Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Pintu rumah keluarga Rahaksa terbanting keras, beberapa orang yang sedang duduk di ruang tamu itu nampak terkejut.
Begitu pun Vania yang sedang emosi, nammun sang mama segera mendekat kearah anak sulung nya itu.
"Kamu kenapa sayang?", tanya bu Marina kepada Vania putri sulung nya.
Sedangkan Vania tidak menjawab dan mengedarkan pandangan nya kearah tamu yang terdiri dari 7 orang dewasa dan 3 orang anak-anak itu.
Bu Marina masih mengelus saja bahu anak nya itu karena melihat kekesalan Vania yang merusak acara mereka sekeluarga.
Beruntung sekali acara keluarga sudah selesai lebih dari setengah jam lalu, keluarga Radaka kini bangun satu persatu karena ada masalah di keluarga yang akan menjadi besan mereka.
"Kami pamit dulu bu Rahaksa dan pak Rahaksa, terimakasih atas jamuan nya", ucap pak Radaka.
"Baik, mari bertemu lain kali, maaf", ucap Rahaksa dengan senyum tulus nya.
Mereka bertujuh kemudian keluar dari rumah mewah keluarga Rahaksa, Vania tak menahan keheranan nya itu.
"Mereka siapa ma?", ucap Vania.
Bu Marina membimbing anak nya untuk duduk di ruang sofa keluarga mereka.
"Ini kabar bahagia untuk keluarga kita, tadi itu calpn suami adik mu, seorang manager di perusahaan UA CORP, termasuk keluarga kelas atas, adik mu kuliah di tempat elit jadi mereka bisa bertemu", ucap Rahaksa dengan senyum bahaagia begitu pun istri nya Marina mengangguk.
Vania menngepalkan tinju nya erat-erat karena tujuan nya telah tercapai salah satu nya namun parasit yang menjaadi adik nya itu selalu saja lebih unggul bahkan sekaarang mendapatkan lelaki yang setara kaum elit.
"Aku tidak terima, seharus nya lelaki itu milik ku!", teriak Vania.
"Apa maksud mu Vania?", tanya Rahaksa.
"Ugara lelaki itu sudah di pecat, sekarang Vanila mendapatkan lelaki yang jauh diatas nya, bagaimana pun dia harus menikah dengan ku", ucap Vania
Mereka Rahaksa dan istri nya nampak kaget, karena pernyataan Vania barusan.
"Bukan kah meenikah dengan lelaki itu adalah keinginan mu sendiri, papa sudah bilang dia hanya tukang bank keliling", ucap Rahaksa marah.
"Baik, kalau ayah tak mau mendukung ku, aku akan bunuh diri", ucap Vania langsung saja menuju balkon kamar lalu bersiap melompat.
Tangan Vania ditarik seseorang yang tak lain ibu kandung nya sendiri, wanita paruh baya itu sudah bercucuran air mata karena anak tunggal mereka akaan bunuh diri.
"Masih ada mama sayang, mama akan mendukung mu", ucap tulus Marina kepada anak semata wayang mereka.
"Ma, kau akan menyesal karena ini ma",ucap Rahaksa berlalu pergi dari kamar putri nya.
"Tidak apa, mama akan berbicara kepada papa mu, dia pasti akan mendukung mu juga", ucap bu Marina kepada Vania.
"Terimakasih ma", ucap Vania, bu Marina mengusap air mata anak nya dengan lembut lalu bergegas menyusul suami nya.
"Pa",ucap bu Marina mendekati suami nya yang murung itu.
Bu Marina tahu sejak kematian adik lelaki suami nya yang merupakan ayah kandung Vanila itu, suami nya selalu merasa bersalah.
"Aku yang tak becus mendidik kalian, lakukan lah apa pun yang dia minta setelah ini aku akan memutuskan hubungan keluarga dengan Vanila, seharus nya aku mendengarkan omongan para sahabat ku", ucap Rahaksa lalu bangkit dan keluar.
Bu Marina terdiam, sementara suara mobol suami nya sudah menghilang, di kamar utama lantai 2 nampak Vania sedang bersantai meski beberapa pangilan dan notifikasi mengganggu nya.
Ya panggilan dari siapa lagi jika bukan dari suami nya Ugara, mungkin lelaki gembel itu sudah sampai di desa nya pikir Vania.
"Aku harus menyelidiki keluarga Radaka ini", gumam Vania lalu memencat nomor yang ada di ponsel nya.
Menghubungi detektif swasta untuk mencari siapa keluarga Radaka, dalam 2 jam saja keluarga itu semua data nya sudah Vania gengam.
Mata Vania hampir keluar karena saking terkejut nya dengan beberapa aset yang dimiliki oleh keluarga Radaka.
"Ma!", jerit Vania mengagetkan bu Marina yang sedang duduk di teras samping setelah suami nya pergi.
"Ada apa Vania, teriak-teriak di siang bolong begini", ucap bu Marina.
Vania segera duduk di sebelah ibu nya itu.
"Ma, mama tahu tidak tentang latar belakang keluarga Radaka?", tanya Vania, bu Maarina menggelengkan kepala nya itu.
"Nih lihat",ucap Vania.
Menyodorkan sebuah map tebal yang dikirim oleh detektif yang dia sewa,bu Marina pun sama karena total aset mereka yang sama dengan miliuner.
"Mama harus dukung aku ma, dengan aku bersama Kamil, kita tidak akan kekurangan lagi, aku jugaa tak perlu kerja di kantor papa kerja", ucap Vania.
"Mama selalu mendukung mu nak", ucap bu Marina dengan mengelus rambut kepala sang anak.
"Baik lah, malam ini aku akan pergi ke pesta kapal pesiar", ucap Vania yang diangguki oleh bu Marina.
Tentu Vania akan mengejar mimpi nya dari pada mengaharapkan Ugara yang sudah pengangguran.
Vaania pun membayar mahal untuk bisa masuk kedalam pesta itu tak sia-sia jika diri nya menyewa detektif mahal.
"Huhft, sayang nya uang ku tinggal 50 juta saja dari Ugara itu kalau tidak aku bisa merayu nya dengan pelukan saja dia pasti meleleh", ucap Vania
Vania pun segera memesan gaun sewaan di butik ternamaa yang hanya bisa disewa satu kali saja.
Vania pergi ke salon dengan mobil yang Ugara belikan, lalu menuju ke pelabuhan untuk masuk ke pesta para miliuner.
"Wow kapal pesiar yang cukup mewah, aku harus terlihat elegant tidak boleh norak apa lagi kampungan iuyy jijik",ucap Vania dalam hati.
Vania masuk dengan anggun, pesta sudah setengah berjalan, hingga ada yang menabrak diri nya, lantas Vania mendongak, Vania kegirangan karena lelaki yang dia cari telah mabuk dan lagi menabrak nya pula.
"Maaf nona cantik", ucap nya seraya mengelus muka Vania.
"Ah tidak apa tuan", ucap Vania dengan malu-malu.
Tanpa ada yang menyangka lalu lelaki yang tak laain adalah Kamil Radaka itu membopong Vania masuk menuju kamar di kapal pesiar.
Kamil melempar Vania lalu memberikan minum untuk Vania, mendekati nya dan menyeret nya langsung menuju ranjang.
"Tuan jangan", lirih Vania, pada hal di dalam hati nya sedang bersorak dengan gembira berharap Kamil untuk meniduri nya sampai pagi.
Kamil yang setengah sadar membuka topeng Vania dan diri nya, lalu melucuti pakaian yang Vania gunakan.
"Layani aku sampai puas", ucap Kamil yang sudah berada diatas tubuh Vania yang sudah tak berbusana itu.
"Baik asal.kau mau menikahi ku", ucap Vania, Kamil tersenyum, sementara Vania membawa surat pernyataan menikah secara sah di muka hukum.
"Tentu"
