Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.
Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.
Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita pintar
1 Minggu sudah berlalu begitu saja, Yue dan Yuwen hanya bersantai tanpa melakukan sesuatu yang berarti. Mungkin sesekali dia melihat pelatihan para anggota, anggota Guild ada sekitar 10.000 orang yang masih dalam masa pelatihan lebih lanjut.
Yue dan Yuwen sedang duduk santuy di gazebo, mereka merasa tenang tapi juga berdebar cemas. Entah sampai kapan mereka harus menunggu para pasukan menjadi kuat.
"Kenapa tidak kita bawa saja mereka ke gunung?." Tanya Yue.
"Terlalu banyak orang, kita akan mudah di temukan. Jika mereka datang sedikit demi sedikit pun jejak mereka cepat terendus." Jawab Yuwen.
"Memangnya hanya ada satu jalur?." Tanya Yue.
"Banyak, tapi titik lokasinya kan sama. Mau pergi menggunakan jalur yang berbeda pun lokasi rumah kita tidak akan berpindah." Ucap Yue.
"Sulitnya." Keluh Yue.
"Tenang saja, Anggota sudah semakin kuat. Mereka sudah jauh lebih baik berkat arahan darimu, aku memang tidak bisa terus-terusan mendampingi mereka." Ucap Yuwen.
"Mumpung ada waktu, dampingi mereka dan latihlah dengan keras." Ucap Yue.
"Bagaimana denganmu?." Tanya Yuwen.
"Aku bisa ikut melihat atau pergi keliling Guild, aku tidak akan kenapa-napa, jadi pergilah tunaikan tugasmu sebagai pemimpin mereka." Ucap Yue, bijaksana.
"Apa kau ingin jalan-jalan ke pasar? Wei bisa menemanimu selagi aku ada di Guild." Tawar Yuwen.
"Kau tidak cemburu?." Goda Yue.
"Wei tidak akan berani, dia akan mati jika berani merayumu." Yuwen tersenyum menakutkan.
"Baiklah kalau begitu aku pergi." Ucap Yue.
Setelah Yue pergi menemui Wei. Yuwen sibuk melatih anggota Guild dengan keras dan tegas, mereka benar-benar berlatih gila-gilaan.
Yue ditemani Wei dan beberapa pengawal pergi ke Pasar, menggunakan pakaian laki-laki dan jubah yang besar untuk menutup perutnya yang mulai terasa begah dan kaku.
"Wei, apa yang harus aku lakukan?." Bingung Yue.
"Anda bisa mencicipi banyak makanan di kota, ada banyak makanan yang hanya tersedia di kota." Ucap Wei.
"Kau yang membayar kan?." Tanya Yue melirik.
"Tentu Nyonya." Jawab Wei.
"Kalau begitu, aku ingin membeli Hanfu yang mahal, Hanfu cople." Ucap Yue.
"Kopol?." Bingung Wei.
"Cople, pasangan atau kembaran. Hanfu khusus pasangan yang warnanya serasi." Ucap Yue, menjelaskan.
"Ah tentu Nyonya, mari masuk ke penjual Hanfu terbaik di sini." Ucap Wei, memimpin jalan.
"Oh, apa ini semacam butik?." Yue melihat dengan mata penasaran.
"Ini penjahit pakaian terbesar dan terlaris, semua bangsawan membeli di sini." Ucap Wei, menejelaskan.
"Tidak mau lah, bawa aku ke tempat yang lain." Tolak Yue.
"Kenapa? apa modelnya tidak sesuai selera anda?." Heran Wei.
"Bukan, tapi menurutku tidak semua tempat terkenal itu bagus, dan tidak semua tempat sepi itu jelek." Jujur Yue.
"Saya mengerti, mari ke penjahit lain di tempat ini." Ucap Wei dengan sopan.
Yue dibawa ke tempat penjahit yang sepi dan terlihat reyot, begitu masuk ke dalam aroma kain dan kayu menjadi satu. Seorang wanita paruh baya dan gadis muda melayani dengan sangat baik.
"Selamat datang Tuan, Tuan. Ada yang bisa kami bantu?." Wajah mereka sangat berseri-seri.
"Ekhem... aku ingin melihat Hanfu perempuan dan laki-laki yang serasi." Ucap Yue, menggunakan suara laki-laki.
"Tentu, Tuan. Mari di sebelah sini." Ajak mereka dengan semangat.
Yue menatap puas, model Hanfu nya Tidak pasaran dan terlihat detil. Jahitannya sangat rapih, dan yang paling penting tidak terlalu ramai. Sangat sesuai dengan selera Yue.
"Oh ini indah, simple dan elegant. Apa kau memiliki banyak koleksi Hanfu simple seperti ini?." Tanya Yue.
"Kami baru membuat warna Hitam dan Biru, yang Biru ini hanya pakaian sederhana." Ucapnya.
"Aku akan membeli Hanfu pasangan Hitam dan Biru, apa ada hanfu sederhana lainnya?." Tanya Yue.
"Hanya ini saja, Tuan. Berwarna putih kecoklatan, biasanya digunakan untuk petani." Ucap mereka, di sana hanya ada beberapa set baju saja.
"Ini bagus untuk penyamaran, aku akan mengambil. Silahkan total harganya." Ucap Yue, merasa seperti juragan kaya raya.
"Ya ampun lihat senyum mereka, apa mereka sesenang ini karena di borong? siapa gadis lucu itu? terlihat manis dan juga polos." Batin Yue.
"Apa dia pekerja?." Tanya Yue.
"Ah ini Putri saya Siomei." Jawab si pemilik butik.
"Anjir siomay, kenapa ngga dimsum aja?." Batin Yue menahan tawa.
"Siapa nama anda?." Tanya Yue, dia memiliki ide brilian.
"Nama saya Sui." Jawab pemilik butik.
"Ohh ceritanya nama anak sama nama ibu mirip? apa ini khusus nama anak janda?." Batin Yue sok tau.
"Aku memiliki banyak referensi model Hanfu yang bagus, bagaimana jika kita bekerjasama?." Tawar Yue.
"Maksud Tuan?." Kaget Sui.
"Aku akan membantumu membesarkan tempat jahit ini menjadi Butik, keamanan dan segalanya akan kami tanggung. Tapi butik ini akan menjadi milik kami, anda akan menjadi manager dan mengurus butik ini dengan sebaik-baiknya, yang terpenting pendapatan anda akan jauh lebih besar di banding saat ini." Ucap Yue, mode sales.
"Benarkah anda tertarik bekerja sama dengan orang bodoh seperti saya?." Sui nampak berkaca-kaca.
"Apa yang kau katakan? aku menyukai hasil jahitanmu, apa artinya aku juga orang bodoh?." Ucap Yue.
"Saya tidak berani." Sui dan putrinya berlutut, memohon maaf.
"Aduh, salah ngomong nih gue. Malah langsung di sembah gini, jadi pengen ekting jadi Dewa." Batin Yue.
"Bangunlah, ayo kita bahas kontraknya." Ucap Yue.
Yue menulis dengan cekatan dan rapih, meksipun dia kesulitan karena pertama kali menulis menggunakan kuas, bukan pena. Di dalam kontrak tertulis jika butik akan menjadi milik Yue, dan Sui adalah manager sekaligus penjahitnya. Semua Design hanfu dari Yue, dan upah gaji untuk Sui dan Putrinya juga besar.
"Apa anda serius sebesar ini?." Kaget Sui, tangannya sampai gemetar.
"Nah, ini uang mukanya berbeda dari pembayaran Hanfu tadi. Untuk sementara kalian akan libur karena Butik ini akan di perbesar, kami akan memasok kain dan alat jahit terbaik. Kalian harus diam, tidak boleh membocorkan apapun tentang diriku, bilang saja Guild serigala darah yang membeli butik reyot milikmu." Ucap Yue, menutup identitas asli.
"Guild... serigala darah?." Sui nampak terkejut, dia ketakutan.
"Jangan takut, kami selalu menepati janji. Kecuali jika kalian ingkar, maka kalian sendiri yang akan rugi." Ucap Yue, tersenyum manis dibalik cadar.
"K-kami mengerti." Ucap Sui.
"Kau boleh membuka kedai hari ini untuk terakhir kalinya, ingat pesanku tadi." Ucap Yue, sebelum keluar dari butik.
Sui dan putrinya membungkuk hormat, mengantar Yue dan rombongan dengan ucapan terimakasih. Padahal awalnya mereka berniat menutup kedai, mereka tidak bisa bersaing dengan penjahit terkenal. Yue bagaikan penyelamat bagi mereka, mereka merasa sangat bersyukur.
Yue pulang ke markas lewat jalan rahasia, Wei sedari tadi diam membuat Yue jadi tidak enak hati. Jangan bilang dia melakukan hal yang Tidak seharusnya.
"Anu.. maafkan aku Wei." Ucap Yue, menghentikan langkahnya.
"Kenapa anda meminta maaf nyonya?." Kaget Wei.
"Sepertinya aku sudah bersikap lancang tadi, maafkan aku. Aku memiliki ide tiba-tiba, dan jika ini berhasil pendapatan Guild akan bertambah dan kita akan memiliki lebih banyak sumber daya." Ucap Yue, menjelaskan niatnya.
"Anda melakukan semua ini demi Guild?." Kaget Wei.
"Tentu saja demi Suamiku, aku hanya ingin bisa membantu. Aku memiliki bakat Design, jadi aku berencana menjadi pesaing butik terkenal tadi yang Hanfunya sangat jelek dan kampungan. Apalagi jika butik ini dibawah Guild Serigala Darah, mereka tidak akan berani macam-macam." Ucap Yue, tersenyum smirk.
"Saya mengerti, saya akan mengurus semuanya." Ucap Wei.
"Terimakasih banyak Wei, aku akan meminta suamiku memberikan bonus padamu." Ucap Yue, tersenyum senang.
Yue berjalan dengan langkah riang ke tempat Yuwen berada, Yuwen masih melatih anggota. Saat Yue mendekat, dia menyudahi sesi latihan dan mengajak Yue kembali ke paviliun.
Sampai di Paviliun Yuwen membersihkan diri, Yue memberikan Hanfu yang sudah dirinya beli tadi. Dia juga memberitahu tentang rencananya, yang sudah di dukung oleh Wei.
"Wei setuju?." Kaget Yuwen.
"Ya? kenapa memangnya?." Heran Yue.
"Dia sangat keras kepala, pemikirannya kritis dan penuh perhitungan. Tidak menyangka dia setuju, sepertinya rencanamu membuatnya tertarik." Ucap Yuwen.
"Baguslah, jika ini berjalan sesuai harapan. Kau akan semakin kaya." Ucap Yue tertawa.
"Terimakasih." Yuwen tersenyum.
"Masih jauh untuk berterimakasih, ini coba pakai. Aku ingin kita di lukis menggunakan Hanfu ini di depan tempat latihan." Ucap Yue.
"Ide bagus, aku akan memajangnya di ruang latihan." Ucap Yuwen setuju.
Yuwen meminta pengawal untuk memanggilkan seseorang yang bisa melukis, seseorang yang masih dalam lingkup Guild. Wajah Yuwen itu mudah di kenali, apalagi jika orang-orang yang sering datang ke Istana. Yuwen tidak mau mengambil resiko, jadi lebih baik dilukis seadanya dulu saja oleh orang yang bisa melukis.
"Mungkin lukisan saya masih kurang layak, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin menyempurnakannya." Ucap salah satu anggota guild.
"Tidak perlu gugup, mau di lukis jelek juga aku tetap cantik." Ucap Yue, percaya diri level dewa.
"Pftt hahah." Yuwen tertawa, meras terhibur.
Berkat lelucon Yue, si pelukis merasa lebih tenang. Dia mulai menggoreskan kuas dan membuat sketsa dengan fokus dan cepat, hingga beberapa saat kemudian dia menyelesaikan lukisannya.
"Wahh, ini keren, aku memang cantik." Ucap Yue, merasa senang.
"Kau sangat berbakat, mungkin kau akan sering melukis setelah ini." Ucap Yuwen, ikut mengapresiasi.
"T-terimakasih Tuan, Nyonya. Saya akan segera memberikan sentuhan akhir, besok saya akan memberikan yang sudah sempurna." Ucap si pelukis.
"Bagus, langsung pajang di ruang latihan anggota Guild." Ucap Yuwen.
"Baik." Si pelukis pergi membawa hasil lukisan yang masih setengah jadi.
Yue dan Yuwen merasa senang, mood mereka bagus. Mereka berjalan-jalan di sekitar paviliun sambil bercanda ria dan membuat para anggota guild penasaran.
Sepertinya Yue lupa jika dia masih dikenal sebagai pria beberapa waktu lalu, saat ini para anggota tentu saja kebingungan karena tiba-tiba ada wanita di dekat Tuan mereka.
bila perlu bungkam juga kaisar yang bodoh itu.
semangat slalu up nya thor.
ya kali anak baru lahir bisa membunuh ibu nya langsung 🙄
minta di geprek ini pala nya kaisar biar sadar dari amnesia sesaat nya
setelah Yue sehat, baru saat nya Yue juga ikut beraksi memberantas para titisan nek lampir itu 😁