NovelToon NovelToon
DEMI IBU KU SEWAKAN RAHIM INI

DEMI IBU KU SEWAKAN RAHIM INI

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pelakor / Mengubah Takdir / Angst / Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:850k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

‘Dulu, ibuku pernah menjadi permaisuri satu-satunya, dan aku Putri mahkota dalam istana mahligai rumah tangga orang tuaku, tapi lihatlah kini! Kami tak ubahnya sampah yang dibuang pada sembarang tempat!’

Dahayu – wanita berpenampilan sedikit tomboy, harus menelan pil pahit kehidupan. Sang ayah menjual dirinya kepada sosok asing, yang mana ia akan dijadikan istri kedua.

Tanpa Dahayu ketahui, ternyata dirinya hendak dijerumuskan ke jurang penderitaan. Sampai dimana dirinya mengambil keputusan penting, demi sang ibu yang mengidap gangguan mental agar terlepas dari sosok suami sekaligus ayah tirani.

Siapakah sosok calon suaminya?

Mampukah Dahayu bertahan, atau malah dirinya kalah, berakhir kembali mengalah seperti yang sudah-sudah?

Pengorbanan seperti apa yang dilakukan oleh wanita berpendirian teguh, bersifat tegas itu …?

***
Instagram Author : Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 : Aku tahu diri

“Apa pangkatnya?” Amran menekan tombol off pada alat treadmill. Keringat pada leher, dada bercucuran mengalir ke bawah masuk ke dalam sana.

"Baru saja diangkat menjadi mandor lapangan, Tuan.” Randu memberikan handuk bersih.

Amran mengelap keringat pada bahu dan perut yang keras bak tanah liat. “Apa informasi ini valid?”

“Pak Bondan mendengar langsung dari beberapa rekan kerja Nyonya muda. Mereka terlihat sering bercengkrama di sela-sela jam istirahat sambil menikmati makan siang. Dan ….” ragu-ragu dia ingin mengutarakan.

“Katakan saja!” Dibukanya tutup botol minum, lalu meneguk air putih.

“Hampir setiap hari, Nyonya muda membawakan bekal makanan.”

“Dasar melarat! Dia menjadikan wanita itu seperti rumah makan gratisan, dimana letak kejantanannya?” Amran mendengus.

“Apa saya perlu bertindak, Tuan? Menurunkan jabatan, ataupun memecatnya?”

Amran menatap serius sang asisten yang berdiri setengah meter darinya. “Mengapa harus dipecat? Apa kinerjanya buruk?”

Randu menggeleng, menyadari bila sang tuan belum berubah. Anti mencampuradukkan pekerja dengan masalah pribadi. “Saya pikir dia sudah kelewatan, menggoda wanita telah bersuami, terlebih itu istri anda, Tuan.”

Suara tawa lirih terdengar sumbang. “Tak ada yang salah dengan cinta, siapa saja bisa merasakannya dan berhak memiliki perasaan itu! Jadi, untuk apa dipermasalahkan. Toh, hubungan kami hanyalah bersifat sementara.”

Handuk dalam genggamannya di buang ke lantai, dia keluar dari ruang olahraga dengan rahang mengetat.

Randu tidak jadi meneruskan laporan, dikarenakan sang tuan terlihat tidak berminat, dan seperti tak memiliki rasa cemburu.

Namun, di lantai bawah terdengar pekikan penolakan.

“Sayang, mengapa tiba-tiba?!” Masira berkacak pinggang, dia kesal bukan main.

“Bila kau keberatan, tinggallah lebih lama lagi di sini. Besok pagi, saya tetap kembali ke perkebunan.” Amran berbalik badan, tidak menghiraukan rengekan sang istri pertama.

“Mas, aku ada janji arisan dengan teman-temanku. Bukankah sebelumnya kita sudah sepakat kalau minggu depan baru pulang ke perkebunan? Ini belum ada dua hari, mengapa sibuk ingin kembali?!” Kakinya menghentak lantai, sang suami benar-benar tidak peduli pada protesnya.

“Apa ada masalah di perkebunan, Randu?” tanyanya saat melihat asisten Amran turun ke lantai satu hunian keluarga Tabariq.

Randu mengangguk. “Ada Nyonya, dan harus segera diatasi.”

“Sialan!” Masira menghempaskan bokongnya ke sofa empuk. Dia terus menggerutu. “Yang ada di otak Mas Amran cuma pekerjaan saja.”

Terlihat raut enggan, dan dia telah memutuskan untuk tinggal lebih lama di kota. Kebetulan kedua mertuanya sedang pelesiran ke luar negeri.

.

.

“Yu, bolehnya aku nanya?” Nelli memukul buah sawit masak hingga mengeluarkan minyak. Lalu memasukkan ke dalam perangkap ikan terbuat dari anyaman kawat.

Dahayu mengangguk, ia sedang menusuk anak Kodok bancet ke mata kail, untuk umpan mancing ikan gabus. “Katakan saja!”

“Sebentar, ku pasang dulu bubu ikan ini!” Dia berjalan di atas batang pohon yang terendam air, lalu memasukkan perangkap ikan, dan talinya disangkut ke ranting kuat.

Saat sudah duduk di tepi sungai mati, yang terletak di belakang perumahan kebun afdeling lima – ia mulai mengajukan pertanyaan kepada sahabatnya.

“Apa rasa sukamu ke mandor Wisnu sudah di tahap cinta, Yu? Sehingga dirimu rela mengabulkan hampir setiap keinginannya. Seperti ini contohnya; Saat dia ingin makan Ikan gabus, kau langsung mengusahakannya, padahal badanmu pasti lelah setelah bekerja keras.”

Dahayu tersenyum hambar, dia menghela napas panjang. “Apa menyukai seseorang itu adalah tindakan kriminal, Nelli?”

“Tidak. Cuma ….” ia bingung ingin menjelaskan.

“Kau tenang saja! Aku hanya menyukainya dalam diam, bila pun rasa ini sudah naik tingkat menjadi cinta – tak perlu dirimu cemas. Aku tahu diri, dan tak semua cinta itu harus memiliki. Cukup melihatnya bahagia, maka ku usahakan ikut tersenyum meskipun bukan aku alasan dibalik tawanya.” Dayu melemparkan mata kail ke dalam air.

“Kami bagaikan langit dan bumi, Nell. Sehingga sebelum jatuh ke jurang patah hati, diri ini sudah memasang tembok tinggi. Agar tak serakah ingin memiliki sesuatu yang di rasa mustahil untuk disatukan. Dia dari keluarga berada, kedua orang tuanya pensiunan PNS. Abang dan kakaknya seorang polisi dan pegawai pengadilan. Lucu rasanya kalau aku berani berharap lebih dari sekedar diam-diam mengagumi.” Dahayu menatap jauh pada hamparan tumbuhan air.

“Maaf, aku tak bermaksud menyinggung mu. Sebagai saudara dan sahabat, cuma ingin mengingatkan!” Dirangkulnya bahu Dahayu.

“Aku paham.”

‘Dan sangat sadar diri, tak boleh berharap lebih, berandai-andai, apalagi terang-terangan menunjukkan rasa suka itu. Biarlah cukup aku dan Tuhan yang tahu, sedalam apa namanya bersemayam di hati ini.’

Dahayu tidak mengalami yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia menyukai Wisnu dikarenakan ada pemicu nya, bukan karena fisik si pria terlihat gagah dan lumayan tampan, bukan pula silau oleh latar belakang pemuda berumur 26 tahun itu.

“Eh … eh … pancingnya jatuh, Nell!” teriak Dahayu, dia berjongkok. Langsung saja Nelli menahan tangan sahabatnya agar tidak tercebur.

Joran pancing pun bisa teraih, dan ternyata ada ikan gabus sebesar lengan bayi gemuk yang memakan umpan.

Kedua wanita seumuran itu tertawa, kembali mereka memancing. Tak perlu waktu berjam-jam, hasil pancingan sudah lumayan banyak, cukup untuk lauk seharian.

.

.

Keesokan harinya.

“Mas, besok pesan menu sambal Belut ya. Aku lagi pengen makan itu.” Nafiya menjilati jemari yang terdapat bumbu kental gulai ikan.

“Kau makin hari, bertambah menggemaskan saja, Sayang.” Dipungut nya sebutir nasi yang menempel pada sudut bibir sang kekasih. “Tenang saja, dia selalu menuruti keinginanku!”

Nafiya tersenyum puas. ‘Dasar Dungu! Kau berusaha begitu keras untuk menyenangkan pria dambaanmu, tanpa dirimu tahu – dibalik semua keinginan Mas Wisnu adalah ideku.’

Wisnu Syahputra dan Nafiya – sedang berada di gubuk yang diperuntukkan sebagai tempat mandor memantau para pekerja. Mereka tengah menikmati menu hasil olahan tangan Dahayu.

***

Sore hari, Dahayu dipanggil untuk datang ke hunian villa bukit.

Wiwin yang mendatangi rumah Dahayu, menyampaikan keinginan sang tuan yang sudah sedari pukul 10 pagi tiba di villa.

Setelah membersihkan diri, putri bu Warni pergi sendirian. Dia menitipkan sang ibu kepada Mak Rita, dan juga ayah Jefri serta Nelli.

Dahayu menaiki motor bututnya. Tak ada perasaan gugup, takut, apalagi senang kala ingin bertemu sosok suaminya.

Saat tiba di gerbang yang dijaga empat orang security – Dahayu mendapatkan perlakuan berbeda dan istimewa. Tundukan rasa hormat yang menggelitik rasa penasarannya, tapi dia enggan bertanya.

.

.

Baru saja dirinya memasuki bagian depan bangunan rumah tingkat dua, sudah disambut suara bernada bass, sarat pemaksaan menolak kalimat bantahan.

"Mulai besok, berhentilah bekerja diperkebunan! Fokus pada perjanjian awal kau menerima pernikahan kita. Sudah waktunya dirimu hamil."

.

.

Bersambung.

1
Lesmana
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Atieh Natalia
😭😭😭😭 nyesek banget tapi happy bu warni sembuh total, Thor Dayu mau ngomong apa ini sama Amran kenapa lah d gantung ?? ayo Thor semangat d tunggu up nya
Atieh Natalia
thor jangan lah kou butu2 tamat kan kisah Dayu, kan Bu warni belum menjambak ijem sama Bandi 🤭
Betri Betmawati
lanjut dong Thor
neni nuraeni
mewek aku thor😭 sedih kli ini... lnjut thor pnsran aku apa yg mau di omongin m dahyu
Purnama Pasedu
sedih ya,ambil uang jual-beli sama ijem,bagi ke pekerja kebun
jumirah slavina
jan ngomong nyakitin diri sendiri dan Amar lo Day...

Daya : Amar mari kita jalani biduk rumah tangga kita ini dr nol., menumbuhkan rasa kasih sayang dan cinta d'dalam'y demi Anak² kita.,

Amar pun duduk d'depan Daya sambil memegang tangan'y berucap "sayang., Aku mau sayang., semoga rumah tangga kita sakinah mawadah warohmah smp Surga-Nya Allah"

Inel : jangan lupa tepuk Sakinah klean br'2 wweeii

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
~Ni Inda~: Dari nol ya sayang...kek pertam*na aja 😂😂
total 1 replies
jumirah slavina
s' Inel klo ngomong slalu benar

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
sm lah kita MakBet...
tak bisa penciuman'ku mencium bau duit langsung mekar bulu hidung'ku...

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sunaryati
Lega rasanya Bu Warni sembuh. Namun bacanya masih lelehan air mata hati, karena Bu Warni yang bijaksana
Lailatus
Semoga dayu mau sedikit membuka hati y
Mencoba mulai lagi dari awal sama Amran
Sunaryati
Nah dengar resapi dan renungkan. Selama 12 tahun kamu sabar merawat ibumu di iringi cacian, hinaan dari keluarga yang kau ayah. Kenapa dengan Amran, yang memiliki kesalahan dg mengabaikan dan meninggalkan kamu, demi Masira. Kamu pasti suda cinta dan mendambakan Amran memberi perhatian hanya padamu. Kamu tidak salah apalagi dipicu hormon kehamilan kamu. Beri kesempatan Amran untuk merawat kedua anaknya yang kau kandung bersamamu, Dahayu.
Iis Herawati
akumh ikut kamu ajah yu
Eva Wahyuni
mau bicara Aku sayang padamu Amran tabariq 😄😍..
senang x melihat kebahagiaan Dahayu dan orang² yang disayanginya 🥰
Attaya Zahro
Ikut terharu Q kak..baca sambil mewek²,rasanya ikut senang bu Warni sudah sembuh dan juga penasaran dengan keputusan bagaimana hubungan Dahayu ma Amran kedepannya
@arieyy
kalo pada tau suami nya ...pada syok semua😁
Rasidah Ny Kamri
alama penasaran lagi🤭🤭
jumirah slavina
hheeeiiii....
gimana s' Amar...
apa perlu Aku adopsi Thor...

Otor pun menengok malas
k' Jumi

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jumirah slavina
keren BuWar...
Aku sepemikiran sm BuWar....
jumirah slavina
gimana ya Day jelasin 'y k' Kamu.,
Amar tidak membeli'mu tapi itu Marimas.,
Amar menyukai'mu dr sebelum Kamu jd istri'y.,
Amar bukan mengabaikan'mu saat Marimas jatuh tapi itu bentuk tanggung jawab dia sebagai Suami Marimas..
yg manusia Day pasti ada kurang²y...


ya ampunnnnnn ternyata Aku melankolis ya

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!