 
                            Kenzo Tanaka — penguasa bisnis raksasa, pria yang menganggap dunia hanyalah papan catur untuk egonya.
Namun pada puncak kejayaannya, langit menjatuhkan vonis: sebuah kecelakaan misterius menghancurkan segalanya.
Ketika membuka mata, Kenzo tak lagi berada di penthouse mewah Tokyo…
melainkan di tubuh seorang anak kecil bernama Kazuki, di sebuah desa miskin yang penuh lumpur dan kesederhanaan.
Dari CEO yang dipuja menjadi bocah tak berdaya — Kenzo harus menghadapi dunia yang sama sekali tak mengenalnya, dunia yang memaksanya belajar arti rendah hati, kehilangan, dan… penebusan.
Apakah ini hukuman Tuhan, atau kesempatan kedua?
Dan bisakah seorang pria yang terbiasa menjadi dewa, belajar menjadi manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eagle Ofgod, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 "Revolusi Pertanian"
...Seiring berjalannya waktu, 'Unit Keamanan dan Pengadaan Sumber Daya' desa Kenzo telah membuktikan 'efektivitas'nya. Patroli rutin Ichiro dan Tatsuya membuat hutan di sekitar desa lebih aman. Kulit serigala dan beruang yang diolah rapi menjadi produk bernilai, sementara Ramuan Pemulih Kenzo buatan Nenek Kiku, dengan bantuan Kaito, menjadi ramuan penyembuh paling dicari di pasar kota. Desa ini, yang dulunya terisolasi dan rentan, kini mulai dikenal luas....
...Namun, Kenzo tidak berpuas diri. Ia tahu bahwa 'fondasi' desa adalah pertanian. Jika pertanian tidak efisien, seluruh 'ekosistem' akan goyah. Dan Kayu Api Naga dari Desa Hutan Bayangan telah memberikan 'kunci' baru untuk 'revolusi industri' desa....
..."Ayah, aku punya ide untuk meningkatkan 'produktivitas' pertanian kita," Kenzo memulai, saat mereka sarapan pagi....
...Haru, yang sudah terbiasa dengan ide-ide 'gila' Kenzo, menatapnya dengan rasa ingin tahu. "Ide apa lagi, Kazuki?"...
..."Kita akan membuat 'bajak' yang lebih baik," Kenzo menjelaskan. "Bajak yang sekarang terlalu berat dan tidak 'efisien'. Kakek Genji, dengan Kayu Api Naga-nya, bisa membuat bajak dengan bilah baja yang lebih tajam dan ringan. Dan gagang dari Kayu Api Naga juga akan lebih kuat dan tahan lama."...
...Haru mengangguk. "Bajak yang lebih baik memang akan membantu. Tapi tetap saja, itu butuh tenaga sapi yang besar."...
..."Tepat," Kenzo setuju. "Dan di sinilah 'inovasi' kedua kita. Kita akan membangun 'sistem irigasi' sederhana."...
...Midori mengerutkan kening. "Irigasi? Bukankah kita punya sungai?"...
..."Ya, Ibu," Kenzo menjelaskan. "Tapi sungai itu tidak selalu menjangkau semua area ladang kita, terutama di musim kemarau. Kita akan membangun 'kanal' kecil yang mengalirkan air dari sungai ke seluruh ladang. Dengan itu, kita bisa memastikan ladang kita selalu terairi, dan kita bisa menanam lebih banyak jenis tanaman."...
...Haru dan Midori terkejut. Membangun kanal adalah pekerjaan besar. "Tapi itu butuh banyak tenaga, Kazuki. Dan banyak waktu."...
..."Aku tahu," Kenzo mengangguk. "Itulah sebabnya kita akan menggunakan 'sistem kerja sama'. Kita akan meminta semua penduduk desa untuk berpartisipasi. Ini akan menjadi 'proyek komunitas' kita."...
...Kenzo kemudian mengajak Haru ke gubuk Kakek Genji. Dengan Kayu Api Naga sebagai bahan bakar utama, tungku Kakek Genji membara dengan panas yang luar biasa. Kakek Genji, yang kini sepenuhnya percaya pada Kenzo, telah berhasil menciptakan bilah-bilah bajak yang jauh lebih baik: lebih tipis, lebih tajam, dan sangat kokoh....
..."Ini adalah 'Tombak Predator' versi pertanian, Ayah," Kenzo tersenyum. "Bilahnya akan membelah tanah dengan lebih mudah, mengurangi beban sapi, dan juga mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mengendalikannya."...
...Haru memegang bilah bajak itu, merasakan ketajamannya. "Ini luar biasa, Kakek Genji! Aku belum pernah melihat bajak seperti ini."...
..."Semua berkat Kayu Api Naga, Haru," Kakek Genji menyeringai. "Dan ide-ide gila dari Manajer Kecil kita ini."...
...Kenzo kemudian menjelaskan 'rancangan' kanal irigasi kepada Haru dan Kakek Genji. "Kita akan membuat 'pintu air' sederhana untuk mengatur aliran air. Dan kita akan menggunakan bebatuan dari sungai untuk memperkuat dinding kanal."...
...Haru, yang dulunya seorang petani tradisional, kini mulai melihat potensi 'transformasi' pertanian mereka. Ia membayangkan ladangnya yang selalu hijau, bahkan di musim kemarau. Ia membayangkan panen yang melimpah, dan kehidupan yang lebih baik bagi semua penduduk desa....
..."Tapi, Kazuki," Haru bertanya. "Mengapa kau melakukan semua ini? Ini pekerjaan yang sangat besar."...
...Kenzo menatap ladang yang membentang di kejauhan. "Karena 'pertanian yang kuat' adalah 'fondasi ekonomi' desa kita, Ayah. Dengan 'produktivitas' yang tinggi, kita bisa memiliki 'surplus' yang lebih besar. 'Surplus' ini bisa kita jual, atau kita gunakan untuk 'barter' dengan desa lain. Dan ini akan menarik lebih banyak orang untuk tinggal di desa kita, menciptakan 'pasar tenaga kerja' yang lebih besar."...
...Haru mengangguk, ia mengerti. Kazuki tidak hanya bicara tentang bertani, dia bicara tentang 'membangun'. Membangun sebuah 'kerajaan' dari tanah....
...Meskipun awalnya ada sedikit keraguan, 'visi' Kenzo tentang kanal irigasi perlahan mulai memenangkan hati penduduk desa. Haru, dengan semangat baru, menjelaskan manfaatnya kepada para petani lainnya. Kakek Genji, yang telah menghasilkan bilah-bilah bajak baru yang jauh lebih efisien, menjadi 'bukti' nyata dari kemampuan Kenzo untuk menghadirkan 'inovasi'....
..."Proyek irigasi ini bukan hanya untuk ladang kita, tapi untuk semua ladang di desa," Kenzo menjelaskan dalam 'pertemuan umum' yang ia adakan di alun-alun desa. "Dengan air yang cukup, kita bisa menanam lebih banyak, dan lebih sering. Ini akan meningkatkan 'kesejahteraan' kita semua."...
...Kenzo memaparkan 'rencana'nya. Ia menggambar di tanah menggunakan arang, menjelaskan jalur kanal, lokasi pintu air, dan bagaimana setiap ladang akan mendapatkan bagian airnya. Ia juga menjelaskan 'manfaat jangka panjang' dari proyek ini, termasuk peningkatan nilai tanah dan potensi tanaman baru....
..."Kita akan melakukannya dengan 'sistem gotong royong'," Kenzo melanjutkan. "Setiap keluarga akan menyumbangkan tenaga kerja sesuai dengan luas ladang yang mereka miliki. Ichiro-san dan timnya akan menjadi 'supervisor' untuk memastikan 'efisiensi' dan 'keamanan' proyek."...
...Ichiro, Kaito, dan Tatsuya, yang kini telah memiliki pengalaman 'manajemen proyek' dari perburuan beruang, mengangguk. Mereka siap untuk tantangan baru ini....
...Ichiro bertanggung jawab atas 'koordinasi tim' dan 'pengamanan area kerja'. Kaito, dengan kelincahannya, bertanggung jawab untuk 'pengawasan kualitas' penggalian dan pemasangan batu. Tatsuya, dengan kekuatannya, menjadi 'tenaga utama' untuk memindahkan bebatuan besar. Kuro, anjingnya, bertugas 'mengawasi' dan 'menjaga semangat' para pekerja....
...Kakek Genji, di gubuknya, sibuk membuat alat-alat sederhana yang diperlukan untuk penggalian, seperti linggis dan pengungkit yang lebih kuat. Ia menggunakan Kayu Api Naga untuk memastikan alat-alat itu tidak mudah patah....
...Proyek pembangunan kanal dimulai. Seluruh desa berpartisipasi. Suasana ramai dan penuh semangat. Para wanita menyiapkan makanan dan minuman untuk para pekerja, anak-anak membantu mengumpulkan batu-batu kecil....
...Kenzo sendiri tidak ikut menggali. Ia adalah 'arsitek' dan 'manajer proyek'. Ia berkeliling, mengawasi proses penggalian, memastikan semua orang bekerja sesuai 'rencana'. Ia sesekali memberikan instruksi, mengingatkan tentang 'efisiensi' atau 'mitigasi risiko' jika ada yang bekerja dengan cara yang kurang aman....
..."Ayah, pastikan kedalaman kanal konsisten," Kenzo memberi tahu Haru. "Ini akan memastikan 'aliran air' yang merata dan mencegah 'erosi'."...
...Haru, yang dulunya hanya memikirkan hari ini, kini melihat jauh ke depan. Ia merasa ada kebanggaan dalam membangun sesuatu yang akan bermanfaat bagi seluruh desa....
...Midori, yang bertugas mencatat 'progres' proyek, mencatat setiap detail: berapa banyak bagian kanal yang sudah selesai, berapa banyak batu yang sudah digunakan, dan berapa banyak makanan yang sudah disiapkan. Dia merasa seperti sekretaris penting di sebuah 'perusahaan besar'....
...Setelah beberapa minggu bekerja keras, kanal irigasi itu akhirnya selesai. Air dari sungai dialirkan melalui pintu air sederhana, mengalir dengan tenang, mengisi setiap parit yang telah mereka gali, dan akhirnya mencapai setiap ladang di desa....
...Pada hari peresmian kanal, seluruh penduduk desa berkumpul. Mereka melihat ladang-ladang yang kini basah, siap untuk ditanami. Wajah-wajah mereka dipenuhi kelegaan dan harapan....
..."Ini semua berkat 'visi' Manajer Kecil kita, Kazuki!" seru Haru, mengangkat tangannya....
...Penduduk desa bersorak. Mereka tahu bahwa ini bukan hanya sekadar kanal air. Ini adalah 'transformasi' bagi desa mereka. Sebuah jembatan menuju masa depan yang lebih cerah, di mana kelaparan dan kekeringan tidak lagi menjadi ancaman....
...Kenzo melihat ke arah ladang yang kini terairi. Senyum puas merekah di wajahnya. Ini adalah 'proyek infrastruktur' pertamanya. Dan ini adalah 'bukti nyata' lain dari kekuatannya. Bukan kekuatan fisik, tapi kekuatan ide....
......
 
                     
                    