh gadis yang masih menyandang seorang pelajar seperti Alula apalagi menikah dengan seseorang yang sangat berpengaruh di dunia bisnis seperti Nathan. Namun Jessica menepis penasaran itu karena ini bukan urusan nya, ia tidak boleh ikut campur dan banyak bertanya, ia disini bekerja, bekerja sebagai guru homeschooling Alula bukan untuk mencampuri urusan orang lain.
Alula menatap Jessica lalu menggelengkan kepalanya pelan. " Gak tau tapi Lula pengen banget. " Ucap nya dengan wajah di tekuk. Ia tidak tahu ini ngidam atau apa yang terpenting ia saat ini sangat ingin makan seblak dengan kepedesan yang ekstra.
Ketika hendak membuka suara, Jessica terkejut ketika ada yang membuka pintu ruangan perpustakaan tempat Alula belajar.
" Sudah selesai belajar nya?. " Tanya Nathan yang baru saja masuk.
Alula menatap dengan penuh binar melihat Nathan. Dengan tergesa-gesa ia langsung bangkit dan menghampiri Nathan. Alula memeluk lengan Nathan dengan manja.
Nathan tersenyum lalu mengusap lembut surai hitam milik Alula. " Kenapa hmm?. " Tanya nya lembut.
Alula mendongakkan kepalanya lalu mengerjab polos. " Aku pengen seblak tapi yang pedes. " Ucap nya dengan senyum sumringah.
Nathan mencubit gemas pipi Alula yang semakin berisi tersebut. " Kamu gak boleh makan pedes nanti dedek bayi nya kenapa-kenapa. " Ucap Nathan seraya mengelus lembut perut Alula
Alula langsung cemberut mendengar ucapan Nathan. Padahal kan ia sangat ingin saat ini. Dengan kesal ia langsung membuang wajah nya ke arah lain. Ia kesal dengan Nathan yang tidak mau menuruti kemauan nya.
Jessica yang sedari menyaksikan dalam diam tersenyum tipis melihat kelakuan pasangan tersebut. Lihatlah Alula saat ini sangat lucu dengan pipi yang di gembung kan seperti bakpao.
Nathan menghela nafasnya melihat tingkah laku Alula. Padahal biasanya ia tidak pernah bersikap seperti ini. Walaupun masih 17 tahun, Alula sudah bersikap sangat dewasa. Tapi lihat sekarang, hanya karena makanan ia langsung merajuk. Mungkin bawaan anak nya.
" Hey bukan saya tidak mau mengabulkan tapi itu bahaya untuk kandungan kamu. " Nathan mencoba menangkup wajah Alula tapi Alula tetep kekeh tidak mau melihat wajah Nathan.
" Aku cuma minta itu aja tapi kamu gak mau ngasih hiks. Dasar pelit huaaa. " Alula menangis. Entah kenapa ia jadi cengeng seperti ini padahal hanya makanan.
Melihat Alula menangis, Nathan langsung memeluk tubuh Alula yang bergetar. " Hey sayang bukan begitu, aku khawatir sama kamu. " Ucap nya mencoba menenangkan. Bukannya tenang Alula malah semakin menangis.
Jessica yang merasa ini adalah masalah mereka berdua langsung bangkit dan membereskan barang-barang nya. " Kalau begitu saya permisi Tuan, Alula. Belajar nya kita lanjutkan besok dan tugas nya juga besok saja yah. " Setelah mendapatkan anggukan dari Nathan, Jessica langsung pergi keluar.
Alula masih sesenggukan di pelukan Nathan. " A-aku kan cuma minta itu lagi pengen hiks. " Ucap Alula tergagap karena tangisan nya.
Dengan perlahan Nathan melepas pelukannya dan menangkup pipi Alula dengan lembut. " Saya gak mau kamu kenapa-kenapa. Saya mau belikan tapi jangan yang pedes yah. " Ucap nya mencoba bernegosiasi.
Alula mencebik kan bibir nya. Dengan menahan kekesalan, Alula melepas paksa tangan Nathan di pinggangnya dan berjalan pergi dengan kaki di hentak-hentakan. " Aku gak mau aku mau yang pedes. " Teriak nya ketika sudah sampai di pintu.
Nathan menghembuskan nafasnya pelan. Sepertinya ia harus membujuk istri nya yang sedang merajuk itu. Akhirnya Nathan menyusul Alula menuju kamar mereka karena tidak ada lagi yang Alula kunjungi ketika menangis.
...****...
" Kamu uda tau tentang informasi Alula. " Tanya Vita ketika melihat Anak nya yang baru duduk di samping nya.
Aulia menggeleng. " Lia uda gak pernah liat Lula lagi ma semenjak kejadian di supermarket. "
Vita menghembuskan nafas nya. " Sepertinya Alula mendapatkan orang kepercayaan yang tidak sembarangan. "
Aulia mengangguk membenarkan ucapan mama nya. " Pokoknya aku harus segera tau dan ngehancurin semuanya. Aku gak mau anak gak tau diri itu bahagia gitu aja. "
Setelah pertemuan nya dengan Alula, Aulia langsung memberitahukan ibu nya tentang hal tersebut. Aulia juga mencari informasi tentang Alula setelah di buang dari rumah ini. Jika Alula bahagia maka ia tidak akan menerima begitu saja semua itu karena Alula tidak pantas bahagia karena ia hanya anak pembawa sial yang sayang nya harus di lahir kan di dunia ini.
Vita bangkit dari duduk nya ketika mendengar suara mobil dari depan lalu menoleh ke arah Aulia. " Kita bahas ini lain kali. Ayah kamu sudah pulang. Jangan sampai ia tahu tentang hal ini. " Kemudian Vita berjalan ke depan untuk menyambut suaminya yang baru pulang kerja.
Aulia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa lalu mata nya menatap langit-langit rumah. " Liat aja Lula Lo gak akan pernah bahagia camkan itu. " Sepertinya Aulia masih dendam akan kejadian memalukan di supermarket tempo hari maka dari itu ia harus menemukan Alula dan membalas perlakuan nya tersebut.
Melihat ayah nya menuju ke arah nya Aulia langsung menghampiri nya dan memeluk ayah nya erat. " Kangen Ayah. "
Dimas ikut membalas pelukan anak nya. " Kangen anak ayah juga. "
Lihat bahkan Dimas lebih menyayangi nya dari pada anak sendiri. Alula.
BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS.....