NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.5M
Nilai: 5
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

"Terlambat, karena aku sudah mengetahuinya " Ucap Rindi dengan suara datar dan dinginnya. Rindi sebenarnya sudah terbangun karena mendengar suara berisik tadi.

Sontak semua orang yang ada di sana menatap ke arah brankar yang kini memperlihatkan wajah Rindi yang menatap kosong ke arah langit-langit kamar dengan tangannya yang terkepal kuat.

Lia dengan sigap mendekat kearah Rindi diikuti oleh Johan dan memeluknya dengan erat serta masih diiringi isak tangisnya yang masih belum berhenti.

"Maafkan Mama nak, Mama merasa gagal dalam mendidik dan melindungi putri Mama sendiri. Mama merasa malu kepadamu karena perbuatan Linda yang begitu kejam padamu" Ucap Lia dengan tangan yang menggenggam erat tangan Linda.

"Maafkan Papi juga sayang, Papi juga merasa bersalah dalam hal ini. Papi merasa sangat bodoh tidak mengetahui semua masalah yang menimpamu" Tambah Johan yang kini tengah mengelus surai kecoklatan milik Rindi.

Lia dan Johan masih mengeluarkan air matanya. Kedua orang tua itu merasa sangat terpukul ketika melihat wajah Rindi yang masih terdiam.

Sementara Tika, wanita itu masih menatap Linda dan Alvin yang masih terduduk di lantai. Tika menatap keduanya dengan tangan terlipat manis di depan dada. Matanya menatap sinis dan tersenyum miring.

"Semua bukan salah Mama atau Papi" Ucap Rindi dengan nada dingin setelah lama bungkam. Semua orang di sana masih terdiam menunggu kelanjutan ucapan Rindi.

"Ini salah Rindi sendiri yang dengan begitu bodohnya tidak mengetahui jika kedua orang yang sangat Rindi sayangi telah mengkhianati Rindi dibelakang" Ungkap Rindi dengan nada tajamnya dan disertai oleh tawa hambar yang membuat siapa pun yang mendengarnya seakan ikut merasakan sakit.

"Rindi begitu bodoh sehingga tidak bisa membedakan mana orang yang tulus kepada Rindi atau hanya berpura-pura tulus" Lanjut Rindi membuat Linda menggeleng kepala.

"Sekarang Mbak mau tanya alasan Linda. Mengapa kamu melakukan semua ini?" Ucap Rindi dengan mata yang masih menatap ke arah langit langit kamar.

"Mbak maafin Linda. Linda juga tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Ini semua bukan kemauan Linda Mbak, semua diluar kendali" Ungkap Linda dengan menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Namun tiba-tiba mata Linda menatap penuh amarah ke arah Rindi dengan wajah memerah menahan emosi. Semua orang sontak kaget melihat wajah Linda yang sepertinya menahan emosi memuncak.

"Ini semua karena Mbak Rindi! Linda udah lama suka sama Alvin, tetapi tidak pernah sekalipun Alvin memandang ke arah Linda. Dan dengan begitu mudahnya Mbak mendapatkan perhatian dari Alvin! Linda juga tidak suka ketika semua orang menganggap Mbak sempurna! Meskipun sudah berkali-kali Linda mencari perhatian semua orang, tetap saja mereka semua memperhatikan Mbak!" Ucap Linda mengaku dengan suara tingginya.

"Linda benci sama Mbak Rindi karena dengan mudahnya mendapatkan perhatian dari semua orang yang Linda sayang. Dan Mbak selalu saja memperlihatkan keromantisan kalian di depanku. Dan Mbak tahu? ITU MEMBUATKU MUAK!" Ucap Linda yang membuat semua orang tersentak kaget.

"Linda iri dengan kecantikan, karier, prestasi, dan kehidupan Mbak Rindi yang penuh dengan kebahagiaan! Kisah cinta Mbak Rindi pun berjalan dengan mulus, sedangkan aku harus menahan pedih saat melihat Alvin bersama Mbak! Aku akan merebut Alvin dari Mbak Rindi! Apapun yang akan terjadi!" Ucap Linda dengan penuh keyakinan.

"Linda juga mau melihat Mbak Rindi merasa sakit hati sama persis yang Linda rasakan selama beberapa tahun ini! Dan lihatlah sekarang, Alvin akan memihak Linda dan meninggalkan Mbak Rindi!" Bentak Linda kepada Rindi.

'Wah, terbongkar sudah sifat burukmu Linda' Ucap Tika dalam hatinya dengan senyum liciknya.

Rindi yang mengetahui segala unek-unek adik tirinya itu tersenyum miring. Rindi diam-diam tersenyum karena usahanya untuk memancing supaya Lida jujur, kini berhasil.

"Maafin aku Rin. Aku sangat menyesal, tetapi mau bagaimana lagi? Ini sudah terjadi" Ucap Alvin dengan nada bersalahnya.

'Cih, menyesal katamu? Pria pengecut sepertimu sangat membuatku muak' Batin Rinda dengan berdecih dalam hatinya.

Rindi menatap penuh benci ke arah Alvin. Wanita itu mengepalkan tangannya kuat-kuat ketika netranya bertubrukan dengan mata hitam milik mantan tunangannya. Mata hitam itu, yang dahulu selalu menjadi favoritnya, kini berubah menjadi sebuah kebencian besar.

"Mama, kecewa banget sama kamu Nak. Sampai kamu akan berniat buruk pada kakakmu sendiri. Apakah selama ini perhatian dari kami, kurang kepadamu? Bahkan kami lebih memprioritaskan kamu dibanding kakakmu, karena itu permintaan Rindi. Namun kamu malah justru berpikiran dangkal" Ungkap Lia yang membuat Linda menggeleng tak percaya.

Semua orang menatap tak percaya ke arah Linda. Linda tidak seperti yang mereka kenal, pribadi yang lemah lembut kini berganti menjadi sosok yang menyedihkan dan begitu jahat dimata mereka.

"Apakah kamu begitu benci pada Mbak? Mbak tak menyangka, ternyata adik kecil Mbak berpikiran seperti itu" Ucap Rindi dengan tegas.

Ucapan Rindi seakan menyadarkan Linda dari emosinya, seketika Linda menggeleng mencoba untuk menghilangkan fakta bahwa tadi dia berbicara kasar pada kakaknya.

"Linda benci sama Mbak Rindi! tetapi Linda tahu jika Mbak Rindi tulus kepada Linda. Maafkan Linda yang sudah jahat pada Mbak Rindi" Ucap Linda yang seakan tersadar semua ucapannya tadi. Wanita hamil itu merutuki kebodohannya.

Isakan masih terdengar jelas dari wanita yang beberapa waktu lalu dikabarkan hamil. Dirinya merasa sangat bodoh kerena mengungkapkan segala pemikiran dangkalnya di hadapan Rindi.

Meski terlihat tenang, Rindi sedang berperang batin dengan dirinya. Satu sisi, Rindi merasa bersalah akan pengakuan adik tirinya itu. Namun disisi lain Rindi juga kecewa terhadap Linda.

"Mbak kecewa sama kamu Lin, bukan karena kamu rebut lelaki pengecut itu, tetapi karena kamu tidak bisa jaga mahkotamu dengan baik. Mbak merasa gagal menjadi seorang kakak" Ucap Rindu dengan suara bergetar nya dan air mata yang mulai menetes dari ujung matanya.

"Jika memang selama ini Mbak membuat kamu sakit hati, mungkin inilah balasannya. Mbak akan terima semua ini, mungkin ini yang dinamakan karma" Ucap Rindi membuat semua orang menggeleng termasuk Linda.

Alvin yang mendengar ungkapan dari mantan tunangannya barusan, hatinya merasa sakit. Dia merasa sangat bodoh telah menyia-nyiakan gadis sebaik Rindi dan mengkhianatinya. Alvin merasa sangat menyesal telah meninggalkan Rindi dan lebih memilih untuk berpaling darinya.

"Ketika kalian mengatakan bahwa saling mencintai, Mbak ikhlasin pria pengecut itu untukmu karena apa? Karena Mbak tidak mau kamu sakit hati Lin. Mbak lebih mengalah untuk merasakan sakit hati, daripada kamu yang ngerasain sakitnya. Meskipun pada kenyataannya, kamu sudah merasakan sakitnya" Tambah Rindi yang membuat semua orang yang ada di dalam sana menangis dan tak terkecuali Alvin juga.

Mereka semua merasa terharu dan kagum atas sikap dan pemikiran dari Rindi. Mereka juga merasakan apa yang Rindi rasakan juga.

Rindi turun dari ranjang dengan perlahan dan menggigit bibir bawahnya ketika rasa nyeri datang. Saat orang tuanya hendak melarangnya namun dengan cepat Rindi meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja dengan menggeleng tegas.

Rindi dengan perlahan jalan kearah Linda dengan tangan yang memegang perut, sehingga membuat si empunya langsung berdiri. Perlahan namun pasti, Rindi membawa tubuh adiknya itu dalam pelukannya.

"Mbak ikhlasin Alvin untuk kamu Lin, Mbak yakin kalian akan bahagia jika bersama. Maafkan semua kesalahan Mbak ya?" Ucap Rindi dengan mengelus pelan punggung adiknya itu dengan mata yang menatap Alvin.

"Dia amanah dari Allah, meskipun kehadirannya dari sebuah kesalahan, namun dia tidak bersalah. Jaga dia baik-baik ya Lin" Tambah Rindi dengan tangannya terulur menyentuh perut rata milik adiknya.

Linda merasa dirinya adalah wanita terbodoh karena begitu jahat kepada kakaknya itu. Linda terus terisak ketika mengingat ucapannya barusan.

Menghapus air matanya, Rindi mengurai pelukan dengan adiknya dan tersenyum manis. Menghapus jejak air mata di pipi Linda dengan lembutnya dan mengusap puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"Rindi pingin sendiri dahulu, jadi jangan ganggu Rindi ya. Rindi cuma mau jalan-jalan sebentar untuk menenangkan pikiran. Jangan khawatirkan Rindi" Ucap Rindi sembari berjalan ke arah pintu masuk.

"Tapi Lo harus banyak istirahat dulu Rin, badan Lo juga masih lemas kan?" Peringat Tika kepada sahabatnya itu dengan tangan yang mencekal pergelangan tangan Rindi.

"Aku udah baik-baik aja, kamu jangan khawatir. Aku nggak papa kok" Balas Rindi sembari melepaskan cekalan tangan Tika dengan memberikan senyum tipisnya yang mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Papi sama Mama, berusahalah untuk memaafkan Linda ya. Ini permintaan Rindi" Ucap Rindi yang dianggukki oleh kedua orangtuanya.

Dengan perlahan tangan kanannya membuka handle pintu dan membukanya. Tangan kirinya digunakan untuk memegang perutnya.

Air matanya kembali menetes deras saat mengingat segala ucapan dari Linda. Hatinya terasa begitu sesak mengetahui semua alasan Linda membencinya.

...*****...

Terimakasih untuk kakak-kakak yang sudah memberi like dan komen di part ini. Ditunggu kelanjutannya ya...

...Gracias...

1
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣 rindiiiii......🤣🤣🤣🤣
Yuli Yuli
suami tampanmu merajuk tu rindi🥰🥰🥰
Yuli Yuli
ngidam LG 🥰🥰🥰
Yuli Yuli
🥰🥰🥰🥰
Jordin Yanti
lopo lope
Yuli Yuli
apa tu ayam negro
Yuli Yuli
hah pnasaran bget ni spa pria td
Yuli Yuli
bkin pnasaran aja
Nihayatus Solikah
gregeten Karo Linda Ki ngiri trs
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰🥰
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣
Yuli Yuli
ini critanya kok malah nglantur kmn" si
Yuli Yuli
🥰🥰🥰🥰
Yuli Yuli
knpa rindi harus mjalani Caesar g lahiran normal aja
Yuli Yuli
ya Allah berikan kslmatan dn klancaran rindi tuk lhiran 🤲🤲🤲
Yuli Yuli
lgsg tancap gas Rafa
Yuli Yuli
galaksi ikut" Tan nyidam🤣🤣
Yuli Yuli
ngilu ngrasain anak" nya Rafa🤣🤣🤣
Yuli Yuli
aduh galaaaaaa......🥰🥰🥰🤣🤣🤣
Yuli Yuli
kirain Linda SM Alvin JD cerai, kok orgtuanya Alvin g ikut dtg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!