Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. obrolan singkat
keesokan harinya, Maya, arela, Mario pun terbangun dari tidur mereka. ketiganya tampak menggeliat, dan merenggangkan otot-otot mereka yang terasa kaku itu.
"hoooaaammm... enak sekali tidur malam ini.." ujarnya.
"bener nyonya. bahkan saya sampai merasa bersalah." tutur Mario dengan tampang tidak enak. mendengar itu, arela menoleh.
"maksudmu bagaimana kak..? baguslah kalau kita semua tidur nyenyak dan tidak ada yang mengganggu. ini nih yang aku mau. tidak perlu terlalu banyak orang yang berlalu-lalang. dan kalau sudah malam, tidak perlu berjaga. tapi harus tidur agar ketika bangun pagi, kita kembali bugar." tutur arela.
setelah berkata begitu, dia menoleh ke arah laki-laki yang mereka tolong kemarin. tampaknya, posisi tidur laki-laki itu sudah berubah.
"kak Mario.. apa mungkin laki-laki itu sudah terbangun ya..? karena posisi kepalanya sudah berubah." tuturnya. mendengar itu, Mario dan Maya langsung mengalihkan pandangan mereka.
dan benar saja, Mereka melihat posisi tidurnya sudah berubah. awalnya yang dahulunya terlentang dengan kepala yang lurus, kini terlihat mengangkat tangannya ke atas dada, dengan kepala yang sudah sedikit miring.
"ugh.." karena suara ribut mereka, berhasil membangunkan pemuda itu.
"ssst.."
"lihat nona!! dia beneran sudah bangun..!!" seru Maya dengan sedikit heboh. mendengar itu, arela, Mario dan Maya mulai waspada. takutnya laki-laki ini akan menyerang mereka dan tidak tahu berterima kasih.
perlahan tapi pasti, mata pemuda yang mereka tolong itu mulai terbuka. dan ketika melihat ketiganya waspada, dia langsung mengangkat tangannya untuk menenangkan. dan perlahan, dia mencoba untuk bangun.
Mario yang melihat hal itu langsung inisiatif membantunya untuk duduk. walaupun sebenarnya dia merasa sedikit ragu.
"terima kasih.." ujarnya dengan suara yang penuh dengan penghormatan.
memang, semalam dia sudah bangun dari pingsannya. tapi ketika merasakan kalau aura di tempat ini bukan aura bahaya, bahkan terasa sangat nyaman, membuatnya kembali tertidur dan melonggarkan kewaspadaannya. namun di sisi lain, dia juga menyamarkan orangnya agar tak ada orang yang tahu tentang keberadaannya.
"sama-sama tuan.." pemuda yang mereka tolong semalam itu tersenyum.
"saya juga mengucapkan terima kasih kepada kalian bertiga.. maaf. mungkin saya sudah merepotkan kalian. semalam sayang memang sudah terbangun. tapi ketika saya merasakan, kalau di tempat ini cukup aman dan nyaman. Saya tidak banyak bergerak dan langsung tertidur lagi. terima kasih untuk pertolongannya.." ujarnya. arela masih merasa waspada. walaupun sebenarnya dia merasa lega karena ternyata orang ini tidak berbahaya.
"tidak masalah.. tapi siapakah Anda tuan. Tuan tidak akan menyalahkan kami kan ?" tanya arela mulai melayangkan tuduhan dan merasa sedikit curiga kepada pemuda ini. pemuda itu tersenyum.
"saya hanyalah seorang pengembara. untuk mencari jati hidup. saya adalah seorang Charles Darwin. dan tak sengaja bertemu dengan orang-orang jahat dan merampok semua harta benda saya. Tak hanya itu, mereka juga melukai fisik saya sampai seperti ini." ujarnya dengan serius.
padahal itu bukanlah nama aslinya. laki-laki ini nyatanya adalah seorang dewa yang mendapatkan hukuman turun dari langit. entah kesalahan apa yang ia lakukan di alam sana, sampai alam semesta menghukumnya. tapi bukan dia bukanlah makhluk yang kejam dan jahat. Dia adalah seorang makhluk dewa yang berbudi luhur dan juga memiliki kekuatan alam semesta.
tetapi entah cobaan dari mana, alam semesta malah mempermainkannya, dan menyuruhnya turun ke bumi sebagai hukuman.
"lalu, sekarang ke mana tujuan anda..?" tanya arela mulai merasa iba. jujur saja, entah kenapa sekarang hatinya mulai tersentuh. tapi dia merasa, kalau hal ini tidak berlaku pada semua orang.
"sekarang saya tidak memiliki tujuan apapun, dan tidak tahu harus ke mana. saya juga memiliki sedikit ilmu spiritual dan akan menggunakan itu untuk berlatih ilmu bela diri. jika tuan dan nona berkenan, izinkan saya tinggal di tempat ini bersama dengan kalian sampai akhirnya saya berhasil menaikkan ilmu bela diri." tuturnya. arela yang mendengar itu tampak tidak keberatan. dia juga tidak keberatan kalau harus menambah satu porsi makanan lagi untuk memberikan orang ini makanan.
arela menoleh ke arah Mario dan Maya. walaupun dia adalah pemimpin di tempat ini, tapi tetap saja persetujuan kedua abdinya sangat berharga untuknya. dia tidak ingin membuat kedua abdinya ini merasa tidak nyaman.
"bagaimana menurut kalian berdua ?" Mario dan Maya yang mendengar pertanyaan. kemudian mereka berdua langsung membungkuk hormat.
"kami akan menghormati keputusan nona." pendengar itu, arela langsung menganggukkan kepalanya lagi.
"baiklah kalau begitu. Kamu bisa tinggal di sini sampai kamu memiliki tujuan. tapi ingat, kami tidak mau ribet ya." ujarnya lagi. mendengar itu, laki-laki itu mengerutkan keningnya.
"ribet..? ribet itu apa..?" tanya laki-laki yang bernama Charles itu.
mendengar itu, Arela langsung menepuk jidatnya.
"ribet itu sama dengan tidak mau repot ya. jadi kalau kamu mau tinggal di sini, Kamu urus diri kamu sendiri. kalau ada makanan, makan sendiri, dan ambil sendiri. di sini tidak ada peraturan apapun seperti di istana, atau di tempat-tempat lainnya. hanya saja, keamanan juga perlu kita jaga bersama." tutur arela. mendengar itu laki-laki tersebut terdiam. dia memandangi gadis itu dengan seksama.
dia melihat dari sorot matanya, tak ada raut wajah yang penuh dengan ambisi. atau raut wajah penuh dengan ketamakan serta ingin memiliki segala. justru, sorot mata itu menunjukkan keteguhan, keteduhan dan juga tekad yang kuat.
"baik nona.. saya mengerti."
"kalau begitu, kami akan panggil Anda tuan Darwin saja. biar lebih enak. bagaimana tuan..?"
"o-oo.. tidak apa-apa.." ujarnya dengan sedikit gugup. karena jujur saja, dia masih belum terbiasa dengan nama itu. dia sendiri pun harus beradaptasi.
" baguslah kalau begitu. tapi nanti, kamu tidur..-"
"tidur di sini juga tidak apa-apa nona. lagi pula tidur dengan beralaskan tikar kain yang empuk seperti ini, masih bisa dibilang wajar untuk seorang pengembara seperti saya. selama ini, Saya hanya tidur di tempat-tempat tak menentu. dan ini sudah jauh lebih dari cukup." mendengar itu, arela berfikir sejenak. namun sesaat kemudian, dia menganggukkan kepalanya dengan sedikit keraguan.
"baiklah kalau begitu.."
"saya pun akan tidur di sini untuk menemani Anda tuan. apakah tidak masalah..? tapi kalau Tuan berkenan, Tuan bisa tidur bersama dengan saya di kamar itu." ucap Mario dengan sopan. dan dengan ekspresi tidak enak, Darwin langsung menggelengkan kepalanya dan menolak dengan sopan.
setelah mereka mengobrol sebentar dengan pemuda itu, akhirnya mereka mengizinkan Darwin kembali beristirahat. sementara arela, dia meracik beberapa obat-obatan herbal untuk diberikan kepada pemuda itu.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏