Lahir dengan tubuh suci Lima atribut , Xiao Lin tumbuh menjadi jenius yang menguasai berbagai teknik segel kuno. Demi menyelamatkan gurunya , ia harus menggunakan teknik terlarangnya sehingga tubuhnya musnah meninggalkan sisa jiwa yang melintasi alam. Bangkit kembali setelah beberapa dekade membuatnya harus merasakan kembali perjalanan kultivasi berbahaya. Tubuh barunya tidak membuatnya kesulitan karena seluruh ingatannya adalah Harta Karun yang tak ternilai untuk mencapai puncak kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elz., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 : Sekte Pemurnian Jiwa
Sekte Pemurnian Jiwa
Sepekan berlalu dengan cepat , kediaman Lin sedang mempersiapkan beberapa kebutuhan pengiriman barang dari balik gudangnya yang besar. Duduk di tengah kursi besar Lin Sheng wu terlihat gelisah dalam hatinya , ia masih memikirkan beberapa persoalan yang mengganggunya selama ini setelah kembali dari Hutan Kematian.
Seorang anak remaja datang dan berusaha menyapa ayahnya yang sedang duduk terdiam "Ayah sedang apa? Ayah , Lin lupa memberitahu ayah kalau Lin pernah bertemu dengan kakek tua yang membujuk Lin untuk jadi muridnya..." Mendengar ini Lin Sheng wu terbangun dari lamunannya dan sedikit terkejut dengan ucapan putranya ini.
"Apakah Lin tahu nama kakek yang membujuk Lin kala itu??" tanya Lin Sheng wu sambil memegang tangan Lin kecil dengan lembut. Lin kecil lalu mendongakkan kepalanya lalu berkata "Namanya Tuan Chen long kalo tidak salah yah.."
Lin Sheng wu terbatuk terkejut mendengar nama yang di ucapkan oleh putranya ini. Itu adalah Grandmaster sekte Pemurnian Jiwa yang sangat terkenal. Sebelumnya dirinya hanya akan mengenalkan putranya dengan salah satu tetua di sekte pedang Yi Tian Jian namun tak di sangka putranya bahkan sudah bertemu dengan Grandmaster sekte yang lebih terkenal yaitu Sekte Pemurnian jiwa.
"Lin apakah kau menyetujui kakek itu??" Ayah Lin semakin bersemangat sambil memegang kedua pundak Lin kecil dengan penuh sukacita. Namun jawaban Lin kecil justru membuat Lin Sheng wu berkecil hati , namun ia tidak menyerah begitu saja. Ia berpikir jika seorang Grandmaster saja ingin merekrut murid dengan tangannya sendiri pasti putranya mempunyai kemampuan yang membuatnya menarik.
"Ayah akan mengajak Lin ke sekte Pemurnian Jiwa..." Lin Sheng wu lalu beranjak masuk ke dalam mengajak Lin kecil untuk bersiap siap berangkat ke sekte Pemurnian Jiwa menemui Grandmaster Chen.
"Ibu.. Ayah akan mengajak Lin berlatih kultivasi ke sekte Pemurnian Jiwa..." Mendengar ucapan putranya ibu dari Lin kecil sedikit tidak percaya, karena sekte Pemurnian Jiwa adalah sekte terbesar nomor satu yang bahkan sangat sulit untuk masuk menjadi murid sektenya. Akhirnya mereka bertiga berangkat bersama beberapa pengawal yang mengiringi kepergiannya. Xiao Lin cukup bersemangat , ia berpikir akan mendapatkan beberapa pengalaman yang bagus di tempat yang baru itu.
Siang itu di sebuah halaman luas terbuka , banyak kultivator remaja sedang berlatih bersama seorang tetua disana , terlihat kekompakan dan keselarasan bersatu membuat barisan murid murid ini menjadi semakin terlihat indah. Ini adalah sekte Pemurnian Jiwa, dan tetua yang sedang melatih para murid adalah Tetua Jing Yue dari aula pelatihan.
"Tuan kita sudah sampai..." suara seorang pelayan yang menjadi kusir sebuah kereta terdengar sopan. Ini adalah rombongan keluarga Lin yang menepi di depan sebuah gerbang besar mempunyai simbol simbol unik di setiap daun pintunya. Lin Sheng wu tersenyum dan mengajak istri serta putranya untuk turun.
"Ayo kita turun , kita akan meminta ijin kepada penjaga sekte untuk bertemu Grandmaster Chen long..." pungkasnya sambil tersenyum.
"Berhenti kalian...!! Tetap disitu dan biarkan kami memeriksa kalian dulu...!!" ucap tegas seorang penjaga gerbang dengan perawakan yang tegap tinggi besar. Setelah memeriksa semuanya mereka berdua lalu bertanya tentang keperluan rombongan keluarga Lin ke sekte Pemurnian Jiwa ini.
"Kami telah di undang oleh Grandmaster Chen long untuk mengantar putra kami menjadi muridnya..." Lin Sheng wu menangkupkan kedua tangannya dengan sopan karena ia tahu betul kebesaran sekte ini yang sudah ternama. Namun setelah mendengar ucapan Lin Sheng wu, kedua penjaga ini malah tersenyum jijik dan tak percaya jika grandmaster mereka mengundang mereka.
"Kau sedang bermimpi orang tua!! Grandmaster tidak pernah sembarangan mengadopsi murid apalagi beliau turun sendiri keluar sekte!! Kami semua tahu Grandmaster kami tidak pernah keluar dari pelatihan tertutupnya selama ini..!!" jelas penjaga sambil memasang muka yang arogan di depan Lin Sheng wu. Lin Sheng wu pun menoleh ke arah putranya Lin kecil untuk bertanya.
"Lin, kamu tidak salah kan?" Lin Sheng wu menjadi cukup bingung setelah mendengar keterangan kedua penjaga yang mengatakan bahwa grandmaster mereka tidak pernah keluar sekte.
"Ayah..Lin tidak berbohong ayah..." jawab Xiao Lin dengan polos sambil memegang ujung baju ayahnya. Setelah bercakap cakap cukup lama akhirnya keluar seorang gadis kecil dengan membawa sebuah pedang putih gading di pinggangnya. Di dadanya ada sebuah simbol sekte Pemurnian Jiwa yang di tempel di pakaiannya. Kedua penjaga itu menunduk hormat kepada gadis kecil ini.
"Nona Wei Qing Zu..." Kedua penjaga menangkupkan kedua tangannya kepada gadis kecil ini bersama sama sambil menunduk hormat. "Nona Wei , mereka dari keluarga Lin mencoba menipu kami..." Penjaga itu berkata sambil menunjuk ke arah Lin Sheng wu dengan tatapan sinis. Mendengar kata kata itu nona Wei ini berjalan menghampiri keluarga Lin dengan senyum kecilnya.
"Apakah tuan dan nyonya ini dari keluarga Lin? Maafkan kedua penjaga kami , dan kalau boleh tahu ada urusan apakah kalian kemari..??" Nona Wei bertanya dengan sopan dan lembut. Tuan Lin yang terkagum dengan gaya gadis kecil didepannya ini dan langsung menangkupkan kedua tangannya sambil menjelaskan bahwa kedatangan mereka karena undangan dari grandmaster Chen long. Lin Sheng wu kemudian menceritakan dengan detail perihal alasan mereka kemari dan pertemuan putranya dengan Grandmaster Chen long.
"Wei'er... Antar mereka masuk!!" Suara menggema terdengar jelas di antar mereka semua , itu adalah kekuatan jiwa seorang ahli dari sekte Pemurnian Jiwa.
"Kakek saja yang kesini , merepotkan wei'er saja!" ucapan manja dari nona Wei yang semula terlihat seperti gunung es penuh wibawa mendadak menjadi seperti ucapan seorang anak kecil yang di manjakan orang tuanya bertahun tahun. Lin Sheng wu bahkan ikut terkejut melihat kejadian ini.
"A-aihhh dasar cucu tidak berbakti.... Dooong!! tolong antarkan tamu ini ke dalam...!!" Suara orang tua ini memanggil seseorang datang bernama Xiu dong yang berpenampilan enerjik melesat dari dalam sekte dengan cepat menghampiri. Setelah melihat kedatangan Xiu dong, nona Wei pun berjalan dengan gaya putri kerajaan yang centil menjauh.
"Nona membuat marah Grandmaster Chen lagi..." gumam Xiu dong sambil memegang kepalanya karena sering kerepotan mengasuh Nona Wei yang di manja Grandmaster Chen long.
"Tuan silahkan kalian masuk..." Xiu dong memberi isyarat masuk kepada keluarga Lin untuk mengikutinya ke dalam. Kedua penjaga yang semula merendahkan Lin Sheng wu pun segera menangkupkan kedua tangannya meminta maaf dan merasa sangat malu.
"Ternyata di dalam sekte ini sangat besar dan luas..." Batin Lin sheng wu dalam hatinya sedikit bangga. Mereka bertiga di antar Xiu dong ke sebuah aula besar yang mempunyai beberapa patung dewa dewa berdiri dengan megah di dalamnya.
"Hahahaha... Selamat datang di sekte ku yang kecil ini tuan Lin dan nyonya Lin..." Suara tawa di sertai sebuah langkah kaki terdengar dari balik pintu besar di aula itu. Dari dalamnya keluar seorang laki laki tua berambut panjang putih menghampiri keluarga Lin yang terkagum.
"Kami semua tidak berani menerima panggilan Tuan dan Nyonya dari Grandmaster Chen, salam hormat dari kami Tuan besar Chen long..." Ucap Lin Sheng wu dengan penuh hormat menundukkan kepalanya.
"Bocah kau akhirnya kemari..." ucap Grandmaster Chen long kepada Xiao Lin sambil tersenyum , pandangannya masih tetap sama seperti pertama kali bertemu dan mengangguk puas setelah melihat Xiao Lin.