NovelToon NovelToon
Emergency Love

Emergency Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Nikah Kontrak
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Wanita cantik dengan segudang kehidupannya yang kompleks, bertemu dengan laki-laki yang mengerikan tapi pada akhirnya penuh perhatian.
Dengan latar belakang yang saling membutuhkan, akhirnya mereka di pertemukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emlove 12

Rosa terpaksa mundur untuk mengamankan posisinya, soalnya Radit dirasa terlalu dekat dengan mata yang lebar dan wajah serius, sungguh mengerikan.

"Soalnya Pak Demitri tadi bilang, kalau kamu itu lesbong, suka sama perempuan" Romi menyambar begitu saja.

"WHAT?!"

Sekarang gantian mata Rosa yang melebar, untung pupilnya tidak keluar, bagaimana bisa Bos laknatnya itu mengatakan hal mem bagongkan dan tidak pernah ada dalam bayangan Rosa secuil pun, memang minta di hajar itu orang, merusak reputasi nama baik keperawanannya saja.

"Itu Fitnah pak, pencemaran nama baik, berani sekali Tuan Demitri mengatakan hal itu, kalau saya tuntut satu milyar bisa gak sih pak?"

Pletak

"Cari mati kamu?" ucap Radit setelah menyentil jidat Rosa.

"Cari uang saya pak!" seru Rosa masih merasa kesal sendiri.

Romi tertawa, semakin dekat dengan Rosa emang menarik juga ini perempuan, selalu ada kata yang membuatnya terhibur dan tertawa, lumayan otaknya jadi seimbang, ya stress ya tertawa.

Tanpa disadari, Demitri yang kebetulan menikmati hidangan makan siangnya di tempat private melihat interaksi ketiga anak buahnya yang sepertinya tengah tertawa bahagia.

Dan sejenak fokusnya berpindah pada satu orang yang kadang dia lupa namanya.

"ROSA?, benar ya namanya Rosa?" gumamnya lirih, dan hanya ada tatapan yang terus saja seperti magnet dan susah di hentikan untuk menarik sesuatu.

"Gadis aneh, baju yang aneh, dan Damn!!", umpat Demitri saat tiba-tiba saja ada yang berdesir mengingat dua kejadian dimana dirinya melihat apa yang ada dalam belahan rok milik sekretarisnya.

Nafsu makannya sontak menghilang, segera bangkit dan memaksa otaknya untuk fokus ke hal penting lainnya, sebelum kembali ke sesuatu yang bisa menimbulkan panas tak biasa, Demitri berjalan keluar dari ruangan.

"Ayo kita berangkat!" ucapnya saat melewati dua asisten pribadi dan sekretaris nya yang baru saja akan menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Ehh?" Radit terkejut,

"Astaga?!" Romi ikut kaget juga.

"Sialan!!" umpat Rosa kesal setengah mati setengah hidup menghadapi kelakuan Bos nya yang makin mengacaukan asam lambungnya.

Tanpa ada protes, mereka segera berlari mengikuti, tak ada lagi kesempatan untuk bicara, karena Demitri sudah ada di depan pintu mobil.

Romi membukakan, Radit segera mengisi kursi sopir, dan Rosa berjalan cepat membuka pintu sendiri dari arah lain sambil mengumpat dalam hati.

"Dasar Bos gila, gak berperi keperutan, boleh gak sih gue ajak adu jotos, menyebalkan!!" dan sekali lagi, jeritan itu hanya bisa dia lakukan dalam hati saja.

Berakhir di tempat yang ketiga, dan itu berarti tinggal satu lagi agenda pertemuan yang harus di jalani, namun parahnya ini sudah jam tiga sore.

Mungkin semesta kasihan dengan tiga orang yang jelas masih kelaparan, pertemuan ketiga dilakukan cukup singkat hingga mencapai kesepakatan, Rosa bisa bernafas dengan lega, dan diakhir perjalanan hari pertama, tepat jam lima sore sudah bisa dilakukan dengan sempurna.

Sosok Demitri seperti mahluk gaib yang tak kenal lelah, mungkin ada keturunan jin iprit yang super perkasa dan serba bisa, begitulah ungkapan hati Rosa yang akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Kita langsung kembali ke perusahaan kan Tuan?" tanya nya, penuh dengan harapan tinggi akan segera menyantap makanan walau hanya sekedar mie rebus di tambah telur setengah matang dengan taburan bawang goreng dan cabai hingga pedasnya level ubun-ubun.

"Hem" ucapnya singkat.

Cukup, rasanya sudah cukup jawaban yang mungkin mirip kambing bicara itu keluar dari mulut sang Bos yang bahkan tidak terbuka, gak niat banget ngasih jawabannya.

Romi dan Radit ikut merasa lega, segera melajukan mobilnya menuju ke pelataran perusahaan kembali walaupun semua pegawai sudah kebanyakan pulang karena memang sudah waktunya.

Berjalan tergesa, jelas Rosa merasa merdeka karena ruangannya berbeda, dengan langkah cepat berbelok sampai lupa pamit pada sang penguasa.

"Mau kemana dia?" tanya Demitri.

"Ke ruang kerjanya Tuan, bukankah sekarang sudah waktunya pulang?" Radit berniat mengingatkan, namun jawaban berikutnya bagai bumerang yang berbalik menyerang, bukan menyerang Radit sih, tapi_Rosa.

"Pindahkan ruangannya, tepat di samping ruangku"

Blar!

Kedua asistennya hanya bisa menelan ludahnya pelan, dijamin setelah perintah itu di titah kan, hidup Rosa tidak akan baik-baik saja, itu sudah pertanda.

"Kalian dengar yang aku bilang?!" Demitri memastikan.

"I iya Tuan, saya pastikan besok pagi Rosa sudah bekerja di ruangan yang baru" jawab Romi.

"Hem, dan satu lagi_"

Keduanya masih diam menunggu kelanjutannya, "Suruh dia pakai celana atau Rok tanpa belahan yang membuka pahanya, meresahkan saja!"

"HA!!?"

Demitri segera masuk ke ruang kerjanya, sedangkan Romi dan Radit pusing tujuh keliling mencerna kata-kata terakhir Demitri, belum lagi bagaimana nanti memberitahukan ke Rosa tentang kepindahannya.

"Aku sudah lelah, besok saja, sekalian tenaganya Rosa bisa full buat mencak-mencak, biar totalitas dia" ucap Radit dengan wajah yang memang sudah sangat lelah.

Romi pun pasrah, toh hasilnya tetap sama saja, se gila apa wanita yang namanya Rosa karena emosi jiwa, tak akan merubah keputusan atasannya.

Rosa yang masih stay di kursi kerjanya segera menyelesaikan laporan terakhir, tepat di jam tujuh malam lewat per sekian detik, akhirnya email-nya terkirim di alamat Tuan Demitri.

"Gue Bebas, Go Home!" teriaknya heboh sendiri, lalu segera membereskan semuanya, lanjut lompatan kecil bahagia menemani langkahnya menuju ke parkiran motor dengan senyum lebar.

"Malam pak!" sapanya riang pada pak satpam.

"Malam non, hati-hati!" teriak Satpam tak kalah nyaring.

Bernyanyi kecil di jalanan, lega luar biasa di hari pertama kali kerja, urusan besok ogah di pikir sekarang, saatnya bersenang-senang, di perjalanan Rosa sempat menghubungi Jeny dan Freya untuk ikutan makan di warung langganan.

"Okey, kita Otw sweety, baby, honey!" teriak Jeny dan Freya di dalam panggilan ponsel Rosa.

Tinggal dua belokan lagi, perut Rosa ikut berdendang senang sebentar lagi akan terisi dengan semangkuk mie lezat, dan mungkin akan pesan porsi jumbo, seketika Rosa pengen ngiler.

Ponselnya berdering, terasa getarannya, dan Rosa mendesah, "Gak sabaran bener ini Jendol sama Kamfred" batinnya, lalu segera merogoh ponsel tanpa melihat nama panggilan dan mengangkatnya.

"Kalian sabar dong, lima menit lagi nyampek, gue juga dah lapar banget ini gara-gara kerja ikut Romusa!, gak dikasih makan sejak siang, sialan!" umpatnya.

Hening, tumben tak ada suara tawa, dan detik berikutnya.

"Kembali ke perusahaan!!" suara itu bernada rendah, tapi cukup membuat dunia Rosa oleng seketika.

"Ma-maf, Tuan_"

"AKU TUNGGU SEKARANG!"

Blar!

Hujan badai di sertai petir seolah me nyambar-nyambar, Rosa pucat pasi seperti mayat hidup di malam hari, tubuhnya membeku sampai-sampai umpatan pengendara sepeda motor di belakangnya tak di dengar, pasalnya Rosa berhenti tiba-tiba di tengah jalan pula.

"MATI AKU!!"

Yuk kasih komen semangat ke Kak Ros, ditunggu ya.

Bersambung.

1
Raden
gimana critanya demi kok batal nikah🤭
Raden
sohibmu ros kok yau absurb gituh🤭🤭
Isabela Devi
rosa sebenarnya kamu ambil aja baju yg di kasih bos biar bisa senag gitu lho rosa🤭
Isabela Devi
lolipop kepo
Isabela Devi
tinggal milih dan pake aja Rosa ko ribet bangat, otak ya cerdas malah kelihatan kaya oon gitu🤦
AstutieEcc
iya in saja kali ros, biar cepet🤣🤣🤣
AstutieEcc
seru ya pertemanan mereka,
AstutieEcc
semangat kakakkk 😍😍😍
Jesi Marini
semangat author....💪💪💪
Nandi Ni
yaaah..kok ga mau Ros,kan lumayan buat gaya,secara sekarang kan posisi Lo byk bersinggungan dg rekan dan relasi bisnis bos Lo,dg begitu bisa menjaga martabat bos Lo kalo penampilan Lo bagus,ga usah deh pikiran omongan org lain.Emang sih jiwamu bukan penjilat makanya ogah menerima pemberian sang bos,apalagi dg kejulidan org kantor,aku maklum.
Piet Mayong
kasian Rosa maju kena mundurpun kena
🤦🤦🤦
Muhammad Makmun Syukrillah
kenapa kagak di ambil saja sih Ros kan lumayan dapat barang brend tanpa keluar cuan matre dikit Napa si🤣🤣🤣
Nandi Ni
bukan hanya Jendol dan KamFred yah yg ngepet,aku juga bantu kok🤣🤣🤣
Muhammad Makmun Syukrillah
baru muncul satu itu yang suka julid kalah sama duo gesrek nya Rosa
Yani
walah pagi pagi udah disuguhi kejulidan mbk LOL 🤣😄😂....cemungut Mbk flora😍😍😍
Koesbandiana
waduh...!! saya ambil semua lah kalo bekas mantan, tuan.. biar jadi sekretaris rasa mantan...🤣🤣🤣🤣😘❤️
Mundri Astuti
gubraaakkk 😄😄😄 ampun dahsi rosa
Arw
Rosa ...baju mahal emang bikin beda ya.... xixixixi...
Sastri Dalila
😅😅lucu
Sukarti Wijaya
masih semangat mengikuit alurnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!