Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Setelah melakukan Sholat Magrib mereka kembali keruang keluarga menunggu Pak Gunawan dan Anton yang memang selalu melakukan sholat di masjid yang letaknya tidak jauh dari kediaman mereka.
Setelah semua berkumpul mereka menuju meja makan bersama untuk makan malam, Zahwa membantu mempersiapkan semuanya sedangkan kak Anita sibuk menyiapkan makanan untuk putrinya Akila terlebih dahulu, semuanya nampak begitu menikmati makanan mereka tanpa bersuara.
Setelah semuanya selesai mereka kembali lagi keruangan keluarga, mengobrol sambil menonton tv, Zahwa yang duduk disamping Anton masih begitu gugub dan terlihat bingung dengan sikap Suaminya yang tiba tiba berubah, karna Anton beberapa kali menoleh kearahnya sambil melemparkan senyuman, untuk menghilangkan rasa gugubnya sesekali dia menjawab obrolan kakak iparnya, sedang pak Gunawan dan mama Melinda lebih memilih bermain bersama cucu mereka.
Tak terasa Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, Anisa yang sedang hamil muda tiba tiba merengek kepingin rujak buah dengan mamanya, tentu saja hal itu membuat mamanya bingung, mau cari dimana rujak buah malam malam begini katanya. Zahwa yang mendengar permintaan Anisa lalu pergi ke dapur, dia membuka kulkas dan mencoba mencari ada buah apa saja didalamnya, Zahwa menemukan buah pepaya, timun, dan nanas matang, dia pun segera membuat rujak buah seadanya yang seperti diinginkan Anisa dengan hanya menggunakan tiga macam buah itu.
Anita yang sudah menidurkan Akila dikamarnya dulu sebelum menikah, lalu pergi ke dapur menghampiri Zahwa, dia melihat apa yang dikerjakan iparnya itu, nampak Anita pun ngiler dengan rujak buah yang sedang dibuat oleh Zahwa.
"Wahh, kayaknya enak ni Za." Ucap kak Anita.
"Mudah mudah saja kak, semoga kak Anisa suka deh." jawab Zahwa sambil tersenyum.
"Buatnya dibanyakin ya Za, sepertinya kakak juga jadi ikutan ngidam nih." Canda kak Anita mengelus elus perutnya sambil tertawa.
"Oke kak." Zahwa menjawab sambil tertawa mendengar dan melihat tingkah kak Anita.
Setelah semuanya selesai Zahwa meletakkan rujak buah buatanya di atas mejah makan, lalu dia menuju ruang keluarga untuk memanggil kedua kakak iparnya, Anisa berjalan setengah berlari menuju mejah makan dari tadi dia sudah membayang bayangkan memakan rujak buatan Zahwa yang dia ketahui dari kak Anita.
"Mmmmm.. Ini enak banget Za." puji Anisa yang sudah mulai makan rujak buahnya.
"Bagi dong, kakak juga ngidam nih." rengek kak Anita yang melihat hampir semua rujak buah itu di sambar Anisa, dia terlihat mengusap usap perut.
"Kakak buat saja sendiri, inikan dibuat Zahwa cuma untuk aku." ucap Anita sambil tersenyum menggoda kakanya yang nampak sudah terlihat kesal.
"Dasar pelit, itu perutmu mana muat kalau mau makan semuanya, gak baik juga tau buat kesehatan kandunganmu kalau terlalu banyak makan nanas." ucap Anita memperingati adiknya yang sedang hamil muda.
Melihat tingkah laku kedua kakak iparnya itu Zahwa hanya tertawa kecil sambil menutupi mulutnya dengan tangannya, dia merasa terhibur dengan tingkah lucu kedua kakak iparnya yang seperti anak kecil berebut makanan. Anton pun menuju mejah makan mencoba melihat apa yang sedang dilakukan ketiga perempuan itu, saat tiba di meja makan Anton melihat apa yang sedang dilakukan oleh istri dan kedua kakaknya, dia sedikit merinding sambil menaikan kedua bahunya karna membayangkan rasa asam dari rujak buah itu, Anton memang tidak begitu suka dengan makanan seperti itu.
"Kamu mau An." tanya Anisa yang melihat kehadiran adiknya.
"Ini enak lho buatan istrimu." puji Anita sambil mencoba menyuapi Anton yang berdiri disampingnya. Anton pun dengan terpaksa membuka mulutnya yang sudah disodorkan potongan buah di depan wajahnya oleh Anita.
"Mmm..iya kak ini enak, lagi dong kak." pinta Anton yang merasa bahwa rujak buah itu memang enak.
"Iya kan bener, kakak gak nyangka istrimu ini jago masak juga ya, kamu suka kan An." puji kak Anita sambil menggoda adik laki lakinya.
Zahwa hanya tersenyum sambil tertunduk dia merasa malu malu dan jantungnya berdebar debar saat dipuji oleh Anita di hadapan suaminya. Anton hanya menoleh ke arah Zahwa sekilas dan melihat tingkah istrinya yang seperti malu malu, Anita memang sengaja melakukan hal itu karna dia tau selama ini Anton tidak pernah menganggap istrinya.