Ramadhan Permana seorang Suami yang terpaksa menikah lagi demi kesembuhan putranya,karena terhimpit ekonomi serta biaya pengobatan yang tidak sedikit, telah membuat seorang Ramadhan putus asa, Jihan sang istri selalu memberikan semangat untuknya, dan soal keputusan Rama untuk menikah lagi merupakan atas kesepakatan bersama, meskipun itu semua begitu berat untuk Jihan,di madu oleh suaminya tidak pernah terlintas di dalam benaknya.
Mayang Lesmana yang tengah hamil anak dari kekasihnya yang telah pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab. Ayah Mayang, yang merupakan seorang pengusaha kaya, mengetahui kehamilan putrinya dan khawatir nama baik keluarganya akan tercoreng. Oleh karena itu,ayah Mayang yakni Tuan Mahesa Lesmana meminta Rama untuk menikahi putrinya dengan imbalan yang sangat fantastis dan pada saat itu posisi Rama hanyalah seorang pegawai biasa.
Rama dan Mayang akhirnya menikah,karena keterpaksaan,dan mereka harus beradaptasi dengan keadaan,mampukah Rama bersikap adil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menguak siapa pelakunya
Dari balik sambungan telepon, Tuan Mahesa telah berbicara serius dengan seseorang, ia pun sampai tengok ke kanan dan ke kiri, seolah takut ada orang lain yang mendengarnya.
"Baiklah, jika kau butuh sesuatu langsung minta tolong dengan anak buahku, mereka disana aku tugaskan untuk menjagamu, semoga kau baik-baik saja disana!" kemudian telepon pun terputus. Dan Tuan Mahesa bergegas keluar dari dalam kamarnya.
Hari ini rencananya Rama akan mendaftarkan Adnan sekolah di salah satu sekolah ternama di kota ini, awalnya Adnan malas untuk ikut dengan Ayahnya, namun ia pun tak mau di sebut sebagai anak yang pembangkang, padahal Adnan sangat berharap ibunya lah yang mengantarkan ia ke sekolah, bukannya ibu tirinya, yakni Mayang.
Mayang sendiri berusaha bersikap baik dengan Adnan, namum sepertinya kali ini Adnan yang belum bisa menerima kehadirannya.
Selama dalam perjalanan, Adnan terus diam saja, mulutnya seolah telah ia kunci dengan rapat.
Rama sendiri tak mau berkata apapun lagi karena ia sudah tahu watak putranya, pikirnya mungkin hanya beberapa hari saja Adnan akan bersikap seperti ini.
Setibanya di sekolah, akhirnya Rama, Mayang dan juga Adnan keluar dari dalam mobil, mereka bergegas pergi menuju ruangan kepala sekolah.
Setelah mendaftarkan Adnan, akhirnya Rama memutuskan untuk segera kembali ke kantor, sedangkan Mayang pulang bersama dengan Adnan.
Perusahaan Alexion
Setelah mengadakan pertemuan dengan salah satu klien pentingnya, Rama telah di kejutkan dengan hadirnya seseorang yang sudah tak asing lagi baginya, yakni Robi.
"Wah, ternyata kau pria yang sangat hebat dan bisa di andalkan ya, perusahaan ini telah berkembang menjadi sangat pesat berkat tangan dingin mu!" Dengan sengaja Robi berkata demikian, namun samasekali tak membuat Rama terlena atas pujian yang telah di ucapkan padanya.
"Sebenarnya ada keperluan apa kau datang ke sini, Robi?" tanya sambil duduk santai di kursi kebesarannya.
Robi yang mendengar Rama berkata seperti itu, ia malah tertawa kecil.
"Ck, sepertinya kau tidak begitu menyukai kehadiran ku ya! Kau ketus sekali Rama, baru juga menjabat menjadi GM, tapi kau sudah sombong! Jika bukan karena Om mahesa, kau bukanlah apa-apa!" ucapnya dengan sengaja.
Beruntungnya Rama tak menanggapinya, ia terkesan lebih cuek dan lebih memilih untuk mengecek hasil laporan dari dalam laptop miliknya.
Merasa di abaikan, Robi semakin kesal dibuatnya.
'Dasar pria menyebalkan, belum saja aku membongkar semuanya, aku yakin setelah kau tahu semuanya, kau akan menyesal karena telah bersikap seperti ini padaku!' batinnya mulai kesal.
Kini suasana ruangan kerjanya Rama, mendadak menjadi hening.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menjawab pertanyaanmu yang barusan, kehadiranku ke tempatmu ini, bukan karena aku ingin bermain-main disini, namum ada satu hal yang ingin aku sampaikan padamu, Ramadhan Permana Reksa Adipati
Deg!
Mendengar Robi menyebut nama lengkapnya, ia langsung tertegun, kedua bola matanya sampai melotot ke arahnya.
Kemudian Rama bangkit dari kursi kebesarannya, dan melangkah menuju kursi sofa, dimana Robi sedang duduk manis disana.
Sedangkan Robi, ia tersenyum puas atas apa yang sudah ia ucapkan kepada Rama.
Kini Rama dan Robi duduk saling berhadapan, keduanya saling menatap dalam diam.
"Dari mana kau bisa tahu nama lengkap ku, Robi! Setahuku, aku belum pernah mengatakan hal ini padamu!" Rama terlihat kebingungan.
"Ck, bagiku ini adalah hal yang sangat mudah, bahkan aku tahu asal muasal dirimu serta keluargamu itu, kau dulunya anak seorang pengusaha kaya kan, namum sayangnya perusahaan keluargamu telah jatuh bangkrut oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab!"
Lagi-lagi Rama sampai terbelalak ketika Robi berkata seperti itu padanya.
"Darimana kau tahu informasi semua itu Robi? Ayo cepat katakan?" Rama sudah mulai geram kepada Robi yang terlihat menyebalkan, sepertinya ia sengaja melakukan hal ini padanya.
"Yang pasti aku mendapatkan semua informasi penting ini dari seseorang yang sangat di percaya oleh mendiang Ayahmu!"
Rama sampai mengernyitkan dahi."Orang yang di percaya oleh Ayahku? Apakah yang kau maksud itu adalah Pak Tegar, atau Pak Ismail, Ayo cepat jawab?" desaknya sudah tidak sabar akan jawaban dari robi.
"Ck, sabar dulu lah kau Rama, jangan terburu-buru, ngomong-ngomong kau tidak menawari aku minum? Tenggorokan ku mendadak kering!" Lagi-lagi Robi sengaja mengulur waktu agar Rama semakin kesal padanya. Namun Rama tidaklah mudah terbawa emosi, ia mencoba untuk tetap bersabar, karena ia pun tahu jika Robi sengaja melakukan hal ini.
"Baiklah, apa yang ingin kau minum? Nanti biar sekertaris ku yang membuat kan nya untukmu!" tawarnya dengan lembut kepada Robi.
Lagi-lagi Robi tersenyum puas melihat Rama yang seperti itu
'Mampus kau, mangkanya jadi orang jangan sok!' batinnya puas.
"Bawakan aku secangkir kopi Americano, jangan lupa Snack nya juga ya, kebetulan aku belum makan siang, tapi aku malas untuk keluar!" pintanya kepada Rama.
Sambil menghela napas, akhirnya Rama meminta sekertarisnya untuk menyiapkan semuanya.
Setelah puas mengerjai Rama, akhirnya Robi mulai kembali membahas topik yang belum sempat ia selesaikan.
"aku yakin pasti kai sudah tidak sabar kan siapa orang yang telah menjadi sumber informasi penting, yang dengan mudahnya bisa mengatakan semua kenyataan ini padaku!"
Tak bisa di pungkiri, Rama memang sangat penasaran, ia pun langsung mengangguk dalam.
"Kau menang Robi, ayo cepat kau katakan padaku semuanya?" pintanya sudah tak sabar menunggu lagi.
Sambil tersenyum menyeringai, Robi merasa menang saat ini atas Rama.
"Baiklah Rama, sumber informasi yang aku dapatkan yakni dari Pak Ismail, ia pun telah memberi tahu siapa orang dibalik jatuhnya perusahaan milik keluargamu, apakah kau ingin tahu siapa orangnya?"
Deg!
Rama sampai terkejut tak percaya bahwa Robi bisa mengetahui sampai sejauh ini, ia saja tidak diberi tahu oleh kedua orangtuanya siapa orangnya, seseorang yang menyebabkan perusahaan mereka bangkrut.
"Kau pasti akan syok dan tak menyangka jika pelakunya adalah orang yang paling dekat denganmu, orang yang selama ini selalu membantu mu dikala kau mengalami kesusahan, nah Rama apakah kau sudah memiliki gambaran siapa orangnya, hem?" Robi seolah enggan untuk berbicara langsung siapa orangnya, menurutnya biarkan Rama berpikir sendiri.
Akhirnya Rama terdiam sejenak sambil memijit pelipisnya. Sepertinya ia sudah tahu siapa pelakunya.
"Ini tidaklah mungkin Robi, kau jangan suka mengarang cerita, aku tak akan percaya tanpa adanya bukti yang kuat, faham kamu! Jangan kira aku pria bodoh yang bisa dengan mudahnya kau kelabui." ucapnya dengan tegas, Rama sampai mengepalkan tangan, emosinya mulai bergejolak.
"Ck, terserah kau saja Rama, asal kau tahu saja, mengapa aku sampai berani menemuimu dan mengatakan hal ini padamu, karena aku memiliki semuanya, aku memiliki bukti yang kau sebutkan barusan!" akhirnya Robi mengambil sesuatu dari dalam tas kecil miliknya dan menyerahkan map berwarna merah padanya.
"Kau buka dan kau lihat secara detail, disitu tertera dengan sangat jelas siapa pelakunya dan dalang atas hancurnya perusahaan keluargamu." ujarnya tersenyum puas
Rama pun buru-buru meraih map berwarna merah tersebut, dengan teliti dan penuh kehati-hatian, Rama mencoba membacanya secara serius, tiba-tiba suasana berubah kembali menjadi hening, tak lama Rama menemukan sebuah nama yang membuatnya benar-benar tak percaya.
"Ini tidak mungkin, ya Rabb...aku benar-benar tak menyangka nya!" Rama sampai menutup mulut karena kaget.
Bersambung...
🌼🌼🌼🌼🌼
istri sah pertama akn selalu kalah dng istri ke 2. tiap Baca novel ttg terpaksa nikah lagi selalu bgitu.
ini mlh lbih Tragis, saat susah dng istri pertama trus sdh kaya dng istri ke 2. istri pertama di bikin sakit canser yg jls tak akn sembuh total.
kl sembuh pasti gk bisa di ajak main ranjang. jd pasti istri ke 2 akn lbih di sayang krn sehat Dan bisa di ajak main ranjang.
si laki pun dah silau dng harta pasti akn lbih mmpertahankan mayang yg jelas masih sehat drpd istri pertama yg sakit 😂😂😂😂.
taruhan rama tidak akn menceraikan mayang kl sdh lahiran. yg Ada nnti istri pertama di bikin mati biar rama dan mayang ttp bersama.
sdh ketebak sih alurnya.
kasian istri pertama Ada pas kere giliran dah kaya si laki dah pindah ke istri ke 2.
trus pling kejam nya penulis pasti di bikin mati nnti.
semoga penulis gk ngalamin ini. atau mungkin penulis istri 2 jd di bikin.istri 2 bhgia dan menang utuh dpt suami wanita lain.
akhirnya istri ke 2 alias madu ttp menang.
sungguh mnyedihkan,.saat sengsara dng istri pertama,.saat dah di beri kekayaan dpt mertua kaya harta rama akn di kembali kan pasti rama akn milih mmpertahankan mayang.
secara istri pertama sakit canser servix pasti gk bisa di ajak main ranjang.
kalau mayang sdh jelas pasti bisa muasin rama di ranjang secara smp hamil tanpa nikah kok. pengalaman dng pria sdh ada
lama lama juga mau si rama ma mayang.
mayang punya kekuatan uang dan body sehat pa lagi sdh sex bebas dng pacarnya smp hamil pasti akn lbih lihai di ranjang. rama pasti akn mmpertahan kan mayang walau dah lahiran dan mereka gk akn cerai.
laki ya bgitu dah dpt hidup enak plus istri sehat mertua ngasih kekuasaan akn lbih milih mayang pastinya.
jihan punya apa selain tubuh yg sakit itu.
berarti gk ikhlas dong mbantunya.
membantu yg baik ya mnding di utangi duit rama di beri kerjaan trus potong gaji. itu baru bener.
lah ini malah suruh nikahi mayang yg hamil di luar nikah.
mlh Sekarang mayang kayak ngarep jd istri rama seutuhnya. dah mulai gatal kan. pantes saja hamil di luar nikah.
ke 2 ayah mayang knp untuk nutupi aib mayang hrs nyari laki yg beristri knp bukan cari yg single.
ke 3 mayang, wanita.munafik. demi nutupi anak haram nya nikah ma laki ber istri eh Sekarang nglunjak pingin jd istri utama. kn lucu dah kelihatan kok mayang pingin rama seutuhnya. gatal sih dah hamil di luar nikah,punya anak.haram Sekarang pingin laki orang. amit amit.
nikah lagi demi kesembuhan anak itu hanya alasan,. pd akhirnya nnti dpt jatah ranjang Dr mayang juga Akn luluh kok.
pa lagi kl nnti mayang dah lahiran trus kasih jatah ranjang. akn lupa balas dendam.