Setelah mati tertabrak truk, Li Fan bereinkarnasi menjadi seorang kultivator... yang paling tak berbakat. Tapi, ternyata ada sesuatu, sebuah System yang aneh.
"Ingin naik level? Jangan cuma duduk bersila! Pengaruhilah dunia!"
Dari menyebarkan resep tahu gejrot yang viral,menciptakan jasa kurir spiritual, hingga memulai perang informasi melawan sekte-sete tua, Li Fan melakukannya semua. Li Fan bukan pahlawan, dia hanya seorang survivor yang menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk "menipu" System ini agar memberinya kekuatan.
Sementara para kultivator jagoan sibuk berebut pusaka warisan, Li Fan sibuk memonopoli pasar pil energi dan mendirikan sekte bawah tanah beranggotakan para "sampah" sepertinya. Mereka pikir kultivasi adalah tentang bakat dan warisan? Baginya, ini hanyalah masalah skala pengaruh dan manipulasi pasar!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zruk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24: Kota Bawah dan Mimpi yang Dijual
Kota di kaki gunung Sekte Awan Bergejolak, yang hanya dikenal sebagai "Kota Bawah," adalah dunia yang sama sekali berbeda dari kemegahan spiritual di atas. Di sini, aroma dupa dan energi spiritual digantikan oleh bau keringat, makanan jalanan, dan kotoran. Suara meditasi yang tenang tenggelam oleh teriakan para pedagang, deru gerobak, dan tawa keras dari kedai minuman.
Bagi Li Fan, ini adalah tempat yang sempurna untuk menghilang dan memulai.
Hari-hari pertamanya dihabiskan untuk observasi. Dengan Mata Elang Pengintai-nya yang telah ditingkatkan, dia memindai kehidupan kota seperti elang yang mengamati mangsanya. Dia melihat para pedagang yang licik menipu petani yang lugu, para preman yang memungut pajak perlindungan dari toko-toko kecil, dan para kultivator level rendah—kebanyakan Kayu Puncak atau Perak Rendah—yang berkeliaran dengan sombong, menggunakan kekuatan kecil mereka untuk mengintimidasi penduduk biasa.
Dia juga melihat kemiskinan. Anak-anak kelaparan mengais sisa makanan di gang-gang. Keluarga hidup berdesakan di gubuk reyek. Ini adalah sisi lain dari dunia kultivasi—dunia yang menyediakan tenaga kerja dan sumber daya bagi para dewa di atas, tetapi menerima sangat sedikit imbalannya.
Hatinya tidak tergerak oleh belas kasihan. Sebaliknya, dia melihat peluang.
Dalam kehidupan sebelumnya, dia adalah seorang analis data. Dia memahami prinsip penawaran dan permintaan, psikologi massa, dan kekuatan informasi. Di dunia ini, di mana kekuatan fisik adalah raja, pengetahuan seperti itu adalah mata uang yang terabaikan.
Dia memutuskan untuk memulai dari yang kecil. Dia membutuhkan modal dan cara untuk mendapatkan informasi.
Dengan menggunakan sedikit uang yang dia bawa, dia menyewa sebuah kamar kecil dan sederhana di atas sebuah kedai minuman yang sepi. Kemudian, dia pergi ke pasar.
Dia tidak membeli barang. Dia membeli utang.
Dia mendekati seorang pedagang kain yang terlihat putus asa, yang sedang ditekan oleh seorang rentenir karena utangnya.
"Berapa bunga yang dia kenakan padamu?" tanya Fan dengan suara netral.
"Lima persen... per minggu," jawab pedagang itu, wajahnya pucat.
Fan mengangguk. "Aku akan melunasi utangmu. Sebagai gantinya, kau akan berutang padaku. Tiga persen per bulan, dan kau akan memberitahuku segala sesuatu yang kau dengar di pasar—gosip, keluhan, apa pun."
Itu adalah tawaran yang terlalu baik untuk ditolak. Pedagang itu, yang lega, setuju dengan cepat. Fan melunasi utangnya, menggunakan hampir semua uangnya yang tersisa. Itu adalah sebuah risiko.
Tapi dalam beberapa hari, pedagang itu mulai memberinya informasi. Seorang petani di sebelah timur kota memiliki panen lobak yang luar biasa besar. Sebuah rombongan pedagang dari selatan akan tiba minggu depan, membawa rempah-rempah langka.
Informasi ini, bagi orang biasa, tidak berguna. Tapi bagi Li Fan, itu adalah emas.
Dia menggunakan informasi tentang panen lobak. Dia tahu, dari manual pertaniannya yang disebarkan, bahwa panen yang melimpah akan membuat harga anjlok, menyakiti petani. Dia mendatangi petani itu.
"Panenmu akan membuatmu bangkrut," katanya langsung. "Pasar akan banjir. Harga akan jatuh."
Petani itu, yang awalnya senang, menjadi cemas. "Lalu apa yang harus kulakukan?"
"Jual padaku setengah dari panenmu sekarang, dengan harga 10% di bawah harga pasar saat ini. Aku akan mengambil risiko menjualnya nanti."
Bagi petani itu, ini adalah jaminan. Dia setuju. Fan, yang tidak memiliki uang, menggunakan sedikit Qi-nya untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang kultivator—cukup untuk membuat janji. Dia kemudian pergi ke beberapa pengusaha kedai minuman dan penjual sayur, menawarkan lobak dengan harga di bawah pasar dengan pengiriman dalam seminggu, dengan uang muka kecil. Mereka setuju.
Dia pada dasarnya telah menjual sesuatu yang belum dia miliki, menggunakan informasi dan kredibilitasnya (yang dipaksakan) sebagai modal.
Ketika panen tiba dan harga benar-benar anjlok, Fan telah mengamankan pembelinya. Dia membeli lobak dari petani dengan harga murah, segera menjualnya kepada pengusaha dengan harga yang telah disepakati, dan mengambil untungnya. Petani itu senang karena dia telah menghindari kerugian yang lebih besar. Para pembeli senang karena mereka mendapatkan harga yang bagus. Dan Fan, dengan hampir tidak ada modal, mendapatkan kantongnya penuh.
[Memanipulasi Pasar Lokal Menggunakan Informasi. Dampak: Kecil. Poin Pengaruh: +50]
Lima puluh poin. Jumlah yang kecil, tapi dia melakukannya hampir tanpa usaha. Ini bisa diskaliakan.
Dia mengulangi proses ini dengan informasi tentang rombongan pedagang. Dia mengetahui bahwa mereka membawa banyak lada hitam, sebuah komoditas langka di wilayah ini. Dia menggunakan semua keuntungannya dari lobak untuk membeli semua lada yang dia bisa dari pedagang lokal sebelum rombongan itu tiba, menimbunnya. Ketika rombongan itu tiba dan menjual dengan harga tinggi, dia menjual persediaannya dengan harga yang sedikit lebih rendah, tetapi masih untung besar, karena dia telah membeli dengan harga rendah.
Dalam sebulan, dia bukan lagi orang asing yang miskin. Dia adalah seorang spekulan yang cukup dikenal, meskipun rendah hati, dengan kantong yang terus bertambah.
Tapi uang bukanlah tujuannya. Itu hanyalah alat. Tujuannya adalah pengaruh.
Dia mulai menggunakan kekayaannya yang baru untuk memperluas jaringannya. Dia tidak hanya membeli utang, tetapi juga "membeli" mata dan telinga—pelayan di kedai minuman, kurir, penjaga gerbang. Dia membayar mereka dengan uang atau, untuk mereka yang memiliki ambisi spiritual, dengan janji "koneksi" ke kultivator (dirinya sendiri).
Jaringannya mulai menyebar seperti jamur, mengumpulkan informasi dari setiap sudut kota.
Suatu malam, saat dia duduk di kamarnya yang sederhana, menganalisis aliran komoditas kota, sebuah notifikasi sistem muncul.
[Jaringan Informasi Regional (Tingkat Kota) Terbentuk. Dampak: Kecil. Poin Pengaruh: +200]
[Total Poin Pengaruh: 6,270]
Dua ratus poin untuk membangun sebuah mesin informasi. Ini adalah pengembalian yang jauh lebih baik daripada memicu konflik di sekte.
Dia sekarang memiliki mata dan telinga di seluruh kota. Dia tahu siapa yang berselingkuh dengan siapa, siapa yang berutang kepada siapa, dan yang paling penting, di mana letak tekanan dan ketidakpuasan dalam masyarakat.
Dia melihat sebuah pola. Para preman yang memungut pajak perlindungan bekerja untuk seorang kultivator Perak Menengah bernama "Si Tangan Besi" Wang. Wang sendiri membayar upeti kepada seorang murid Sekte Awan Bergejolak untuk perlindungan. Itu adalah piramida penindasan yang rapuh.
Sebuah ide mulai terbentuk di benaknya. Sebuah ide yang tidak hanya akan memberinya poin, tetapi juga menguji teorinya tentang "pengaruh skala besar."
Dia tidak akan melawan piramida itu. Dia akan menggantinya.
Dia akan menciptakan persaingannya sendiri, sebuah sindikat yang lebih efisien, kurang brutal, dan—yang terpenting—sepenuhnya di bawah kendalinya. Sebuah sindikat yang tidak hanya memeras, tetapi juga "melindungi" dengan sungguh-sungguh, menyediakan layanan nyata, dan menciptakan ketergantungan.
Jika dia berhasil, dia tidak hanya akan mengontrol pasar gelap sebuah kota; dia akan mengontrol aliran informasi, uang, dan, pada akhirnya, pengambilan keputusan di dalamnya.
Itu bukan sekadar mengumpulkan poin. Itu adalah menciptakan sebuah kerajaan bayangan.
Dia tersenyum, merasa seperti kembali ke rumah. Ini adalah papan catur yang jauh lebih besar daripada Sekte Awan Bergejolak, dan bidaknya adalah seluruh populasi sebuah kota. Dan dia sudah siap untuk memainkan gerakan pembukanya.
Kayu (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Silver (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Emas (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Berlian (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
setelah itu ada..
Estability (1,2,3,4,5)
untuk saat ini hanya ini saja yang kira kira penting, dimasa depan akan ku tambahkan lagi seiring berjalannya cerita. terimakasih.