NovelToon NovelToon
My Boss Duda Anak Dua

My Boss Duda Anak Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cerai / Ibu Tiri
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Nesa Callista Gambaran seorang perawat cantik, pintar dan realistis yang masuk kedalam kehidupan keluarga Wijaksono secara tidak sengaja setelah resign dari rumah sakit tempatnya bekerja selama tiga tahun terakhir. Bukan main, Nesa harus dihadapkan pada anak asuhnya Aron yang krisis kepercayaan terhadap orang lain serta kesulitan dalam mengontrol emosional akibat trauma masa lalu. Tak hanya mengalami kesulitan mengasuh anak, Nesa juga dihadapkan dengan papanya anak-anak yang sejak awal selalu bertentangan dengannya. Kompensasi yang sesuai dan gemasnya anak-anak membuat lelah Nesa terbayar, rugi kalau harus resign lagi dengan pendapatan hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arthur Wijaksono

Arthur Wijaksono, pengusaha muda pemilik PT AAA Group yang sudah mengepakkan sayapnya ke kawasan Asia Tenggara dan beberapa negara di Eropa. Selain memegang kendali penuh atas perusahaan yang dia dirikan sendiri dari nol, Arthur juga menjabat sebagai pemegang saham utama Di Wijaksono Group. Perusahaan yang didirikan oleh ayahnya Austin Wijaksono lalu diwariskan kepadanya dan kelak akan diwariskan kembali pada keturunannya. Darah Belanda dari eyang buyut yang mengalir ditubuhnya membuat ketampanan diwajahnya semakin tidak diragukan. Tubuhnya tegap, tinggi dan berkharisma.

Seharusnya Arthur kembali Ke Indonesia tiga hari yang lalu, namun terjadi masalah pada salah satu cabang perusahannya Di Eropa sehingga kepulangannya diundur selama tiga hari. Tak ingin membuang buang waktu secara cuma cuma, Arthur dan asisten pribadinya Gerald kembali ke tanah air menggunakan jet pribadi milik keluarga Wijaksono.

Mobil mewah Arthur memasuki mansion orangtuanya, tau tuan besar pulang, security membuka gerbang dengan terburu buru. Jangan sampai tuan besar marah, kemarahannya adalah hal yang paling menakutkan bagi mereka selama bekerja disini.

“Selamat datang kembali tuan…” Biem menyambut kedatangan Arthur.

“Hmm, bagaimana anak anak?”

“Anak anak sudah tidur dikamar Arav bersama pengasuh barunya tuan”

“Oma?”

“Oma juga sudah istirahat setelah minum obat tuan.”

Tanpa berlama lama Arthur segera menuju kamar Arav. Meski jarang bertemu, tak bisa dipungkiri ada sedikit kekhawatiran yang bersemayam didadanya. Anak anak itu baru kehilangan babysitter, sangat sulit menemukan babysitter yang cocok bagi kedua anaknya dengan cepat. Semoga Aron tidak melakukan hal hal aneh pada pengasuh barunya selama kepergiannya. Sungguh, baginya mengerjakan ribuan berkas lebih baik daripada harus direpotkan dengan urusan seperti ini.

Pemandangan apa yang tersuguh dihadapannya sekarang? Kedua anaknya tidur dengan tenang, Arav terlihat nyaman dipelukan seorang wanita yang dia tebak adalah pangasuh yang tadi disebutkan oleh Biem.

‘Baguslah, masalah selesai. Pengasuhnya oke juga’

Arthur menutup pintu tanpa berniat masuk lebih dalam, jika dia masuk dan anak anak itu menangis itu akan membuatnya semakin pusing. Di sangat lelah sekarang…

Pagi pagi sekali Nesa bangun dan menyiapkan sarapan untuk anak anak. Menu hari ini bubur untuk Arav dan sop tahu untuk Aron. Beberapa hari ini, anak itu terlihat lebih nafsu makan jika disuguhi makanan berkuah. Sebutir telur rebus juga dia tambahkan, barang kali Aron juga menyukainya.

“Mmm sudah pas” Nesa tes rasa dulu pada masakannya.

Nesa mematikan kompor lalu menyajikan masakannya diatas meja. Pagi ini dia ingin sekali makan nasi goreng, sejak semalam nasi goreng dengan telur dadar yang besar melayang layang diotaknya. Tentu saja harus dipenuhi, jika tidak Nesa tidak akan fokus bekerja seharian. Nesa sekalian memasaknya untuk seluruh keluarga daripada harus kerja dua kali. Biem sedang kengecek keperluan rumah tangga yang baru saja diantar petugas supermarket. Kata Biem mereka jarang belanja kebutuhan rumah, sebab setiap kebutuhan bisa diantarkan dari supermarket yang juga merupakan milik keluarga Wijaksono. Keluarga ini benar benar kaya.

Sembari menunggu makanan dingin, Nesa akan membangunkan kedua Aron dan Arav. Aron sedang mengecupi adiknya, sedangkan Arav tergelak berulang kali kegelian. Mungkin karna ditemani bermain, Arav tidak rewel sama sekali walau baru saja bangun. Sejak Nesa mulai bekerja, dia mengupayakan anak anak untuk tidur dan bangun di waktu yang relatif sama sehingga mereka sekarang mulai terbiasa bangun pagi.

“Good morning oma….”

Dengan suara seperti anak kecil Nesa mewakili Arav untuk mengucapkan selamat pagi. Oma sudah menunggu di meja makan. Bayi lucu itu mengoceh seolah mengerti apa yang baru saja Nesa katakan.

“Ayo kak, say apa ke oma?”

”Morning…” Ckck dasar Aron.

“Morning cucu cucu oma…”

“Oma sudah enakan belum?” Nesa menempatkan Arav di baby chair dan Aron duduk disebelahnya.

“Sudah dong sus, lihat muka oma sudah cantik kan? Oma semalam perawatan dulu setelah kontrol dari rumah sakit” Oma terkikik dengan centil. Pantas saja oma berseri seri, rupanya sudah perawatan toh. Perawatan muka jaman sekarang memang sangat canggih, kerutan oma sangat jauh berkurang dibanding yang kemarin Nesa lihat. Sekuat itu ya tenaga uang, Nesa terkagum dalam hatinya.

‘Pasti biaya berawatannya setara gajiku dua bulan atau bahkan lebih’

“Morning mam,” Seorang pria tampan memasuki meja makan. Setelan jas navy terpasang dengan baik ditubuh berotot miliknya.

“Eleh eleh, maling kundang sudah pulang toh” Oma berniat mengejek putranya yang nakal.

“Hmm… terserah mami. Arthur ke kantor dulu”

Emosi nenek tua ini tersulut, anaknya memang keras kepala.

“Arthur! Duduk…”

Arthur mendesah kesal, tak ada pilihan lain selain duduk. Perintah ibu permaisuri dengan nada seperti itu artinya mutlak.

“Hmmm..”

“Hem ham hmm, apa apaan kamu langsung main pergi saja. Lupa sama semua orang yang ada diruangan ini? Otak kamu dimana sih Ar?”

“Apa yang mami inginkan?”

”Pusing mami punya anak seperti kamu, sarapan dulu sebelum ke kantor!” Tidak menerima penolakan.

“Oke,”

Arthur memakan nasi goreng yang ada sudah tersedia di depannya. Nesa mendelik, ‘Lah itu kan punyaku’

“Maaf boss hehe, itu makanan saya” Nesa meilirik nasi goreng miliknya sambil terkekeh kecil tidak rela makanannya diambil.

Nasi goreng yang sudah hampir mendarat di mulut Arthur terhenti.

“Lalu?”

Nesa meremas ujung baju, pria itu melihatnya dengan tajam.

‘Duh serem’

Kaki Nesa bergerak gelisah di bawah meja.

“Hehe, tidak papa pak silahkan dimakan.”

Nesa menghela nafas dalam, ‘Sialan, nasi gorengkuuuu… pria perebut ini yang sayangnya adalah bossku ini sangat menyebalkan.’

Nesa menoleh pada Aron yang sejak tadi bersikap seolah tidak menyaksikan apa apa. Tidak tampak excited atau bahagia melihat kehadiran daddynya. Ho ho ho, Nesa memperhatikan mereka secara bergantian, tanpa tes DNA semua orang juga akan menebak mereka adalah ayah dan anak, wajah dan karakternya sangat mirip bak pinang dibelah dua.

“Kak Aron mau telur rebusnya tidak?” Anak itu diam, tandanya tidak menolak. Sedikit demi sedikit Nesa mulai memahaminya.

“Mau kupas sendiri?” Nesa mengambil sebutir telur rebus lalu mengguling telur diatas meja dan diberi tekanan tangan.

“Sekarang kakak bisa mengupasnya dengan mudah.”

Aron mengupas kulit telur dengan hati hati. Anak ini menyukai hal hal baru. Meski tidak diungkapkan dia terlihat menikmati mengupas telurnya. Mengupas telur sangat bagus untuk melatih kesabaran dan perkembangan motorik anak.

Arthur memperhatikan kedua anaknya dalam diam, anak anaknya terlihat lebih berisi dari sebelumnya. Kadang dia malas makan bersama karena hampir setiap saat Aron selalu membuat masalah dan berteriak. Arthur tidak mengerti cara menanganinya sehingga pada akhirnya emosinya selalu tersulut dan membentak Aron. Melihat pemandangan Aron makan dengan baik, menurut dan tidak tantrum Arthur menjadi terkesima. Perasaan tidak nyaman mulai menyusup kedalam hati kecilnya, anak anaknya sama sekali tidak bicara atau sekedar menoleh padanya. Aron mengalihkan perhatian pada gadis yang mendekap anak anaknya semalam dan mengurus anak anaknya pagi ini. Ada perasaan yang berbeda, bagaimana bisa gadis yang baru datang ke rumahnya mampu mengubah anak anaknya semudah itu. Sebelumnya berbagai jenis babysitter dan guru sudah didatangkan namun tak satupun dari mereka yang bertahan.

1
Putu Suciptawati
aku baru lihat cerita ini dan baca secara maraton, aku suka ceitanya bagus
Demar: Halo Putu, thanks sudah ikutin karyaku ya. Support terus dengan follow, like dan komen supaya aku semakin semangat update.
total 1 replies
Elen Gunarti
double up Thor 👍
Demar: Thank you Elen, jangan lupa follow like dan komen karyaku supaya aku semakin semangat update. Ikutin terus ceritaku ya...
total 1 replies
Hesi Hesi
semangat thor
Demar: Thank you Hesi
Ikutin terus karyaku ya
total 1 replies
Nur Cahyani
Luar biasa
Demar: Halo, episode baru sudah ku upload.
Like dan komen terus ceritaku supaya aku mengupload beberapa episode dalam satu hari ya. Terimakasih
total 1 replies
Elen Gunarti
lanjut thor
Demar: Halo, episode baru sudah ku upload.
Like dan komen terus ceritaku supaya aku mengupload beberapa episode dalam satu hari ya. Terimakasih
total 1 replies
Demar
Tujuh
Demar
Good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!