Penderitaan yang dialami Hana selama ini kini terbalas melalui Seorang perempuan yang dibawah oleh Suaminya untuk dijadikan Madu untuknya.
Dia tidak pernah menyangka Hidupnya akan berbeda dan Terlindungi oleh Madu yang dianggap sebagai saingan dan juga penderitaan.
Madunya Tidak hanya menjadi pelindung Tapi juga Bisa mengembalikan segala Yang dia miliki yang selama ini gdi kuasai suami dan juga keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Mata keduanya melotot melihat tingkah Hana, mereka saling melempar pandangan sedangkan Kayya sudah terkekeh pelan dalam hati melihat akting sang kakak yang lumayan meyakinkan itu.
Hana tertawa pelan menatap mereka, rambutnya sedikit acak-acakan yang sengaja dia buat berantakan agar semakin mendukung aksinya.
"Ayo sini, kalian mau uang kan??, kenapa kalian diam saja?, bukannya kalian senang dengan uang". Tawa Hana membahana diruangan itu.
Anita mendekati sang ibu kemudian memeluknya, dia cukup ketakutan melihat tingkah Hana yang menurutnya tidak waras.
"Bu, apa rencana kak Arman membuatnya gila sudah berjalan, apa ini tidak apa-apa?? ". Tanyanya ketakutan.
Tubuhnya sedikit bergetar, dia memiliki pengalaman tidak enak dengan orang tidak waras seperti Hana.
"Seperti nya sudah mulai berhasil nak, kita harus memberitahu Arman nanti, dia pasti sangat senang dengan berita ini, kita akan menguasai harta Hana secepatnya". Ucapnya sumringah walau ketakutan tetap tergambar diwajahnya.
"Oh madu ku sayang, kau ini cantik sekali, mengapa mau jadi pelakor dan menikahi lelaki parasit seperti suamiku dan keluarganya itu, kamu tidak akan dapat apapun, mereka itu hanya gembel yang aku pungut dijalan, hahahah". Hana tertawa dan menatap tajam Kayya yang yang kini menatapnya dengan senyuman tipis tanpa ada yang tahu.
Mendengar perkataan Hana, kedua keluarga Arman itu melotot tajam, mereka tidak terima dihina seperti itu oleh Hana walau itu kenyataannya.
"Jangan kurang ajar kamu Hana, kami ini keluargamu juga, jika bukan karena Arman menikahi mu, kamu hanya perempuan kesepian yang tidak punya siapapun, jangan keterlaluan!! ". Umpat Anita kini menghampiri Hana dengan kesal.
Hana langsung menghentikan tawanya kemudian menatap tajam Anita yang kini mendekati dirinya, dia akan memberikan shock terapi sesuai dengan rencananya dengan dan adik tadi.
Anita mengangkat tinggi tangannya ingin menampar Hana tapi tangannya ditangkap baik kemudian ditarik mendekat kearahnya.
Hana langsung menarik rambut Anita dengan keras membuatnya langsung menjerit kesakitan.
"Lepaskan aku perempuan cacat sialan, apa yang kamu lakukan!! ". Jerit Anita kesakitan berusaha melepaskan diri hari tarikan Hana.
Mata Aini langsung melotot, dia segera berdiri dan akan membantu sang ibu untuk membalas perbuatan Hana kepada ibunya.
"Lepaskan ibuku, dasar wanita kurang ajar". Umpatnya berusaha menyerang Hana.
Belum juga dia mendekati Hana tubuhnya langsung terjengkang karena ditabrak sang ibu yang didorong keras oleh Hana sambil tertawa keras.
Kayya berusaha menahan tawa sejak tadi, dia betul-betul menikmati ekspresi keduanya yang ketakutan setengah mati, dia bahkan nyaris tertawa tapi dia menutup mulutnya jadi tidak terlihat
"Hahaha, kalian berdua ini lucu sekali, menyerang orang yang memberi kalian makan, anjing saja tahu terima kasih, lah kalian berdua ini aneh". Tawa Hana kemudian menatap tajam keduanya.
Hana kemudian mengerjapkan matanya berusaha mengumpulkan kesadarannya kemudian melihat keduanya dengan kening mengkerut.
"Loh kalian kenapa? ". Tanyanya dengan ekspresi dibuat seheran mungkin.
Wajahnya berubah menjadi tidak berdosa dan dengan pura-pura tanpa dosa melihat keduanya dengan bingung.
Aini dan Anita kembali saling melempar pandangannya, mereka tidak percaya ekspresi yang ditampilkan Hana setelah tadi seperti orang gila.
"Loh memang kak Hana tidak tahu dan tidak sadar apa yang terjadi barusan?? ". Tanyanya dengan hati-hati.
Dia berusaha mancari tahu apakah dugaan mereka benar adanya karena sikap Hana kali ini sudah kembali seperti biasanya.
"Memang apa yang terjadi? , terus kenapa ibu kusut banget dan duduk dibawah seperti itu?? ". Tanyanya berusaha meyakinkan keduanya.
"Tidak apa-apa nak, kami hanya sedang duduk saja, masuklah ke kamarmu, nanti beri kami uang yah, kami sedang ada keperluan". Ucap Anita berusaha menormalkan emosinya yang hampir saja meledak.
Fia hampir saja kembali menyerang Hana, dia sungguh shock melihat tingkah dan mendapatkan perlakuan barusan dari Hana.
Hana hanya mengangguk pelan kemudian berbalik sambil tersenyum sinis melihat tingkah keduanya yang berusaha mencari perhatiannya karena ingin uangnya.
"Jangan harap kalian bisa mendapatkan nya lagi dari ku, dasar benalu dan manusia tidak tahu diri". Umpatnya dalam hati.
Kayya yang sejak tadi diam menyaksikan keadaan mereka pun menatap tajam keduanya, dia sangat kesal karena mertuanya itu berusaha menyerang sang kakak, tapi demi rencana mereka dia menahannya.
"Apa?". Anita menatap tajam Kayya yang sejak tadi menatapnya tajam.
"Kalian ini mau mati yah, sudah tahu Hana itu psikisnya sedang tidak stabil, kalian malah mendekati dirinya, bagaimana jika dia bisa berjalan, kalian pasti akan dibunuh olehnya". Dia mendengus kesal sambil mendelik tajam kepada keduanya.
Anita membalas tatapan tajam itu dengan tatapan penuh emosi, walau perkataan Kayya benar adanya, dia tetap saja tidak terima diperlakukan seperti itu
"Tutup mulutmu, kau saja tidak membantu kami menghadapi Hana tadi, jadi tidak usah banyak komentar, dasar tidak berguna". Umpat Anita mendorong kasar kepala Kayya melampiaskan kekesalan dirinya pada Hana tadi.
Kayya menepis tangan Anita dengan kasar, dia mendorong tubuh mertuanya itu dengan keras berharap mereka kembali menyerangnya agar usahanya meyakinkan Arman besok semakin besar.
"Jangan mendorong ku seperti itu, aku bukan pembantu kalian, enak saja kalian itu, Arman tidak ada, kalian pikir aku akan mengurus kalian dan memberikan kalian uang seperti Hana yang bodoh itu".
Anita semakin murka, matanya memerah penuh amarah melihat perlawanan Kayya padanya, Hana saja menantunya yang kaya raya tidak pernah kurang ajar padanya selama ini sedangkan menantunya yang tidak punya apa-apa malah banyak tingkah.
"Dasar menantu bedebah dan tidak berguna, kau harus diberi pelajaran supaya tahu posisi mu, akan ku perlihatkan padamu". Sungutnya berdiri kemudian menjambak dan menambat Kayya bolak balik.
Kayya tidak melawan tapi tersenyum sinis, dia akan melaporkan keduanya setelah ini atas tindakan penganiayaan setelah berhasil mendapatkan tandatangan Arman atas pengembalian harta Hana yang dikuasai dan juga perceraiannya dengan Hana tanpa harta gono-gini.
Setelah mendapat kan banyak luka, Kayya bangkit kemudian berjalan pelan dan mendorong pelan wajah Ibu mertuanya itu.
"Kalian akan ku laporkan polisi setelah ini dengan tindakan penganiayaan, aku tidak akan biarkan kalian lolos dengan mudah setelah apa yang kalian lakukan padaku barusan". Ucapnya sambil tersenyum sinis dan terkesan mengejek.
Wajah garang Anita langsung berubah pucat, dia lupa jika apa yang dia lakukan adalah bentuk kekerasan dan itu bisa dipidanakan.
Anaknya sudah masuk penjara, jika dia dan anak perempuannya juga masuk penjara, bagaimana mereka bisa menguasai harta Hana.
"Kau mau memasukkan mertuamu sendiri kepenjara?? ". Tanyanya dengan terbata-bata dan ketakutan.
"Kalian pikir aku akan menerima begitu saja perbuatan kalian barusan, orangtuaku saja tidak pernah melakukannya, memang kalian pikir kalian berdua ini siapa?! ".
mengasuh bagusnya
apakah dia adik yang hilang??